Kontribusi Karet TINJAUAN PUSTAKA

18

D. Kontribusi Karet

Mengingat produk karet adalah penyumbang devisa terbesar di Lampung yang realitasnya terbuktimenggeser produk kayu lapis dan kayu olahan. Dari data realisasi ekspor komoditi migas dan non migas Lampung yang diterbitkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung.Penyumbang ekspor non migas Lampungterbesar adalah produk karet mencapai 127,684 ton dengan nilai 432,052 juta dolar Amerika Serikat.Menyusul ekspor kayu lapis 187,313 ton dengan nilai 178.945 dolar AS BPS, 2010. Ekspor karet Indonesia secara umum dibagi dalam dua jenis yaitu karet alam dan karet sintetis, dimana selama periode tahun 2008-2010 produksi karet yang diekspor sebagian besar dalam bentuk karet alam. Selama tiga tahun terakhir ekspor karet alam mengalami penurunan dan kembali meningkat, dimana pada tahun 2008 volume ekspor karet alam Indonesia mencapai 2,30 juta ton, tahun 2009 mengalami penurunan sekitar 13,25 persen yakni 2,30 juta ton. Selanjutnya pada tahun 2010 ekspor karet alam mengalami peningkatan sebesar 18,05 persen yakni menjadi 2,35 juta ton BPS, 2010. Fakta juga mencatat bahwa potensi Karet Lampung memang tinggi, terutama perkebunan rakyat. Sumber dari Statistik Perkebunan 2009-2011 Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan menyebutkan, tahun 2006 Produksi Perkebunan Rakyat 289.633 ton, Produksi Perkebunan Swasta 3.020 ton, tahun 2009 Produksi Perkebunan Rakyat 270.248 ton, Produksi Perkebunan Swasta 2.925 ton, tahun 2010 Produksi Perkebunan Rakyat 287.345 ton, Produksi Perkebunan Swasta 3.094 ton. 19 Dari kondisi objektif tersebut di atas menggambarkan tingginya permintaan pasar internasional akan karet yang terkadang pada momen-momen tertentu harga berfluktuasi, dan mendesak kita untuk melakukan intervensi lebih serius dan profesional menyikapi apa yang sebenarnya terjadi di pasar bebas sebagai dampak globalisasi ekonomi dunia. Utamanya, bagaimana mengemas produksi karet Lampung yang lebih bermutu agar mempunyai daya saing yang kuat di pasar internasional BPS 2010.

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung pada bulan Maret 2012.

B. Alat, Bahan, dan Objek Penelitian

Bahan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan atau kuesioner, dan buku lapangan tally sheet. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, alat hitung, komputer dan kamera. Objek penelitian yang digunakan adalah petani agroforestri karet Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.

C. Batasan Penelitian

Ada beberapa definisi atau batasan yang dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Agroforestri yaitu sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu yang tumbuh bersamaan pada suatu lahan untuk memperoleh berbagai produk sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar komponen tanaman.

Dokumen yang terkait

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Analisis Finansial Dan Pola Budidaya Tanaman Karet (Hevea braziliensis muell Arg.) Sebagai Model Hutan Rakyat Di Desa Lumban Dolok Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

2 70 79

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Beberapa Genotipe Plasma Nutfah Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun (Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Laboratorium

0 30 53

SUMBANGAN WANATANI BERBASIS KARET (Hevea Brasilliensis Muell.Arg) DALAM PENDAPATAN PETANI DI TAMAN HUTAN RAKYAT WAN ABDURACHMAN (TAHURA)

0 6 66

KONTRIBUSI AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN SUMBER AGUNG KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG

0 6 54