2.1.1.2.1 Pengertian Pembiayaan
Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu membiayai kebutuhan usaha sedangkan definisi pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam kspusp koperasi pola syariah pasal 1 ayat 10
menyebutkan bahwa Pembiayaan adalah penyediaan dana dan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan akad
bagi hasil, dan atau akad jual beli antara KSP SyariahUSP Syariah dengan anggota yang mewajibkan anggota untuk melunasi pokok pembiayaan yang
diterima sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan bagi hasil dan atau marjin.
Adapun pengertian pembiayaan menurut Kasmir 2008:96 adalah sebagai berikut:
“Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.
2.1.1.2.2 Unsur-Unsur Pembiayaan
Dalam pembiayaan mengandung berbagai maksud, atau dengan kata lain dalam pembiayaan terkandung unsur – unsur yang direkatkan menjadi satu.
Adapun unsur - unsur yang terkandung dalam pembiayaan menurut Kasmir 2008:98 adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan 2. Kesepakatan
3. Jangka waktu 4. Risiko
5. Balas jasa 1. Kepercayaan.
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan benar – benar diterima kembali dimasa yang akan datang
sesuai jangka waktu yang sudah diberikan. Kepercayaan yang diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu
pembiayaan berani dikucurkan. Oleh karena itu sebelum sebelum pembiayaan dikucurkan harus dilakukan penyelidikan dan penelitian
terlebih dahulu secara mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi
pemohon pembiayaan sekarang dan masa lalu, untuk menilai kesungguhan dan etika baik nasabah terhadap bank.
2. Kesepakatan. Kesepakatan antara si pemohon dengan pihak bank. Kesepakatan ini
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing - masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing - masing. Kesepakatan ini
kemudian dituangkan dalam akad pembiayaan dan ditandatangani kedua belah pihak.
3. Jangka Waktu. Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati. Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran