92
4.1.2. Prosedur Sistem Pelayanan Farmasi yang sedang berjalan
Adapun prosedur yang terjadi adalah sebagai berikut : a. Pasien keluarga pasien membawa resep kartu obat pasien yang berisi data
obat dan data pasien. b. Petugas di depo farmasi akan memeriksa dan meneliti kelengkapan
pengisian resep kartu obat pasien dan mengembalikan resep kartu obat yang tidak lengkap untuk dilengkapi terlebih dahulu.
c. Data yang sudah lengkap akan diinput dengan menggunakan software aplikasi pelayanan farmasi.
d. Setelah itu akan dihasilkan output berupa etiket 2 rangkap dan bukti pembayaran 4 rangkap.
e. Keluarga pasien pasein akan menerima obat, etiket 1 rangkap dan bukti pembayaran 1 rangkap.
f. Bagian keuangan secara otomatis akan menerima bukti pembayaran dari transaksi 2 rangkap.
g. Resep, etiket 1 rangkap dan bukti pembayaran 1 rangkap akan dilaporkan ke Apoteker untuk diperiksa ulang dan selanjutnya akan dijadikan arsip.
h. Resep akan dievaluasi untuk menentukan obat yang sering keluar dan selanjutnya datanya akan diserahkan ke gudang.
93
Gambar 4.11. Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan
4.1.3. Tanggapan Responden Terhadap Software Aplikasi Pelayanan Farmasi
Tabel 4.7. Tanggapan Responden Terhadap Software Aplikasi Pelayanan Farmasi
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Aktual 124 136 130 141 105 132 131 145 132 129 119 147 123 117 109 112 132 144 144 151
2603 Skor Ideal 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170
3400 Instrument
Total
Sumber : Data Primer yang telah diolah 2011 Skor total =2603 x 100 =76,56
3400 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tanggapan responden terhadap Software Aplikasi Pelayanan Farmasi berdasarkan jawaban responden adalah sebesar 76,56
, hal itu berarti tanggapan menurut
responden adalah baik, karena 76,56 itu dalam tabel 3.5. tentang kriteria persentase skor terhadap skor ideal ada diantara 68,01 – 84, maka hasilnya dinyatakan baik. Hal
ini mengindikasikan bahwa karyawan merasa dibantu dengan implementasi Software Aplikasi Pelayanan Farmasi.
94
4.1 4. Analisis Kepuasan
User menggunakan Importance Performance Analysis IPA
Data yang dianalisis dalam penelitian ini berasal dari data kuesioner berjumlah 34 responden. Data yang diperoleh terdiri dari data kenyataan dan harapan
konsumen dalam menggunakan Software Aplikasi Pelayanan Farmasi. Untuk itu digunakan Importance Performance Analysis IPA untuk menganalisisnya. Berikut
ini hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: Tabel 4.8.
Distibusi Frekuensi Tingkat Kepentingan Pengguna Software Aplikasi Pelayanan Farmasi Terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Software Aplikasi Pelayanan
No Skor Tingkat
Kepuasan Rata-rata
Tingkat Kepuasan
Skor Tingkat Kepentingan
Rata-rata Tingkat
Kepentingan Tingkat
Kesesuaian
1 126
3,706 146
4,294 86,30
2 127
3,735 153
4,500 83,01
3 129
3,794 151
4,441 85,43
4 119
3,500 144
4,235 82,64
5 149
4,382 165
4,853 90,30
6 127
3,735 142
4,176 89,44
7 156
4,588 160
4,706 97,50
8 128
3,765 148
4,353 86,49
9 139
4,088 151
4,441 92,05
10 150
4,412 140
4,118 107,14
11 136
4,000 157
4,618 86,62
12 107
3,147 108
3,176 99,07
13 116
3,412 137
4,029 84,67
14 122
3,588 159
4,676 76,73
15 113
3,324 157
4,618 71,97
Hasil dari distribusi frekuensi tingkat kepentingan terhadap tingkat kepuasan pengguna diatas dapat dilihat dari 15 item pernyataan, bahwa item pernyataan nomor
10 yaitu mengenai “Software aplikasi pelayanan farmasi mampu dalam menghasilkan