PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN KONTEKS BENCANA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN KONTEKS BENCANA

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK

KELAS V SEKOLAH DASAR

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan

Puji Sugiyarti

0103513145

PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI BAHASA INDONESIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang ditulis dalam tesis ini adalah benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesisi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, Januari 2016 Yang membuat pernyataan

Meterai

Puji Sugiyarti NIM 0103513145


(3)

(4)

i

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara yang Bermuatan Nilai Karakter bagi Peserta Didik Kelas

V Sekolah Dasar” karya;

Nama : Puji Sugiyarti

NIM : 0103513145

Program Studi : Pendidikan Dasar Konsentrasi Bahasa Indonesia

Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada hari Kamis, tanggal 28 Januari 2016.

Semarang, Januari 2016 Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si. Prof. Dr. Sarwi, M.Si.

NIP 19610524 198601 1 001 NIP 19620809 198703 1 001

Penguji I, Penguji II,

Dr. Haryadi, M.Pd. Dr. Mimi Mulyani, M.Hum.

NIP 19671003 199303 1 003 NIP 19620318 198903 2 003

Penguji III,

Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum. NIP 19670726 199303 1 004


(5)

(6)

(7)

iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek keterampilan berbicara akan

mudah dipahami oleh peserta didik jika menggunakan media VCD pembelajaran.

Persembahan

Tulisan ini dipersembahkan untuk:

1. SDN Pedalangan 03 Semarang


(8)

iv ABSTRAK

Puji Sugiyarti, 2015.”Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana

untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter

Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”. Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M. Hum.

Kata Kunci: media VCD, konteks bencana, keterampilan berbicara.

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang penting dalam proses belajar mengajar. Saat proses belajar mengajar, media mepunyai arti yang penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan dan kerumitan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan. Berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan dalam proses belajar mengajar, khususnya pelajaran bahasa Indonesia, guru jarang menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran untuk pelajaran bahasa Indonesia masih sangat terbatas bahkan cenderung tidak ada, kurang sesuai dengan perkembangan iptek dan konteks pembelajaran. Media pembelajaran konteks bencana ini dapat digunakan guru untuk mengatasi masalah tersebut.

Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kebutuhan pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar? (2) bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar? (3) bagaimanakah karakteristik media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar dan buku panduannya? (4) apakah penerapan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara yang bermuatan nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar efektif dengan peningkatan keterampilan berbicara siswa?

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan

pengembangan model Borg and Gall dengan modifikasi tujuh tahapan, yakni (1)

melakukan analisis kebutuhan, penelitian dan pengumpulan data (research and

information collecting), (2) perencanaan, yaitu menyusun rencana penelitian dan merumuskan butir-butir materi secara terperinci (planning), (3) pengembangan

produk (develop preliminary from of product), yaitu mengembangkan alat

pengukuran keberhasilan dan uji ahli, (4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), (5) merevisi hasil uji coba (main product revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), dan (7) revisi terhadap uji coba lapangan


(9)

v

(operational product revision). Sumber data penelitian ini adalah peserta didik dan guru kelas V di SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang, SDN Sidokerto 01 Pati, SDN Jambon Temanggung, dan SDN Kali Jambe Purworejo, ahli media dan ahli materi dengan menggunakan instrumen: (1) instrumen kebutuhan pengembangan untuk peserta didik, (2) instrumen kebutuhan pengembangan untuk guru, (3) instrumen penilaian uji ahli dan guru. Analisis penelitian ini mnggunakan teknik analisis kualitatif persentase.

Hasil Penelitian ini adalah karakteristik VCD sebagai media pembelajaran di kelas V SD dikembangkan berdasarkan empat aspek, yakni: (1) kemasan; isi VCD; konteks bencana; dan aspek keterampilan berbahasa, (2) prinsip pengembangan VCD adalah fixative, manipulative, dan distributive property, dan (3) karakteristik VCD yang dikembangkan adalah VCD pembelajaran konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan nilai karakter peserta didik kelas V sekolah dasar dan buku panduannya. Nilai karakter yang terdapat dalam media VCD pembelajaran konteks bencana ini adalah rasa empati, simpati dan sikap sosial. Uji keefektifan media VCD pembelajaran konteks bencana ini menunjukkan rata-rata nilai tes awal berbeda dengan rata-rata nilai tes akhir. Rata-rata hasil tes akhir lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes awal. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VA SD menggunakan media VCD konteks bencana diperoleh nilai signifikan

0.000 ˂ 0.05 yang berarti bahwa ada perbedaan antara rata-rata tes akhir dengan tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 61,100 dan rata-rata postes 72,650. Pada pembelajaran di kelas VB SD, juga diperoleh nilai signifikan 0.000 ˂ 0.05 yang berarti ada perbedaan antara rata-rata tes akhir dengan tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 72,650 dan rata-rata postes 77,650. Nilai karakter pada pembelajaran tersebut tercapai sesuai dengan tujuan penelitian yaitu rasa simpati, empati, tulus, perhatian, tanggung jawab dan berani.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media VCD pembelajaran konteks bencana efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD. Saran dari hasil penelitian ini yaitu (1) guru diharapkan lebih berkreasi agar proses pembelajaran lebih bervariatif dan bermakna. Penggunaan media pembelajaran yang variatif hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, (2) guru harus memperhatikan karakteristik media yang akan digunakan dalam pembelajaran.


(10)

vi Abstract

Puji Sugiyarti. “The Development of VCD Lesson Median The Context of Disaster to Improve Speaking Skill and Character Value of Grade Fourth Students”. Thesis, Past Graduate Program. Semarang State University. Advisor: I. Dr. Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M.Hum.

Key Words: VCD Media, context of disaster, speaking skill.

Media of study is important tool in the process of teaching and studying. During the process of teaching and studying, media have important meaning, because in these activity unclear and complexity material that is given can be helped by using media as intermediary even abstract material can be concreted. It is different with reality that is happened in the field in the process of teaching and studying, Especially subject of indonesian language, teachers rarely uses the media learning .Media learning to subject of indonesian language is still very limited and even there is no media, less according to the development of science and technology and the context learning .Media learning the context of this disaster can be used teachers to talked against the problem.

Problem in this research are (1) what are the needs of VCD Media development in the context of disaster in Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (2) How are the principals of VCD Media development in the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (3) How design VCD Media development in the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (4) How is the effectiveness of VCD Media development in the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school?

This research uses Brog and Gall approach which seven steps modification. They are (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary from of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, and (7) operational product revision. The subject of this research to collect the data are the teacher and students of fifth grade at state elementary school of Tlogosari Kulon 03 Semarang, Sidokerto 1 Pati, Jambon Temanggung, Kalijampe Purworejo, media expert and material expert by

using instrument : (1) instruments of students’ need, (2) instruments of teachers’

need, (3) instruments of test expert and teacher assessment. The analysis of this research uses percentage of qualitative analysis technique.

