Pengaruh Hormon Steroid Kontrol Dari Pelepasan GTHs

3.2 Sintesis Dopamin

Dopamin adalah neurotransmitter kecil yang disintesis dari tirosin melalui reaksi dua tahap yang melibatkan enzim dengan membatasi tirosin hidroksilase dan DOPA- dekarboksilase Zohar et al., 2010. Dopamin DA memiliki kemampuan menghambat sekresi gonadotropin yang kuat dalam beberapa spesies dengan mekanisme yang berbeda dalam setiap spesies ikan yang berbeda. Pada neuroendokrin dari sekresi GTH-II di teleosts terutama di bawah neurohormonal sistem ganda perilisannya dihambat oleh dopamin, yang berfungsi sebagai gonadotropin releasing-inhibitiry factor Grif. Dopamin bekerja secara langsung pada tingkat hipofisis memodulasi tindakan GnRH serta rilis spontan GTH-II, dan menghambat pelepasan GnRH Peter et al., 1991. Ada dua kelas utama dari reseptor DA yang berbeda dalam kemampuan mereka untuk mengaktifkan D1 atau menghambat D2 enzim adenilat siklase, dengan masing-masing kelas berisi berbagai subtipe Cardinaud et al, 1998;. Kebabian dan Calne, 1979; Zohar et al., 2010. Pengaruh langsung DA akut dengan menginduksi gangguan sinyal GnRH intraseluler jalur transduksi sedangkan efek jangka panjang dengan pengurangan jumlah reseptor GnRH pada permukaan sel tropik LH dan penurunan GnRH peptida rilis dari terminal saraf di hipofisis. Dopamin di beberapa ikan seperti ikan mas Trudea, 1997 memiliki dua efek yang berbeda, efek pertama yaitu menghambat rilis gonadotropin secara langsung pada gonadotropin dan yang kedua yaitu mengurangi GnRH secration di sekitar gonadotrophes. Kehadiran dari dopamin inhibitor dari gonadotrpin di beberapa spesies, mempunyai pengaruh yang berbeda – beda untuk tiap spesies karena memiliki fisiologis dan adaptative maner yang berbeda. Pada ikan mas, dopamin mencegah ovulasi, meskipun kondisi lingkungan, seperti kehadiran phermon, vegetasi, suhu dll dalam kondisi yang tepat.

3.3 Pengaruh Hormon Steroid

Hormon steroid Berasal dari bahan dasar kolesterol, suatu molekul kompleksyang terdiri dari 4 cincin Siklo pentana perhidrofenantren, berfungsi memacu perkembangan ciri kelamin sekunder. Ada komunikasi antara otak hipofisis kompleks dan gonad, hubungan ini memungkinkan aktivitas komponen yang berbeda dari hipofisis otak, gonad menghasilkan steroid seksual, yang digunakan oleh otak dan hipofisis sebagai indicator status seksual. steroid seksual memodulasi aktivitas sistem saraf yang mempengaruhi reproduksi axis. terutama mempengaruhi ekspresi neuropeptida dan neurotransmiter. Contoh dari hormone steroid yang mampu mempengaruhi system reproduksi yaitu estrogen dan progesterone. Estrogen Dihasilkan oleh ovarium sel teka folikel. Estrogen diperlukan untuk manifestasi fisiologik dari estrus; mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium uterus, perubahan- perubahan histologi pada epitelium vagina selama siklus estrus, mempengaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae waktu menyusui, mengontrol pelepasan hormone pituitary FSH dan LH, bertanggung jawab pada timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder pada betina, mensensitifkan otot-otot uterus terhadap oxytocin, mengendorkan servix, vagina dan vulva serta menimbulkan tonus pada uterus. Sedangakan progesterone Merupakan hormon yang disekresikan oleh sel-sel lutein korpus luteum pada ovarium. Progesteron diperlukan untuk mempertahankan kebuntingan dengan jalan menghambat pergerakan uterus secara spontan dan meniadakan atau menurunkan respon myometrium terhadap oxytocin, menghambat sekresi FSH dan LH sehingga mencegah terjadinya estrus, ovulasi dan siklus birahi, bersama- sama dengan estrogen menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sistem alveolar kelenjar mammae.

3.4 Kontrol Dari Pelepasan GTHs

Pada ikan salmon, DA memodulasi GTH untuk rilis setelah ada komunisa dari LHRH analoge Van der Kraak et al., 1986. Namun, Billard et al. 1983 menyatakan bahwa ikan trout pimozide antagonis DA saja dapat meningkat plasma GTH. Beberapa perubahan metabolisme katekolamin terjadi selama siklus reproduksi ikan rainbow: penurunan omset DA di hipofisis dan hipotalamus selama periode periovulatory, meningkatkan isi DA di hipofisis dan hipotalamus selama periode periovulatory, peningkatan isi DA di daerah preoptic sebagai hasil vitellogenesis . Saligaut et al, 1992; Saligaut et al, 1999.. GTH trout rilis kemudian vitellogenik matang, seperti pada ikan salmon, setelah negative umpan balik estrogen Saligaut et al., 1999. Gametogenesis dan pematangan akhir pada ikan mirip dengan vertebrata lainnya Mylonas et al., 2010 .Dalam mamalia, spermiation dikenal sebagai proses yang kompleks dimana spermatid memanjang menjalani pematangan akhir dan dilepaskan dengan dukungan sel Sertoli ke tubulus lumen, yang terbuka di kedua ujungnya Beardsley dan ODonnell, 2003. Proses ini telah dijelaskan di tingkat morfologi, tapi kontrol tetap sulit untuk dipahami, meskipun diketahui bahwa ia memerlukan tindakan dari kedua gonadotropin follicle- stimulating hormone, FSH dan luteinizing hormone, LH, serta intratesticular testosteron T Saito et al., 2000. Proses ini mirip dengan mamalia dimana antar morfologi dan fungsional terjadi komunikasi antara sel-sel Sertoli dan sel germinal selama ikan spermatogenesis De Montgolfier et al, 2007;. Mylonas et al, 2010.; Loir et al., 1995.

3.5 Endokrinologi Reproduksi Ikan