Motor Bakar TINJAUAN PUSTAKA

TMA menuju TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas pembakaran di dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur dan tekanannya turun. Proses ekspansi ini dianggap berlangsung secara isentropik. d. 1 Proses 4 1 : Langkah buang volume konstan Exhaust Saat piston telah mencapai TMB, katup buang telah terbuka secara otomatis sedangkan katup hisap masih pada posisi tertutup. Langkah ini dianggap sebagai langkah pelepasan kalor gas pembakaran yang terjadi pada volume konstan. 2 Proses 1  0 : Langkah buang tekanan konstan Selanjutnya piston bergerak kembali dari TMB menuju TMA. Gas pembakaran didesak keluar melalui katup buang saluran buang dikarenakan bergeraknya piston menuju TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah pembuangan gas pembakaran pada tekanan konstan.

F. Parameter Prestasi Mesin

Parameter prestasi mesin bagian yang paling penting dalam kinerja motor bakar. Parameter prestasi motor bensin 4-langkah dapat ditentukan dengan : 1. Konsumsi bahan bakar dengan uji berjalan pada kecepatan konstan pada jarak yang ditentukan. Parameter ini, dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah konsumsi bahan bakar pada kondisi normal dengan menggunakan zeolit pada filter saringan udara pada jarak yang telah kita tentukan. 2. Pengujian stasioner pada putaran yang ditentukan. Parameter pengujian dilakukan pada saat kondisi diam, kemudian kita akan meningkatkan putaran mesin pada kondisi yang ditentukan beberapa saat setelah itu dilakukan pengukuran konsumsi bahan bakar pada kondisi normal dengan menggunakan zeolit pada filter saringan udara. 3. Uji akselerasi dari keadaan diam sampai kecepatan yang ditentukan. Pengujian parameter dilakukan uji akselerasi kendaraan mulai dari keadaan sampai kecepatan yang ditentukan kemudian mencatat waktu yang dibutukan dan membanding hasil yang didapat pada kondisi normal dengan menggunakan zeolit pada filter saringan udara. 4. Uji emisi gas buang, parameter dilakukan dengan menguji emisi gas buang pada alat uji emisi gas buang pada putaran tertentu dan membandingkan hasil yang didapat pada kondisi normal dengan menggunakan zeolit pada filter saringan udara.

G. Pembakaran

Pembakaran adalah reaksi kimia antara komponen-komponen bahan bakar karbon dan hidrogen dengan komponen udara oksigen yang berlangsung sangat cepat, yang membutuhkan panas awal untuk menghasilkan panas yang jauh lebih besar sehingga menaikkan suhu dan tekanan gas pembakaran. Elemen mampu bakar atau Combustible yang utama adalah karbon dan oksigen. Oksigen yang diperlukan untuk pembakaran diperoleh dari udara, yang merupakan campuran dari oksigen dan nitrogen. Nitrogen adalah gas lembam dan tidak berpartisipasi dalam proses pembakaran. Selama proses pembakaran butiran-butiran halus minyak bahan bakar yang terdiri dari karbon dan hidrogen akan beroksidasi dengan oksigen membentuk air H 2 O dan karbon dioksida CO 2 . Tetapi bila oksigen yang disuplai tidak cukup, maka partikel karbon tidak akan seluruhnya beroksidasi dengan partikel oksigen untuk membentuk CO 2 , akibatnya terbentuklah produk pembakaran yang lain seperti karbon monoksida CO, dan gas buang yang lain seperti UHC unburned hydrocarbons Maleev, 1995 dalam Mahdi, 2006. Selama proses pembakaran, butiran minyak bahan bakar menjadi elemen komponennya, yaitu hidrogen dan karbon, akan bergabung dengan oksigen untuk membentuk air, dan karbon bergabung dengan oksigen menjadi karbon dioksida. Kalau tidak cukup tersedia oksigen, maka sebagian dari karbon akan bergabung dengan oksigen menjadi karbon monoksida. Akibat terbentuknya karbon monoksida, maka jumlah panas yang dihasilkan hanya 30 dari panas yang ditimbulkan oleh pembentukan karbon monoksida sebagaimana ditunjukkan oleh reaksi kimia berikut Wardono, 2004. reaksi cukup oksigen: kJ CO O C 5 . 393 2 2    , reaksi kurang oksigen: kJ CO O C 5 . 110 2 2 1    . Keadaan yang penting untuk pembakaran yang efisien adalah gerakan yang cukup antara bahan bakar dan udara, artinya distribusi bahan bakar dan bercampurnya dengan udara harus bergantung pada gerakan udara yang disebut pusaran. Energi panas yang dilepaskan sebagai hasil proses pembakaran digunakan untuk menghasilkan daya motor bakar tersebut. Reaksi Campuran Stoikiometri : C 16 H 34 + 24,5 O 2 + 3,76 N 2  16 CO 2 + 17 H 2 O + 92,1 N 2 Reaksi Campuran Miskin-Bahan bakar : C 16 H 34 + 1,2 24,5 O 2 + 3,76 N 2  16 CO 2 + 17 H 2 O + 4,9 O 2 + 110,6 N 2 Reaksi Campuran Kaya-Bahan bakar : C 16 H 34 + 0,8 24,5 O 2 + 3,76 N 2  9 CO 2 + 14,2 H 2 O + 7 CO + 2,8 H 2 + 73,7 N 2 Secara lebih detail dapat dijelaskan bahwa proses pembakaran adalah proses oksidasi penggabungan antara molekul- molekul oksigen „O‟ dengan molekul-molekul partikel- partikel bahan bakar yaitu karbon „C‟ dan hidrogen „H‟ untuk membentuk karbon dioksida CO 2 dan uap air H 2 O pada kondisi pembakaran sempurna. Di sini proses pembentukan CO 2 dan H 2 O hanya bisa terjadi apabila panas kompresi atau panas dari pemantik telah mampu memisah memutuskan ikatan antar partikel oksigen O-O menjadi partikel „O‟ dan „O‟, dan juga mampu memutuskan ikatan antar partikel bahan bakar C-H danatau C- C menjadi partikel „C‟ dan „H‟ yang berdiri sendiri. Baru selanjutnya partikel „O‟ dapat beroksidasi dengan partikel „C‟

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

PENGARUH APLIKASI FLY ASH BENTUK PELET PEREKAT YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

4 50 83

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

2 9 74

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ADSORBEN PADA SALURAN GAS BUANG TERHADAP PRESTASI DAN KONSENTRASI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

0 7 11

PENGUNAAN ZEOLIT AKTIVASI KIMIA (H2S04 DAN HCl) – FISIK PADA BERAGAM NORMALITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MESIN DAN MENURUNKAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

2 62 75

PENGARUH VARIASI NORMALITAS NaOH DAN KOH PADA AKTIVASI BASA-FISIK ZEOLIT PELET PEREKAT TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 10 87

PENGARUH VARIASI JENIS AIR DAN TEMPERATUR AKTIVASI DALAM CAMPURAN FLY ASH BENTUK PELET TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

8 26 45

PENGARUH VARIASI BENTUK DAN POSISI PENEMPATAN FILTER ZEOLIT KIMIA-FISIK EKSTERNAL TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR KARBURATOR 4-LANGKAH

0 34 61

PENGGUNAAN FLYASH DAN ZEOLIT UNTUK MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN MEREDUKSI EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

0 2 115

PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 11 78