The result of this research is VCD characteristic as media of study in fifth grade elementary school is developed based on four aspects, they are : (1) package; VCD content; disaster context; and aspect of language skills, (2) the principals of VCD development is fixative, manipulative, and distributive property, and (3) the design of VCD that is development is VCD lesson disaster


(11)

vii

context on Indonesian lesson to improve speaking skills and character value of fifth grade elementary school student and guidance book. Character values that are found in learning VCD media context disaster are emphaty, simphaty, and social attitude. The effectiveness of media VCD learning the context of this disaster shows that average score a pretest different with an average test scores the end .The average test results end over higher than with an average a pretest .Is proven by test t analysis using application spss 17. On learning the Indonesian language in grade 5 uses the media VCD the context of disaster done by class

teacher obtained value significant 0.000 ˂ 0.05 which means that the difference

between the average test the end with a pretest. This is proven the average value of test higher end of than the average value of a pretest namely the average score pretest 61,100 and the average posttest 72,650. Research conducted by researchers, also obtained value significant 0.000 < 0.05 which means that the difference between the average test the end with a pretest.This is proven the average value of test higher end of than the average value of a pretest namely the average score pretest 72,650 and the average postest 77,650.

The conclusions of the study is learning done by the teacher of fifth grade and researchers in learning Indonesian language aspects skill talk to uses the media VCD learning the context of disaster obtained the same result that is the average postest better than the average pretest. Suggestions of this research are (1) teachers is expected to be more create for diplomatic learning more varied and meaningful. Media uses learning varying let adapted to the purpose of learning which was formulated, (2) teachers have to taking account of the characteristics media to be used, because not one media learning perfect.

ABSTRAK

Puji Sugiyarti, 2015.”Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana

untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter

Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”. Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M. Hum.

Kata Kunci: media VCD, konteks bencana, keterampilan berbicara.

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang penting dalam proses belajar mengajar. Saat proses belajar mengajar, media mepunyai arti yang penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan dan kerumitan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan. Berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan dalam proses belajar mengajar, khususnya pelajaran bahasa


(12)

viii

Indonesia, guru jarang menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran untuk pelajaran bahasa Indonesia masih sangat terbatas bahkan cenderung tidak ada, kurang sesuai dengan perkembangan iptek dan konteks pembelajaran. Media pembelajaran konteks bencana ini dapat digunakan guru untuk mengatasi masalah tersebut.

Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kebutuhan pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar? (2) bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar? (3) bagaimanakah karakteristik media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar dan buku panduannya? (4) apakah penerapan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara yang bermuatan nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar efektif dengan peningkatan keterampilan berbicara siswa?

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan

pengembangan model Borg and Gall dengan modifikasi tujuh tahapan, yakni (1)

melakukan analisis kebutuhan, penelitian dan pengumpulan data (research and

information collecting), (2) perencanaan, yaitu menyusun rencana penelitian dan merumuskan butir-butir materi secara terperinci (planning), (3) pengembangan

produk (develop preliminary from of product), yaitu mengembangkan alat

pengukuran keberhasilan dan uji ahli, (4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), (5) merevisi hasil uji coba (main product revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), dan (7) revisi terhadap uji coba lapangan (operational product revision). Sumber data penelitian ini adalah peserta didik dan guru kelas V di SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang, SDN Sidokerto 01 Pati, SDN Jambon Temanggung, dan SDN Kali Jambe Purworejo, ahli media dan ahli materi dengan menggunakan instrumen: (1) instrumen kebutuhan pengembangan untuk peserta didik, (2) instrumen kebutuhan pengembangan untuk guru, (3) instrumen penilaian uji ahli dan guru. Analisis penelitian ini mnggunakan teknik analisis kualitatif persentase.

Hasil Penelitian ini adalah karakteristik VCD sebagai media pembelajaran di kelas V SD dikembangkan berdasarkan empat aspek, yakni: (1) kemasan; isi VCD; konteks bencana; dan aspek keterampilan berbahasa, (2) prinsip pengembangan VCD adalah fixative, manipulative, dan distributive property, dan (3) karakteristik VCD yang dikembangkan adalah VCD pembelajaran konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan nilai karakter peserta didik kelas V sekolah dasar dan buku panduannya. Nilai karakter yang terdapat dalam media VCD pembelajaran konteks bencana ini adalah rasa empati, simpati dan sikap sosial. Uji keefektifan media VCD pembelajaran konteks bencana ini menunjukkan rata-rata nilai tes awal berbeda dengan rata-rata nilai tes akhir. Rata-rata hasil tes akhir lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes awal. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas


(13)

ix

VA SD menggunakan media VCD konteks bencana diperoleh nilai signifikan

0.000 ˂ 0.05 yang berarti bahwa ada perbedaan antara rata-rata tes akhir dengan tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 61,100 dan rata-rata postes 72,650. Pada pembelajaran di kelas VB SD, juga diperoleh nilai signifikan 0.000 ˂ 0.05 yang berarti ada perbedaan antara rata-rata tes akhir dengan tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 72,650 dan rata-rata postes 77,650. Nilai karakter pada pembelajaran tersebut tercapai sesuai dengan tujuan penelitian yaitu rasa simpati, empati, tulus, perhatian, tanggung jawab dan berani.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media VCD pembelajaran konteks bencana efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD. Saran dari hasil penelitian ini yaitu (1) guru diharapkan lebih berkreasi agar proses pembelajaran lebih bervariatif dan bermakna. Penggunaan media pembelajaran yang variatif hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, (2) guru harus memperhatikan karakteristik media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Abstract

Puji Sugiyarti. “The Development of VCD Lesson Median The Context of Disaster to Improve Speaking Skill and Character Value of Grade Fourth Students”. Thesis, Past Graduate Program. Semarang State University. Advisor: I. Dr. Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M.Hum.

Key Words: VCD Media, context of disaster, speaking skill.

Media of study is important tool in the process of teaching and studying. During the process of teaching and studying, media have important meaning, because in these activity unclear and complexity material that is given can be helped by using media as intermediary even abstract material can be concreted. It is different with reality that is happened in the field in the process of teaching and studying, Especially subject of indonesian language, teachers rarely uses the media learning .Media learning to subject of indonesian language is still very limited and even there is no media, less according to the development of science


(14)

x

and technology and the context learning .Media learning the context of this disaster can be used teachers to talked against the problem.

Problem in this research are (1) what are the needs of VCD Media development in the context of disaster in Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (2) How are the principals of VCD Media development in the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (3) How design VCD Media development in the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (4) How is the effectiveness of VCD Media development in the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at elementary school?

This research uses Brog and Gall approach which seven steps modification. They are (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary from of product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, and (7) operational product revision. The subject of this research to collect the data are the teacher and students of fifth grade at state elementary school of Tlogosari Kulon 03 Semarang, Sidokerto 1 Pati, Jambon Temanggung, Kalijampe Purworejo, media expert and material expert by

using instrument : (1) instruments of students’ need, (2) instruments of teachers’

need, (3) instruments of test expert and teacher assessment. The analysis of this research uses percentage of qualitative analysis technique.

