Perbandingan Sistem Konvensional Dengan Sistem Activity Based Costing

73

4.4. Perbandingan Sistem Konvensional Dengan Sistem Activity Based Costing

Untuk memberikan perbedaan gambaran yang jelas antara kedua sistem tersebut, maka pada tabel 4.12 menyajikan perbandingan harga pokok antara sistem biaya konvensional dengan sistem biaya Activity Based Costing sebagai berikut: Tabel 4.33. Perbandingan harga pokok antara sistem biaya konvensional dengan sistem biaya ABC Keterangan CaCo3 M-104 CaCo3 M-107 Konvensional ABC Selisih Konvensional ABC Selisih Biaya Bahan Baku Rp 75,902,433.76 Rp 75,902,433.76 0 Rp 135,560,330.06 Rp 135,560,330.06 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 3,630,166.32 Rp 3,630,166.32 0 Rp 6,527,232.50 Rp 6,527,232.50 Biaya Overhead Pabrik Rp 32,936,935.00 Rp 47,278,882.85 Rp 14,341,947.85 Rp 59,225,409.00 Rp 89,430,732.73 Rp 30,205,323.73 Total HPP Rp 112,469,535.08 Rp 126,811,482.93 Rp 14,341,947.85 Rp 201,312,971.56 Rp 231,518,295.29 Rp 30,205,323.73 Biaya Unit Rp 534.30 Rp 602.43 Rp 68.13 Rp 531.87 Rp 553.01 Rp 21.14 Harga Jual Rp 667.87 Rp 667.87 Rp - Rp 664.84 Rp 664.84 Laba Rp 133.57 Rp 65.44 Rp 68.13 Rp 132.97 Rp 111.83 Rp 21.14 Persentase Laba 25 11 -14 25 20 5 Keterangan CaCo3 M-202 CaCo3 M-205 Konvensional ABC Selisih Konvensional ABC Selisih Biaya Bahan Baku Rp 13,940,877.55 Rp 13,940,877.55 Rp 94,876,116.00 Rp 94,876,116.00 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 558,738.00 Rp 558,738.00 Rp 3,827,010.40 Rp 3,827,010.40 Biaya Overhead Pabrik Rp 5,069,628.00 Rp 12,112,351.76 Rp 7,042,723.76 Rp 34,723,822.40 Rp 39,996,578.22 Rp 5,272,755.82 Total HPP Rp 19,569,243.55 Rp 26,611,967.31 Rp 7,042,723.76 Rp 133,426,948.80 Rp 138,699,704.62 Rp 5,272,755.82 Biaya Unit Rp 603.99 Rp 625.00 Rp 21.01 Rp 601.24 Rp 625.00 Rp 23.76 Harga Jual Rp 785.19 Rp 785.19 Rp 781.61 Rp 781.61 Laba Rp 181.20 Rp 160.19 Rp 21.01 Rp 180.37 Rp 156.61 Rp 23.76 Persentase Laba 30 26 4 30 25 5 74 Keterangan CaCo3 M-207 CaCo3 M-301 Konvensional ABC Selisih Konvensional ABC Selisih Biaya Bahan Baku Rp 177,248,527.00 Rp 177,248,527.00 Rp 1,500,260.31 Rp 1,500,260.31 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 7,219,805.85 Rp 7,219,805.85 Rp 529,421.50 Rp 529,421.50 Biaya Overhead Pabrik Rp 65,506,165.50 Rp 85,072,677.36 Rp 19,566,511.86 Rp 4,803,629.00 Rp 9,251,138.70 Rp 4,447,509.70 Total HPP Rp 249,974,498.35 Rp 269,541,010.21 Rp 19,566,511.86 Rp 6,833,310.81 Rp 11,280,820.51 Rp 4,447,509.70 Biaya Unit Rp 597.10 Rp 643.83 Rp 46.73 Rp 222.58 Rp 367.45 Rp 144.87 Harga Jual Rp 776.19 Rp 776.19 Rp 267.10 Rp 267.10 Laba Rp 179.09 Rp 132.36 Rp 46.73 Rp 44.52 Rp 100.35 Rp 144.87 Persentase Laba 30 21 9 20 27 -47 Keterangan CaCo3 M-305 CaCo3 M-403 Konvensional ABC Selisih Konvensional ABC Selisih Biaya Bahan Baku Rp 1,647,971.00 Rp 1,647,971.00 0 Rp 101,544,579.31 Rp 101,544,579.31 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 621,353.42 Rp 621,353.42 0 Rp 31,924,769.01 Rp 31,924,769.01 Biaya Overhead Pabrik Rp 5,637,676.32 Rp 14,593,957.93 Rp 8,956,281.61 Rp 289,641,617.00 Rp 272,974,577.09 Rp 16,667,039.91 Total HPP Rp 7,907,000.74 Rp 16,863,282.35 Rp 8,956,281.61 Rp 423,110,965.32 Rp 406,443,925.41 Rp 16,667,039.91 Biaya Unit Rp 219.46 Rp 468.03 Rp 248.57 Rp 228.57 Rp 219.57 Rp 9.00 Harga Jual Rp 263.30 Rp 263.30 Rp 274.28 Rp 274.28 Laba Rp 43.84 Rp 204.73 Rp 248.57 Rp 45.71 Rp 54.71 Rp 9.00 Persentase Laba 20 44 64 20 25 5 Keterangan CaCo3 M-404 Konvensional ABC Selisih Biaya Bahan Baku Rp 170,477,700.34 Rp 170,477,700.34 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 55,278,847.50 Rp 55,278,847.50 Biaya Overhead Pabrik Rp 501,564,585.00 Rp 478,174,706.12 Rp 23,389,878.88 Total HPP Rp 727,321,132.84 Rp 703,931,253.96 Rp 23,389,878.88 Biaya Unit Rp 226.90 Rp 219.60 Rp 7.30 Harga Jual Rp 272.28 Rp 272.28 Laba Rp 45.38 Rp 52.68 Rp 7.30 Persentase Laba 20 24 4

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka berikut ini penulis akan berusaha memberikan kesimpulan dan mencoba memberikan saran-saran yang mungkin dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak yang memerlukannya atau memungkinkan penerapan sistem Activity Based Costing pada PT.MUTIARA. Pemilihan sistem manajemen biaya merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh atas tersedianya suatu informasi yang akurat yang digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan oleh pihak manajemen dikemudian hari. Dalam penelitian terhadap sistem perhitungan harga pokok produksi di PT.MUTIARA dan dengan mencoba menentukan usulan sistem biaya Activity Based Costing di perusahaan tersebut, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Sistem perhitungan harga pokok produksi yang selama ini digunakan oleh PT.MUTIARA menggunakan dasar-dasar pengalokasian biaya tunggal, dimana dapat terlihat pada biaya total overhead yang dibebankan menggunakan dasar-dasar pengalokasian yang sama untuk setiap jenis produknya. Pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan diperoleh dengan cara membagi total overhead dengan total unit produksi untuk semua jenis produk, walaupun jumlah unit produksi masing-masing berbeda. 2. Percobaan penentuan harga pokok produksi dengan sistem Activity Based Costing pada PT.MUTIARA didapat dari pembebanan sumber daya yang digunakan menggunakan dasar-dasar pengalokasian banyaknya aktivitas penimbangan, aktivitas penggilingan, aktivitas penghalusan, aktivitas TOpengepakan, dan aktivitas pengiriman yang dikonsumsi oleh produk. Pada sistem Activity Based Costing, semakin kecil unit yang dihasilkan maka semakin beban overhead yang dibebankan.