Perancangan Model Sistem yang Diusulkan

93 Tabel 4.1 Account dan Code Account yang diusulkan Account Code Account Kas dan Bank 111 PPh Pasal 21 Terutang 241 Modal 311 Beban Gaji 511 Iuran Pensiun 242

4.2 Perancangan Model Sistem yang Diusulkan

Dalam bab ini Penulis akan memberikan usulan pada rancangan sistem informasi akuntansi pajak penghasilan PPh yang berjalan, sistem yang diusulkan merupakan sistem secara terkomputerisasi dan sistem yang diusulkan tersebut diharapkan dapat lebih membantu dan mempermudah saat memasukkan data transaksi dan pembuatan laporan pajak penghasilan bisa lebih akurat. Sehingga waktu yang digunakan bisa efektif dan efisi en. Tabel 4.2 Perbandingan Sistem Yang Berjalan dan Sistem Y ang Diusulkan No Penjelasan Sistem yang Berjalan Sistem yang Diusulkan 1 Sistem Informasi Akuntansi Siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi sampai pembuatan laporan bulanan, perusahaan sudah menggunakan standar akuntansi. Penulis akan membuat jurnal umum, yang di sesuaikan dari transaksi, membuat buku besar, neraca saldo, laporan laba rugi. 2 Catatan Yang Digunakan Catatan yang digunakan perusahaan diantaranya yaitu: 1. Laporan bulanan Catatan yang diusulkan: 1. Jurnal Umum 2. Buku Besar 3. Neraca Saldo 4. Lap Keuangan LR 94

4.2.1 Diagram Arus Data Data Flow Diagram yang Diusulkan

4.2.1.1 Diagram Konteks yang Diusulkan

Diagram konteks yang diusulkan digunakan untuk menggambarkan sistem pengolahan data secara garis besar atau menyeluruh, diagram konteks ini dirancang untuk memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sis tem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem itu sendiri. Gambar 4.1 Diagram Konteks yang Diusulkan Keterangan : SKPK : Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan DK : Data Karyawan DHK : Daftar Hadir Karyawan HPG : Hasil Perhitungan Gaji L-PPh21 : Laporan Hasil Pemotongan PPh Pasal 21 DG : Daftar Gaji SG : Slip Gaji FS : Formulir Setoran 95 1721 : Formulir SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 1721-AI : Formulir Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan F1721-AI : File Formulir Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan SSP : Surat Setoran Pajak BPP : Bukti Pembayaran Pajak JU : Jurnal Umum BB : Buku Besar LR : Laporan Keuangan Laba Rugi Deskripsi dari gambar di atas adalah, dimulai dari: A. Departemen umum membuat data karyawan setelah itu dibuatkan menjadi daftar hadir karyawan. B. Departemen keuangan membuat hasil perhitungan gaji, daftar gaji, slip gaji, laporan pemotongan pajak penghasilan pasal 21. Departemen keuangan menerima file data karyawan, file daftar hadir karyawan, ACC1 1721, ACC1 1721-A1, ACC1 SSP. C. Departemen akunting membuat formulir surat pemberitahuan tahunan SPT 1721, 1721-A1, dan surat pemberitahuan tahunan SPT masa SSP, serta membuat laporan keuangan laporan laba rugi dan neraca. Departemen akunting juga menerima bukti pembayaran pajak, dan menerima ACC1 1721, ACC1 1721-A1, ACC1 SSP. D. Karyawan menerima slip gaji beserta uang dari departemen keuangan dan menerima formulir ACC1 1721-A1 dari departemen akunting untuk ditanda tangan dan diserahkan pada kantor pelayanan pajak. E. Bank menerima uang setoran pajak dan formulir setoran dari bagian departemen keuangan perusahaan dan membuat BPP Bukti Pembayaran Pajak yang diserahkan ke departemen akunting. F. Kantor pelayanan pajak m enerima formulir ACC2 1721-A1 dari karyawan dan formulir ACC1 1721 dan ACC1 SSP dari departemen akunting perusahaan, dan juga menerima uang setoran pajak dari bank beserta dengan bukti pembayarannya. 96 G. Direktur umum menerima daftar gaji, 1721, 1721 -A1 dan SSP untuk dilakukan pengecekan, setelah di cek d okumen tersebut diserahkan kepada direktur utama H. Direktur utama menerima laporan keuangan dari departemen akunting. Direktur utama juga melakukan ACC pada 1721, 1721 -A1, SSP dan daftar gaji.

