B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  yang  telah  diuraikan  di  atas, penulis mengidentifikasinya menjadi :
1. Pendidikan  formal  dewasa  ini  tidak  lagi  dapat  memberikan  kepuasan
terhadap para orang tua.
2. Penerapan  Pendidikan  Agama  Islam  di  sekolah  -  sekolah  sudah  tidak
relevan dengan perkembangan zaman.
3. Alasan  orang  tua  memilih  sekolah  alam  sebagai  alternative  bagi  anak-
anaknya.
4.
Metode yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islam
5.
Kurikulum yang digunakan di sekolah alam.
C. Pembatasan Masalah
Dalam  penelitian  ini,  akan  membatasi  masalah  yang  ingin  diteliti,
antara lain:
1. Pendidikan  Agama  Islam  di  sekolah  formal  sudah  tidak  relevan  dengan
perkembangan zaman. 2.
Metode dan Kurikulum yang digunakan di sekolah alam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan  batasan  masalah  diatas,  penulis  merumuskan  beberapa masalah untuk diteliti, yaitu:
1. Bagaimana  pola  integrasi  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dalam
kurikulum sekolah alam? 2.
Bagaimana  sistem  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  pada  sekolah Alam?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan  yang  ingin  dicapai  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk mengetahui kurikulum dan metode apa saja yang digunakan sekolah alam
dalam mengajarkan Agama terhadap peserta didik.
F. Manfaat Penelitian
Adapun  penelitian  atau  pembahasan  masalah  tersebut  di  atas mempunyai manfaat:
1. Sebagai  data  awal  bagi  penulis  dan  penulis  selanjutnya  yang
berkeinginan untuk meneliti sekolah alam. 2.
Sebagai informasi bagi pembaca mengenai apa dan bagaimana sekolah alam.
3. Dapat  menambah  wawasan  keilmuan  para  pembaca  untuk  kehidupan
anak-anaknya kelak. 4.
Dapat memberikan pendidkan yang terbaik bagi anak-anak bangsa di masa yang akan datang.
6 BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan  ialah “usaha  sadar  orang  dewasa  atau  pendidik  untuk
membantu,  membimbing  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak  ke  arah kedewasaan.
”
1
Pendidikan dalam istilah arab disebut juga dengan ta‟lim. Kata ta‟lim menurut  Abdul  Fatah  Jalal  merupakan  proses  yang  terus  menerus
diusahakan manusia sejak lahir, sehingga mencapai  suatu kognisi dan pada  segi  lain  tidak  mengabaikan  aspek  afeksi  dan  psikomotorik.
Abdul  Fatah  juga  mendasarkan  pandangan  tersebut  pada  argumentasi bahwa Rasulallah diutus sebagai pendidik.
2
Hal ini tersirat dalam Surat Al-Baqarah ayat 151, yaitu:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Sebagaimana  kami  telah  menyempurnakan  nikmat  Kami  kepadamu Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan
ayat-ayat  Kami  kepada  kamu  dan  mensucikan  kamu  dan  mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa
yang belum kamu ketahui.” Secara sederhana, agama bisa diartikan sebagai ajaran
– ajaran yang mengandung  tuntunan  dan  Islam  adalah  ketentuan
–  ketentuan  Allah berupa  takdir  dan  sunnah-Nya  untuk  semua  makhluk  yang  berakal  agar
terpelihara dan senantiasa terpelihara dalam keadaan selamat sentosa. Dirjen  Pembinaan  Kelembagaan  Agama  Islam,  Departemen  Agama
Republik  Indonesia  Sekarang  menjadi  Direktoral  Jenderal  Pendidikan Islam,  Kementerian  Agama,  merumuskan  pengertian  Pendidikan  Agama
Islam  PAI  yaitu  usaha  sadar  untuk  menyiapkan  siswa  dalam  meyakini, memahami,  menghayati  dan  mengamalkan  agama  Islam  melalui  kegiatan
1
M. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, hal. 10
2
Abdul Halim Soebahar. Wawasan Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002,
hal. 1
bimbingan,  pengajaran  dan  atau  latihan  dengan  memperhatikan  tuntutan untuk  menghormati  agama  lain  dalam  hubungan  kerukunan  antar  umat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
3
Dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam adalah  suatu  usaha  untuk  membina  dan  mengasuh  peserta  didik  agar
senantiasa  dapat  memahami  agama  Islam  seluruhnya  serta  menghayati tujuan,  yang  pada  akhirnya  dapat  mengamalkan  dan  menjadikan  Islam
sebagai pandangan hidup.
2. Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar  adalah  landasan  untuk  berdirinya  sesuatu.  Fungsi  dasar  ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai
landasan  untuk  berdirinya  sesuatu.  Dasar  pendidikan  Islam  tentu  saja didasarkan kepada falsafah hidup umat Islam dan tidak didasarkan kepada
falsafah  suatu  negara,  sebab  sistem  pendidikan  Islam  tersebut dilaksanakan  di  mana  saja  dan  kapan  saja  tanpa  dibatasi  oleh  ruang  dan
waktu
4
Dasar  Pendidikan  Agama  Islam  dapat  dibagi  kepada  dua  kategori,
yaitu: dasar religius dan dasar yuridis. a.
Dasar Religius
Dasar  pendidikan  pendidikan  Islam  adalah  segala  ajarannya  yang bersumber  dari  Al-
Qur‟an,  Sunnah  dan  Ijtihad  ra’yu.  Dasar  inilah yang  membuat  pendidikan  Islam  menjadi  ada,  dan  tanpa  dasar  ini
tidak akan ada pendidikan Islam. b.
Dasar Yuridis Hukum
Dasar  pelaksanaan  Pendidikan  Agama  berasal  dari  perundang- undangan  yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam
melaksanakan  pendidikan  agama  di  sekolah  secara  formal.  Dasar
yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:
1 Landasan idiil Pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung  pengertian  bahwa  seluruh  bangsa  Indonesia  harus
3
Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2005, hal. 10
4
Ramayulis, Ilmiu Pendidikan Islam,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h.121