atas rasa percaya diri, motivasi diri yang kuat, disertai rasa tetap gembira sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih baik.
Hasibuan 2003:94, “Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai
prestasi kerja yang maksimal. Semangat kerja ini akan merangsang seseorang untuk berkarya dan berkreativitas dalam pekerjaannya”.
Dari pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan semangat kerja yang tinggi maka kinerja karyawan akan dapat bekerja sama dengan individu
lainnya secara maksimal sehingga pekerjaan lebih cepat, kerusakan berkurang, absensi dapat diperkecil, perpindahan karyawan dapat diperkecil dan sebagainya.
Begitu juga sebaliknya, jika semangat kerja turun maka kinerja akan turun juga. Jadi dengan kata lain semangat kerja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2.2.4. Hubungan Lingkungan Kerja dan Semangat kerja dengan Kinerja Karyawan
Menurut Ahmad Tohardi 2002:155 dalam Skema Desain Lingkungan kerja yaitu bagaimana kita mampu mendesain lingkungan kerja yang kondusif, yang
nyaman, enak, menggairahkan, sehingga menjadi spirit semangat dalam bekerja. Dimana dalam mendesain lingkungan kerja ada dua hal yang perlu didesain yaitu
mendesain fisik ruang kerja dan mendesain manusia-manusia yang merupakan sekelompok manusia dan membentuk lingkungan sosial. Dengan kata lain lingkungan
fisik dan lingkungan sosial ditempat kerja sama-sama memberikan pengaruh terhadap
kenyamanan dalam bekerja.
Lingkungan kerja yaitu segala sesuatu yang ada disekitar tempat kerja karyawan yang secara langsung dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
pekerjaan yang telah di berikan oleh perusahaan. Menurut Alex S Nitisemito 2000:183 mendefinisikan lingkungan kerja
sebagai berikut : “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
diembankan”. Menurut Sedarmayati 20011:1 mendefinisikan lingkungan kerja sebagai
berikut : “Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”.
Menurut Anorogo dan Widiyanti 1993 lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas – tugas yang dibebankannya.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan pekerjaan karyawan baik itu lingkungan kerja
fisik maupun non fisik yang secara langsung dapat mempengaruhi karyawan dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya.
Peneliti melampirkan penelitian – penelitian terdahulu sebagai acuan
referensi dalam penelitian ini serta sebagai bukti orisinalitas dari penelitian yang akan dilakukan peneliti.
Tabel 2.1 Tabel penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel peneliti
No Nama
Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 I gusti
ngurah sanjaya
2007 Pengaruh
kompensasi, lingkungan kerja,
penempatan dan kepemimpinan
terhadap semangat kerja
dan kegairahan kerja di
Politeknik Negeri Bali
Bahwa lingkungan
kerja berpengaruh
secara signifikan
terhadap semangat kerja
Variabel lingkungan
kerja dan semangat
kerja sama seperti yang
peneliti teliti.
Perbedaann ya pada
variabel X1 dan Y
2 Ferina
Sukmaw ati
2008 Pengaruh
kepemimpinan, lingkungan kerja
dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan di PT.Pertamina,
Indramayu Lingkungan
kerja dan kinerja
terdapat pengaruh yang
signifikan Variabel X2
dan Y sama dengan yang
peneliti teliti Perbedaaan
nya Variabel X1
dan X3 kepemimpin
an dan kompensasi
3 Aditya
Kusuma 2007
Pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai pada
BKD lahat Terdapat
pengaruh yang signifikan
antara lingkungan
kerja terhadapkinerj
a pegawai Variabel
lingkungan kerja dan
kinerja sama
dengan yang
peneliti teliti
Peneliti sebelumnya
meneliti hanya 2
variabel
4 Efrain
Patola 2008
Analisis pengaruh gaya
kepemimpinan,m otivasi dan
lingkungan kerja terhadap kinerja
dosen dan karyawan
Universitas slamet riyadi
Lingkungan kerja tidak
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja dosen dan karyawan
Pada X3 dan Y sama
dengan yang
peneliti teliti
Peneliti sebelumnya
meneliti 4 variabel
dengan X1 dan X2
gaya kepemimpin
an dan motivasi
5 Aprianti 2008
Kontribusi kepuasan kerja
dan semangat kerja terhadap
kinerja dosen politeknik
kesehatan Banjarmasin
Terdapat kontribusi
yang positif antara
semangat kerja
terhadap kinerja
Pada X2 dan Y sama
dengan yang
peneliti teliti
Peneliti sebelumnya
meneliti kepuasan
kerja sebagai X1
6 Made
Yuniari dan Luh
Gede Tani
Waisna wini
2009 Pengaruh
kompensasi dan lingkungan kerja
serta motivasi kerja terhadap
semangat kerja dan kinerja
karyawan PT.BTDC Nusa
Dua Terdapat
pengaruh yang positif
antara lingkungan
kerja dan semangat
kerja Pada X2,
Y1 dan Y2 sama
dengan yang
peneliti teliti
Peneliti sebelumnya
meneliti 5 variabel
7 Dr K
Chandra sekar
2011 Workplace
environtment and its impact on
organizational performance in
public sector organization
Workplace environmene
mployees,whi ch does not
affect more on their work
performance
.
