Peranan Anggaran Dalam Meningkatkan Efektivitas Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi pada Perusahaan.

(1)

ABSTRAK

Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk mencari laba. Laba diartikan sebagai selisih positif antara jumlah penghasilan dengan biaya yang dikorbankan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya umumnya diukur dari laba yang diperolehnya. Pencapaian tujuan tersebut akan lebih berhasil apabila ditunjang oleh kebijakan-kebijakan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan yang baik. Dalam kegiatan perencanaan dan pencapaian tujuan perusahaan tersebut diperlukan suatu alat yang disebut anggaran atau budget. Untuk menilai sejauh mana peranan anggaran dalam meningkatkan efektivitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi, maka penulis melakukan penelitian pada PT. Menara Cemerlang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran terhadap efektivitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi dapat diketahui bahwa anggaran memegang peranan penting dalam perusahaan. Dengan membandingkan antara anggaran biaya produksi dengan realisasinya, maka dapat ditemukan selisihnya. Dari selisih ini dapat diketahui bahwa perusahaan ini mendapat keuntungan karena realisasi biaya produksinya lebih kecil dibanding dengan anggarannya. Hal tersebut dapat dilihat dari lebih besarnya anggaran bahan baku dibanding dengan realisasinya, lebih kecilnya realisasi biaya tenaga kerja dibanding dengan anggarannya, dan lebih kecilnya realisasi biaya overhead pabrik dibanding dengan anggarannya. Dari hasil penelitian ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa anggaran memiliki peranan terhadap peningkatan efektivitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada PT. Menara Cemerlang.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Tujuan Penelitian 5

1.4. Kegunaan Penelitian 5

1.5. Rerangka Pemikiran 6

1.6. Metode Penelitian 8

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian 9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anggaran 10

2.1.1. Pengertian Anggaran 10

2.1.2. Langkah-langkah Dalam Penyusunan Anggaran 11

2.1.3 Tujuan Penganggaran 12

2.1.4. Pokok-pokok Anggaran 14


(3)

2.1.5. Karakteristik Anggaran 16

2.1.6. Jenis-jenis Anggaran 17

2.1.7. Keunggulan dan Keterbatasan Anggaran 19

2.1.8. Jangka Waktu Anggaran 20

2.1.9. Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran 20

2.2. Pembuatan Anggaran Operasi 21

2.2.1. Anggaran Penjualan 21

2.2.2. Anggaran Produksi 22

2.2.3. Anggaran Bahan Baku Langsung 23

2.2.4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung 24

2.2.5. Anggaran Overhead 25

2.2.6. Anggaran Biaya Penjualan dan Administrasi 26 2.2.7. Anggaran Sediaan Akhir Barang Jadi 27

2.2.8. Anggaran Kos Barang Terjual 28

2.3. Perencanaan 29

2.3.1. Pengertian Perencanaan 29

2.4. Pengendalian 29

2.4.1. Pengertian Pengendalian 29

2.5. Biaya Produksi 30

2.5.1. Pengertian Biaya Produksi 30

2.5.2. Unsur-unsur Biaya Produksi 31

2.5.2.1. Biaya Bahan Baku 31

2.5.2.2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 32


(4)

2.5.2.3. Biaya Overhead Pabrik 33 2.6. Hubungan Antara Perencanaan, Pengendalian, dan Anggaran 33 2.7. Peranan Anggaran Dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Perencanaan dan

Pengendalian Biaya Produksi 34

BAB 3. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian 36

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan 37

3.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 37

3.2.1. Struktur Organisasi 37

3.2.2. Uraian Tugas 41

3.3. Metode Penelitian 44

3.3.1. Metode Yang Digunakan 44

3.3.2. Teknik Pengumpulan Data 45

3.3.3. Analisis Data 46

3.3.4. Langkah-langkah Penelitian 47

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sistem Anggaran Perusahaan 48

4.1.1. Proses Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran 50

4.2. Anggaran PT. Menara Cemerlang 52

4.2.1. Prosedur Penyusunan Anggaran 52

4.2.2. Anggaran Penjualan 54


(5)

