Supremum dan Infimum Matriks Hessian Vektor Gradien Titik Kritis

16

C. Supremum dan Infimum

Berikut ini diperkenalkan konsep tentang batas atas dan batas bawah dari suatu himpunan bilangan real. Definisi 2.2 Robert G. Bartle, 1927:35 Diberikan S subset tak kosong a Himpunan S dikatakan terbatas ke atas bounded above jika terdapat suatu bilangan sedemikian hingga untuk semua . Setiap bilangan u seperti ini disebut dengan batas atas upper bound dari S. b Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah bounded below jika terdapat suatu bilangan sedemikian hingga untuk semua . Setiap bilangan w seperti ini disebut dengan batas bawah lower bound dari S. c Suatu himpunan dikatakan terbatas bounded jika terbatas ke atas dan terbatas ke bawah. Jika tidak, maka dikatakan tidak terbatas unbounded. 17 Definisi 2.3 Robert G. Bartle, 1927:35 Diberikan S subset tak kosong ℝ . a Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan u disebut supremum batas atas terkecil dari S jika memenuhi kondisi berikut: 1 u merupakan batas atas S, dan 2 jika v adalah sebarang batas atas S, maka . Ditulis u = sup S . b Jika S terbatas ke bawah, maka suatu bilangan w disebut infimum batas bawah terbesar dari S jika memenuhi kondisi berikut: 1 w merupakan batas bawah S, dan 2 jika t adalah sebarang batas bawah S, maka . Ditulis w = inf S

D. Himpunan Konveks

Menurut Mokhtar S Bazaraa 1979:34 konsep konveks sangat penting dalam permasalahan optimasi. Konsep fungsi konveks berhubungan langsung dengan himpunan konveks. Jika adalah fungsi konveks maka kumpulan titik-titik yang terletak pada membentuk himpunan konveks. Definisi 2.4 Mokhtar S Bazaraa, 1979:34 Himpunan S yang tidak kosong di merupakan konveks jika segment garis menghubungkan dua titik yang berada dalam himpunan. Dengan kata lain, jika S maka +1- juga anggota S untuk 0,1. 18 Perbedaan fungsi konveks dan konkaf tampak pada gambar di bawah ini:

1. Fungsi Konveks

Definisi 2.5 Mokhtar S Bazaraa, 1979:80 Diketahui dimana S adalah himpunan konveks yang tidak kosong di . Fungsi dikatakan fungsi konveks di S ketika untuk setiap dan untuk 0,1. Fungsi dikatakan fungsi konveks ketat ketika tanda ≥ dapat diganti dengan dan merupakan fungsi konkaf fungsi konkaf ketat jika dapat diganti dengan . Untuk fungsi dengan satu variabel ketika fungsi memiliki turunan kedua, maka bersifat konveks jika dan hanya jika , untuk setiap nilai . Dapat disimpulkan bahwa: a. Fungsi konveks jika dan hanya jika , untuk setiap nilai .................................. 2.16 A B Konkaf A B konveks Gambar 1. Fungsi Konveks dan Fungsi Konkaf 19 b. Fungsi konveks ketat jika dan hanya jika , untuk setiap nilai . c. Fungsi konkaf jika dan hanya jika , untuk setiap nilai . d. Fungsi konkaf ketat jika dan hanya jika , untuk setiap nilai .

2. Fungsi konveks dan fungsi konkaf dengan banyak variabel

Turunan parsial kedua dapat digunakan untuk menguji konveks atau konkafnya suatu fungsi dengan banyak variabel. Sebagai contoh terdapat dua variabel maka untuk mengetahui fungsi konveks atau konkaf seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Fungsi Konveks dan Konkaf Dengan Variabel Banyak Kuantitas Konveks Konveks Ketat Konkaf Konkaf Ketat 20

