Populasi Penelitian Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data

3.3 Definisi Operasional

3.3.1 Prokrastinasi Akademik Penulis memberikan definisi operasional prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan sikap untuk menunda mengerjakan dan atau menunda menyelesaikan tugas- tugas akademik tugas menulis, belajar pada saat ujian, membaca,kinerja administratif, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan dan menggantinya dengan aktivitas lain yang penting ataupun tidak penting. 3.3.2 Keaktifan Lembaga Kemahasiswaan Penulis memberikan definisi operasional untuk mahasiswa yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan sebagai perilaku atau tindakan nyata yang diamati bisa dilihat dari keteraturan dan keterlibatan mahasiswa dalam lembaga kemahasiswaan dalam hal ini rapat dan sidang lembaga kemahasiswaan.

3.4 Populasi Penelitian

Arikunto 2010 mendefinisikan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang aktif dalam Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Bahasa dan Sastra UKSW 20122013 yang berjumlah 49 orang mahasiswa.

3.5. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi Arikunto 2010. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel dipilih untuk tujuan tertentu, dalam penelitian ini sampel yang diambil mahasiswa yang memiliki kategori sedang sampai kateogri aktif dalam keaktifan di lembaga kemahasiswaan, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini 40 mahasiswa akan diambil untuk dijadikan sampel penelitian.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala, ada dua skala yang digunakan, yang pertama skala prokrastinasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa yaitu GPS General Procrastination for Student yang disusun oleh Lay 1992 yang telah dimodifikasi dan diadaptasi Pradita 2009 serta disesuaikan dengan keadaan tempat penelitian oleh penulis. Aspek-aspek yang digunakan dalam skala ini adalah ; 1. Manajemen waktu yang buruk, 2 Kepercayaan diri, 3. Lingkungan. Skala prokrastinasi akademik terdiri atas 35 item mencakup item favourable dan unfavourable. Skoring item dalam skala prokrastinasi akademik ini dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban sesuai dengan model penskalaan likert yaitu;Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, Sangat Tidak Sesuai. Skor favourable bergerak dari 1 sampai 4 sedangkan unfavourable sebaliknya. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek semakin tinggi prokrastinasi akademiknya begitu juga sebaliknya. Tabel 3.1 Tabel Kisi-Kisi Angket Prokrastinasi Akademik Konsep Sub Konsep Indikator Favourab le Item Unfavour able Item Jumlah Item Definisi yang diberikan oleh Lay, mengenai prokrastinasi akademik adalah: “ penundaan terhadap tugas- tugas akademik yang diperlukan untuk mencapai tujuan akademik. 1.Manajemen Waktu yang Buruk 1.1 Belajar saat menjelang ujian. 7, 8 2 3 1.2 Tidak tepat waktu 4 3, 19 3 1.3 Menunda pekerjaan 6, 9 10, 12, 18 5 1.4 Tidak punya rencana yang teratur. 20, 26, 28, 29 1 5 1.5 Sulit menetapkan prioritas. 13, 25 5, 11, 15, 16, 17 7 1.6 Tidak bisa mengerjakan dua tugas bersamaan. 27 21 2 2. Kepercayaan diri 2.1 Sulit bekerja dalam bentuk kelompok. 23 1 2.2 Mudah menyerah 33 1 2.3 Menyontek pekerjaan teman saat ujian. 34 1 2.4 Tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki. 30, 31, 32 3 3. Lingkungan 3.1 Pengaruh teman-teman sebaya. 14, 24 22 3 3.2 Kondisi keluarga yang tidak kondusif 35 1 Total Item 35 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Mahasiswa Yang Aktif Dalam Lembaga Kemahasiswaan Konsep Sub Indikator Favourable Unfavourable Jumlah Konsep item item Item Definisi yang diberikan Guthrie mengenai keaktifan mahasiswa dalam lem baga kemahasiswaan adalah: “ perilaku atau tindakan nyata yang diamati bisa dilihat dari keteraturan dan keterlibatan mahasiswa dalam lembaga kemahasiswaan 1.Council 1.1 menghadiri sidang yang diadakan lembaga kemahasiswaan 1.2 memberikan suara hak pilih pada saat sidang pemilihan ketua lembaga kemahasiswaan 1.3 mengikuti jalannya proses sidang dari awal dari akhir 1.4 Memberikan pertanyaan pada saat sidang berlangsung. 1.5 Menaati tata tertib selama persidangan 1.6 Menerima keputusan siding 1, 2 4 6 8 10 12 3 5 7 9 11 3 2 2 2 2 1 2. Meeting 2.1 Tepat waktu pada saat mengadiri rapat 2.2 Aktif dalam menyampaikan ide saat rapat 2.3 Mengikuti rapat dari awal sampai akhir 2.4 Aktif bertanya pada saat rapat. 2.5 Fokus pada hal yang dibicarakan saat rapat 2.6 Menaati peraturan pada saat rapat berlangsung 13,14,15 17 19 21,22,23 25 27 16 18 20 24 26 28 4 2 2 4 2 Total Item 28 Skala keaktifan di lembaga kemahhasiswaan digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan seorang fungsionaris lembaga kemahasiswaan dalam lembaga kemahasiswaan yang menaunginya. Dalam penelitian ini skala yang dibuat oleh peneliti diadaptasi dari Pradita, 2009. Skala ini mengacu pada aspek-aspek ; a Councill b Meeting. Skala keaktifan terdiri 28 item yaitu favourable dan unfavourable. Skoring item dalam skala keaktifan di lembaga kemahasiswaan ini menggunakan sistem 4 alternatif jawaban ; sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi keaktifan di lembaga kemahasiswaan.

3.7 Uji Coba Instrumen