5
2.1.2 Pembentukan Harga Diri
Harga diri mulai terbentuk setelah anak lahir, ketika anak berhadapan dengan dunia luar dan berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Interaksi secara minimal memerlukan pengakuan, penerimaan peran yang saling tergantung pada orang yang bicara dan orang yang diajak bicara. Interaksi
menimbulkan pengertian tentang kesadaran diri, identitas, dan pemahaman tentang diri. Hal ini akan membentuk penilaian individu terhadap dirinya sebagai
orang yang berarti, berharga, dan menerima keadaan diri apa adanya sehingga individu mempunyai perasaan harga diri Burn, 1998.
Harga diri mengandung pengertian “siapa dan apa diri saya”. Segala
sesuatu yang berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat penilaian berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Atribut-atribut yang melekat dalam diri
individu akan mendapat masukan dari orang lain dalam proses berinteraksi dimana proses ini dapat menguji individu, yang memperlihatkan standar dan nilai
diri yang terinternalisasi dari masyarakat dan orang lain.
Tjahjono dalam Anggoro, 2006 mengemukakan 6 hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan harga diri yaitu :
a. Mengenali diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan.
b. Menerima diri sendiri seperti apa adanya.
c. Memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki.
d. Meningkatkan keahlian yang dimiliki.
e. Memperbaiki kekurangan-kekurangan kita.
f. Mengembangkan pemikiran bahwa kita sama dan sederajat dengan
orang lain.
2.1.3 Aspek-Aspek Harga Diri
Coopersmith 1967 mengidentifikasi 4 aspek harga diri yaitu : a
Aspek proses belajar, adalah aspek yang menggambarkan bagaimana individu menilai keadaan dirinya berdasarkan nilai-nilai
pribadi yang dianutnya. Individu menilai dirinya telah memenuhi atau mendekati apa yang ada dalam kebutuhan idealnya dan
mempunyai penerimaan yang positif.
b Aspek penghargaan, adalah aspek yang menggambarkan
bagaimana individu memperoleh penghargaan atau pujian dari pihak lain atas jerih payah yang telah dilakukan. Jika individu
menerima penghargaan sebagai hal yang positif, maka aspek penghargaan menjadi salah satu unsur penumbuh harga diri yang
tinggi.
c Aspek penerimaan, adalah aspek yang menekankan penerimaan
keluarga dan orang tua dalam pembentukan harga diri pada masa kanak-kanak. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi
anak. Penerimaan keluarga yang positif akan berpengaruh pada perkembangan harga diri anak pada masa dewasa kelak.
d Aspek interaksi diri, adalah aspek yang menggambarkan bahwa
interaksi individu dengan lingkungan menyebabkan individu memiliki karakteristik kepribadian yang mengarahkan pada
kemandirian sosial, mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang
6
dihadapi, mampu mencapai tujuan pribadi yang realistik dan aktif, serta pengalaman keberhasilan akan meningkatkan harga diri.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga diri