4.2.3. Anggaran Produksi 55

4.2.4. Anggaran Biaya Produksi 56

4.2.4.1. Anggaran Biaya Bahan Baku 57

4.2.4.2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 58 4.2.4.3. Anggaran Biaya Produksi Tidak Langsung (Biaya overhead

pabrik) 58 4.2.5. Pelaporan Pelaksanaan Realisasi Produksi 59

4.2.5.1. Realisasi Biaya Bahan Baku 60

4.2.5.2. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung 60 4.2.5.3. Realisasi Biaya Overhead Pabrik 60 4.2.6. Perhitungan Analisis Selisih Biaya Produksi 61 4.2.6.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku 63 4.2.6.2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung 63 4.2.6.3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik 64

4.3. Pengendalian Pelaksanaan Anggaran 64

4.4. Pengendalian Biaya Produksi Dengan Anggaran 65

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 68

5.2. Saran 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Anggaran Penjualan 55

Tabel 4.2. Anggaran Produksi 56

Tabel 4.3. Anggaran Biaya Bahan Baku 57

Tabel 4.4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 58

Tabel 4.5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik 59

Tabel 4.6. Realisasi Biaya Bahan Baku 60

Tabel 4.7. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung 60

Tabel 4.8. Realisasi Biaya Overhead Pabrik 61

Tabel 4.9. Selisih Anggaran Biaya Produksi dengan Realisasi 61


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Menara Cemerlang 40


(8)

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Listrik 52.356.517 50.165.523 50.358.952 51.893.123 49.875.612 50.124.388 50.125.865 49.874.135 50.125.987 49.874.013 49.562.758 50.437.242 604.774.115

Telepon 423.855 412.358 415.825 401.528 399.875 405.875 412.355 395.762 402.578 411.352 458.125 578.157 5.117.645

Air 252.350 248.650 235.100 239.850 212.525 230.850 201.250 253.600 255.450 260.100 385.950 338.737 3.114.412 ATK 210.000 195.000 180.500 235.000 220.000 245.500 213.500 205.000 207.500 205.000 215.000 253.500 2.585.500

Biaya Kirim 762.400 745.500 759.600 735.800 727.800 785.200 755.900 765.800 785.200 801.500 865.000 896.000 9.385.700


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang penelitian

Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk mencari laba. Laba diartikan sebagai selisih positif antara jumlah penghasilan dengan biaya yang dikorbankan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya umumnya diukur dari laba yang diperolehnya. Pencapaian tujuan tersebut akan lebih berhasil apabila ditunjang oleh kebijakan-kebijakan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan yang baik. Dalam kegiatan perencanaan dan pencapaian tujuan perusahaan tersebut diperlukan suatu alat yang disebut anggaran atau budget.

Pengendalian merupakan upaya untuk mempengaruhi tingkah laku para pelaksana kegiatan agar mereka dapat bertindak sesuai dengan yang diharapkan atau ke arah yang dikehendaki oleh suatu rencana kegiatan, dan juga merupakan aktivitas manajemen yang berhubungan dengan penentuan tindakan untuk menerapkan keputusan perencanaan dan untuk mengevaluasi kinerja apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, serta menyediakan umpan balik dari hasil-hasil yang telah dicapai. Salah satu cara melakukan pengendalian dalam perusahaan adalah dengan menggunakan anggaran.


(10)

Anggaran (budget) merupakan suatu rencana yang terperinci dan menyeluruh dari setiap kegiatan dan aktivitas perusahaan yang dijabarkan dalam angka dan untuk jangka waktu tertentu. Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka anggaran harus disusun secara terperinci dan terpadu serta didukung oleh manajemen dan karyawan perusahaan. Anggaran merupakan suatu alat bantu yang dapat membantu manajemen dalam perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Horngren, Foster, dan Datar (2000:178) mendefinisikan anggaran sebagai berikut:

“ A budget is quantitative expression of a proposed plan of action by management for a future time period and is aid to the coordination and impelementation of the plan”

Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif untuk keseluruhan organisasi.

Garrison (2000 : 321) mendefinisikan master budget sebagai berikut :

“The master budget is a summary of all phases of a company’s plans and goals for the future”

Anggaran induk dapat dibagi menjadi anggaran operasi (operating budget) dan anggaran keuangan (financial budget). Anggaran operasional menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan ; penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasional adalah laporan laba rugi proforma atau yang dianggarkan.


(11)

Anggaran keuangan memuat rincian dari arus kas masuk dan keluar serta posisi keuangan keseluruhan. Posisi keuangan yang diharapkan pada akhir periode anggaran ditunjukkan dalam neraca yang dianggarkan (proforma).

