dan semak belukar 252.80 ha 1 UPTD Tahura WAR, 2009.

6.2. Saran Saran terkait hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap kegiatan perusakan hutan dan perluasan tanaman perkebunan di kawasan blok lindung Tahura WAR. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai studi populasi burung rangkong di Gunung Betung Tahura WAR. DAFTAR PUSTAKA Affandi, F. R. dan N. L. Winarni. 2007. Prefrensi dan interaksi burung rangkong terhadap ketersediaan buah ara Ficus spp di Way Cungguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Jurnal Indonesian Ornithologists’ Union IdOU. 5 1 85-92 p. Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar, Jilid 1. Buku. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ayat, A. 2011. Burung-burung Agroforest di Sumatera. Buku. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. Bogor. 112 p. BKSDA Lampung. 2014. Inventarisasi Rangkong Bucerotidae di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL Gunung Rajabasa. http:www.krakatau.co.id. Diakses 18 Januari 2015. _______________. 2014. Menyusuri Kepakan Sayap si Penjaga Hutan. http:www.krakatau.co.id. Diakses 18 Januari 2015. Bismark, M. 2011. Prosedur Operasi Standar SOP untuk Survei Keragaman Jenis Pada Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. 40 p. Hadiprakarsa, Y. dan N. L. Winarni. 2007. Fragmentasi hutan di Lampung, Sumatera vs burung rangkong: mampukah burung rangkong bertahan hidup? Jurnal Indonesian Ornithologists’ Union IdOU. 5 1 94-102 p. Himmah, J., S. Utami. dan K. Baskoro. 2010. Struktur dan komposisi vegetasi habitat julang emas Aceros undulatus di Gunung Unggaran Jawa Tengah. Jurnal Sains dan Matematika JSM. 18 3 104-110 p. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 209 p. ________. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 234 p. IUCN, The World Conservation Union. 2007. Pedoman dan Metodologi Rapid Assessment untuk Kerusakan Ekosistem Darat Pesisir Akibat Tsunami. IUCN Publications Service Unit. Cambridge. 30 p.