The result of this research is VCD characteristic as media of study in fifth grade elementary school is developed based on four aspects, they are : (1) package; VCD content; disaster context; and aspect of language skills, (2) the principals of VCD development is fixative, manipulative, and distributive property, and (3) the design of VCD that is development is VCD lesson disaster context on Indonesian lesson to improve speaking skills and character value of fifth grade elementary school student and guidance book. Character values that are found in learning VCD media context disaster are emphaty, simphaty, and social attitude. The effectiveness of media VCD learning the context of this disaster shows that average score a pretest different with an average test scores the end .The average test results end over higher than with an average a pretest .Is proven by test t analysis using application spss 17. On learning the Indonesian language in grade 5 uses the media VCD the context of disaster done by class

teacher obtained value significant 0.000 ˂ 0.05 which means that the difference

between the average test the end with a pretest. This is proven the average value of test higher end of than the average value of a pretest namely the average score pretest 61,100 and the average posttest 72,650. Research conducted by researchers, also obtained value significant 0.000 < 0.05 which means that the difference between the average test the end with a pretest.This is proven the average value of test higher end of than the average value of a pretest namely the average score pretest 72,650 and the average postest 77,650.

The conclusions of the study is learning done by the teacher of fifth grade and researchers in learning Indonesian language aspects skill talk to uses the


(15)

xi

media VCD learning the context of disaster obtained the same result that is the average postest better than the average pretest. Suggestions of this research are (1) teachers is expected to be more create for diplomatic learning more varied and meaningful. Media uses learning varying let adapted to the purpose of learning which was formulated, (2) teachers have to taking account of the characteristics media to be used, because not one media learning perfect.


(16)

viii

PRAKATA

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara yang Bermuatan Nilai Karakter Bagi

Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”. Tesis ini disusun sebagai salah satu

persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing Dr. Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum. (Pembimbing I) dan Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. (Pembimbing II) yang dengan sabar, perhatian, bijaksana memberikan bimbingan, dan motivasi dalam penyusunan tesis ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:

1. Direktur Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan


(17)

ix

2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar

Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

3. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.

4. Kepala Sekolah SDN Srondol Wetan 05 Semarang yang memberikan ijin

untuk tempat melakukan penelitian.

5. Suami tercinta yang tanpa lelah selalu mendoakan dan memberikan semangat.

6. Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan semangat menyelesaikan studi.

7. Anak-anakku tercinta yang selalu mendoakan dan memberi inspirasi.

8. Keluarga besar peneliti yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.

9. Teman-teman seangkatan Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi

Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan studi.

10. Semua pihak yang telah memberi bantuan, semangat dalam penyusunan tesis

ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Tanpa peneliti sadari tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Januari 2016


(18)

x DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PENGUJI UJIAN DRAF..………....i

PERNYATAAN KEASLIAN………...……….…ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN………..………..………….iii

ABSTRAK…………...……….iv

ABSTRACT………...………..………..vi

PRAKATA………..viii

DAFTAR ISI………..………viii

DAFTAR TABEL………..………..…....xv

DAFTAR BAGAN………...viii

DAFTAR GAMBAR………...………...xix

DAFTAR LAMPIRAN…………..………....xxi BAB I PENDAHULUAN………...………...…1

1.1 Latar Belakang Masalah .………...1

1.2 Identifikasi Masalah ……….14

1.3 Cakupan Masalah ……….15

1.4 Rumusan Masalah ………16

1.6 Tujuan Penelitian ……….16

1.7 Manfaat Penelitian ………...17

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1 Kajian Pustaka ……….20

2.2 Kerangka Teoretis……….32

2.2.1 Media Pembelajaran……….…………..………..………32

2.2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ………32

2.2.1.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran …….……….35

2.2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran ……….37

2.2.1.4 Kegunaan Media Pembelajaran ………41

2.2.1.5 Landasan Media Pembelajaran ………...……….43


(19)

xi

2.2.1.7 Pengertian Media VCD dalam Pendidikan ….……….50

2.2.2 Keterampilan Berbicara ……..……….………55

2.2.2.1 Pengertian Keterampilan Berbicara …………...………..56

2.2.2.2 Hakikat dan Tujuan Keterampilan Berbicara ………...………57

2.2.2.3 Fungsi Keterampilan Berbicara ………59

2.2.2.4 Jenis-Jenis Keterampilan Berbicara ……….61

2.2.2.5 Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara ………...63

2.2.2.6 Korelasi Keterampilan Berbicara dengan Menyimak………...65

2.2.2.7 Korelasi Keterampilan Berbicara dengan Membaca ………66

2.2.2.8 Korelasi Keterampilan Berbicara dengan Menulis ………..67

2.2.2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara …………..68

2.2.2.10 Indikator Kemampuan Berbicara ………....71

2.2.2.11 Kriteria Penilaian pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara………72

1.2.3 Muatan Nilai-Nilai Karakte….………...………...………...76

1.2.3.1 Pengertian Karakter ……….……76

1.2.3.2 Tujuan Penanaman Nilai-Nilai Karakter……….……….78

1.2.3.3 Jenis-Jenis Nilai Karakter ….………..…80

1.2.3.4 Sikap Empati dan Peduli Sosial …..………82

2.2.4 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ………...85

2.2.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar …….………...87

2.3 Kerangka Berpikir ………...90

2.3.1 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ……..………....93

2.4 Keterbatasan Pengembangan ………...94

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ………...96

3.2 Prosedur Penelitian ………..98

3.3 Variabel penelitian ………...102

3.4 Subjek, Data dan Sumber Data Penelitian.………...……….…...104

3.4.1 Subjek Penelitian …..………..104


(20)

xii

3.4.3 Sumber Data Penelitian ………….………...105

3.4.3.1 Sumber Data Analisis Kebutuhan ..…………...………...105

3.4.3.2 Sumber Data Validasi Produk…..………..………...107

3.4.3.3 Sumber Data Uji Keefektifan ……….………..108

3.5 Teknik Pengumpulan Data ………..109

3.6 Instrumen Penelitian ………....111

3.6.1 Instrumen Angket Kebutuhan Pengembangan MediaPembelajaran VCD Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Berbicara bagi Peserta Didik Kelas V ………..112

3.6.2 Instrumen Angket Uji Validasi Ahli dan Pendidik ………. ..119

3.6.3 Instrumen Tes untuk Menguji Keefektifan Media Pembelajaran VCD Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Berbicara bagi Kelas V SD ………..124

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….………..143

4.1.1 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD….144 4.1.1.1 Deskripsi Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD Menurut Persepsi Peserta Didik ………..144

4.1.1.2 Deskripsi Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD Menurut Persepsi Pendidik ………..154

4.1.2 Prinsip Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD….165 4.1.3 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD Menurut Persepsi Peserta Didik dan Pendidik..………..168

4.1.3.1 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD Menurut Persepsi Peserta Didik ………...………..169