Pada X1 dan Y sama
dengan yang
peneliti teliti
Pada X2 peneliti
sebelumnya meneliti
organisasi sector
publik
8 Hastuti
naibaho, arnita
zaenoed din dan
syahyun an
2007 Pengaruh
lingkungan kerja dan
pengembangan karirterhadap
prestasi kerja karyawan PT
Alandick Indonesia
Terdapat pengaruh
yang positif antara
lingkungan kerja dan
semangat kerja
Pada X1 dan Y sama
dengan yang
peneliti teliti
Pada X2 peneliti
sebelumnya meneliti
pengemban gan karir
Setelah melihat kerangka pemikiran serta teori teori yang memiliki keterkaitan antar variabel, peneliti meurumuskan paradigma penilitian seperti
pada gambar :
Sedarmayanti 2011 : 27
Ahmad Tohardi 2002:155 Drs.Moekijat 1997 : 136
Bruce 2007
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesis
Hipotesis menurut Umi Narimawat i 2008:20 : 1 . Merupakan ungkapan berupa jawaban sementara atas masalah penelitian yang
diturunkan dari kerangka pemikiran.
Lingkungan kerja X1
Kinerja Karyawan Y
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan Waktu
Dharma 2003 : 3
Semangat Kerja X2
1. Konsentrasi
2. Ketelitian
3. Hasrat u maju
4. Kepuasan karyawan
5. Lancarnya aktivitas
Drs.Syaifudin Anwar 2002:180
1. Kebisingan 2. Kelembaban
3. Sirkulasi 4. Dekorasi
5. Musik
Sedarmayanti 2011 : 21
2 . Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus di uji secara empiris melalui suatu analisis berdasarkan data dilapangan.
3 . Kesimpulan yang sifatnya masih sementara perlu di uji secara empiris melalui suatu analisis berdasarkan data di lapangan.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan kerja berhubungan dengan semangat kerja pada PDAM Tirta
Raharja Kabupaten Bandung 2.
Lingkungan kerja berpengaruh terhadap Kinerja pegawai pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung
3. Semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja pada PDAM Tirta Raharja
Kabupaten Bandung 4.
Lingkungan kerja dan semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung
127
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis lingkungan kerja dan semangat kerja dampaknya terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirta
Raharja Kabupaten Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Lingkungan kerja pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung secara umum
berada dalam kategori cukup baik diantaranya dilihat dari indikator kebisingan, kelembaban dan dekorasi sedangkan untuk indikator sirkulasi dan musik
berada pada kategori baik dan sangat baik yakni dengan skor aktual sebesar 780 atau 85,71 dan skor terendah ada pada indikator kebisingan sebesar 545 atau
59,89. 2.
Pada umumnya semangat kerja Pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung sudah cukup tinggi dan dilihat dari indikator hasrat untuk maju, kepuasan
karyawan,lancarnya aktivitas berada dalam kategori cukup tingggi namun untuk konsentrasi berada pada kategori yang rendah dengan skor aktual sebesar 383
atau 42,09 dan dengan skor tertinggi ada pada indikator ketelitan karyawan yaitu dengan skor actual sebesar 708 atau 77,8
3. Kinerja karyawan pada PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung secara umum
sudah baik, para karyawan dinilai sudah memiliki ketepatan waktu kualitas dan