Sekresi Gonadotropin Sintesis Dopamin

BAB III PEMBAHASAN

Sistem kontrol endokrin reproduksi pada ikan mirip dengan mamalia terdapat pada hipotalamus-hipofisis kelenjar pituitari - Axis gonad. Hipotalamus menghasilkan gonadotropin-releasing hormone GnRH yang bekerja pada kelenjar pituitari. Hipotalamus pada vertebrata terletak didasar otak sella tursica, meliputi bagian optik chiasma, tuber cinerum, mammilary bodies, median aminence, infundibulum tangkai hipophysa dan pars nervosa. Hipotalamus telah diketahui menerima informasi dari indera, mengintegrasikan nya dan membagi-bagi serta menyalurkannya ke alat-alat yang berkepentingan. Sel-sel neuroendokrin pada hipotalamus mensintesis dan mensekresikan gonadotropin releasing hormone GnRH Sherwood et al., 1991 yang akan mengaktivkan hipofisis untuk mensintesis dan mensekresikan gonadotropin. Gonadotropin diperlukan untuk aktivitas gametogenesis dan pembentukan hormon-hormon gonad seperti estradiol, progesteron, testosteron dan 11-ketotestosteron Yaron, 1995. Sedangkan kelenjar pituitari juga menghasilkan dopamin, yang, sebaliknya, memiliki efek menghambat pada proses reproduksi ini Rainis et al., 2003. Kelenjar pituitari, atau hipofisis, terdiri dari adenohypophysis dan neurohypophysis yang Zohar et al., 2010.

3.1 Sekresi Gonadotropin

Pada ikan dikenal adanya tiga macam GnRH, akan tetapi pada kebanyakan ikan hanya satu GnRH yang berperan dalam sekresi gonadotropin Peter dan Yu, 1997. Penelitian pada hipofisis dari berbagai ikan telah berhasil diisolasi dua tipe gonadotropin yang kemudian disebut GTH-I dan GTH-II. GTH-I juga nama sebagai FSH, melibatkan dalam vitellogenesis atau spermatogenesis tahap awal gametogenesis, dan GTH-II nama sebagai LH yang terlibat dalam FOM dan spermiogenesis dan spermiation. Dalam rainbow trout, β GtH-I hadir di semua tahapan vitellogenesis, sedangkan ß transkrip GtH- II meningkat terutama di waktu ovulasi. Dalam salmon dewasa secara seksual, GTH-I dilepaskan seluruhnya selama vitellogenesis, sedangkan GTH-II tetap rendah selama vitellogenesis dan memuncak tajam sebelum ovulasi Davies et al., 1995. Pola-pola yang berbeda dari ekspresi dan rilis menunjukkan bahwa ada kontrol diferensial yang jelas dari GTH-I dan GTH-II Saligaut et al.,1999.

3.2 Sintesis Dopamin

Dopamin adalah neurotransmitter kecil yang disintesis dari tirosin melalui reaksi dua tahap yang melibatkan enzim dengan membatasi tirosin hidroksilase dan DOPA- dekarboksilase Zohar et al., 2010. Dopamin DA memiliki kemampuan menghambat sekresi gonadotropin yang kuat dalam beberapa spesies dengan mekanisme yang berbeda dalam setiap spesies ikan yang berbeda. Pada neuroendokrin dari sekresi GTH-II di teleosts terutama di bawah neurohormonal sistem ganda perilisannya dihambat oleh dopamin, yang berfungsi sebagai gonadotropin releasing-inhibitiry factor Grif. Dopamin bekerja secara langsung pada tingkat hipofisis memodulasi tindakan GnRH serta rilis spontan GTH-II, dan menghambat pelepasan GnRH Peter et al., 1991. Ada dua kelas utama dari reseptor DA yang berbeda dalam kemampuan mereka untuk mengaktifkan D1 atau menghambat D2 enzim adenilat siklase, dengan masing-masing kelas berisi berbagai subtipe Cardinaud et al, 1998;. Kebabian dan Calne, 1979; Zohar et al., 2010. Pengaruh langsung DA akut dengan menginduksi gangguan sinyal GnRH intraseluler jalur transduksi sedangkan efek jangka panjang dengan pengurangan jumlah reseptor GnRH pada permukaan sel tropik LH dan penurunan GnRH peptida rilis dari terminal saraf di hipofisis. Dopamin di beberapa ikan seperti ikan mas Trudea, 1997 memiliki dua efek yang berbeda, efek pertama yaitu menghambat rilis gonadotropin secara langsung pada gonadotropin dan yang kedua yaitu mengurangi GnRH secration di sekitar gonadotrophes. Kehadiran dari dopamin inhibitor dari gonadotrpin di beberapa spesies, mempunyai pengaruh yang berbeda – beda untuk tiap spesies karena memiliki fisiologis dan adaptative maner yang berbeda. Pada ikan mas, dopamin mencegah ovulasi, meskipun kondisi lingkungan, seperti kehadiran phermon, vegetasi, suhu dll dalam kondisi yang tepat.

3.3 Pengaruh Hormon Steroid