(21)

xiii

4.1.3.2 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD

Menurut Persepsi Pendidik..……….171

4.1.3.3 Hasil Uji Guru dan Ahli Terhadap Produk ……….………175

4.1.3.4 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD Sebelum dan Sesudah Revisi ………...………..183

4.1.3.5 Karakteristik Buku Panduan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD Sebelum dan Sesudah Revisi..………..192

4.1.4 Keefektifan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana ………….…193

4.1.4.1 Tes Awal.………...………193

4.1.4.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara Memberikan Tanggapan Faktual Terhadap Suatu Peristiwa Menggunakan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana ….………196

4.1.4.3 Tes Akhir ….………204

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….………220

4.2.1 Penerapan Produk Pengembangan ….……….220

4.2.2 Ciri Khusus Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana…….……….222

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ……….223

5.2 Implikasi …...………..225

5.3 Saran ………226

DAFTAR PUSTAKA………...……….227


(22)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Persentase Kemampuan Daya Serap Manusia dari Pengguna Alat

Indera Menurut Edgar Dale ………..45

Tabel 2.2 Lembar Penilaian Keterampilan Bercerita bagi Peserta Didik ……….73

Tabel 2.3 Indikator Perolehan Skor pada Tiap-Tiap Aspek dalam Penilaian

Keterampilan Bercerita ……….74

Tabel 2.4 Nilai-Nilai Karakter pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

Jenjang SD………81

Tabel 2.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia bagi Kelas V SD ………..88

Tabel 2.6 Karakteristik Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana

Menurut Persepsi Peserta Didik ………94

Tabel 3.1 Sumber Data Analisis Kebutuhan Pendidik dan Peserta Didik ……..107 Tabel 3.2 Sumber Data Pengembangan Produk ………..108

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Pengembangan Media Menurut

Persepsi Peserta Didik……….114

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Pengembangan Media Menurut

Persepsi Pendidik ………...115

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Media ……….121

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Materi ………....121

Tabel 3.7 Lembar Penilaian Keterampilan Bercerita bagi Peserta Didik …...…126

Tabel 3.8 Indikator Perolehan Skor pada Tiap-Tiap Aspek dalam

Penilaian Keterampilan Bercerita ………...126

Tabel 3.9 Indikator Penilaian Pendidik pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Aspek Berbicara ……….129

Tabel 3.10 Kategori dan Rentang Skor Keberhasilan Pembelajaran


(23)

xv

Tabel 3.11 Aspek Penilaian Sikap/Karakter Peserta Didik ………130 Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Sikap Peserta Didik ………...………130

Tabel 3.13 Kategori dan Rentang Skor Penilaian Peserta Didik …………..….131

Tabel 3.14 Kategori dan Rentang Skor Penilaian Peserta Didik pada Tiap

Aspek ………132 Tabel 3.15 Lembar Penilaian Desain Pengembangan Media oleh Pendidik…...133

Tabel 3.16 Skor Penilaian Desain Media VCD oleh Pendidik ……….135

Tabel 3.17 Aspek Penilaian Desain Pengembangan Media VCD oleh

Ahli Materi ………136

Tabel 3.18 Skor Penilaian Uji Media VCD oleh Ahli Materi Bahasa …………137

Tabel 3.19 Aspek Penilaian Desain Media VCD oleh Ahli Media ……….138

Tabel 3.20 Skor Penilaian Uji Media VCD oleh Ahli Media ……….139

Tabel 4.1 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi

Peserta Didik dari Aspek Kemasan ………145

Tabel 4.2 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi

Peserta Didik dari Aspek Isi ………...147

Tabel 4.3 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi

Peserta Didik dari Aspek Konteks ……….150

Tabel 4.4 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi

Peserta Didik dari Aspek Karakter ……….151

Tabel 4.5 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi

Peserta Didik dari Aspek Keterampilan Berbahasa ………...152

Tabel 4.6 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran

Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Kemasan…………...154

Tabel 4.7 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks

Bencana Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Isi ………..157

Tabel 4.8 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks

Bencana Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Karakter…159


(24)

xvi

Tabel 4.9 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks

Bencana Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Materi……160

Tabel 4.10 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi

Pendidik Dilihat dari Aspek Keterampilan Berbicara ………161

Tabel 4.11 Kebutuhan Pengembangan Media Desain VCD Menurut

Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Buku Panduan ………...162

Tabel 4.12 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran

Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek RPP ……….……...164

Tabel 4.13 Ringkasan Hasil dan Revisi Penilaian Guru Terhadap Desain

VCD Konteks Bencana ………...175

Tabel 4.14 Ringkasan Hasil dan Revisi Penilaian Ahli Materi Desain

VCD Konteks Bencana ………179

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil dan Revisi Penilaian Ahli Media Desain

VCD Konteks Bencana ……….182

Tabel 4.16 Hasil Tes Awal Kelas VA di SDN Srondol Wetan 05 ………...195

.

Tabel 4.17 Hasil Tes Awal Kelas VB di SDN Srondol Wetan 05 …...……...…196

Tabel 4.18 Hasil Tes Akhir Kelas VA di SDN Srondol Wetan 05 ……….205

Tabel 4.19 Hasil Tes Akhir Kelas VB di SDN Srondol Wetan ……….……...206 Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Peserta Didik ………...209 Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas Peserta Didik ………...210

Tabel 4.22 Hasil Uji Perbedaan Data Rata-Rata Peserta Didik ………..211

Tabel 4.23 Hasil Nilai Karakter Kelas VA ……….215 Tabel 4.24 Hasil Nilai Karakter Kelas VB ………..216 Tabel 4.25 Hasil Respon Pendidik terhadap Media VCD Pembelajaran …..…..216


(25)

xvii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ………...47 Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Pengembangan Media ………..93


(26)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Desain Wadah Cover VCD Sebelum Revisi………181 Gamabr 4.2 Desain Wadah Cover VCD Setelah Revisi ……… …181

Gambar 4.3 Desain VCD Pembelajaran Sebelum Revisi ...………182

Gambar 4.4 Desain VCD Pembelajaran Setelah Revisi ………..182 Gambar 4.5 Halaman Menu Utama Sebelum Revisi …..………183 Gambar 4.6 Halaman Menu Utama Setelah Revisi ………183

Gambar 4.7 Menu Utama Sebelum Revisi .………184

Gambar 4.8 Menu Utama setelah Revisi ……….184 Gambar 4.9 Halaman Menu Film Sebelum Revisi ……….185 Gambar 4.10 Menu Film Setelah Revisi ……….185 Gambar 4.11 Menu Diskripsi Sebelum Revisi ………...186

Gambar 4.12 Menu Diskripsi Setelah Revisi ………..186 Gambar 4.13 Menu Profil Sebelum Revisi ……….187 Gambar 4.14 Menu Profil Setelah Revisi ………...187 Gambar 4.15 Menu Evaluasi Sebelum Revisi ………...188

