Analisis Pemasaran Analisis Data

Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa: a saluran pemasaran merupakan rantai yang terdiri dari beberapa kelompok lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan, b karena anggota-anggota kelompok terdiri dari beberapa pedagang dan agen, maka sebagian ada yang dikenal pembeli dan ada yang tidak, c pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran pemasaran, serta d saluran pemasaran melaksanakan dua kegiatan penting, yaitu menggolongkan produk dan mendistribusikannya. Dalam pemasaran komoditas pertanian seringkali dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang, yang melibatkan banyak pelaku pemasaran. Panjang pendeknya saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu komoditas tergantung dari beberapa faktor, yang menurut Hanafiah dan Saefuddin 1983 terdiri dari : a Jarak antara produsen dan konsumen. Semakin jauh jarak produsen ke konsumen, maka saluran pemasaran akan semakin panjang. b Cepat tidaknya produk rusak. Jika produk mudah rusak, maka produk tersebut menghendaki saluran pemasaran yang pendek dan cepat. c Skala produksi. Jika produksi berlangsung dalam ukuran kecil, maka jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil pula. Hal ini akan menguntungkan bila produsen langsung menjualnya ke pasar. Dalam keadaan demikian, kehadiran lembaga perantara tidak dibutuhkan. d Posisi keuangan produsen. Produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung untuk memperpendek saluran pemasaran dan melakukan lebih banyak fungsi tataniaga. Menurut Wiratama 2012 ada lima saluran tataniaga yang mungkin terjadi, yaitu: a produsen → konsumen akhir, b produsen → pengecer → konsumen, c produsen → pedagang besar→ pengecer → konsumen, d produsen → pengumpul →pedagang besar → pengecer → konsumen, e produsen → pengumpul →pengolahan → pedagang besar → pengecer → konsumen. 2 Pangsa produsen Analisis pangsa produsen atau producer share PS bermanfaat untuk mengetahui bagian harga yang diterima produsen, yang dinyatakan dalam persentase Hasyim, 2012. Semakin tinggi pangsa produsen, maka kinerja pasar semakin baik dari sisi produsen. Pangsa produsen dirumuskan sebagai: PS = x 100 ………….…………………………………..1 di mana: Ps = Bagian harga buah naga yang diterima petani produsen Pf = Harga buah naga di tingkat petani produsen Pr = Harga buah naga di tingkat petani konsumen 3 Marjin pemasaran dan rasio profit marjin RPM Marjin pemasaran merupakan perbedaan antara harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen. Marjin pemasaran hanya menjelaskan perbedaan harga dan tidak menyatakan tentang kuantitas dari produk yang dipasarkan. Selain itu, marjin pemasaran dapat didefinisikan sebagai perbedaan harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima produsen, tetapi dapat juga dinyatakan sebagai nilai dari jasa-jasa pelaksanaan kegiatan tataniaga sejak dari tingkat produsen hingga tingkat konsumen akhir Hasyim, 2012. Untuk melihat efisiensi suatu sistem pemasaran melalui analisis marjin dapat digunakan sebaran ratio profit marjin RPM atau rasio marjin keuntungan pada setiap lembaga perantara pemasaran yang ikut serta dalam suatu proses pemasaran. Rasio margin keuntungan lembaga perantara pemasaran merupakan perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkannya. Secara matematis, perhitungan marjin pemasaran dan marjin keuntungan dapat ditulis sebagai: mj i = Ps i – Pb i ............................................................... …..2 mj i = bt i π i .................................................................. …..3 π mj i – bt i ................................................................ …..4 Total marjin pemasaran dalam saluran pemasaran tertentu dirumuskan sebagai: Mji = mji ,atau Mji = Pr – f ……………….……..5 Penyebaran marjin pemasaran dapat dilihat berdasarkan persentase keuntungan terhadap biaya pemasaran ratio profit margin pada masing- masing lembaga pemasaran, yang dirumuskan sebagai: RPM = bti i  ………………………………….………..6 di mana: mji = marjin pada lembaga pemasaran tingkat ke-i Mji = total marjin pada satu saluran pemasaran Psi = harga jual pada lembaga pemasaran tingkat ke-i Pbi = harga beli pada lembaga pemasaran tingkat ke-i bti = biaya pemasaran lembaga pemasaran tingkat ke-i πi = keuntungan lembaga pemasaran tingkat ke-i Pr = harga pada tingkat konsumen Pf = harga pada tingkat produsen I = tahun ke - 1,2,3,...,... n

