11
2. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah : a meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab; c mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
wawasan kebangsaan,
memahami dan
menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan d mengembangkan
potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,
serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien. Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai
berikut: a menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; b menyiapkan peserta didik agar
mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya; c membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di
kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan d membekali peserta didik dengan
12 kompetensikompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang
dipilih.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang
mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja. Dengan demikian, tenaga kerja dapat didefiniskan sebagai orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Secara fisik, kemampuan bekerja diukur dengan usia. Dengan kata lain, individu yang berada dalam usia kerja dianggap mampu
bekerja. Kelompok penduduk dalam usia kerja tersebut dinamakan tenaga kerja atau manpower. Secara singkat, tenaga kerja didefinisikan
sebagai penduduk usia kerja working age population. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri
ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau mereka sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam
arti mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan kerja.
13 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
tenaga kerja adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang aupun jasa.
4. Rekruitmen Tenaga Kerja