4.2.1.2 Data Flow Diagram Level 0 yang Diusulkan

Data flow diagram level 0 yang diusulkan akan diterangkan proses dari sistem informasi akuntansi pajak penghasilan PPh pasal 21 yang diusulkan. Pada level 0 ini terdiri dari proses perhitungan gaji karyawan sebelum potongan pajak penghasilan, proses perhitungan pajak penghasi lan karyawan, proses pencairan gaji, proses pembuatan dan penyerahan SPT, proses pembayaran PPh, proses pembuatan BPP Bukti Pembayaran Pajak, dan proses pembuatan laporan keuangan. Gambar 4.2 DFD Level 0 yang Diusulkan 97 Deskripsi di atas adalah di mulai dari: A. Departemen umum membuat data karyawan berdasarkan ACC1 SKPK surat keputusan pengangkatan karyawan, kemudian membuat daftar hadir karyawan. Departemen keuangan menghitung gaji sebelum PPh, artinya gaji yang belum dipotong dengan pajak penghasilan. Setelah itu departemen keuangan membuat hasil perhitungan gaji. B. Departemen keuangan juga menghitung potongan pajak penghasilan karyawan dan dibuatkan laporan pajak penghasilan pasal 21. C. Departemen keuangan membuat daftar gaji setelah menghitung gaji karya wan dan mendapatkan laporan pajak penghasilan pasal 21. Daftar gaji diserahkan pada direktur umum untuk di cek kebenarannya, setelah itu daftar gaji diserahkan pada direktur utama untuk di ACC. Setelah daftar gaji di ACC oleh direktur utama kemudian dibuat kan slip gaji di ACC oleh kepala departemen keuangan dan diberikan kepada karyawan beserta uang gaji. D. Departemen akunting membuat surat pemberitahuan tahunan 1721, 1721 -A1 dan SSP. 1721, 1721-A1 dan SSP diserahkan pada direktur umum untuk di cek kebenarannya, setelah itu dokumen tersebut diserahkan pada direktur utama untuk di ACC. Setelah di ACC oleh direktur utama ACC1 1721 -A1 diserahkan pada karyawan, oleh karyawan di ACC lagi, selanjutnya ACC2 1721-A1 diserahkan ke kantor pelayanan pajak. ACC 1721 -1, ACC1 SSP diserahkan ke kantor pelayanan pajak oleh departemen akunting. ACC1 1721, ACC1 1721-A1 dan ACC1 SSP juga diberikan pada departemen keuangan. E. Departemen keuangan mencocokan jumlah uang pajak yang harus disetor ke kantor pajak dengan ACC1 1721, ACC 1 721-A1, dan ACC1 SSP. Departemen keuangan mengisi formulir setoran dari bank yang kemudian diisi dan diserahkan kepada bank beserta formulir setorannya. Bank kemudian menyetorkan uang pajak tersebut ke kantor pelayanan pajak. F. Bank setelah menerima uang dan formulir setoran kemudian membuatkan bukti pembayaran pajak yang diserahkan kepada departemen akunting dan kantor pelayanan pajak. G. Departemen akunting membuatkan laporan keuangan yang diserahkan kepada direktur utama. 98

4.2.1.3 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses perhitungan gaji sebelum PPh. Gambar 4.3 DFD Level 1 Proses 1 yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah dari departemen umum atas dasar ACC1 SKPK surat keputusan pengangkatan karyawan dibuatkan data karyawan, dari data karyawan tersebut kemudian dibuatkan daftar hadir karyawan. Daftar hadir karyawan dan data karyawan diserahkan ke departemen keuangan kemudian oleh departemen keuangan dihitung gaji karyawan sebelum dipotong oleh pajak penghasilannya dan dibuatkan HPG hasil perhitungan gaji.

4.2.1.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan terangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses perhitungan pajak penghasilan karyawan. 99 Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 2 yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah setelah departemen keuangan menghitung pajak penghasilan dari karyawan dan departemen keuangan membuat L -PPh21 laporan hasil potongan pajak penghasilan pasal 21.

4.2.1.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses pencairan gaji karyawan Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 3 yang Diusulkan 100 Deskripsi gambar di atas adalah departemen keuangan membuat daftar gaji yang berisi gaji bersih karyawan setelah dipotong pajak penghasilan, daftar gaji tersebut diserahkan pada direktur umum untuk di cek kebenarannya, setelah itu daftar gaji diserahkan ke direktur utama untuk di ACC, setelah itu ACC1 DG diserahkan kembali pada departemen keuangan. Departemen keuangan membuatkan slip gaji diserahkan pada karyawan beserta uang gajinya.

