Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan seperti pada gambar berikut : Grafik 4.3. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Indikator Ketertarikan Hasil distribusi frekuensi data minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dengan indikator pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Dengan Indikator Pengetahuan Interval f Presentase 9 - 10 17 56,7 7 - 8 13 43,3 Total 30 100 5 10 15 16 -- 17 14 -- 15 12 -- 13 10 -- 11 fr e k u e n si interval Dari hasil distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan seperti pada gambar berikut : Grafik 4.4. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Indikator Pengetahuan Hasil distribusi frekuensi data minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dengan indikator harapan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Dengan Indikator Harapan 5 10 15 20 9 -- 10 7 -- 8 fr e k u e n si interval Interval f Presentase 31 - 32 3 10 29 - 30 6 20 27-28 7 23,3 25 - 26 10 33,3 23 - 24 4 13,3 Total 30 100 Dari hasil distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan seperti pada gambar berikut : Grafik 4.5. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Indikator Harapan Hasil distribusi frekuensi data minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dengan indikator manfaat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Dengan Indikator Manfaat 5 10 31-32 29-30 27-28 25-26 23-24 fr e k u e n si interval Interval f Presentase 31-32 1 3,3 27-28 5 16,7 25-26 9 30 23-24 9 30 21-22 6 20 Total 30 100 Dari hasil distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan seperti pada gambar berikut : Grafik 4.6. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Indikator Manfaat Hasil distribusi frekuensi data minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dengan indikator eksternal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Dengan Indikator Eksternal 5 10 31-32 27-28 25-26 23-24 21-22 fr e k u e n si interval Interval f Presentase 15-16 5 16,7 13-14 13 43,3 11-12 12 40 Total 30 100 Dari hasil distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan seperti pada gambar berikut : Grafik 4.7. Distribusi Frekuensi Data Minat dan Motivasi Umat Indikator Eksternal Selanjutnya skor rata-rata dijadikan untuk mengetahui kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Skor tertinggi adalah 117 dan skor terendah adalah 89. Mean = 1 2 117+89 = 103, dan simpangan baku SD = 16 117-89 = 4,8. Berdasarkan tabel tentang distribusi minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan Skor Kategori f Presentase 103 Tinggi 3 10 103 Rendah 27 90 2 4 6 8 10 12 14 15 -- 16 13 -- 14 11 -- 12 fr e k u e n si interval pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.8. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Selain melihat kecenderungan minat dan motivasi umat dari keseluruhan data, berikut ini juga dapat dilihat kecenderungan minat dan motivasi umat per indikator. Selanjutnya, skor rata-rata dari indikator perhatian dijadikan dasar untuk mengetahui kecenderungan skor aspek minat dan motivasi umat. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat nenjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator perhatian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat dari Indikator Perhatian 5 10 15 20 25 30 tinggi rendah fr e k u e n si kategori Skor Kategori f Presentase 10 Tinggi 13 43,3 10 Rendah 10 33,3 Skor tertinggi adalah 12 sedangkan skor terendah adalah 8. Mean = ½12+8= 10, dan simpangan baku SD = 1612-8=0,7. Berdasarkan tabel diatas tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator perhatian, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.9. Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Indikator Perhatian Skor rata-rata dari indikator ketertarikan dijadikan untuk mengetahui kecenderungan skor aspek minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator ketertarikan menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja KumetiranYogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.11. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat dari Indikator Ketertarikan 5 10 15 tinggi rendah fr e k u e n si kategori Skor Kategori f Presentase 13 tinggi 16 53,3 13 rendah 8 26,7 Skor tertinggi adalah 16 sedangkan skor terendah adalah 10. Mean = ½ 16+10 = 13, dan simpangan baku SD = 1616-10=1. Berdasarkan tabel diatas tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator ketertarikan, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.10. Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Indikator Ketertarikan Skor rata-rata dari indikator pengetahuan dijadikan untuk mengetahui kecenderungan skor aspek minat dan motivasi umat. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator pengetahuan menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.12. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat dari Indikator Pengetahuan 5 10 15 20 tinggi rendah fr e k u e n si kategori Skor Kategori f Presentase 8,5 tinggi 17 56,7 8,5 rendah 13 43,3 Skor tertinggi adalah 10 sedangkan skor terendah adalah 7. Mean = ½ 10+7 = 8,5, dan simpangan baku SD = 1610-7=0,5. Berdasarkan tabel diatas tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator pengetahuan, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.11. Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Indikator Pengetahuan Skor rata-rata dari indikator pengetahuan dijadikan untuk mengetahui kecenderungan skor aspek minat dan motivasi umat. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator harapan menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat dari Indikator Harapan 5 10 15 20 tinggi rendah fr e k u e n si kategori Skor Kategori f Presentase 27,5 tinggi 13 43,3 27,5 rendah 17 56,7 Skor tertinggi adalah 32 sedangkan skor terendah adalah 23. Mean = ½ 32+23 = 27,5 dan simpangan baku SD = 1632-23=1,5. Berdasarkan tabel diatas tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator harapan, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.12. Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Indikator Harapan Skor rata-rata dari indikator pengetahuan dijadikan untuk mengetahui kecenderungan skor aspek minat dan motivasi umat. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator manfaat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.14. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat dari Indikator Manfaat 5 10 15 20 tinggi rendah fr e k u e n si kategori Skor Kategori f Presentase 26,5 Tinggi 6 20 26,5 rendah 24 80 Skor tertinggi adalah 32 sedangkan skor terendah adalah 21. Mean = ½ 32+21 = 26,5, dan simpangan baku SD = 1632-21=1,8. Berdasarkan tabel diatas tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator manfaat, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.13. Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Indikator Manfaat Skor rata-rata dari indikator pengetahuan dijadikan untuk mengetahui kecenderungan skor aspek minat dan motivasi umat. Distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator eksternal menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1. Distribusi Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat dari Indikator Eksternal 5 10 15 20 25 tinggi rendah fr e k u e n si kategori Skor Kategori f Presentase 13,5 tinggi 11 36,7 13,5 rendah 19 63,3 Skor tertinggi adalah 16 sedangkan skor terendah adalah 11. Mean = ½ 16+11 = 13,5, dan simpangan baku SD = 1616-11=0,8. Berdasarkan tabel diatas tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta dari indikator eksternal, maka dapat digambarkan dalam grafik seperti pada gambar berikut : Grafik 4.14. Kecenderungan Minat dan Motivasi Umat Menjadi Pemain Gamelan Indikator Eksternal

