Pilihan Alternatif Metode Penyusutan

115 produksi tersebut berarti akan berpengaruh terhadap total biaya produksi yang seharusnya berubah secara proporsional terutama disebabkan oleh biaya-biaya yang sifatnya variabel. Dengan demikian, maka beban penyusutan yang selama ini besarnya tetap sungguh kurang rasional, sebab kontribusi hasil produksi tanaman sebagai harta tetap terhadap operasi perusahaan sebenarnya tidak merata. Seharusnya, secara rasional besarnya beban penyusutan tersebut proporsional dengan jumlah produksi setiap tahunnya selama umur ekonomis. Dalam hal ini alternatif metode penyusutan yang sebaiknya dapat digunakan adalah ”metode jumlah unit produksi” productive-output method. Pabrik Minyak Kelapa Sawit PMKS Pabrik disini meliputi mesin-mesin yang dibangun dan digunakan untuk menghasilkan minyak sawit crude palm oil-CPO dan inti sawit palm kernel – PK. Besarnya kapasitas pabrik yang dibangun disesuaikan dengan produktivitas TBS kelapa sawit yang ada. Untuk pabrik yang berkapasitas 30 ton TBS per jam memerlukan TBS per harinya ± 360 ton 12 jam 30 ton TBS. Apabila produktivitasnya mencapai tingkat optimum sebesar 30 ton TBStahun produktivitas puncak, maka areal TM yang harus tersedia adalah ± 4.200 ha       hari 350 : TBS ton 30 TBS ton 360 Penyediaan TBS sebsar ± 360 ton per hari baru diperoleh pada TM tahun ke 6 sampai dengan ke 12 dengan luas areal TM ± 4.200 ha. Ini berarti bahwa pabrik tidak akan bekerja secara optimum pada tahun-tahun sebelum tahun ke enam dan setelah tahun ke dua belas. Disamping itu mungkin pula pabrik tidak bekerja beberapa hari karena reparasi atau overhaul. Jadi tingkat efisiensi bekerjanya pabrik sangat tergantung kepada tersedianya TBS sebagai bahan baku dan keteraturan pemeliharaan mesin-mesin pabrik. Kondisi PMKS tersebut di atas perlu menjadi bahan pertimbangan untuk menyesuaikan metode penyusutan yang direrapkan, karena selama ini metode penyusutan yang diterapkan adalah metode garis lurus, padahal kontribusi PMKS terhadap operasi perusahaan berfluktuasi secara proporsional mengikuti perubahan produktivitas TBS disamping waktu-waktu yang diperlukan untuk reparasi atau overhaul. Dalam hal ini alternatif metode penyusutan yang sebaiknya dapat digunakan adalah ”metode jam-jasa” service-hours method.

3. Pilihan Alternatif Metode Penyusutan

Untuk menerapkan alternatif metode penyusutan pada industri kelapa sawit, penulis akan menggunakan tiga metode penyusutan, yakni metode garis lurus, metode jumlah unit produksi, dan metode jam-jasa. Metode Garis Lurus Dalam menghitung beban penyusutan dengan metode garis lurus perlu diketahui lebih dahulu variabel yang berpengaruh, yakni harga perolehan cost, masa manfaat useful life, dan nilai sisa pada akhir masa manfaat salvage value, sehingga perhitungan beban penyusutan secara periodik dapat dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut : dimana, Pt = Beban penyusutan per tahun Hp = Harga perolehan siap pakai Ns = Nilai sisa pada akhir masa manfaat Mm = Masa manfaat Dengan menggunakan metode garis lurus, maka besarnya beban penyusutan tiap tahun adalah tetap, sehingga secara periodik beban ini dikelompokkan sebagai biaya tetap fixed cost yang tidak dapat dipengaruhi uncontrollable selama masa manfaat. Metode Jumlah Unit Produksi Variabel yang perlu diketahui disini adalah harga perolehan cost, jumlah produksi selama masa manfaat units of production, dan nilai sisa pada akhir masa manfaat salvage value. Untuk menghitung besarnya beban penyusutan secara periodik harus diketahui lebih dahulu besarnya beban penyusutan per Mm Ns Hp Pt − = 116 unit produksi melalui formula sebagai berikut : dimana, Pu = Beban penyusutan per unit produksi Hp = Harga perolehan siap pakai Ns = Nilai sisa pada akhir masa manfaat Kp = Kapasitas produksi total selama masa manfaat Selanjutnya untuk mengetahui besarnya beban penyusutan per tahun akan dapat dihitung dengan cara mengalikan beban penyusutan per unit produksi Pu dengan jumlah produksi yang diperoleh dalam tahun tertentu. Besarnya beban penyusutan setiap tahun akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah produksi yang diperoleh pada tahun-tahun yang bersangkutan. Metode Jam-Jasa Perhitungan besarnya beban penyusutan dengan metode ini dapat dilakukan apabila telah diketahui variabel- variabel yang terdiri dari harga perolehan, nilai sisa, kapasitas jam-jasa aktiva tertentu seperti mesin pabrik. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut : dimana, Pj = Beban penyusutan per jam-jasa Hp = Harga perolehan Ns = Nilai sisa pada akhir masa manfaat Kj = Kapasitas jam-jasa selama masa manfaat Untuk mengetahui besarnya beban penyusutan per tahun adalah dengan cara mengalikan Pj dengan jumlah jasa-jasa yang telah dioperasikan pada masing-masing tahun dari operasi perusahaan.

4. Pengaruh Beban Penyusutan Dalam