BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia organik yang dihasilkan dalam sel atau kumpulan sel kelenjar normal dan sehat, disekresikan langsung ke dalam darah, dibawa ke tempat pada
suatu jarak dimana hormon tersebut bekerja target organ, diproduksi dalam jumlah sedikit tapi memiliki pengaruh besar dan berfungsi untuk mengintegrasikan serta mengkoordinasikan
fungsi-fungsi alat tubuh. Hormon mengatur perkembangan organ dan kejadian reproduksi. Differensiasi dan
pertumbuhan gamet yang merupakan tahap awal dari reproduksi seksual; pembentukan yolk; penyimpanan makanan pada jaringan-jaringan subcutan, otot atau hati untuk menghadapi
proses migrasi atau puasa yang lama; sifat seksual sekunder sering timbul dan mungkin memerlukan akumulasi sejumlah besar bahan-bahan organik contoh pada rusa jantan yang
sedang birahi atau substansi yang berwarna atau bau pheromon; perubahanperubahan yang terjadi pada saluran-saluran reproduksi; sinkronisasi tingkah laku kelamin jantan dan betina
termasuk di dalamnya pembuatan sarang; percumbuan; kopulasi; pemeliharaan selama kebuntingan; fertilisasi; implantasi sampai proses melahirkan; Semua kejadian- kejadian
tersebut diatur oleh hormon-hormon tertentu.
2.2 Mekanisme Kerja Hormon
Semua hormon menuju target organ selalu melalui peredaran darah. Karena ikut dalam sirkulasi darah, maka dapat tersebar keseluruh tubuh dan dapat berhubungan dengan semua
sel yang dilalui, tetapi hanya sel-sel target organ saja yang menunjukkan respon sedangkan sel-sel bukan target organ tidak menunjukkan respon. Hal ini disebabkan adanya reseptor
yang ada pada dinding sel atau di dalam sitoplasma sel sasaran. Reseptor ini secara hipotetik terdiri atas beberapa rangkaian protein yang bersifat khusus. Yang dimaksud dengan sifat
khusus disini adalah protein reseptor hanya mengenal satu macam hormon saja dan menimbulkan satu atau beberapa
macam reaksi khas dari sel- sel sasaran. Teori ini dikenal sebagai teori reseptor.
2.3 Sekresi Hormon