Media pembelajaran PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA MATERI KEMAGNETAN

8 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Selanjutnya ada banyak batasan yang menjadikan sesuatu sebagai media atau bukan. Berikut adalah beberapa definisi media yang terdapat dalam Sadiman 2008:7: 1. Gagne 1970 menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 2. Briggs 1970 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media dapat menjadi perantara penyampaian informasi atau pesan dari pemberi ke penerima pesan. Definisi media ini kemudian diperluas dalam bidang pendidikan dimana sumber belajar sebagai pemberi pesan dan murid adalah penerima sedangkan media merupakan perantara pesan yang dapat menumbuhkan minat dan interaksi sehingga merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar 9 yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif Asyhar, 2011: 7. Susilana dan Riyana 2007: 6 menyatakan bahwa: Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras hardware dan unsur pesan yang dibawanya messagesoftware. Dengan begitu, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut. Menurut Kemp dan Dayton dalam Sanjaya 2008:210, media memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran, antara lain: 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar 2. Pembelajaran dapat lebih menarik 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan 6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan 8. Peran guru berubah kearah yang positif, artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar Media memegang peranan yang sangat penting baik sebagai alat bantu guru dalam mengajar maupun sebagai sumber belajar bagi siswa. Pemanfaatan media akan membuat pembelajaran lebih menarik, efektif dan efisien, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan media menjadi salah satu hal utama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu pembelajaran di kelas, Dale mengklasifikasikan media dari tingkatan yang paling konkrit ke tingkatan paling abstrak. Klasifikasi yang lebih dikenal sebagai “kerucut pengalaman Dale” ini dapat digunakan untuk mempermudah 10 dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar. Kerucut Pengalaman Dale dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Dale Fitriana, 2010: 10 Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Dale memberikan gambaran bahwa semakin konkret materi yang diterima oleh siswa maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa. Oleh karena itu, media yang baik harus mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit sehingga pesan pembelajaran tersampaikan dengan optimal.

B. Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

0 5 53

Pemanfaatan Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

0 9 123

Media Pembelajaran Interaktif berbasis Android Ekonomi :Uang dan Lembaga Keuangan untuk Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

0 3 4

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN MATERI SEGITIGA KELAS VII SEMESTER II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA POKOKBAHASAN DALIL PYTHAGORAS (Kelas VIII Semester I SMP Mu

0 0 13

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA POKOK BAHASANPERSAMAAN GARIS LURUS (Kelas VIII Semester I SMP

0 2 15

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAME BERBASIS MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONVIDENCE, SATISFACTION) UNTUK PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

4 13 52

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG UNTUK PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 3 43

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TEKNOLOGI, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI PADA MATERI KEMAGNETAN

0 0 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

0 1 12