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi

a. Letak Geografis

Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Pembentukan kecamatan pembantu Sragi berdasarkan surat keputusan gubenur kepala daerah tingkat I Lampung Nomor : G305B.IIHAKA1990, Tanggal 17 Agustus 1990, diresmikan oleh bupati KDH Tingkat II Lampung Selatan pada tanggal 25 Februari 1991, yang berkedudukan di Desa Bandar Agung untuk sementara. Setelah selesainya pembangunan gedung kantor maka kedudukan kecamatan Sragi dialihkan secara tetap di Desa Kuala Sekampung Demografi Kecamatan Sragi,2013. Pembentukan kecamatan Sragi berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor : 42 Tahun 2000 tentang pembentukan tujuh kecamatan di wilayah Lampung Selatan, yang diresmikan oleh bupati Lampung Selatan pada tanggal 16 Februari 2001. Kecamtan Sragi terdiri dari sepuluh desa definitif. Jarak Kantor Kecamatan Sragi ke kantor pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan berkisar 40 km Kecamatan Sragi yang berpusat di Kuala Sekampung memiliki luas wilayah 98,34 Km 2. Secara geografis, wilayah Kecamatan Sragi terletak pada posisi 105°08’ – 105°45’ Bujur Timur dan antara 05° 15’ – 06°10’ Lintang Selatan. Batas-batas wilayah administratif Kecamatan Sragi adalah sebagai berikut :  Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ketapang dan Penengahan  Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ketapang dan Laut Jawa  Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Palas Wilayah Kecamatan Sragi adalah merupakan daratan rendah rawa-rawa yang subur, yang pada tahun 1984 telah dicetak sebagai lahan persawahan melalui proyek land reform Rawa Sragi, dengan luas wilayah ± 9.249 ha, yang terdiri atas sawah tadah hujan seluas 2.992 ha, sawah pasang surut 355 ha, perkebunan 1. 960 ha, irigasi 174 ha, pekarangan 978 ha, ladang 588 ha. Pada akhirnya sebagian sawah tersebut berkembang menjadi daerah pertambakan udangikan bandeng seluas ± 623 ha, kolam 281 ha, lainnya Lapangan, kuburan, dll seluas 1.298 ha. Jenis penggunaan lahan sawah yang terbanyak adalah tadah hujan, sedangkan jenis penggunaan lahan bukan sawah yang terbanyak adalah tegalan atau kebun Demografi Kecamatan Sragi,2013. Penggunaan tanah di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Penyebaran luas tanah menurut penggunaannya di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2012 Penggunaan Tanah Luas ha Irigasi 174 1,88 Sawah pasang surut 355 3,84 Sawah tadah hujan 2.992 32,35 Pekarangan 978 10,57 Kolam 281 3,04 Tambak 623 6,74 Ladanghuma 588 6,36 Perkebunan 1.960 21,19 Lain-lain 1.298 14,03 Jumlah 9.249 100 Sumber : Demografi Kecamatan Sragi, tahun 2013

b. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk yang ada di Kecamatan SragiKabupaten Lampung Selatan Sebanyak 31.203 jiwa, terdiri atas Laki-laki 15.906 jiwa, dan perempuan 15.097 jiwa, dan jumlah kepala keluarga sebanyak 8.874 jiwa Tabel 5. Penyebaran keadaan penduduk Kecamatan Sragi berdasarkan jenis kelamin, tahun 2012 Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Laki - laki 15906 51 Perempuan 15297 49 Total 31203 100 Sumber : Demografi Kecamatan Sragi, tahun 2013