Penulis menganggap anggaran bermanfaat bagi perusahaan karena dalam anggaran, suatu perencanaan dituangkan secara terperinci ke dalam bentuk kuantitatif mengenai apa yang hendak dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Dengan demikian, anggaran dapat berfungsi sebagai salah satu instrumen dalam membantu pihak manajemen perusahaan dalam melaksanakan fungsi perencanaannya.

Selain digunakan sebagai instrumen perencanaan, anggaran dapat pula digunakan sebagai instrumen pengendalian oleh pihak manajemen perusahaan. Salah satu bentuk pengendalian melalui penggunaan anggaran antara lain membandingkan hasil kinerja aktual terhadap data kuantitatif yang ada pada anggaran tersebut. Hal ini diwujudkan dalam bentuk lampiran yang disebut laporan kinerja (performance

report). Melalui hasil perbandingan yang diwujudkan dalam laporan kinerja

tersebut, pihak manajemen perusahaan akan memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Informasi yang didapat dari proses pengendalian ini akan dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai umpan balik (feedback) dalam proses penyusunan anggaran untuk periode berikutnya.


(12)

Dengan adanya fungsi anggaran sebagai pedoman dasar dalam menentukan biaya produksi, pimpinan perusahaan dapat menilai dan mengukur apakah kegiatan operasi perusahaan telah sesuai dengan rencana, sebagai alat untuk membantu mengkoordinasikan fungsi usaha dan modal perusahaan serta sebagai alat untuk mengambil keputusan yang diperlukan dengan tepat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Peranan Anggaran dalam Meningkatkan Efektivitas Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi pada Perusahaan”

( Studi kasus pada : PT. Menara Cemerlang yang berlokasi di Bandung )

1.2. Identifikasi masalah

Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian bagi perusahaan terutama aktivitas operasional perusahaan, oleh karena itu anggaran harus disusun secara baik oleh para perencana yang bertanggung jawab dalam penyusunannya. Untuk dapat menganalisa sejauh mana peranan anggaran dalam meningkatkan efektivitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran biaya produksi pada perusahaan? 2. Sejauh mana anggaran yang ditetapkan berpengaruh meningkatkan efektivitas

perencanaan dan pengendalian biaya produksi?


(13)

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu :

1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran biaya produksi pada perusahaan.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh anggaran berpengaruh meningkatkan efektivitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi.

1.4. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap PT. Menara Cemerlang dapat memberikan manfaat bagi :

1. Perusahaan

Penelitian ini akan memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam penyempurnaan perencanaan anggaran, juga memberikan gambaran yang lebih baik tentang perlunya ditetapkan anggaran dan saran yang akan membantu perusahaan untuk menyadari kelemahan-kelemahan kegiatan operasional yang dilakukan dan membantu perusahaan untuk memperbaikinya.

2. Penulis

Memperoleh gambaran sebenarnya mengenai sejauh mana anggaran dalam perusahaan digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian, serta dapat menerapkan dan membandingkan konsep dan teori yang diperoleh semasa kuliah dengan kejadian sebenarnya di perusahaan.


(14)

3. Pembaca dan umum

Dapat berguna sebagai penambah wawasan dan referensi sederhana mengenai penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa datang.

1.5. Rerangka pemikiran

Anggaran adalah dasar yang sangat penting untuk perencanaan manajemen karena anggaran dibuat berdasarkan hasil kinerja masa lalu dan keputusan yang rasional tentang faktor-faktor yang akan mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang. Anggaran adalah salah satu alat yang dapat digunakan manajemen untuk perencanaan dan pengendalian.

Anggaran menurut Horngren, Foster, dan Datar (2003;176) :

“A budget is a quantitative expression of a proposed plan of action by management for a specified period and an aid to coordination what needs to be done to implement that plan. A budget can cover both financial and non-financial aspects of the plan and serves as a blueprint for the company to follow in the upcoming period.”

Anggaran menurut Carter dan Usry (2005 : 76) :

“Anggaran adalah pernyataan tertulis mengenai rencana manajemen yang dapat dikuantifikasi”

Anggaran menurut M. Munandar (1998 : 1) :

“Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematik, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang”


(15)

Anggaran adalah suatu dasar bagi manajemen untuk menentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan, sasaran-sasaran apa yang akan dituju dan bagaimana mengatur seluruh sumber daya yang tersedia serta melihat sejauh mana hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan semula. Anggaran dapat dibuat oleh masing-masing bidang kegiatan perusahaan. Anggaran yang telah disusun dapat membantu manajemen dalam membawa perusahaan sedekat mungkin pada arah yang telah digambarkan dalam perencanaan semula. Anggaran merupakan alat pengendalian yang baik, salah satu manfaatnya secara umum adalah untuk mencegah pemborosan dan menciptakan efisiensi.

Kebanyakan organisasi membuat anggaran untuk periode satu tahun menurut tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan ini kemudian dibagi menjadi anggaran per kuartal, dan anggaran per kuartal dibagi lagi menjadi anggaran bulanan. Namun ada juga organisasi yang mengembangkan prinsip anggaran berkelanjutan (continuous budget) dimana anggaran disusun untuk 12 bulan yang terus berjalan. Bila satu bulan telah dilalui, satu bulan di masa depan ditambahkan ke dalam anggaran, sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12 bulan ke depan. Keuntungan dari anggaran berkelanjutan adalah dapat memaksa manajer untuk selalu melakukan perencanaan secara konstan.

Proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang penting. Penyusunan anggaran yang kurang matang akan menyebabkan sulitnya realisasi anggaran tersebut. Setiap bagian yang mendukung operasi perusahaan harus dilibatkan


(16)

dalam proses ini agar anggaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Proses penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara bottom up approach, top down

approach, dan campuran keduanya. Dengan melibatkan setiap bagian perusahaan

mulai dari manajer tingkat bawah sampai ke atas anggaran tersebut akan lebih mudah dalam pelaksanaanya.

Tujuan dari perencanaan dan pengendalian menggunakan anggaran adalah mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba atau keuntungan, hal ini berkaitan juga dengan kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan : Anggaran berperan untuk meningkatkan efektifitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada perusahaan.

1.6. Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.

Teknik yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Yaitu penelitian dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang dipilih sebagai objek penelitian dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu dengan cara mengadakan pengamatan di lokasi penelitian yang berhubungan dengan data yang diperlukan.


(17)

b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan atau staf perusahaan yang diberi wewenang dan dapat memberikan keterangan sehubungan dengan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.

2. Penelitian Kepustakaan

Yaitu penelitian dengan membaca literatur-literatur baik melalui buku-buku teks maupun bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.7. Lokasi dan waktu penelitian

Objek yang dijadikan penelitian dalam penulisan ini adalah PT. Menara Cemerlang. PT. Menara Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri karung plastik, yang berkantor pusat di Jalan Gandasari no. 122 Soreang – Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2008 sampai dengan selesai.


(18)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT. Menara Cemerlang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Perusahaan ini telah membuat sistem anggaran sebagai pedoman dalam perencanaan kegiatan perusahaannya, dimana dalam penyusunan anggarannya perusahaan melibatkan para manajer dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan. Dengan disusunnya anggaran dalam perusahaan ini sangat membantu untuk menentukan jumlah karung yang harus diproduksi dan dipasarkan. Selain itu, sistem anggaran pada perusahaan ini juga telah mendefinisikan secara jelas wewenang dan tanggung jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan anggaran, menyeragamkan prosedur-prosedur dalam rangka persiapan, konsolidasi, dan persetujuan usulan anggaran serta mengkoordinasikan setiap kegiatan.

2. Dari hasil perbandingan antara anggaran biaya produksi dengan realisasinya, dapat diketahui penyimpangan yang terjadi pada perusahaan adalah sebesar 13,41%. Penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi karena perusahaan menetapkan batas penyimpangan yang masih dapat ditoleransi adalah sebesar 15%, dan karena jumlah realisasinya lebih kecil dari jumlah anggaran yang telah dibuat, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan mendapat keuntungan.


(19)

3. Penulis menilai perencanaan dan pengendalian biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup efektif, hal tersebut dapat dilihat dari :

¾ Ditetapkannya suatu program / rencana yang telah dituangkan dalam anggaran perusahaan.

¾ Perusahaan melakukan pencatatan hasil realisasi dari kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dilakukan perbandingan antara hasil realisasi dengan anggaran yang telah dibuat sebelumnya.

¾ Perusahaan melakukan pelaporan dan analisis, serta melakukan tindak lanjut apabila hasil dari analisis tersebut jauh menyimpang dari apa yang telah digariskan oleh perusahaan sebelumnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT. Menara Cemerlang, penulis menemukan beberapa kelemahan yang terdapat dalam perusahaan ini, yaitu :

1. Sering terjadi keterlambatan dalam memberikan laporan kepada manajer yang bersangkutan, hal ini disebabkan karena bagian-bagian yang terlibat langsung dalam proses produksi terlalu lama dalam membuat laporan.

