83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tugas BKK SMK N 2 Depok Sleman dalam membantu menyalurkan lulusan menuju dunia industri berjalan cukup baik 68,21. Beberapa
kegiatan yang berkaitan dengan dunia ketenagakerjaan diadakan di lingkungan
sekolah antara
lain: penyampaian
informasi ketengakerjaan kepada siswa-siswi, bekerjasama dengan pihak
terkait seperti pemerintah-swasta, bekerjasama dengan alumni yang ada di industri, mengadakan bimbingan karir terhadap siswa-siswi dan
mengadakan kegiatan ketenagakerjaan di sekolah.
2. Manajemen BKK SMK N 2 Depok telah dikelola dengan cukup baik 79,62. Pengurus BKK SMK N 2 Depok Sleman telah menjalankan
fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam menjalankan kerjanya
pengurus BKK juga telah menjalankan mekanisme dan deskripsi kerja yang sesuai sehingga dalam menjalankan roda organisasi tidak ada
saling tindih tanggung jawab. Adapun strategi yang dilakukan BKK dalam membantu menyalurkan lulusan menuju dunia industri antara
lain: meningkatkan komunikasi antara BKK, dunia industri dan alumni, menyiapkan data alumni dan calon alumni yang siap bekerja, mencari
lowongan pekerjaan di industri sebanyak mungkin, mengadakan
84
seleksi di instansi sekolah oleh user, membantu alumni yang lolos
seleksi dalam penempatan dan pemberangkatan di tempat kerja
3. Berdasarkan data yang diperoleh tingkat ketercapaian BKK SMK N 2 Depok Sleman dalam membantu menyalurkan lulusan ke industri
cukup tinggi 76,56. BKK telah mampu menyalurkan lulusan ke berbagai dunia kerja atau dunia industri baik lokal maupun nasional.
BKK juga telah memililki mitra yang baik dengan berbagai perusahaan dalam hal penyaluran lulusan. Sehingga BKK selalu dapat memenuhi
permintaan tenaga kerja dari industri baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Namun lesunya beberapa dunia industri seperti industri
tambang akhir-akhir ini mulai mempengaruhi penempatan lulusan
yang dilakukan oleh BKK.
4. Faktor pendukung BKK SMK N 2 Depok Sleman dalam menjalankan tugasnya antara lain: keberadaan BKK sangat didukung oleh
masyarakat sekolah kepala sekolah, guru,karyawan BKK dibina oleh Dinakertrans, sekolah memberi fasilitas ruangan, internet, telepon,
faxs dll yang mendukung, alumni aktif berkomunikasi dengan BKK
dan dunia industri aktif bekerjasama dengan BKK.
5. Faktor penghambat BKK SMK N 2 Depok Sleman dalam menjalankan tugasnya antara lain: minimnya lowongan pekerjaan bagi wanita,
beberapa alumni yang belum bekerja sulit dihubungi, tidak sesuainya beberapa lowongan pekerjaan dengan kompetensi yang ada di SMK,
krisis yang menimpa dunia industri contoh industri batubara dan
pertambangan , pengaruh keadaan dunia industri yang lesu.
85
B. Implikasi