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Kumetiran Yogyakarta, dimana pengambilan datanya menggunakan angket tertutup yang terdiri dari 30 pernyataan dengan 6 indikator yaitu perhatian, ketertarikan, pengetahuan, harapan, manfaat, dan eksternal. Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat bahwa skor tertinggi adalah 117, sedangkan skor 5 10 15 20 tinggi rendah fr e k u e n si kategori terendah adalah 89. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor yang diperoleh adalah 96,6 dengan standar deviasi sebesar 4,7. Berdasarkan tabel 4.2 tentang distribusi frekuensi minat dan motivasi umat, dapat dilihat bahwa dari keseluruhan data minat dan motivasi umat skor tertinggi pada interval 90-94 sebanyak 13 umat dengan presentase sebesar 43,3, sedangkan skor terendah pada interval 85-85 dan 115-119 sebanyak masing-masing satu umat dengan presentase sebesar 3,3. Dari grafik 4.8 dapat dilihat bahwa kecenderungan minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan dapat digolongkan dalam kategori rendah.Minat dan motivasi umat dapat dikatakan masuk dalam kategori rendah karena pada tabel 4.9 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat yang mendapat skor kurang dari 103 dimana 103 adalah nilai rata-rata, ada sebanyak 27 responden, sedangkan yang mempunyai jumlah skor lebih dari 103 atau dapat dikatakan yang memiliki minat dan motivasi tinggi hanya 3 responden saja. Pada tabel 4.11 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator perhatian, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 10, jumlah skor responden yg kurang dari 10 ada sebanyak 10 responden sedangkan yang lebih dari 10 ada sebanyak 13 responden. Data ini menunjukkan bahwa jika hanya melihat dari indikator perhatian, maka minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan cukup tinggi. Ada 13 responden yang memiliki skor diatas rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas responden memiliki perhatian yang tinggi terhadap gamelan. Hal tersebut dapat dilihat juga dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan nomor 1 terdapat 14 responden yang menjawab setuju dan 13 responden memilih sangat setuju tentang pernyataan yang berisi kesukaan untuk membersihkan dulu alat musik sebelum dimainkan. Pernyataan nomor 2 tentang selalu bersikap sopan saat menjadi penabuh gamelan seluruh responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju, yang berarti seluruh responden selalu bersikap sopan saat menjadi penabuh gamelan. Pernyataan nomor 3 yang berisi tentang perhatian dengan arahan pelatih mendapat 13 jawaban sangat setuju dan 17 responden menyatakan setuju. Pada tabel 4.12 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator ketertarikan, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 13, jumlah skor responden yg kurang dari 13 ada sebanyak 8 responden sedangkan yang lebih dari 10 ada sebanyak 16 responden. Data ini menunjukkan bahwa jika hanya melihat dari indikator ketertarikan, maka minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan cukup tinggi. Ada 16 responden yang memiliki skor diatas rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas responden memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap gamelan. Hal tersebut dapat dilihat juga dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan nomor 4 terdapat 13 responden yang menjawab setuju dan 17 responden memilih sangat setuju tentang perasaan senang dengan suara gamelan. Pernyataan nomor 5 tentang menjadi pemain gamelan karena gamelan terkenal baik dalam maupun luar negeri, 10 responden menyatakan sangat setuju, 10 setuju dan hanya 5 responden yang menjawab tidak setuju. Pernyataan nomor 6 yang berisi tentang ketertarikan menjadi pemain gamelan karena gamelan merupakan ikon budaya mendapat 13 jawaban sangat setuju dan 15 responden menyatakan setuju. Pernyataan nomor 7 yang berisi tentang gamelan sebagai kebanggaan masyarakat Jawamendapatkan 17 jawaban sangat setuju dan 13 responden yang menyatakan setuju. Sangat sedikit responden yang memberikan jawaban tidak setuju pada indikator ketertarikan ini sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya umat sangat tertarik menjadi pemain gamelan. Pada tabel 4.13 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator pengetahuan, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 8,5 jumlah skor responden yg kurang dari 8,5 ada sebanyak 13 responden sedangkan yang lebih dari 8,5 ada sebanyak 17 responden. Data ini menunjukkan bahwa jika hanya melihat dari indikator pengetahuan, maka minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan cukup tinggi. Ada 17 responden yang memiliki skor diatas rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas responden memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap gamelan. Hal tersebut dapat dilihat juga dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan nomor 8 terdapat 18 responden yang menjawab setuju dan 3 responden memilih sangat setuju dengan pernyataan yang berisi tentang masih terbatasnya pengetahuan dalam mengenal istilah-istilah pada gamelan. . Pernyataan nomor 9 tentang dapat menambah wawasan dengan menjadi penabuh gamelan seluruh responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju, yang berarti seluruh responden dapat menambah wawasannya dengan menjadi penabuh gamelan. Pernyataan nomor 10 yang berisi tentang nama- nama alat musik dalam gamelan yang belum begitu diketahui mendapat 3 jawaban sangat setuju dan 18 responden menyatakan setuju. Pada tabel 4.14 yang berisi tentang distribusi kecenderungan minat dan motivasi umat dari indikator harapan, dapat dilihat bahwa dengan nilai skor mean teoritik sebesar 27,5 jumlah skor responden yg kurang dari 27,5 ada sebanyak 17 responden sedangkan yang lebih dari 27,5 ada sebanyak 13 responden. Hanya ada 13 responden yang memiliki skor diatas rata-rata sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas responden memiliki harapanatau keinginan yang rendah untuk menjadi pemain gamelan. Hal tersebut dapat dilihat juga dari angket yang sudah diisi oleh para responden. Pernyataan nomor 11 terdapat 13 responden yang menjawab setuju dan 17 responden memilih sangat setuju dengan pernyataan rutin mengikuti latihan gamelan membuat diri semakin mahir bermain gamelan. Pernyataan nomor 12 tentang keingintahuan tentang gamelan, seluruh responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju, yang berarti seluruh responden memang ingin tahu tentang gamelan. Pernyataan nomor 13 yang berisi tentang harapan untuk bisa bermain maksimal dengan rajin mengikuti latihan disetujui oleh 12 responden, dan 10 responden menyatakan sangat setuju. Pernyataan nomor 14 tentang keinginan menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi mendapatkan 14 jawaban sangat setuju dan 13 responden memilih setuju.

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pengolahan Arsip pada Gereja Katolik Santa Perawan Maria yang terkandung Tak Bernoda Garut

0 18 199

Aplikasi Pengolahan Arsip pada Gereja Katolik Santa Perawan Maria yang terkandung Tak Bernoda Garut

0 15 199

KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN TERHADAP BULETIN KOMPAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kepuasan Umat Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta terhadap Buletin KOMPAK).

0 2 21

PENDAHULUAN KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN TERHADAP BULETIN KOMPAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kepuasan Umat Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta terhadap Buletin KOMPAK).

0 4 34

KESIMPULAN DAN SARAN KEPUASAN UMAT PAROKI GEREJA KUMETIRAN TERHADAP BULETIN KOMPAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Kepuasan Umat Paroki Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta terhadap Buletin KOMPAK).

0 3 32

EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

0 2 16

BAB I EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

0 2 12

Audit Struktur Pengendalian Intern Penerimaan Kas EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

11 41 30

PENUTUP EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAROKI HATI SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN YOGYAKARTA.

0 2 7

Makna ekaristi bagi spiritualitas pelayanan prodiakon Paroki Santa Perawan Maria Tak Bercela Nanggulan - USD Repository

0 0 169