Gambar 4.16 Menu Evaluasi Setelah Revisi ………...188 Gambar 4.17 Desain Cover Buku Panduan Sebelum Revisi………...189 Gambar 4.18 Desain Cover Buku Panduan Setelah Revisi ………...189

Gambar 4.19 Proses KBM oleh Guru Kelas.. ……….…191


(27)

xix

Gambar 4.21 Proses KBM oleh Peneliti …...……….………191

Gambar 4.22 Ketika Peserta Didik Memberikan Tanggapan

Terhadap Peristiwa Bencana ………192

Gambar 4.23 Proses KBM Menggunakan Media VCD oleh

Peneliti ………..……...200

Gambar 4.24 Performan Peserta Didik Ketika Memberikan

Tanggapan ………200

Gambar 4.25 Kerja Kelompok Peserta Didik Ketika Proses

KBM oleh Peneliti ………..201

Gambar 4.26 Performan Peserta Didik Ketika Menyampaikan

Hasil Diskusi ……….201

Gambar 4.27 Proses KBM oleh Guru Kelas Menggunakan

Media VCD Pembelajaran ………...201

Gambar 4.28 Proses KBM oleh Guru Kelas Menggunakan

Media VCD Pembelajaran ………...202

Gambar 4.29 Ketika Peserta Didik Memberikan Tanggapan

Saat Tes Akhir ……….…204

Gambar 4.30 Ketika Peserta Didik Memberikan Tanggapan


(28)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Kebutuhan Pengembangan Menurut Persepsi

Peserta Didik .…………..………234

Lampiran 2 Angket Kebutuhan Pengembangan Menurut

Persepsi Pendidik………..………266

Lampiran 3 Instrumen Penilaian Ahli Media ……….305

Lampiran 4 Intrumen Penilaian Ahli Materi ………..311

Lampiran 5 Instrumen Penilaian Praktisi/Guru ………..318

Lampiran 6 Hasil Persentase Kebutuhan Pengembangan Menurut

Persepsi Peserta Didik .…...………329

Lampiran 7 Hasil Persentase Kebutuhan Pengembangan Menurut

Persepsi Pendidik………...……….. .………..333

Lampiran 8 RPP …..………339

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t oleh Guru ……...352

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t

oleh Peneliti ……….………...353

Lampiran 11 Hasil Uji t-test antara Guru dan Peneliti ……….………354

Lampiran 12 Respon Pendidik ……….………...355

Lampiran 13 Respon Peserta Didik ……….……….361

Lampiran 14 Hasil Respon Peserta Didik ………..364

Lampiran 15 Daftar Nama Peserta Didik ……….………...366

Lampiran 16 Ijin Penelitian Analisis Kebutuhan Pengembangan ………368


(29)

xxi

Lampiran 18 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan

di SDN Tlogosari Kulon 03 ……….371

Lampiran 19 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan

di SDN Sidokerto 01 Pati ………...372

Lampiran 20 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan

di SDN Jambon Temanggung ………...372

Lampiran 21 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan

di SDN Kalijambe Purworejo ………...373

Lampiran 22 Surat Bukti Penelitian Uji Keefektifan Media


(30)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan peluang kepada tiap-tiap satuan pendidikan terutama pendidik yang dalam hal ini merupakan satu komponen yang langsung berperan dalam proses pembelajaran. Telah banyak perubahan paradigma dalam proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi lebih mementingkan peran peserta didik dan karakteristik sumber daya yang ada pada tiap-tiap satuan pendidikan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, maka peserta didik diharapkan dapat berperan aktif dalam mengeksplorasi dan menginterpretasikan pengetahuan dan permasalahan baru yang dibandingkan, dikombinasi, dan dianalisis dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan

wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan.”

Proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil yang diperoleh. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) cenderung lebih memperlihatkan paradigma pendidikan saat ini. Seperti yang terkandung dalam


(31)

2

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mata pelajaran bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Untuk itu pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada penggunaan bahasa, bukan ilmu bahasa (Depdiknas 2003:5). Pembelajaran bahasa Indonesia dikatakan berhasil jika peserta didik dapat menggunakan bahasa Indonesia atau memiliki keterampilan bahasa Indonesia. Keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat dari keterampilan peserta didik dalam empat aspek berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis.

Adanya perbedaan individual secara biologis, genetis, pertumbuhan, perkembangan, dan lingkungannya, maka berbeda pula kemampuan dan perkembangan bahasa masing-masing individu. Perbedaan individu dalam hal perbedaan bahasa akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka akan semakin bervariasi perkembangan bahasannya dan semakin kompleks. Maka, akan semakin berbeda antarindividu dalam perkembangan bahasanya. Perbedaan ini merupakan fakta universal suatu kenyataan dalam psikologi perkembangan (Soeparwoto 2004: 112).

Proses perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu: (1) penjelasan menurut kaum navistik, menurut kaum ini yang dipelopori oleh Chomsky, struktur bahasa telah ditentukan oleh biologis yang dibawa sejak lahir. Anak sejak awal telah menunjukkan kemampuan berbahasa yang terus berkembang. Ada aspek linguistik dasar yang bersifat universal dalam otak manusia yang memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu, (2) penjelasan menurut kaum empiristik, yang dipelopori oleh kaum behavioris menyatakan


(32)

3

bahwa kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam interaksi dengan lingkungan. Penguasaan bahasa merupakan hasil dari penyatuan peristiwa linguistik selama masa perkembangannya (Soeparwoto 2004: 108).

Manusia memperoleh pengalaman melalui tiga tingkatan, yaitu (1) pengalaman dengan kata-kata, (2) pengganti pengalaman nyata, (3) melalui pengalaman nyata. Berkaitan dengan hal tersebut, pembelajaran yang paling efektif adalah melalui tingkatan ketiga yaitu melalui pengalaman nyata. Melalui pengalaman nyata perserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung (Usman 2002:96).

Sejalan dengan tahap perkembangan kognitif dan kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar tersebut, guru dituntut untuk mendesain pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar sehingga mencapai tujuan pembelajaran. Seperti kita ketahui dalam rangka menyampaikan ilmu pengetahuan, setiap guru selalu mempersiapkan materi dan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya metode yang digunakan sering menggunakan metode dan cara pembelajaran yang klasik, yakni peserta didik duduk manis dan guru berdiri sebagai tokoh sentral di depan kelas dan yang paling banyak digunakan adalah metode ceramah. Agar tidak klasik dalam melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus mampu mengatur lingkungan belajar yang meliputi tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian (Hamalik 2001:126).


(33)

4

Proses belajar mengajar akan lebih baik jika disampaikan tidak hanya ceramah, tetapi juga didukung dengan pengalaman peserta didik tentang lingkungan sebagai sumber belajar, yakni dunia luar atau kepemilikan tentang konsep nyata. Pengenalan dunia luar kepada peserta didik dilakukan dengan pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu model pembelajaran dalam usaha mengaitkan materi pembelajaran dengan dunia nyata. Proses pembelajaran di luar kelas ini tidak dapat dilakukan setiap waktu. Pembelajaran di luar kelas membutuhkan persiapan yang matang meliputi waktu, biaya, tenaga transportasi, keamanan dan perizinan.