2. Biaya bahan baku sulit untuk dianggarkan karena harga dasar bahan baku berubah-ubah mengikuti harga minyak dunia.

3. Sering terjadi keterlambatan dalam memenuhi pesanan kepada konsumen, hal ini disebabkan karena kurangnya koordinasi antara bagian penjualan dengan bagian produksi.


(20)

4. Kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahan, sehingga tugas-tugas yang diberikan sering terlambat diselesaikan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan kelemahan yang penulis uraikan sebelumnya, penulis mencoba memberikan beberapa saran untuk menjadi pertimbangan bagi PT. Menara Cemerlang, yaitu :

Menerapkan disiplin kerja dan rasa tanggung jawab kepada para pegawai agar laporan-laporan yang dibuat bisa tepat waktu, dan laporan yang dibuat dilaporkan kepada manajer yang bertanggung jawab dalam proses produksi, hal ini bermaksud agar dapat dilakukan tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan yang merugikan perusahaan.

Untuk dapat menyusun anggaran bahan baku, perusahaan harus sering memantau harga minyak dunia, apabila perlu perusahaan menimbun bahan baku pada saat harga bahan baku tersebut rendah.

Meningkatkan kinerja bagian penjualan dan bagian produksi agar dapat berkoordinasi dalam memenuhi pesanan konsumen.

Meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan sehingga tugas-tugas yang diberikan tidak terlambat diselesaikan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

¾ Welsch, Glenn A; Hilton, Ronald W; Gordon, Paul N. (1998). Edisi 5.

Budgetting: Profit Planning and Control. Englewood Cliffs, New Jersey :

Prentice-Hall, Inc.

¾ Atkinson, A. A.; Rajiv D. Banker; Robert S. Kaplan; Mark S. Young. (2001). Edisi 3. Management Accounting. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

¾ Carter, W. K.; Milton F. Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Australia : Dame Thomson Learning.

¾ Garrison, R. H.; Eric W. Noreen. (2003). Edisi 10. Managerial Accounting. USA : McGraw-Hill, Inc.

¾ Hansen, D. R.; Maryanne M. Mowen. (2003). Edisi 6. Management

Accounting. Cincinnati, Ohio : South-Western College Publishing.

¾ Horngren, C. T.; George R. Foster; Srikant M. Datar. (2003). Edisi 11. Cost

Accounting : A Managerial Emphasis. New Jersey : Prentice-Hall

International, Inc.

¾ Jae K. Shim; Joel G. Siegel. (2000). Budgeting Basics and Beyond. United Stated of America : Prentice-Hall. Inc.

¾ Anthony, Robert N.; Govindrajan, Vijay. Management Control System. (2003). Edisi 8. United State of America : Richard D. Irwin, Inc.

¾ Mulyadi. (2001). Edisi 5. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.


(1)

dalam proses ini agar anggaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Proses penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara bottom up approach, top down approach, dan campuran keduanya. Dengan melibatkan setiap bagian perusahaan mulai dari manajer tingkat bawah sampai ke atas anggaran tersebut akan lebih mudah dalam pelaksanaanya.

Tujuan dari perencanaan dan pengendalian menggunakan anggaran adalah mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba atau keuntungan, hal ini berkaitan juga dengan kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan : Anggaran berperan untuk meningkatkan efektifitas perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada perusahaan.

1.6. Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.

Teknik yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Yaitu penelitian dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang dipilih sebagai objek penelitian dengan cara sebagai berikut:


(2)

b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan atau staf perusahaan yang diberi wewenang dan dapat memberikan keterangan sehubungan dengan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.

2. Penelitian Kepustakaan

Yaitu penelitian dengan membaca literatur-literatur baik melalui buku-buku teks maupun bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.7. Lokasi dan waktu penelitian

Objek yang dijadikan penelitian dalam penulisan ini adalah PT. Menara Cemerlang. PT. Menara Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri karung plastik, yang berkantor pusat di Jalan Gandasari no. 122 Soreang – Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2008 sampai dengan selesai.


