profitabilitas ROE. Melalui korelasi parsial akan dicari pengaruh masing-masing variabel independen terhadap profitabilitas ROE ketika variabel independen
lainnya dianggap konstan.
Tabel 4.10 Hasil perhitungan korelasi antar variabel
Setelah koefisien kolerasi antara struktur modal, modal kerja, dan profitabilitas ROE, maka dapat menghitung korelasi r dengan perhitungan
sebagai berikut:
a. Korelasi Struktur Modal Dengan Profitabilitas ROE
koefisien korelasi antara struktur modal dengan profitabilitas ROE ketika modal kerja tidak berubah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Parsial Struktur modal Dengan Profitabilitas ROE
Cor relations
1,000 ,010
-,575 ,010
1,000 -,752
-,575 -,752
1,000 .
,489 ,041
,489 .
,006 ,041
,006 .
10 10
10 10
10 10
10 10
10 ROE
Struktur Modal Modal Kerja
ROE Struktur Modal
Modal Kerja ROE
Struktur Modal Modal Kerja
Pearson Correlation
Sig. 1-tailed
N ROE
Struktur Modal Modal Kerja
Cor relations
1,000 -,785
. ,012
7 -,785
1,000 ,012
. 7
Correlation Signif icance 2-tailed
df Correlation
Signif icance 2-tailed df
ROE
Struktur Modal
Control V ariables Modal Kerja
ROE Struktur
Modal
Hubungan antara struktur modal dengan profitabilitas ROE adalah sebesar 0,785 dengan arah negatif. Artinya hubungan struktur modal dengan
profitabilitas ROE memiliki hubungan yang kuat. Arah negatif menggambarkan bahwa ketika struktur modal menurun, maka profitabilitas ROE perusahaan akan
meningkat. u ntuk menghitungmengetahui besarnya pengaruh variabel struktur modal terhadap profitabilitas ROE dapat menggunakan Koefisiensi Determinasi
KD, dengan menggunakan rumus berikut:
Kd = -0.785
2
x 100 Kd = 0.616 x 100
Kd= 61,6
Untuk nilai koefisien determinasi parsial yang diperoleh yaitu sebesar 0,616 atau 61,6, artinya besar pengaruh struktur modal secara parsial terhadap
profitabilitas ROE sebesar 61,6 sedangkan sisanya yaitu 38,4 merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini
seperti stabilitas penjualan bersih dan struktur aktiva Sutrisno:2003.
b. Korelasi Modal Kerja Dengan Profitabilitas ROE
Koefisien korelasi antara modal kerja dengan profitabilitas ROE ketika struktur modal tidak berubah dapat dilihat pada tabel berikut.
KD = r
2
x 100
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Parsial Modal Kerja Dengan Profitabilitas ROE
Hubungan antara modal kerja dengan profitabilitas ROE adalah sebesar 0,862 dengan arah negatif. Artinya hubungan modal kerja dengan profitabilitas
ROE sangat kuatsangat erat. Arah negatif menggambarkan bahwa ketika modal kerja menurun maka profitabilitas ROE perusahaan meningkat. u ntuk
menghitungmengetahui besarnya pengaruh variabel modal kerja secara bersama- sama terhadap profitabilitas ROE dapat menggunakan Koefisiensi Determinasi
KD, dengan menggunakan rumus berikut:
Kd = -0.862
2
x 100 Kd = 0.743 x 100
Kd= 74,3
Untuk nilai koefisien determinasi parsial yang diperoleh yaitu sebesar 0,743 atau 74,3, artinya besar pengaruh modal kerja secara parsial terhadap
profitabilitas ROE sebesar 74,3 sedangkan sisanya yaitu 25,7 merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini
seperti tingkat perputaran kas dan tingkat perputaran persediaan Jumingan 2009.
Cor relations
1,000 -,862
. ,003
7 -,862
1,000 ,003
. 7
Correlation Signif icance 2-tailed
df Correlation
Signif icance 2-tailed df
ROE
Modal Kerja Control Variables
Struktur Modal ROE
Modal Kerja
KD = r
2
x 100
4.2.3 Pengujian Hipotesis 4.2.3.1 Pengaruh Struktur Modal dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
ROE Secara Simultan
Selanjutnya untuk menguji apakah terdapat pengaruh struktur modal dan modal kerja terhadap profitabilitas maka perlu dilakukan pengujian hipotesis
secara simultan yang dapat silihat dari tabel ANOVA hasil pengolahan SPSS.15. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis statistik H
:
1
=
2
= 0 : Menunjukkan variabel struktur modal dan modal kerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel profitabilitas
ROE pada PT Kalbe Farma Tbk. H
a
:
1
≠
2
≠ 0 : Menunjukan variabel struktur modal dan modal kerja berpengaruh secara simultan terhadap variabel profitabilitas
ROE pada PT Kalbe Farma Tbk. b. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat kebebasan k; n-k-1 df= 2;7. Pada tabel F untuk df
1
= 2, df
2
=7, maka diperoleh nilai F
tabel
sebesar 4,737. c. Mencari nilai F
hitung
Dengan bantuan software SPSS v.15, diperoleh output untuk mendapatkan nilai dari F
hitung
sebagai berikut :
Tabel 4.13 Anova Untuk Uji Simultan Uji F
Pada tabel diatas, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 10,093. d. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
dengan ketentuan : Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak signifikan
Jika F
hitung
F
tabel,
maka H diterima tidak signifikan
Hasil yang diperoleh dari perbandingan F
hitung
dengan F
tabel
adalah F
hitung
F
tabel
10,093 4,737, maka pada tingkat kekeliruan 5 diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha dapat diterima. Artinya kedua variabel bebas, yang
terdiri dari struktur modal dan modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROE. Selain itu peneliti juga melakukan
pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada tabel 4.13.
Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,009, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka keputusan yang diambil
dengan tingkat signifikansi adalah Ho ditolak sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari struktur modal dan modal kerja
terhadap profitabilitas ROE pada PT Kalbe Farma Tbk.
ANOV A
b
891,718 2
445,859 10,093
,009
a
309,234 7
44,176 1200,953
9 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Modal Kerja, Struktur Modal a.
Dependent Variable: ROE b.
Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut :
Gambar 4.6 Daerah Penolakan H
Pada Pengujian Secara Bersama-sama
e. Penarikan kesimpulan hipotesis Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena F
hitung
F
tabel
sebesar 10,093 yang berada pada daerah penolakan Ho sehingga hipotesis diterima, yang berarti bahwa struktur modal dan modal kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROE, artinya bahwa secara simultan besarnya profitabilitas ROE, dapat ditentukandipengaruhi
oleh variabel struktur modal dan modal kerja. Hal ini dapat berarti bahwa jika komposisi struktur modal baik artinya modal
pinjaman tidak melebihi modal sendiri dan modal kerja dilakukan secara optimal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan atau
membayar hutang jangka pendeknya maka akan mempengaruhi tingkat profitabilitas ROE. Dapat disimpulkan pula dari perhitungan-perhitungan
sebelumnya bahwa struktur modal dan modal kerja secara simultan memiliki
Daerah Penerimaan Ho Daerah
Penolakan Ho
F
tabel
= 4,737 F
hitung
=
10,093
korelasi hubungan yang sangat kuat terhadap profitabilitas ROE dengan nilai koefisien korelasi berganda adalah sebesar 0,862 R. Lalu melalui
koefisien determinasi besar pengaruh struktur modal dan modal kerja secara simultan terhadap profitabilitas ROE sebesar 74,3 sedangkan sisanya
yaitu 25,7 merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini seperti total penjualan, total biaya, total
aktiva, dan total modal.
4.2.3.2 Pengaruh Struktur Modal dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas ROE Secara Parsial.
Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Statistik uji yang
digunakan pada pengujian parsial adalah uji t. Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji parsial uji t sebesar 2,365 yang diperoleh dari tabel t pada
= 0.05 dan derajat bebas 7 untuk pengujian dua pihak. Nilai statistik uji t yang
digunakan pada pengujian secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.14 Uji Parsial Uji t
Coe fficients
a
62,394 8,318
7,501 ,000
-,051 ,015
-,975 -3,347
,012 -1,2E-011
,000 -1,308
-4,493 ,003
Cons tant Struktur Modal
Modal Kerja Model
1 B
Std. Error Unstandardiz ed
Coef f icients Beta
Standardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: ROE a.
Nilai statistik uji t yang terdapat pada tabel 4.14 selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
untuk menentukan apakah variabel yang sedang diuji berpengaruh signifikan atau tidak.
1 Pengaruh Struktur Modal Secara Parsial Terhadap Profitabilitas ROE.
Untuk menguji pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas ROE maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah-langkah
sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis statistik
H :
1
= 0 : Menunjukan bahwa struktur modal secara parsial tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas ROE pada PT Kalbe Farma Tbk.
H
a
:
1
≠ 0 : Menunjukan bahwa struktur modal secara parsial
berpengaruh terhadap profitabilitas ROE pada PT Kalbe Farma Tbk.
b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi
tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 df= 10-2-1= 7, dimana nilai t
tabel
pengujian dua arah sebesar 2,365.
c. Mencari nilai t
hitung
Dengan bantuan software SPSS.15, seperti terlihat pada tabel 4.14 diperoleh nilai t
hitung
variabel struktur modal sebesar - 3,347. d. Menentukan daerah penerimaan penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan : Jika t
hitung
t
tabel,
atau t
hitung
-t
tabel
maka H ditolak signifikan
Jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima tidak signifikan
Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
adalah negatif t
hitung
-t
tabel
-3,347 -2,365, sehingga pada tingkat kekeliruan 5 Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti struktur modal
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROE. Berdasarkan uji
hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut:
Gambar 4.7 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas ROE
e. Penarikan Kesimpulan hipotesis Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena t
hitung
t
tabel
sebesar -3,347 yang berada pada daerah penolakan Ho sehingga hipotesis diterima, yang berarti bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh
negatif signifikan terhadap variabel profitabilitas ROE pada PT Kalbe Farma Tbk. Artinya bahwa secara parsial besarnya profitabilitas ROE, dapat
ditentukandipengaruhi oleh variabel struktur modal. Maka jika struktur modal menurun maka profitabilitas ROE akan meningkat.
