Audit Internal Telaah Teoritis

6 bertindak selaku auditor internal tersebut belum melakukan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku sebagaimana mestinya. Dari masalah tersebut, Penelitian ini dilakukan untuk bisa melihat persepsi persepsi pejabat pengawas Inspektorat terhadap lingkungan pengendalian di SKPD Kabupaten Semarang dan juga untuk mengetahui faktor apa yang dapat mempengaruhi efektivitas fungsi pengawasan dari para staf pengawas Inspektorat. Kabupaten Semarang dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan Kabupaten Semarang merupakan domisili dari Peneliti, sehingga mudah untuk dijangkau serta dapat menghemat waktu dan dana yang digunakan peneliti untuk melakukan Penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pengawas Inspektorat terhadap lingkungan pengendalian di SKPD di Kabupaten Semarang dan dapat juga memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi pengawasan yang dilakukan oleh pengawas Inspektorat terhadap SKPD di Kabupaten Semarang.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi pejabat pengawas Inspektorat terhadap lingkungan pengendalian di SKPD Kabupaten Semarang ? 2. Bagaimana persepsi pejabat pengawas Inspektorat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi pengawasan ?

2. Telaah Teoritis

2.1. Audit Internal

Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberikan saran- saran kepada manajemen Bambang,1999. Sedangkan untuk Auditor Internal menurut Mulyadi 2002:29, adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan perusahaan negara maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. 7 Peran auditor internal adalah: 1. Auditor internal bertanggung jawab kepada manajemen dan dewan, dalam menyediakan informasi tentang kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal dan kualitas kinerja. 2. Auditor internal memastikan kepatuhan terhadap semua keuangan, personalia, pemberian pinjaman, pengolahan data, kebijakan dan prosedur administratif lainnya, serta ekonomi, efisiensi dan efektivitas tentang sumber daya yang digunakan. 3. Audit internal merupakan alat control manajemen utama untuk memberikan keyakinan kepada manajamen bahwa informasi keuangan diserahkan kepada manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang handal, akurat dan berdasarkan catatan yang handal dan dinyatakan untuk memberikan informasi tentang kekurangan dalam organisasi ataupun sistem pengendalian internal, serta menyoroti pratek manajemen yang memerlukan tindakan korektif. Fungsi audit internal menurut Boynton 2003: 8, adalah melaksanakan fungsi pemeriksaan internal yang merupakan suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilakukan. Audit internal juga dapat berfungsi sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan, kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindak selanjutnya. Dengan demikian, auditor internal pemerintah daerah memegang peranan yang sangat penting dalam proses terciptanya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan di daerah. Kemudian untuk tujuan adanya audit internal menurut Sukrisno Agoes 2004:222, adalah membantu semua pimpinan perusahaan manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut: 8 a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari system pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal. b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan. d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen. f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Dalam pelaksanaannya, auditor internal memiliki tanggungjawab seperti memberikan informasi dan saran-saran kepada manajemen atas kelemahan-kelemahan yang ditemukannya serta mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan audit dan tujuan organisasi atau perusahaan. Dalam melaksanakan tanggungjawab yang dibebankan, auditor internal mendapatkan kewenangan dengan diberikannya keleluasan untuk melakukan audit terhadap catatan-catatan, harta milik, operasiaktivitas yang sedang berjalan dan termasuk juga para pegawai badan usaha tersebut.

2.2. Audit Internal Pada Pemerintahan