Subjek Penelitian Variabel Penelitian

32 Untuk memperlancar kegiatan konseling kelompok, peneliti menyiapkan format perilaku pacaran 1 Format 1 dengan tujuan untuk mengetahui lebih detail tentang jenis perilaku pacaran yang dilakukan siswa. Setiap anggota diminta mengidentifikasi perilaku pacaran yang mereka tulis dalam Format 1 dan menggolongkannya ke dalam perilaku pacaran sehat dan perilaku pacaran tidak sehat, kemudian menulisnya pada format perilaku pacaran 2 Format 2. Di samping Format 1 dan Format 2, disediakan pula Format 3 untuk mencatat perilaku pacaran yang ada di dalam film. Disediakan pula Format Observasi untuk mencatat hal-hal yang ditemukan selama proses kegiatan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam observasi ini adalah a Lembar penilaian, digunakan untuk mengamati hasil belajar siswa, dan b Lembar observasi, digunakan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses layanan konseling kelompok. Sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa baik pre test maupun post test untuk mengetahui sejauh mana perubahan perilaku pacaran siswa setelah diberikan layanan konseling kelompok. Pada akhir pertemuan siklus I dan siklus II, anggota kelompok diminta melakukan refleksi dengan mengisi format refleksi yang telah disiapkan peneliti. Refleksi dari peneliti yakni akan lebih ditingkatkan kegiatan layanan konseling kelompok dengan mengidentifikasi perilaku pacaran teman siswa. Dalam siklus I ini peneliti bertindak sebagai pemimpin dibantu seorang pengamat dalam diskusi kelompok siswa. Setelah siklus I berjalan, dan belum berhasil, maka diadakan tindakan selanjutnya yaitu siklus II, akan tetapi jika dalam tindakan siklus I telah berhasil maka tindakan siklus II hanya sebagai pemantapan saja.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP N 2 Suruh Tahun Ajaran 20102011 yang telah berpacaran. Sesuai tujuan penelitian kepada semua siswa yang 33 berjumlah 149 orang diminta mengisi angket pacaran. Berdasarkan hasil analisis data angket pacaran akan ditetapkan subjek penelitian yang akan dilibatkan dalam PTBK. Dari hasil angket pacaran diketahui sejumlah 90 siswa yang telah berpacaran. Setelah perilaku pacaran siswa dianalisis, diketahui 9 siswa 5 perempuan dan 4 laki-laki yang melakukan perilaku pacaran tidak sehat. Dengan demikian ditetapkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP N 2 Suruh yang berjumlah 9 orang. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Suruh pada siswa kelas IX Tahun Ajaran 20102011 yang didasarkan pada hasil survei yang menemukan sebagian besar siswanya sudah berpacaran 90 siswa. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, dari 90 siswa yang sudah berpacaran tersebut ditemukan kecenderungan bahwa siswa melakukan perilaku pacaran secara tidak sehat, seperti bertengkar dengan kata-kata kasar sampai terjadi kekerasan fisik, berduaan ditempat sepi, berciuman, meraba, memeluk sampai melakukan hubungan seks di luar nikah. Melalui PTBK ini diharapkan terjadi perubahan perilaku pacaran siswa dari tidak sehat menjadi perilaku pacaran sehat. Berdasarkan jumlah siswa yang terindikasi melakukan perilaku pacaran tidak sehat sebanyak 9 orang yang terdiri atas 4 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, maka PTBK ini dilakukan dalam bentuk layanan Konseling Kelompok dengan menggunakan Pendekatan Behavioral.

3.3. Variabel Penelitian

Sugiyono 2006 berpendapat bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konseling kelompok dengan pendekatan behavioral. Sedangkan variabel terikatnya adalah perubahan perilaku pacaran siswa. 34

3.4. Tekhnik Pengumpulan Data