Dapat disimpulkan dari perhitungan-perhitungan sebelumnya bahwa korelasi hubungan struktur modal dengan profitabilitas ROE memiliki hubungan
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
t
tabel
= 2,365 -
t
tabel
= -
2,365 t
hitung
= -3,347
yang kuat. dengan nilai koefisien korelasi parsial adalah sebesar 0,785 dengan arah negatif. Lalu melalui koefisien determinasi besar pengaruh struktur
modal secara parsial terhadap profitabilitas ROE sebesar 61,6 sedangkan sisanya yaitu 38,4 merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
pada penelitian ini. Faktor lain disini seperti stabilitas penjualan bersih dan struktur aktiva.
2 Pengaruh Modal Kerja Secara Parsial Terhadap Profitabilitas ROE.
Untuk menguji pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas ROE maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah-langkah sebagai
berikut: a. Merumuskan hipotesis statistik
H :
2
= 0 : Menunjukan bahwa modal kerja secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel profitabilitas ROE pada PT Kalbe Farma Tbk.
H
a
:
2
≠ 0 : Menunjukkan
bahwa modal
kerja secara
parsial berpengaruh terhadap variabel profitabilitas ROE pada PT
Kalbe Farma Tbk. b. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 df= 10-2-1= 7, dimana nilai t
tabel
pengujian dua arah sebesar 2,365.
c. Mencari nilai t
hitung
Dengan bantuan software SPSS.15, seperti terlihat pada tabel 4.14 diperoleh nilai t
hitung
variabel Modal Kerja sebesar -4,493. d. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan : Jika t
hitung
t
tabel,
atau t
hitung
-t
tabel
maka H ditolak signifikan
Jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima tidak signifikan
Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
adalah t
hitung
-t
tabel
-4,493 -2,365, sehingga pada tingkat kekeliruan 5 Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti modal kerja
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROE. Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan
daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut :
Gambar 4.8 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas ROE
e. Penarikan Kesimpulan hipotesis Berdasarkan gambar 4.8 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena t
hitung
t
tabel
sebesar -4,493 yang berada pada daerah penolakan Ho sehingga hipotesis
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
t
tabel
= 2,365 -
t
tabel
= -
2,365 t
hitung
= -4,493
diterima, yang berarti pula bahwa modal kerja secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas ROE pada PT Kalbe Farma Tbk.
Artinya bahwa secara parsial besarnya profitabilitas ROE, dapat ditentukandipengaruhi oleh variabel modal kerja. Maka jika modal kerja
turun maka profitabilitas ROE akan meningkat. Dapat disimpulkan dari perhitungan-perhitungan sebelumnya bahwa korelasi
hubungan modal kerja dengan profitabilitas ROE sangat kuatsangat erat. dengan nilai koefisien korelasi parsial adalah sebesar 0,862 dengan arah
negatif. Lalu melalui koefisien determinasi besar pengaruh modal kerja secara parsial terhadap profitabilitas ROE sebesar 74,3 sedangkan sisanya yaitu
25,7 merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini seperti tingkat perputaran kas dan tingkat
perputaran persediaan.
118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Bab I hingga Bab IV mengenai Pengaruh Struktur modal dan modal kerja terhadap profitabilitas
Return On Equity ROE PT. Kalbe Farma Tbk. yang terdaftar di BEI, maka Penulis membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan struktur modal PT Kalbe Farma Tbk. tahun 2001 hingga 2010 cendrung mengalami penurunan di tiap tahunnya, namun sempat mengalami
kenaikan di tahun 2008. Dari gambaran di tersebut juga dapat dianalisis bahwa faktor penurunan dan kenaikan DER diatas secara keseluruhan telah sangat
baik. Perusahaan meninjau kinerjanya setiap tahun dan tinjauan ini bermakna penting, karena memaparkan berbagai kemajuan yang dicapai perusahaan.
Pada enam tahun terakhir tepatnya tahun 2005-2010 perusahaan lebih banyak mempergunakan modal sendiri hal ini ditunjukan dengan komposisi modal
lebih besar dari total hutang dan hal ini akan baik bagi perusahaan sehingga tidak banyak kewajiban-kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan dan
dapat memperlancar aliran kas perusahaan. Hal tersebut juga dapat berdampak positif bagi perusahaan, dimana perkembangan struktur modal yang baik dan
optimal akan dapat memaksimumkan harga saham sehingga tujuan utama perusahaan akan tercapai yaitu dapat meningkatkan kemakmuran para
pemegang saham. Sedangkan perkembangan modal kerja PT kalbe Farma