Pembelajaran di luar kelas sulit dilaksanakan dengan jadwal pelajaran yang sudah disusun sesuai dengan alokasi waktu karena untuk melaksanakannya membutuhkan waktu khusus yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran di dalam kelas. Apabila pembelajaran ini akan dilaksanakan tentu membutuhkan pengaturan waktu khusus yang sulit mengaturnya, begitu juga biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Masalah biaya menjadi utama yang sulit mencari solusinya. Apabila pembelajaran ini hanya dilaksanakan sekali dalam satu semester mungkin biaya tidak menjadi masalah, tetapi bila setiap saat menggunakan model pembelajaran, maka biaya akan sangat banyak dibutuhkan.

Sebagai solusi pembelajaran di luar kelas guru harus bisa mendesain dan berkreasi untuk menghadirkan lingkungan di luar kelas bisa masuk kedalam kelas. Oleh karena itu, guru harus menggunakan media dengan konteks dan tujuan pembelajaran agar lebih bermakna, juga bisa mengurangi verbalisme. Kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan peserta didik, kurangnya minat dan


(34)

5

kegairahan peserta didik sering menyebabkan proses belajar mengajar yang hakikatnya adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik tidak efektif dan tidak efisien. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan demikian yaitu dengan menggunakan media pembelajaran secara terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar. Selain sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap, media berfungsi untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi dan hal-hal tertentu juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.

Penggunan media yang tepat merupakan salah satu yang mempengaruhi pembelajaran efektif. Media pada pembelajaran dapat mempertinggi proses kegiatan belajar mengajar peserta didik yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sedikitnya ada dua alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik. Pertama, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran. Manfaat menggunakan media pembelajaran, yaitu: (1) lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat mempertinggi motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, (3) metode pembelajaran akan lebih bervariasi tidak hanya komunikasi verbal saja, (4) peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar (Sudjana

dan Rifa’i 2010:2).

Kedua, berkenaan dengan taraf berpikir peserta didik. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana ke berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran berhubungan erat dengan


(35)

6

tahapan berpikir tersebut, karena melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkritkan dan hal-hal yang konkrit dapat disederhanakan.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering diabaikan. Hal itu karena berbagai alasan diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap pendidik mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar sampai pada simpulan, bahwa proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran dengan media dan pengajaran tanpa media. Oleh sebab itu, penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi

kualitas pengajaran (Sudjana dan Rifa’i 2010:3).

Sehubungan dengan manfaat media yang begitu besar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) khususnya kelas V yang perkembangan kognitifnya pada tahap konkrit, penggunaan media sesuai konteks dan tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Berdasarkan hasil


(36)

7

pengamatan di lapangan, khususnya di SD di wilayah kota Semarang masih terdapat beberapa sekolah dasar yang gurunya belum menggunakan media pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ada juga yang menggunakan media pembelajaran yang sangat sederhana, tidak bervariasi, tidak sesuai konteks, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.

Berdasarkan kenyataan tersebut, terlihat perkembangan kemampuan berbicara di kalangan peserta didik sangat memprihatinkan. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar peserta didik SD khususnya kelas V yang menjadi objek penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan melalui wawancara dengan pendidik dan peserta didik, rendahnya keterampilan berbicara peserta didik kelas V di beberapa SD yaitu di SDN Pedalangan 03, SDN Karang Anyar 02, SDN Pedurungan Tengah 02 disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut yaitu: (1) pembelajaran keterampilan berbicara peserta didik kelas sekolah dasar khususnya kelas V masih menggunakan metode konvensional, (2) peserta didik kurang tertarik pada pembelajaran keterampilan berbicara, (3) peserta didik mengalami kesulitan dalam mengungkapkan fakta, dan argumen yang mendukung untuk dikembangkan dalam topik pembicaraan, (4) guru belum menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan materi keterampilan berbicara secara menarik, menyenangkan dan efektif bagi peserta didik, (5) kurangnya media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran khususnya keterampilan berbicara.

Berbagai faktor yang muncul tersebut terkait dengan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran keterampilan aspek berbicara. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu keadaan yang membangun motivasi peserta


(37)

8

didik untuk belajar meningkatkan kemampuan berbicaranya. Salah satu cara untuk mengubah keadaan tersebut dengan menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang berdaya guna dan berhasil guna ( Ali 2010:16).

Salah satu cara untuk mencapai pembelajaran yang berhasil yaitu

menggunakan media audio-visual. Media pembelajaran berbasis audio-visual

adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Secara umum media audio-visual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektivitas yang tinggi daripada media visual atau audio. Di antara media audio-visual ini adalah Video Compact Disc (Ali 2010:90).

Dengan memperhatikan keragaman dan keunikan proses belajar, ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran, maka pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Selain itu, persepsi peserta didik juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, di samping memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu diperhatikan hal berikut: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian peserta didik dan memberikan penjelasan objek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman peserta didik.

Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkret daripada hal yang abstrak. Berkaitan dengan hal konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat


(38)

9

antara lain sebagai berikut: (1) menurut Bruner mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of exsperiment), kemudian dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal tersebut tidak hanya berlaku untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa, (2) menurut Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realitisnya dalam proses penanaman konsep. Beliau membuat jenjang berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke paling abstrak, (3) Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan melalui media, dan terakhir peserta didik sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Jenjang konkrit-abstrak ini disajikan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of exsperiment). Kemampuan daya serap manusia pada umumnya dan pada peserta didik pada khususnya ditentukan oleh faktor indera tubuh. Hasilnya, (1) indera penglihatan 82%, (2) indera pendengar 11%, (3) indera penciuman 1%, (4) indera pencecapan 2,5%, (5) indera perabaan 3,5% (Daryanto 2012:14).

Daryanto (2012:17) mengemukakan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar peserta didik dalam menentukan hasil belajar peserta didik. Artinya, akan mendapat keuntungan yang signifikan jika ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Peserta didik yang memiliki tipe belajar


(39)

10

visual akan lebih memperoleh keuntungan jika pembelajarannya menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara peserta didik yang mempunyai tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan menggunakan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan peserta didik dari kedua tipe tersebut jika menggunakan media audio-visual.

Atas dasar ini, pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana khususnya bencana alam yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan karakteristik individual peserta didik, menjadi semakin mantap. Pemilihan dan penggunaan media hendaknya jangan berdasarkan pada kesukaan atau kesenangan pendidik, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik peserta didik. Menurut Daryanto (2012:4) salah satu jenis media audio visual adalah VCD. VCD bisa mempunyai peran dan fungsi sebagai media pembelajaran dalam pendidikan. Media VCD sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagian besar fungsi film sudah dapat digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video lebih murah dibandingkan film. Pengoperasiannya pun jauh lebih praktis sehingga tidak heran jika media video saat ini lebih populer dan diminati dibanding media film.

