8
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari system pengendalian manajemen,
pengendalian intern
dan pengendalian
operasional lainnya
serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.
d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
manajemen. f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektifitas. Dalam pelaksanaannya, auditor internal memiliki tanggungjawab seperti memberikan
informasi dan saran-saran kepada manajemen atas kelemahan-kelemahan yang ditemukannya serta mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan
audit dan tujuan organisasi atau perusahaan. Dalam melaksanakan tanggungjawab yang dibebankan, auditor internal mendapatkan kewenangan dengan diberikannya keleluasan untuk
melakukan audit terhadap catatan-catatan, harta milik, operasiaktivitas yang sedang berjalan dan termasuk juga para pegawai badan usaha tersebut.
2.2. Audit Internal Pada Pemerintahan
Pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat selaku auditor internal, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen
puncak yang telah ditentukan dan juga ketaatan terhadap peraturan pemerintah yang berlaku. Inspektorat akan melakukan kegiatan audit secara terus menerus untuk meninjau atau melakukan
tindak lanjut guna memastikan bahwa temuan-temuan hasil pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan penanganan yang tepat. Auditor internal juga harus memastikan apakah suatu
tindakan korektif telah dilakukan dan memberikan berbagai hasil seperti yang diharapkan, ataukah manajemen senior atau dewan telah menerima risiko akibat tidak melakukan tindakan
korektif terhadap berbagai temuan yang telah dilaporkan oleh auditor internal. Sedangkan Inspektorat sendiri adalah perangkat yang di tunjuk oleh kepala daerah untuk menjamin agar
9
Pemerintahan Kota atau Kabupaten dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana serta aturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
Menurut johnson 1996, tugas-tugas umum auditor internal pada sektor publik meliputi : a.
Memberikan salinan atas rekening yang telah diaudit berupa laporan. b.
Para auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah memberikan pandangan yang benar dan wajar terhadap urusan operasi manjemen.
c. Auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah memberikan semua informasi di
bawah perundang-undangan yang telah ditetapkan. d.
Auditor internal harus melaporkan jika terdapat ketidakpuasan atas laporan keuangan. Peran dan fungsi inspektorat secara umum diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam
Negeri No 64 tahun 2007. Dalam pasal tersebut, dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan pemerintahan, inspektorat mempunyai fungsi dan perannya sendiri.
Inspektorat mempunyai fungsi menyusun perencanaan program pengawasan; melakukan perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan; melaksanakan pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan menyelenggarakan tugas lain yang diberikan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sedangkan untuk peran Inspektorat sendiri di suatu
daerah adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi permasalahan dan mengawasi setiap kegiatan instansi di dinas SKPD-SKPD dalam menjalankan tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, mengawasi segala kegiatan aparatur pemerintahan dalam segala kegiatan, serta memonitoring mekanisme dalam pelaksanaan kegiatan dalam pencapai tujuannya.
Pada item-item SPIP menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 tahun 2008, hanya digunakan item lingkungan pengendalian untuk mengetahui persepsi dari para staf
pengawas Inspektorat. Hal ini dikarenakan pada item-item lingkungan pengendalian menjelaskan tentang hal yang paling mendasar dalam melakukan pengawasan. Item lingkungan pengendalian
menjelaskan, bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan
mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat. Dengan kata lain, apabila lingkungan dalam sebuah organisasi telah dapat menimbulkan perilaku positif bagi para staf
pengawas, maka para staf pengawas tersebut akan dapat melakukan kegiatan pengawasan dengan baik dan juga tetap independent dalam melakukan penilaian terhadap permasalahan yang
10
dihadapi pihak yang diawasi. Selain itu, pada lingkungan pengendalian juga mencakup tentang penyusunan dan penerapan aturan perilaku, hubungan baik antara pengawas dan pihak yang
diawasi, menilai sikap mental pengawas, dan menilai kinerja dari pihak pengawas. Hasil kerja para staf pengawas pada Inspektorat dapat dikatakan baik apabila telah dapat
menjalankan tugas mereka guna mengawasi berjalannya kegiatan pada SKPD supaya dapat sesuai dengan aturan yang berlaku sebagaimana mestinya. Selain itu, terdapat juga faktor-faktor
yang mempengaruhi efektivitas kinerja auditor internal sehingga menghasilkan pengawasan yang efektif. Seperti pada The Effectiveness of Internal Audit in Malaysian Public Sector, Hung dan
HAN 1998 menyatakan terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit internal di instansi pemerintahan, diantaranya sikap positif dari kontroler untuk pekerjaan audit internal,
pendidikan yang dirancang dengan baik dan pelatihan auditor internal yang berguna untuk meningkatkan kinerja staf pengawas. Temuan pada penelitian sebelumnya tersebut juga
menunjukkan bahwa rata-rata, evaluasi kinerja secara berkala dari auditor internal, sikap positif dari kontroler untuk pekerjaan audit internal, dan tingkat pendidikan yang memadai dan
pelatihan auditor internal yang berguna untuk meningkatkan kinerja manajemen. Berbeda dengan Hung dan Han 1998, annual et. al, 2001 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas internal audit adalah ketrampilan interpersonal, komitmen auditor internal dan dukungan dari komite audit dan BOD, kinerja dan integritas auditor, kompetensi audit,
pengetahuan auditor internal terhadap operasi bisnis perusahaan dan industrinya, dan sikap independen auditor.
Adapula beberapa alasan yang dapat memicu ketidakefektifan audit internal dalam mengawasi manajemen sektor publik adalah sebagai berikut:
a. Lack of audit manual
Tidak adanya panduan standar audit internal dan rencana audit kerja secara terperinci akan mempengaruhi kualitas pekerjaan audit terutama untuk audit internal baik non-akuntan ataupun
akuntan yang non-qualified.
11
b. Non-Career Auditors and lack of growth prospect
Karir auditor yang memenuhi syarat professional akuntan memiliki level atau status dibawah dengan yang dimiliki oleh rekan-rekan professional mereka di departemen keuangan
sebagai auditee. Hal ini memberikan auditee keuntungan dan perasaan superioritas kepada auditor internal maka mereka dapat menahan akses auditor untuk mendapatkan informasi dengan
ketidakseimbangan proses arus informasi sehingga informasi yang didapatkan auditor adalah informasi yang mereka ingin sediakan untuk dilihat oleh auditor.
c. Reporting structure and professional independence
Pada masa lalu auditor internal merupakan sebuah unit dari accounts department, tetapi untuk menjamin independensi auditor, auditor internal harus melaporkan langsung kepada kepala
eksekutif. Perubahan ini berdampak negatif karena kebanyakan kepala eksekutif merupakan pemegang jabatan politik, yang tidak memiliki kepentingan permanen dan mengarah ke non-
komitmen untuk laporan audit internal. d.
Scope of work tidak adanya definisi yang tepat dari tugas, hak, keistimewaan dan keterbatasan auditor
internal sehingga dapat menghambat auditor untuk melakukan tugasnya dengan hasil yang memuaskan.
e. Privileges of office
kurangnya upah yang memadai dan pra-syarat kantor telah membuat beberapa auditor internal ikut andil dalam melakukan kecurangan.
f. Hazards of office
faktor lain yang menghambat efisiensi audit internal adalah resiko yang dihadapi oleh auditor internal yang jujur dan berprinsip. Auditor mungkin akan dihadapkan pada masalah-
masalah yang dapat mengganggu kehidupan dan sifat dari auditor internal.
12
3. Metode Penelitian