Potensi Wisata Definisi Operasional Variabel

b. Ada atraksi wisata namun sedikit dan kurang menarik c. Tidak ada atraksi wisata 2 1 4. Toko Cinderamata a. Sangat beragam b. Kurang beragam c. Tidak ada 3 2 1 5. Aksesibilitas Menuju Lokasi Objek Wisata a. Mudah dijangkau b. Cukup sulit dan ada jalan rusak c. Aksesnya buruk sulit dijangkau 3 2 1 6. Pelayanan Petugas Wisata a. Ramah dan memuaskan b. Kurang ramah c. Tidak ramah 3 2 1 Jumlah Skor Tertinggi = 18 x 20 = 360 Skor Terendah = 6 x 20 = 120 Sumber: Karana Yankumara 2007, dengan modifikasi Data pertanyaan di atas diajukan kepada wisatawan yang berkunjung sebanyak 20 orang, dengan tujuan mendapatkan pendapat pengunjung tentang kondisi Taman Wisata Wira Garden yang selanjutnya diskoring dan diidentifikasi untuk dikategorikan berdasarkan kelas potensi. Klasifikasi potensi wisata dilakukan dengan rumusan Model Struges. Hal ini dilakukan untuk mengklasifikasikan perolehan skor dari teknik skoring untuk mengkategorikan potensi yang diperoleh. Rumus yang dimaksud yaitu: K = Keterangan: a = total skor tertinggi, skor ini diperoleh dari jumlah skor tinggi yaitu 3 dikalikan dengan jumlah indikator dari setiap variabel. b = total skor terendah, skor ini diperoleh dari jumlah skor rendah yaitu 1 dikalikan dengan jumlah indikator dari setiap variabel. u= jumlah kelas, merupakan jumlah kriteria yang digunakan untuk setiap indikator dalam variabel. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan yaitu 3 sehingga jumlah kelasnya ada 3. Karena penilaian ini menggunakan sampel wisatawan sebanyak 20 orang maka skor tertinggi dan skor terendah dikalikan dengan 20. Dengan menggunakan rumus Struges maka didapat kelas potensinya berikut ini: K = K = = 80 Sehingga dapat diketahui bahwa potensi Taman Wisata Wira Garden dikatakan memiliki: 1. Potensi tinggi apabila memiliki skor 280 – 360 2. Potensi sedang apabila memiliki skor 200 – 279 3. Potensi rendah apabila memiliki skor 120 – 199

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian Moh. Pabundu Tika, 2005: 44. Teknik observasi dilakukan dengan terjun ke lapangan dengan mengamati variabel penelitian yang meliputi daya tarik, aksesibilitas, dan fasilitas di Taman Wisata Wira Garden.

Dokumen yang terkait

Tradisi ruwatan laut (ngumbai lawok) di kelurahan Kangkung Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung dalam perspektif hukum Islam

2 27 148

PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KETEGUHAN DI TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG

1 10 15

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KELUARGA BURUH PEMBUAT EMPING DI KELURAHAN NEGERI OLOK GADING KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

0 12 47

STUDI MENURUNNYA JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG DI TAMAN BUMI KEDATON KELURAHAN BATU PUTU KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

2 24 69

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL (Studi pada Remaja di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

0 22 101

PROFIL KEBUGARAN GURU PENJASKES Se- KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

0 9 36

POLA PEMBINAAN SANTRI REMAJA DALAM UPAYA PENGENDALIAN TINDAK PENYIMPANGAN PRILAKU (Studi kasus di Pondok Pesantren Darul Falah, Batu Putuk, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung)

0 13 103

KONTRIBUSI SOSIAL BUDAYA PENYEBAB MALNUTRISI PADA BALITA DIKELUARGA NELAYAN (Studi pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung)

1 25 91

PADA BALITA DI KELUARGA NELAYAN ( Studi pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

1 11 11

KEANEKARAGAMAN PHYTOTELMATA DAN SERANGGA YANG MENDIAMINYA DI SUKAHARUM KELURAHAN BATU PUTUK KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG

2 9 53