102
Artinya, peranan
Software Aplikasi
Pelayanan Farmasi
X dalam
meningkatkan Kepuasan User Y sebesar 32,98, sedangkan 67,02 sisanya merupakan peranan dari faktor lainnya yang tidak diamati di dalam penelitian ini
seperti kebijakan gaji karyawan, kenyamanan tempat kerja, dukungan dari atasan dan lain sebagainya.
4.2.1.4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis: H
= Tidak terdapat peranan yang signifikan antara Software Aplikasi Pelayanan
Farmasi X dalam meningkatkan Kepuasan User Y. H
1
= Terdapat peranan yang signifikan antara Software Aplikasi Pelayanan Farmasi
X dalam meningkatkan Kepuasan User Y. Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis diatas yaitu menggunakan uji-t
sebagai berikut:
t
hit
= r
2
1 2
r n
= 0,574
2
34 2 1 0, 574
= 3,968 Dengan
= 5 dan dk = 34-2 = 2 diperoleh nilai t-tabel untuk uji-t dua pihak sebesar 2,037 dengan kriteria uji sebagai berikut:
Tolak H
o
jika t
hit
t
tabel
atau t
hit
-t
tabel
, terima dalam hal lainnya.
103
Gambar 4.14. Kurva Uji-t Dua Pihak Berdasarkan kurva pengujian hipotesis diatas dengan tingkat kekeliruan
sebesar 5 dan tingkat kepercayaan 95 dapat diketahui bahwa t hitung 3,968 lebih besar dari t tabel sisi positif 2,037, dengan demikian maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya terdapat peranan yang signifikan antara Software Aplikasi Pelayanan Farmasi X dalam meningkatkan Kepuasan User Y.
Daerah Penerimaan H
Daerah penolakan H
o
Daerah penolakan H
o
- t
tabel
= -2,037 t
tabel
= 2,037 t
hitung
= 3,968
124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Implementasi Software Aplikasi Pelayanan Farmasi Peranannya dalam meningkatkan
Kepuasan User di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, maka penulis dalam bab ini akan menarik kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan uraian
yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya: 1. Sistem Pelayanan Farmasi berbasis komputer sudah berjalan dengan
baik. Hal ini mengindikasikan bahwa Sistem Pelayanan Farmasi dapat membantu dan mempermudah dalam memberikan informasi kepada
karyawan. 2. Berdasarkan hasil analisis data penelitian tentang variabel Software
Aplikasi Pelayanan
Farmasi, maka
dapat disimpulkan
bahwa Implementasi Software Aplikasi Pelayanan Farmasi termasuk dalam
kategori baik dengan kriteria persentase skor terhadap skor ideal 76,56. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan merasa dibantu
dengan adanya Software Aplikasi Pelayanan Farmasi tersebut. 3. Kepuasan karyawan atas Implementasi Software Aplikasi Pelayanan
Farmasi dapat disimpulkan bahwa karyawan masih belum puas, karena dari hasil pemetaan antara kepuasan dengan kepentingan user