Oleh karena itu, saat ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran (Daryanto2012:17). Tendensi mengajar yang efektif adalah bila pengajar menggunakan alat bantu mengajar dengan media audio visual. Bertujuan agar peserta didik lebih berkonsentrasi dalam belajar, memberikan pengalaman yang kongkret, menghindari suasana belajar yang


(40)

11

membosankan dan lebih sistematis dalam belajar. Shackuford dan Henak (dalam Daryanto 2012:21) berpendapat bahwa cara pengajaran yang efektif akan terbentuk kalau pengajarnya juga bertindak efektif. Sebab pengajar bertindak sebagai manajer yang harus mengambil keputusan untuk aktivitas yang dilakukan agar berjalan secara efektif.

VCD pembelajaran selama ini sudah banyak digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil observasi dari penelitian ini menemukan media VCD hasil pengembangan dari Suwatno yang digunakan sebagai media pembelajaran konteks pemandangan alam yang berupa pemandangan laut, pemandangan pegunungan yang berupa gambar diam. Gambar dalam VCD tersebut hanya gambar diam seperti dalam power point sehingga peserta didik tidak tertarik karena gambar tersebut sering dijumpai dalam buku bacaan di sekolah. Selain bentuk dan isi VCD tersebut, observasi ini juga menemukan media VCD hasil

pengembangan Rifani yang diproduksi oleh “Akal Interatif” dalam bentuk teks diam. Peserta didik diminta membaca teks yang tercantum dalam VCD lalu diminta menceritakan kembali apa yang telah mereka baca tersebut. Bentuk VCD semacam ini tidak jauh berbeda dengan teks yang ada di dalam buku bacaan sehingga kurang menarik bagi peserta didik. Penemuan lain adalah media

pembelajaran VCD karya Dini berjudul “Anak Mandiri Senang Sekolah”. Pada

VCD ini terdapat dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang digunakan untuk pembelajaran bercerita. VCD ini dikhususkan untuk peserta didik SD kelas rendah. Diharapkan peserta didik terampil berbicara menggunakan


(41)

12

dua bahasa. Media VCD ini dirasakan kurang tepat karena menonjolkan bahasa Inggris pada saat pembelajaran bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dilakukan pengembangan media VCD yang sudah ada. Pengembangan media VCD ini menitikberatkan pada isi VCD. Isi VCD memuat cuplikan film bencana alam yang ada di Indonesia disertai teks gerak atau berjalan. Film yang terdapat di dalam VCD tersebut hidup atau bergerak, diiringi suara-suara musik yang disesuaikan dengan konteks dan bermuatan nilai karakter peserta didik sekolah dasar.

Alasan penelitian pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana alam ada beberapa faktor. Banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia seperti tsunami di Aceh, longsor di Banjarnegara, banjir yang melanda beberapa kota di Indonesia. Adanya bencana alam yang terjadi di Indonesia itulah yang mendorong penelitian ini memilih konteks bencana. Diharapkan setelah melihat tayangan VCD tersebut peserta didik merasa tergerak hatinya, menumbuhkan rasa simpati, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui film bencana tersebut diharapkan dapat menumbuhkan peduli sosial peserta didik untuk ikut membantu korban bencana. Selain itu, peserta didik juga bisa ikut menjaga kelestarian alam agar bencana-bencana tersebut tidak akan terulang lagi.

Tujuan pengembangan media VCD pada penelitian ini diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan berbicara yang bermuatan nilai karakter dengan metode memberikan tanggapan terhadap isi video yang dilihat dengan menggunakan bahasa mereka sendiri karena film atau isi VCD tersebut benar-benar meresap dalam hati mereka.


(42)

13

Tayangan bencana alam juga akan menimbulkan rasa empati, simpati, kepedulian peserta didik untuk membantu korban bencana, sehingga penanaman nilai karakter terhadap peserta didik melalui pembelajaran bahasa Indonesia akan berhasil. Pada dasarnya peserta didik di SD akan lebih mudah mencermati sebuah tayangan hidup atau bergerak untuk diceritakan karena ingatan mereka masih lekat dengan tayangan yang baru dilihatnya. Berbeda dengan kemampuan berbicara peserta didik SD yang dalam pembelajaran tanpa adanya media atau ada media tetapi gambar atau teks diam, maka mereka akan mengalami kesulitan mencari kata-kata atau menyusun kalimat yang tepat ketika diminta untuk berbicara melalui metode bercerita dari film atau tayangan yang dilihatnya.

Media VCD pembelajaran konteks bencana alam pada dasarnya berisi beberapa klip film dengan masing-masing film berdurasi antara 10 sampai 15 menit. Film ini disertai dengan iringan musik yang sesuai dengan jiwa dan karakteristik peserta didik yang dikemas berdasarkan kompetensi dasar (KD) tertentu untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam aspek berbicara dan penanaman nilai karakter. Media VCD tersebut dilengkapi dengan buku panduan penggunaan dalam bahasa Indonesia.

VCD ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan penguatan pada peserta didik tentang konsep bencana alam sehingga mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan berbicara melalui metode menceritaka kembali secara lisan terhadap video yang dilihat dengan sempurna, setelah bercerita peserta didik diharapkan dapat memberikan tanggapan secara


(43)

14

faktual pada tayangan film tersebut. Selain itu, juga menimbulkan rasa empati dan kepedulian peserta didik untuk membantu korban bencana, sedangkan buku panduan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rancangan buku panduan yang berisi implementasi penggunaan VCD dalam kegiatan belajar mengajar.

1.2 Identifikasi Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara di SD di kelas V banyak ditemukan permasalahan/kendala dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Permasalahan tersebut antara lain: (1) peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara, (2) dalam penyampaian materi pelajaran bahasa Indonesia guru masih konvensional, guru kurang bisa mendesain pembelajaran, penyampaian pada saat kegiatan belajar mengajar kurang menyenangkan, kurang menarik, kurang bervariasi, (3) guru belum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, (4) guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan, 5) kurangnya media yang bermuatan nilai karakter dan belum sesuai dengan konteks pembelajaran merupakan salah satu penghambat tercapainya tujuan pembelajaran.

Secara garis besar masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan yaitu: (1) masih minimnya media pembelajaran bermuatan nilai karakter yang digunakan guru di sekolah dasar khususnya materi keterampilan berbicara, (2) guru kurang tepat dalam memilih metode dan media pembelajaran, media tidak sesuai dengan


(44)

15

konteks, (3) pembelajaran cenderung seadanya dan konvensional sehingga peserta didik kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

1.3 Cakupan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, terdapat banyak sekali permasalahn yang muncul pada pembelajaran keterampilan berbicara memberikan tanggapan terhadap kejadian faktual. Akan tetapi tidak semua permasalahan yang ada akan diteliti. Penelitian dibatasi pada masalah rendahnya keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD karena kurangnya media yang digunakan saat pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter sesuai dengan kebutuhan pengembangan bagi pendidik dan peserta didik. Produk pengembangan yang dihasilkan yaitu media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter. Diharapkan hasil pengembangan media VCD ini layak digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan cakupan masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:


(45)

16

1) Apa kebutuhan pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana

yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD ?

2) Bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media VCD pembelajaran

konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD?

3) Bagaimanakah karakteristik media VCD pembelajaran konteks bencana yang

bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD dan buku panduannya ?

4) Apakah penerapan media VCD pembelajaran konteks bencana yang

bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD efektif guna peningkatan keterampilan berbicara siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mendiskripsikan kebutuhan pengembangan media VCD pembelajaran

konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.

2) Merumuskan prinsip-prinsip pengembangan media VCD pembelajaran

konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.


(46)

17

3) Menyusun karakteristik media VCD pembelajaran konteks bencana yang

bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.

4) Membuktikan penerapan media VCD pembelajaran konteks bencana yang

bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD efektif guna peningkatan keterampilan berbicara siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu hasilnya diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik serta dapat menambah jenis media pembelajaran berupa VCD konteks bencana pada pembelajaran keterampilan berbicara di kelas V SD.

1.6.2 Manfaat Praktis


(47)

18

1) Manfaat bagi Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan,

pengalaman, motivasi, berinovasi, berkreasi bagi pendidik dalam

mengembangkan media pembelajaran di sekolah dasar sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

2) Manfaat bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik, penelitian ini menghasilkan produk media VCD pembelajaran konteks bencana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman baru pada saat pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi keterampilan berbicara memberikan tanggapan terhadap kejadian faktual, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

3) Manfaat bagi Sekolah

Hasil dari penelitian dapat memberikan kontribusi sekolah dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar dan mengembangkan VCD pembelajaran bahasa Indonesia. Maka, pembelajaran akan lebih bermakna dan mampu mencapai tujuan pembelajaran keterampilan berbicara. Penelitian ini juga dapat meningkatkan mutu sekolah karena dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung.


(48)

19

4) Manfaat bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian tentang pengembangan media pembelajaran VCD, peningkatan keterampilan berbicara peserta didik sekolah dasar. Selain itu, peneliti lain juga dapat mengadakan refleksi terhadap hasil penelitian ini, sehingga dapat memperbaiki kekurangan penelitian pengembangan media ini untuk diterapkan dalam penelitian selanjutnya.


(1)

faktual pada tayangan film tersebut. Selain itu, juga menimbulkan rasa empati dan kepedulian peserta didik untuk membantu korban bencana, sedangkan buku panduan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rancangan buku panduan yang berisi implementasi penggunaan VCD dalam kegiatan belajar mengajar.

1.2 Identifikasi Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara di SD di kelas V banyak ditemukan permasalahan/kendala dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Permasalahan tersebut antara lain: (1) peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara, (2) dalam penyampaian materi pelajaran bahasa Indonesia guru masih konvensional, guru kurang bisa mendesain pembelajaran, penyampaian pada saat kegiatan belajar mengajar kurang menyenangkan, kurang menarik, kurang bervariasi, (3) guru belum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, (4) guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan, 5) kurangnya media yang bermuatan nilai karakter dan belum sesuai dengan konteks pembelajaran merupakan salah satu penghambat tercapainya tujuan pembelajaran.

Secara garis besar masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan yaitu: (1) masih minimnya media pembelajaran bermuatan nilai karakter yang digunakan guru di sekolah dasar khususnya materi keterampilan berbicara, (2) guru kurang tepat dalam memilih metode dan media pembelajaran, media tidak sesuai dengan


(2)

konteks, (3) pembelajaran cenderung seadanya dan konvensional sehingga peserta didik kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

1.3 Cakupan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, terdapat banyak sekali permasalahn yang muncul pada pembelajaran keterampilan berbicara memberikan tanggapan terhadap kejadian faktual. Akan tetapi tidak semua permasalahan yang ada akan diteliti. Penelitian dibatasi pada masalah rendahnya keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD karena kurangnya media yang digunakan saat pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter sesuai dengan kebutuhan pengembangan bagi pendidik dan peserta didik. Produk pengembangan yang dihasilkan yaitu media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter. Diharapkan hasil pengembangan media VCD ini layak digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan cakupan masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:


(3)

1) Apa kebutuhan pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD ?

2) Bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD?

3) Bagaimanakah karakteristik media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD dan buku panduannya ?

4) Apakah penerapan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD efektif guna peningkatan keterampilan berbicara siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mendiskripsikan kebutuhan pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.

2) Merumuskan prinsip-prinsip pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.


(4)

3) Menyusun karakteristik media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.

4) Membuktikan penerapan media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD efektif guna peningkatan keterampilan berbicara siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu hasilnya diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik serta dapat menambah jenis media pembelajaran berupa VCD konteks bencana pada pembelajaran keterampilan berbicara di kelas V SD.

1.6.2 Manfaat Praktis


(5)

1) Manfaat bagi Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, pengalaman, motivasi, berinovasi, berkreasi bagi pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran di sekolah dasar sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

2) Manfaat bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik, penelitian ini menghasilkan produk media VCD pembelajaran konteks bencana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman baru pada saat pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi keterampilan berbicara memberikan tanggapan terhadap kejadian faktual, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

3) Manfaat bagi Sekolah

Hasil dari penelitian dapat memberikan kontribusi sekolah dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar dan mengembangkan VCD pembelajaran bahasa Indonesia. Maka, pembelajaran akan lebih bermakna dan mampu mencapai tujuan pembelajaran keterampilan berbicara. Penelitian ini juga dapat meningkatkan mutu sekolah karena dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung.


(6)

4) Manfaat bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian tentang pengembangan media pembelajaran VCD, peningkatan keterampilan berbicara peserta didik sekolah dasar. Selain itu, peneliti lain juga dapat mengadakan refleksi terhadap hasil penelitian ini, sehingga dapat memperbaiki kekurangan penelitian pengembangan media ini untuk diterapkan dalam penelitian selanjutnya.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MATERI PENGAYAAN MENULIS KARANGAN NARASI YANG BERMUATAN NILAI NILAI KARAKTER PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD

1 4 36

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA BIOGRAFI BERUPA FILM PENDEK YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

8 34 191

PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN BERWAWANCARA BERBASIS MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 11 189

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

1 3 18

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

5 34 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 43

(ABSTRAK) PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN BERWAWANCARA BERBASIS MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 3

Pengembangan Multimedia Lectora dalam Pembelajaran Tematik Integratif pada Sub Tema Kebiasaan Makanku untuk Meningkatkan nilai karakter peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar.

0 0 2

METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 263 RANCALOA KOTA BANDUNG | Hedriani | Jurnal Elementaria Edukasia 1 PB

0 2 8

PENERAPAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 1 11