(3)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT. Menara Cemerlang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Perusahaan ini telah membuat sistem anggaran sebagai pedoman dalam perencanaan kegiatan perusahaannya, dimana dalam penyusunan anggarannya perusahaan melibatkan para manajer dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan. Dengan disusunnya anggaran dalam perusahaan ini sangat membantu untuk menentukan jumlah karung yang harus diproduksi dan dipasarkan. Selain itu, sistem anggaran pada perusahaan ini juga telah mendefinisikan secara jelas wewenang dan tanggung jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan anggaran, menyeragamkan prosedur-prosedur dalam rangka persiapan, konsolidasi, dan persetujuan usulan anggaran serta mengkoordinasikan setiap kegiatan.

2. Dari hasil perbandingan antara anggaran biaya produksi dengan realisasinya, dapat diketahui penyimpangan yang terjadi pada perusahaan adalah sebesar 13,41%. Penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi karena perusahaan menetapkan batas penyimpangan yang masih dapat ditoleransi adalah sebesar 15%, dan karena jumlah realisasinya lebih kecil dari jumlah anggaran yang telah dibuat, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan mendapat keuntungan.


(4)

3. Penulis menilai perencanaan dan pengendalian biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup efektif, hal tersebut dapat dilihat dari :

¾ Ditetapkannya suatu program / rencana yang telah dituangkan dalam anggaran perusahaan.

¾ Perusahaan melakukan pencatatan hasil realisasi dari kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dilakukan perbandingan antara hasil realisasi dengan anggaran yang telah dibuat sebelumnya.

¾ Perusahaan melakukan pelaporan dan analisis, serta melakukan tindak lanjut apabila hasil dari analisis tersebut jauh menyimpang dari apa yang telah digariskan oleh perusahaan sebelumnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT. Menara Cemerlang, penulis menemukan beberapa kelemahan yang terdapat dalam perusahaan ini, yaitu :

1. Sering terjadi keterlambatan dalam memberikan laporan kepada manajer yang bersangkutan, hal ini disebabkan karena bagian-bagian yang terlibat langsung dalam proses produksi terlalu lama dalam membuat laporan.

2. Biaya bahan baku sulit untuk dianggarkan karena harga dasar bahan baku berubah-ubah mengikuti harga minyak dunia.

3. Sering terjadi keterlambatan dalam memenuhi pesanan kepada konsumen, hal ini disebabkan karena kurangnya koordinasi antara bagian penjualan dengan bagian produksi.


(5)

4. Kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahan, sehingga tugas-tugas yang diberikan sering terlambat diselesaikan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan kelemahan yang penulis uraikan sebelumnya, penulis mencoba memberikan beberapa saran untuk menjadi pertimbangan bagi PT. Menara Cemerlang, yaitu :

Menerapkan disiplin kerja dan rasa tanggung jawab kepada para pegawai agar laporan-laporan yang dibuat bisa tepat waktu, dan laporan yang dibuat dilaporkan kepada manajer yang bertanggung jawab dalam proses produksi, hal ini bermaksud agar dapat dilakukan tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan yang merugikan perusahaan.

Untuk dapat menyusun anggaran bahan baku, perusahaan harus sering memantau harga minyak dunia, apabila perlu perusahaan menimbun bahan baku pada saat harga bahan baku tersebut rendah.

Meningkatkan kinerja bagian penjualan dan bagian produksi agar dapat berkoordinasi dalam memenuhi pesanan konsumen.

Meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan sehingga tugas-tugas yang diberikan tidak terlambat diselesaikan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

¾ Welsch, Glenn A; Hilton, Ronald W; Gordon, Paul N. (1998). Edisi 5. Budgetting: Profit Planning and Control. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

¾ Atkinson, A. A.; Rajiv D. Banker; Robert S. Kaplan; Mark S. Young. (2001). Edisi 3. Management Accounting. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

¾ Carter, W. K.; Milton F. Usry. (2002). Edisi 13. Cost Accounting. Australia : Dame Thomson Learning.

¾ Garrison, R. H.; Eric W. Noreen. (2003). Edisi 10. Managerial Accounting. USA : McGraw-Hill, Inc.

¾ Hansen, D. R.; Maryanne M. Mowen. (2003). Edisi 6. Management Accounting. Cincinnati, Ohio : South-Western College Publishing.

¾ Horngren, C. T.; George R. Foster; Srikant M. Datar. (2003). Edisi 11. Cost Accounting : A Managerial Emphasis. New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.

¾ Jae K. Shim; Joel G. Siegel. (2000). Budgeting Basics and Beyond. United Stated of America : Prentice-Hall. Inc.

¾ Anthony, Robert N.; Govindrajan, Vijay. Management Control System. (2003). Edisi 8. United State of America : Richard D. Irwin, Inc.