13
5. Vokal pendek di akhir kata malah sering dipanjangkan.
- ~te+mi , yang merupakan pola yang berarti mencoba, menjadi -te+mii
い - te 手, tangan, berubah menjadi te- 手ー panjang
- ki 木, pohon, berubah menjadi ki- 木ー de ga bu yi i pa ja g
6. Bunyi TSU kecil ... bisaanya berubah menjadi vokal dobel atau disatukan.
- shimatta , yang dipakai untuk menunjukkan keadaan yang tidak
diinginkan, berubah menjadi shimota - tsukatte 使
, yang merupakan bentuk -te dari tsukuru, berubah menjadi vokal panjang dan disatukan menjadi
tsukōte う
ー
7. Secara umum, hampir sebagian besar kata dimodifikasi dengan menghilangkan sebagian bunyinya.
- omoshiroi 面白い menjadi omoroi い, tapi dalam percakapan sehari-
hari diucapkan menjadi omoro- ー.
- atsui 暑い , ya g berarti pa as , me jadi atsuu あ ー
- kimochi warui 気持 悪い
, ya g berarti merasa tidak sehat atau tidak suka , me jadi kimoi
い
2.2.3 Partikel Dalam Dialek Kansai
Berikut ini adalah beberapa partikel pada dialek Kansai yang berbeda dengan Bahasa Jepang Standar.
14
Kansai-ben Bahasa Jepang
Standar Arti
い [kai] [ka]
akhiran kalimat tanya informal い な
[kaina] -
akhiran kalimat tanya sindiran
[kate] [mo], ~
[temo], え
[desae] walaupun...
な [gana] なあ hanya sekedar penambah akhiran kalimat
ん [san] い
hanya untuk beberapa kata
dipakai sebagai
partikel pengganti
gozaimasu, seperti ohayou-san
untuk ohayou gozaimasu
[de] [yo],
[zo] partikel
akhiran untuk
mempertegas kalimat. jarang dipakai oleh wanita
[dekka] [desu ka]
akhiran kalimat tanya yang dipendekkan う
[chau] ない?[janai?]
bukankah....? .... kan ya? な [na]
[ne] versi kansai untuk pengganti ne
なん [nan] な [nano] mempertegas pertanyaan
ん [nen] - partikel akhir kalimat yang netral
[neya] [noda]
alasan yang implicit ~
[makka] ~
[-masu ka] bentuk kependekan ~
せ [masse]
~ [-masu yo] bentuk kependekkan
ん [mon] hal benda, tergantung kalimat
[ya] [desu],
[da] versi Kansai untuk menggantikan desu da
[等] [ra] ~ [
] [tachi] bentuk jamak untuk manusia versi kansai
わ [wa] [yo]
digunakan laki-laki dan perempuan untuk mengakhiri kalimat netral
ん [n] [no]
akhiran kalimat netral http:www.nihongoresources.comlanguagedialectskansaiben.html
19
BAB IV PENGGUNAAN DIALEK O“AKA PADA KOMIK YOZAKURA
QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO
4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1
Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat beberapa kosakata dalam dialek Osaka dan wakamono kotoba yang apabila tidak dipelajari
terlebih dahulu akan menjadi penghambat dalam proses penterjemahan. Pada komik jilid pertama ini kebanyakan adalah ujaran dan partikel yang digunakan
pada akhir kalimat. Sedangkan hanya ada beberapa kosakata wakamono kotoba yang sebenarnya hanya populer di Jepang belasan tahun yang lalu. Berikut
adalah beberapa kosakata diluar bahasa Jepang standar terutama dialek Osaka dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama ya g pe ulis terjemahka :
1. Maido dialek Osaka
Kata maido bisaa digunakan oleh orang Osaka sebagai salam secara umum, bisa berarti selamat pagi, siang, atau malam, atau ketika masuk ke
dalam rumah. Tetapi dalam beberapa konteks, maido sendiri bisa diartikan sebagai terima kasih.
20
2. Anma dan ~Ra dialek Osaka
Anma atau disebut amari dalam bahasa Jepang standar berarti agak atau sedikit dalam bahasa I do esia.
Penggunaan dalam komik: -
Akina : あ
怒 す
Pada contoh kalimat diatas, selain terdapat contoh kalimat anma, terdapat juga akhiran ~ra yaitu versi dialek Osaka untuk tachi yang
menunjukkan subjek jamak. Contoh kata yang digaris bawahai diatas jika diubah kedalam bahasa Jepang standar akan menjadi oretachi yang
berarti kita .
3. Wakaran wakamono kotoba
Wakaran dalam bahasa Jepang standar yaitu wakaranai atau wakarimase ya g berarti saya tidak me gerti dalam bahasa I do esia.
Meskipun terkesan disingkat-singkat tetapi masih dapat dimengerti oleh lawan bicara. Atau jika dalam Osaka-ben dapat juga dikatakan
wakarimahen. Wakaran juga dapat juga dikatakan dengan wakannai yang merupakan singkatan dari wakaranai.
4. Shikuyoro wakamono kotoba
Shikuyoro merupakan salah satu dari kosakata wakamono kotoba yang populer belasan tahun lalu di Jepang. Shikuyoro berasal dari kata
yoroshiku yang diacak atau dibalik. Contoh lain dari kata yang dibalik adalah mengo yang merupakan wakamono kotoba untuk gomen.