3. Pseudoconvex

Definisi 2.6 Mokhtar S Bazaraa, 1979:106 S bukan himpunan kosong di dan terdiferensial di S. Fungsi dikatakan pseudoconvex ketika untuk setiap dengan , maka . Ekuivalen dengan ketika , maka . Fungsi dikatakan pseduconcave jika adalah pseudoconvex. Perbedaan pseudoconvex dan bukan pseudoconvex tampak pada Gambar 2 di bawah ini: i Pseudoconvex ii bukan pseudoconvex Gambar 2. Perbedaan Pseudoconvex 4. Quasiconvex Definisi 2.7 Mokhtar S Bazaraa, 1979:100 Terdapat dimana S himpunan konveks yang tidak kosong di . Fungsi dikatakan quasiconvex ketika untuk setiap memenuhi pertidaksamaan sebagai berikut: 21 , . Fungsi dikatakan quasiconcave jika – adalah quasiconvex. Dari definisi di atas, fungsi quasiconvex jika dimana lebih besar atau sama dengan fungsi dari semua kombinasi konveks dan . Fungsi dikatakan quasiconcave jika dimana fungsi dari semua kombinasi konveks dan lebih besar atau sama dengan . Perbedaan quasiconvex, quasiconcave dan bukan keduanya tampak pada Gambar 3 di bawah ini: i Quasiconvex ii Quasiconcave iii Bukan keduanya Gambar 3. Perbedaan Quasiconvex 5. Closure And Interior Of A Convex Set Definisi 2.8 Mokhtar S Bazaraa, 1979:38 Diketahui S himpunan di , titik dikatakan closure dari dinotasikan dengan ketika untuk setiap . Ketika , dinamakan closed. dikatakan interior dari dinotasikan dengan yaitu ketika untuk Ketika , dikatakan open. 22 Adapun teorema-teorema yang berkaitan dengan fungsi Konveks dan akan berkaitan dengan syarat Karush Kuhn Tucker antara lain yaitu: i Teorema 2.1 Mokhtar S Bazaraa, 1979:45 Jika S himpunan konveks tertutup tak kosong di dan , maka ada vektor taknol p dan skalar α sedemikian sehingga dan untuk . Bukti: Karena S himpunan konveks tertutup tak kosong di dan , maka ada titik minimum khusus sedemikian sehingga untuk . Perhatikan bahwa a Karena untuk , maka persamaan a menjadi untuk yang lain, dimana . Terlihat bahwa untuk . Diperoleh α=sup{ }. ii Teorema 2.2 Mokhtar S Bazaraa, 1979:48 Diketahui S himpunan konveks tak kosong di . Jika , maka ada sebuah hyperplane yang mendukung S pada yaitu ada sebuah vektor taknol p sedemikian sehingga untuk yang lain. Bukti: Karena , ada sebuah barisan yang bukan pada sedemikian sehingga . Berdasarkan pada Teorema 2.1, berkorespondensi untuk yang lain ada sedemikian sehingga untuk 23 yang lain. Karena adalah terbatas, sehingga memiliki sebuah subbarisan yang konvergen dengan limit p dengan panjang adalah sama dengan satu. Mempertimbangkan subbarisan ini memiliki untuk yang lain. Menentukan dan memilih limit seperti mendekati . Sehingga . Jadi ada hyperplane yang mendukung S untuk . iii Teorema 2.3 Mokhtar S Bazaraa, 1979:49 Jika dan adalah himpunan konveks tak kosong sehingga , maka ada hyperplane pemisah dan , dan juga ada vektor bukan nol p di sedemikian sehingga inf{ sup{ . Bukti: Ada dan . S= . Perhatikan bahwa S adalah konveks dan karena akan mengakibatkan menjadi tidak kosong. Karena S adalah himpunan konveks maka ada vektor p bukan nol dimana p sedemikian sehingga untuk setiap . Ini berarti untuk setiap dan iv Epigraph Epi Definisi 2.9 Mokhtar S Bazaraa, 1979:84 Diketahui S himpunan tak kosong di dan . Epigraph dari dinotasikan dengan epi , yang merupakan subset dari dan didefinisikan oleh 24 v Teorema 2.4 Mokhtar S Bazaraa, 1979:85 Diketahui S himpunan konveks tak kosong di , dan jika maka fungsi konveks jika dan hanya jika epi adalah himpunan konveks. Bukti: Dengan mengasumsikan bahwa adalah konveks, dan jika dan epi , maka , dan . Untuk berlaku Dimana pertidaksamaan di atas mengikuti konvektivitas dan . Demikian juga karena epi adalah konveks maka epi . Bertentangan dengan asumsi bahwa epi adalah konveks, dan jika maka dan termasuk dalam epi . Dengan mengikuti konvektivitas epi maka epi untuk Dengan kata lain, karena untuk sehingga adalah konveks. vi Teorema 2.5 Mokhtar S Bazaraa, 1979:87 Diketahui S himpunan konveks tak kosong di , dan jika maka untuk ada sebuah vektor Ɛ sehingga hyperplane didukung epi pada [ ]. Pada 25 bagian khusus untuk yang lainnya,sehingga adalah sebuah subgradient dari untuk . Bukti: Berdasarkan pada Teorema 2.4, epi adalah konveks. Dilain sisi [ ] menjadi batas dari epi . Dan berdasarkan Teorema 2.2 ada vektor taknol sedemikian sehingga untuk semua a Perhatikan bahwa adalah tidak positif karena pertidaksamaan di atas akan terjadi kontradiksi dengan memilih y yang cukup besar. Akan diperlihatkan bahwa , dengan cara kontradiksi, dan didukung oleh , maka untuk semua Karena , ada sedemikian sehingga , dan karena berimplikasi bahwa dan . Terjadi kontradiksi dengan adalah sebuah vektor taknol. Walaupun begitu, Menunjukkan oleh dan dengan membagi pertidaksamaan a dengan , diperoleh untuk semua epi b Secara khusus, hyperplane didukung epi pada [ ]. Dengan pada persamaan b, diperoleh untuk semua . 26 vii Lemma 2.1 Mokhtar S Bazaraa, 1979:90 Diketahui S himpunan konveks tak kosong di , dan fungsi konveks. Jika terdiferensial di maka ada subgradient untuk adalah himpunan tunggal { }. Bukti: Karena terdiferensial di dan S himpunan konveks yang tak kosong, maka subgradient untuk juga tidak kosong. Dimisalkan Ɛ adalah subgradient untuk . Untuk beberapa vektor d dan diperoleh a b Dengan mengurangi persamaan a dan b dari pertidaksamaan, diperoleh Jika membagi persamaan c dengan diperoleh jika atau berdasarkan pada Definisi 2.2 nilai maka . Untuk d= , sehingga . Misal sehingga jelas bahwa . Jadi sehingga .

