Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

penabuh gamelan seluruh responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju, yang berarti seluruh responden dapat menambah wawasannya dengan menjadi penabuh gamelan. Pernyataan nomor 10 yang berisi tentang nama- nama alat musik dalam gamelan yang belum begitu diketahui mendapat 3 jawaban sangat setuju dan 18 responden menyatakan setuju. Pada tabel 4.14 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator harapan, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 27,5 jumlah skor responden yg kurang dari 27,5 ada sebanyak 17 responden sedangkan yang lebih dari 27,5 ada sebanyak 13 responden. Hanya ada 13 responden yang memiliki skor diatas rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas responden memiliki harapanatau keinginan yang rendah untuk menjadi pemain gamelan. Hal tersebut dapat dilihat juga dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan nomor 11 terdapat 13 responden yang menjawab setuju dan 17 responden memilih sangat setuju dengan pernyataan rutin mengikuti latihan gamelan membuat diri semakin mahir bermain gamelan. Pernyataan nomor 12 tentang keingintahuan tentang gamelan, seluruh responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju, yang berarti seluruh responden memang ingin tahu tentang gamelan. Pernyataan nomor 13 yang berisi tentang harapan untuk bisa bermain maksimal dengan rajin mengikuti latihan disetujui oleh 12 responden, dan 10 responden menyatakan sangat setuju. Pernyataan nomor 14 tentang keinginan menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi mendapatkan 14 jawaban sangat setuju dan 13 responden memilih setuju. Pertanyaan nomor 15 yang berisi tentang harapan untuk bisa aktif dalam perayaan ekaristi dengan menjadi pemain gamelan di setujui oleh 18 responden dan 6 responden menyatakan sangat setuju yang berarti bahwa salah satu motivasi umat yang berminat menjadi pemain gamelan adalah agar dapat terlibat aktif dalam perayaan ekaristi. Pada nomor 16, 17 dan 18 mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju sehingga dilihat dari indikator harapan ini dapat dikatakan bahwa umat memiliki harapan atau keinginan yang tinggi untuk menjadi pemain gamelan. Pada tabel 4.14 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator manfaat, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 26,5, jumlah skor responden yg kurang dari 26,5 ada sebanyak 24 responden sedangkan yang lebih dari 26,5 ada sebanyak 6 responden. Data ini menunjukkan bahwa jika hanya melihat dari indikator manfaat, maka minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan rendah. Hal tersebut dapat dilihat juga dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan nomor 19 terdapat 17 responden yang menjawab setuju dan 13 responden memilih sangat setuju tentang dengan bermain gamelan dapat melatih koordinasi antar alat indera. Pernyataan nomor 20dan 21 tentang dapat membentuk karakter dan meningkatkan musikalitas dengan menjadi pemain gamelan hampir seluruh responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju. Pernyataan nomor 22 yang berisi tentang bermain gamelan hanya untuk refreshing juga mendapat jawaban mayoritas setuju dan sangat setuju begitu juga dengan pernyataan nomor 23 tentang menjadi pemain gamelan hanya uutuk mengisi waktu luang. Sebagian besar jawaban sangat setuju dan setuju juga dapat dilihat pada pernyataan nomor 24 dan 25 tentang berbagai manfaat dalam bermain gamelan. Pada tabel 4.15 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator eksternal, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 13,5 jumlah skor responden yg kurang dari 13,5 ada sebanyak 19 responden sedangkan yang lebih dari 13,5 ada sebanyak 11 responden. Hal tersebut dapat dilihat lebih jelas dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan dengan indikator eksternal dari nomor 27 sampai nomor 30 sebagian besar responden menjawab sangat setuju dan setuju.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta ditinjau dari keseluruhan data berada pada kategori rendah. Hal ini disebabkan oleh jumlah skor responden pada beberapa indikator dibawah rata- rata. Pada indikator harapan, dengan skor mean teoritiksebesar 27,5 responden yang dibawah nilai mean ada 17 responden, dan hanya 13 responden yang diatas rata-rata, begitu juga dengan indikator manfaat dan eksternal, sehingga secara keseluruhan minat dan motivasi umat berada pada kategori rendah yaitu sebesar 90. Akan tetapi, masih ada umat yang memiliki minat dan motivasi yang tinggi yaitu sebesar 10 yang dapat dilihat pada indikator perhatian, keingintahuan, dan pengetahuan, dimana dari ketiga indikator tersebut para responden memiliki minat dan motivasi yang tinggi terhadap gamelan.

