Analisis Jalur OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

a. Analisis Jalur

Path Analysis Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin 2006:259 mengemukakan bahwa: “Analisis jalur path analysis digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuanya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.” Dalam penelitian ini, analisis jalur path analysis digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur path analysis karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh anggaran biaya produksi dan biaya standar terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi. Model analisis jalur adalah sebagai berikut: X 1 X 2 Y P YX1 P YX2 r X1X2  Gambar 3.2 Diagram Jalur Paradigma Penelitian Keterangan: X 1 : Anggaran Biaya Produksi X 2 : Biaya Standar Y : Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi 1 Pyx :Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh X 1 terhadap Y 2 Pyx :Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh X 2 terhadap Y Gambar diatas dapat dibuat dalam bentuk persamaan jalur sebagai berikut: Y = P YX1 X 1 + P YX2 X 2 +  2 a Pengujian Hubungan Anggaran Biaya Produksi Dengan Biaya Standar Hipotesis pertama yang akan diuji adalah hubungan anggaran biaya produksi dengan biaya standar ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menghitung Koefisien Koefisien korelasi Hubungan antara antara anggaran biaya produksi dengan biaya standar dihitung menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut. Dimana   1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 ; n X X X X rx x n X X n X X                                        2 Pengujian Hipotesis Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H o tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif H a menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini Untuk membuktikan apakah anggaran biaya produksi X 1 memiliki hubungan dengan penerapan biaya standar X 2 , maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik sebagai berikut: H :  X2X1 = 0 Anggaran biaya produksi tidak memiliki hubungan dengan penerapan biaya standar. H 1 :  X2X1  0 Anggaran biaya produksi memiliki hubungan dengan penerapan biaya standar. Untuk menguji hipotesisi diatas digunakan uji t dengan formula sebagai berikut: X1X2 2 1 2 n-2 t = r 1-r X X Kriteria ujinya adalah Tolak Ho jika t hitung t tabel atau t hitung negatif t tabel . b Peranan Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Standar Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi Pada analisis jalur, variabel anggaran biaya produksi dan penerapan biaya standar berfungsi sebagai variabel sebab eksogenus variabel dan efektivitas pengendalian biaya produksi sebagai variabel akibat endogenus variabel. Selanjutnya untuk menguji pengaruh anggaran biaya produksi dan penerapan biaya standar terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Susun matriks korelasi antar variabel sebab, dalam penelitian ini yang menjadi variabel sebab adalah anggaran biaya produksi X 1 dan biaya standar X 2 .            1 1 1 2 1 2 1 y x y x x x r r r R 2. Hitung invers dari matriks korelasi antara variabel anggaran biaya produksi X 1 dan biaya standar X 2 .         22 21 12 11 1 C C C C R 3. Hitung koefisien korelasi antara variabel eksogen biaya kualitas dan biaya produksi dengan profitabilitas. Y X 1 r X1Y X 2 r X2Y 4. Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan invers dari matriks korelasi antar variabel sebab terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat. 2 1 ; 1, 2 i ij yxj j Pyx CR r i     Keterangan: i YX P : koefisien jalur dari variabel X i terhadap Y i rYX : korelasi antara variabel Y dengan variabel X j ij CR : unsur atau elemen pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi 5. Menghitung Koefisien Determinasi. Setelah koefisien jalur diperoleh, maka dapat ditentukan besar pengaruh anggaran biaya produksi dan penerapan biaya standar secara bersama-sama terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi yang dikenal sebutan dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen sebab dengan efektivitas pengendalian biaya produksi.   1 2 1 2 1 2 2 yx y x x yx yx yx r R P P r            6. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan apakah anggaran biaya produksi dan biaya standar berperan terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi baik secara bersama-sama maupun secara parsial. 1 Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama. Hipotesis Statistik: H : YX i = 0 i = 1,2 Anggaran biaya produksi dan biaya standar secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi H 1 : YX i  0 i = 1,2 Anggaran Biaya Produksi dan biaya standar secara bersama- sama berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi Untuk menguji hipotesisi diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut: F hitung = 1 2 1 2 2 YX X 2 YX X n k 1R k1 R    Statistik uji diatas mengikuti distribusi F- dengan derajat bebas v 1 = k dan v 2 = n-k- 1. Kriteria pengujiannya adalah ”Tolak H yang menyatakan bahwa 2 1   yx yx   jika F hitung F tabel ”. 2 Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial. Apabila hasil dari pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian parsial untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu anggaran biaya produksi dan biaya standar yang pengaruhnya signifikan terhadap efektivitas pengendalian biaya produksi. Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan formula sebagai berikut:     YXi i 2 Y.X1X2 ii P t = 1-R ×C n-k-1 Statistik uji diatas mengikuti distribusi t- dengan derajat bebas n-k-1. Kriteria pengujiannya adalah ”Tolak H yang menyatakan bahwa i yx   jika t hitung t tabel ”. Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X1 dan X2 sebagai berikut:  Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Y : Pengaruh X 1 terhadap Y secara langsung = PyX 1 . PyX 1 = ……… Pengaruh X 1 terhadap Y melalui X 2 = PyX 1 . rx 1 x 2 . PyX 2 = ……… + Pengaruh Total = ………. Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X1 terhadap variabel Y.  Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y : Pengaruh X 2 terhadap Y secara langsung PyX 2 . PyX 2 = ……… Pengaruh X 2 terhadap Y melalui X 2 PyX 2 . rx 2 x 1 . PyX 1 = ……...+ Pengaruh Total = ……… Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel X 2 terhadap variabel Y. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu Anggaran Biaya Produksi X 1 dan Biaya Standar X 2 terhadap Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi sebagai variabel dependen Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :  Hasil t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21  Hasil Fhitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05.

2. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Gambar 3.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

3. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, biaya kualitas dan biaya produksi berpengaruh tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SIPATEX didirikan sejak bulan Juni 1976, dengan nama PT. SINAR PADASUKA TEXTILE, yang pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertenunan saja. Seiring dengan lajunya teknologi pertextilan yang ada di Indonesia, perusahaan ini dari tahun ke tahun memperoleh banyak kemajuan. Dengan cara memperluas penyempurnaan. Selain itu juga memperluas lahan untuk pabrik pemintalan. Luas area yang dimiliki oleh PT. SIPATEX sekitar 19 hektar termasuk luas bangunan yang ada didalamnya. Hal tersebut tercantum bentuk surat rekomendasi untuk persetujuan permohonan lokasi dan izin pembebasan tanah kurang lebih 80.000 m 2 yang terletak di desa Padamulya, kecamatan Majalaya, pada tanggal 20 Mei 1991 No. 21-SFTV1991, dengan bidang usaha meliputi pertenunan dan penyempurnaan pertenunan atas nama PT. SIPATEX dalam hal ini, Bapak Frans Leonardi selaku pemilik perusahaan sekaligus Direktur utama menunjuk Masri Husaen., SH sebagai kuasa hukum perusahaan.