E. Matriks Hessian

Matriks Hessian adalah matriks yang setiap elemennya dibentuk dari turunan parsial kedua dari suatu fungsi. Misalkan suatu fungsi dengan n variabel, matriks Hessian dari yaitu: 27 2.17

F. Vektor Gradien

Definisi 2.10 Mokhtar S Bazaraa, 1979:89 Terdapat S bukan himpunan kosong di dan . dikatakan terdiferensial di jika ada vektor gradien x f yaitu: x d df x f x f x f x f n . . 2 1 2.18 Suatu fungsi sedemikian sehingga dengan . Contoh 2.1 6 8 6 4 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 x x x x x x x f maka, 28 8 4 4 6 4 6 2 1 2 1 2 1 x x x x x f x f x f Dengan memenuhi syarat perlu keoptimalan, yaitu x f . 6 4 6 2 1 x x 8 4 4 2 1 x x 2 2 1 x 1 1 x 3 2 x Jadi 3 1 x adalah titik optimal dari x f .

G. Titik Kritis

Teorema 2.6 Edwin J Purcell, 2010:248 Teorema Titik Kritis andaikan fungsi didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika adalah nilai ekstrem, maka haruslah berupa suatu titik kritis, yakni berupa salah satu dari: i Titik ujung dari I ii Titik stasioner dari atau iii Titik singular dari 29 Bukti: Dengan berupa nilai maksimum pada I , maka untuk semua dalam I, yaitu . Jadi, jika sehingga , maka 1 Sedangkan jika , maka 2 Akan tetapi, ada karena c bukan titik singular. Akibatnya, apabila dalam persamaan 1 dan dalam persamaan 2, maka diperoleh dan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa . Titik kritis untuk penyelesaian program nonlinear dapat digolongkan sebagai maksimum atau minimum lokal. Maksimum atau minimum global akan diperoleh dengan membandingkan minimum lokal dan maksimum lokal dan kemudian menguji nilai dari fungsi tersebut. Teorema 2.7 Hillier, 2001:664 Jika fungsi diketahui konveks maupun konkaf, maka titik kritis pasti merupakan minimum global maupun maksimum global. Bukti: Perhatikan masalah optimisasi berikut Min dengan kendala xєS 30 Jika S adalah himpunan konveks, adalah fungsi konveks dan adalah titik minimum lokal untuk masalah optimasi maka adalah titik minimum global dari pada himpunan S. Misalkan bukan titik minimum global atau titik minimum lokal, maka terdapat y єS yang memenuhi . Sebut saja yang merupakan kombinasi konveks dari dan y, untuk . Hal ini mengakibatkan , untuk . Karena adalah fungsi konveks maka berlaku untuk setiap . Hal ini kontradiksi dengan asumsi bahwa adalah minimum lokal. Dengan demikian haruslah merupakan titik minimum global.

H. Program Nonlinear