B. Implikasi

Perayaan ekaristi dengan iringan gamelan sesungguhnya memiliki banyak hal-hal positif jika terus dilestarikan. Selain dapat melestarikan budaya, perayaan ekaristi dengan iringan gamelan juga dapat meningkatkanketerampilan bermusik seluruh umat yang tertarik dan bergabung untuk menjadi pemain gamelan.Umat yang menjadi pemain gamelan juga dapat menambah pengetahuannya baik tentang cara bermain gamelan, nama-nama dan istilah-istilah dalam gamelan, maupun tentang lagu- lagu Jawa yang dipakai dalam ekaristi tersebut. Setelah melakukan pengolahan data tentang minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta maka di peroleh hasil bahwa minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan tergolong rendah. Dari hasil tersebut diharapkan agar perayaan ekaristi dengan iringan gamelan tetap dilaksanakan agar dapat melestarikan budaya Jawa, meningkatkan partisipasi umat dalam perayaan ekaristi dengan menjadi pemain gamelan, dan meningkatkan peran serta anak-anak muda dalam perayaan ekaristi dengan iringan gamelan.

C. Saran 1. Bagi pemain gamelan

Bagi umat yang telah menjadi pemain gamelan disarankan agar terus menjadi pemain gamelan dan mengajak umat yang lain untuk ikut bergabung dengan berbagi pengalaman-pengalaman yang menarik serta berbagai manfaat yang dapat diperoleh maupun diberikan untuk perkembangan Gereja serta perkembangan musik tradisional Jawa agar tidak hilang. 2.Bagi umat yang belum menjadi pemain gamelan Bagi umat yang belum menjadi pemain gamelan disarankan agar bergabung untuk ikut menjadi pemain gamelan agar dapat lebih aktif dalam perayaan ekaristi, lebih mendalami lagu-lagu Jawa dalam perayaan ekaristi tersebut dan menambah pengetahuan tentang gamelan. 3.Bagi Gereja Bagi Gereja disarankan agar terus mempertahankan perayaan Ekaristi bahasa Jawa dengan iringan gamelan. Mensosialisasikan perayaan ekaristi tersebut dengan lebih gencar dan menarik dengan menambah jadwal ekaristi menjadi seminggu sekali agar semakin banyak umat yang mengetahui dan tertarik untuk mengikuti ekaristi bahkan bergabung sebagai pelayan liturgi dengan menjadi pemain gamelan, agar selain menjaga kelestarian musik tradisional juga dapat sekaligus menjadi ciri khas Gereja Katolik yang ada di Yogyakarta, serta dapat mengenalkan budaya Jawa kepada seluruh umat Katolik yang menjadi umat di Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Abror, A. R. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Tiara Wacana. Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Creswell, John. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Culver, Jonathan. 2014. Sejarah Gereja Asia. Bandung: Biji Sesawi. Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Emzir. 2012. Analisis Data. Jakarta: Rajawali. Gufron, M. Nur. 2014. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hadisumarta. 2013. Ekaristi. Jakarta: Obor. Hamzah. 2015. Teori Motivasi Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Herawati, Nanik. 2009. Kesenian Tradisional Jawa. Klaten: PT. Saka Mitra Kompetesi. Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana. Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Ghalia, Indonesia. Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika. Mappiare, A. 1994. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional. Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Prier, Karl Edmund. 2009. Musik Gereja Zaman Sekarang. Yogyakarta: Percetakan Rejeki ______. 2014. Inkulturasi Musik Liturgi I. Yogyakarta: Percetakan Rejeki. Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Putra, Ardyansah Jani. 2012. Pengaruh Minat dan Motivasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Musik Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya Di SMP Negeri 1 Wates. Skripsi: UNY. Setyobroto, S. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Remaja. Siswanto. 2012. Tuntutan Karawitan I. Yogyakarta: PML. Slameto. 2010. Belajar Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sofaya, B. B. 1986. Pendidikan Psikologi Bandung: Tarsito Offset. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan RD. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Sukmadinata, Nana. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sumarsam. 2003. Gamelan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pengolahan Arsip pada Gereja Katolik Santa Perawan Maria yang terkandung Tak Bernoda Garut

0 18 199

Aplikasi Pengolahan Arsip pada Gereja Katolik Santa Perawan Maria yang terkandung Tak Bernoda Garut

0 15 199

KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN TERHADAP BULETIN KOMPAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kepuasan Umat Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta terhadap Buletin KOMPAK).

0 2 21

PENDAHULUAN KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN TERHADAP BULETIN KOMPAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kepuasan Umat Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta terhadap Buletin KOMPAK).

0 4 34

KESIMPULAN DAN SARAN KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN TERHADAP BULETIN KOMPAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kepuasan Umat Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta terhadap Buletin KOMPAK).

0 3 32

EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

0 2 16

BAB I EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

0 2 12

Audit Struktur Pengendalian Intern Penerimaan Kas EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

11 41 30

PENUTUP EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

0 2 7

Makna ekaristi bagi spiritualitas pelayanan prodiakon Paroki Santa Perawan Maria Tak Bercela Nanggulan - USD Repository

0 0 169