4.2.1.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan mengenai tu runan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses pembuatan dan pengecekan SPT surat pemberitahuan tahuanan. Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 4 yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah setalah departemen akunting mempunyai file data laporan pajak penghasilan, departemen akunting membuat 1721, 1721 -A1, SSP, selanjutnya diserahkan pada direktur umum untuk di cek kebenarannya, setelah itu pada direktur utama untuk di ACC. ACC1 1721, ACC1 1721 -A1, ACC1 SSP diserahkan pada departemen keuangan. ACC1 1721 -A1 diserahkan pada karyawan untuk di ACC lagi kemudian ACC2 1721 -A1 diserahkan pada 101 kantor pelayanan pajak sedangkan untuk ACC1 1721 dan ACC1 SSP langsung diserahkan oleh departemen akunting ke kantor pelayana n pajak.

4.2.1.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 5 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses pembayaran PPh pajak penghasilan. Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 5 yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah setalah departemen keuangan menerima ACC1 1721, ACC1 1721 -A1 dan ACC1 SSP, departemen keuangan mencocokan jumlah uang dengan formulir SPT tersebut, departemen keuangan mengisi FS formulir setoran dari bank kemudian diserahkan pada bank beserta uang pajak. Bank menyetorkan kembali uang setoran pajak tersebut pada kantor pelayanan pajak.

4.2.1.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 6 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses pembuatan BPP bukti pembayaran pajak. 102 Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 6 yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah setalah bank menerima FS formulir setoran dan uang, kemudian bank membuatkan BPP bukti pembayan pajak diserahkan ke departemen akunting dan ke kantor pelayanan pajak sebagai bukti pembayaran.

4.2.1.9 Data Flow Diagram Level 1 Proses 7 yang Diusulkan

Bagian ini akan menerangkan mengenai turunan dari level 0 sistem yang diusulkan yaitu proses pembuatan laporan keuangan. Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses 7 yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah berdasarkan daftar gaji, bukti pembayaran pajak maka departemen akunting membuatkan laporan keuangan dengan 103 membuat jurnal kemudian memposting ke buku besar dan dibuatkan laporan keuangan dan neraca disera hkan pada direktur utama.

4.2.2 Kamus Data Yang Diusulkan Tabel 4.3 Kamus Data Untuk SKPK

Nama Arus Data : Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan Alias : ACC1 SKPK Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Umum Arus Data :  Departemen Umum ke Proses 1 Penjelasan : Surat keputusan pengangkatan karyawan adalah surat yang dibuat oleh departemen umum saat karyawan diterima bekerja pada perusahaan Tabel 4.4 Kamus Data Untuk DK Nama Arus Data : Data Karyawan Alias : DK, FDK Bentuk Data : Dokumen dari Departemen U mum Arus Data :  Proses1 Penjelasan : Data karyawan merupakan dokumen yang berisi tentang identitas karyawan yang ada di perusahaan Tabel 4.5 Kamus Data Untuk DHK Nama Arus Data : Daftar Hadir Alias : DHK, FDHK Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Umum Arus Data :  Proses 1 Penjelasan : Daftar hadir dibuat oleh departemen umum di perusahaan yang nantinya akan digunakan sebagai dasar perhitungan gaji karyawan Tabel 4.6 Kamus Data Untuk HPG Nama Arus Data : Hasil Perhitungan Gaji Alias : HPG, FHPG Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Proses 1 ke Proses 2  Proses 1 ke Proses 3 Penjelasan : Dokumen yang berisi perhitungan gaji bruto karyawan sebelum dikenakan pajak penghasilan pasal 21 104 Tabel 4.7 Kamus Data Untuk DG Nama Arus Data : Daftar Gaji Alias : DG, FDG Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Proses 3 ke Direktur Utama  Direktur Utama ke Proses 3  Proses 3 ke Direktur Umum  Direktur Umum ke Proses 3  Proses 3 ke Departemen Keuangan Penjelasan : Dokumen perhitungan gaji karyawan yang dibuat oleh departemen keuangan setelah mendapat potongan pajak penghasilan Tabel 4.8 Kamus Data Untuk SG Nama Arus Data : Slip Gaji Alias : SG, FSG Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Departemen Keuangan ke Proses 3  Proses 3 ke Karyawan Penjelasan : Dokumen yang akan diterima oleh karyawan yang berisi tentang rincian gaji karyawan yang dibuat oleh departemen keuangan Tabel 4.9 Kamus Data Untuk L-PPh21 Nama Arus Data : Laporan Hasil Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Alias : L-PPh21, FL-PPh21 Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Akunting Arus Data :  Proses 2 ke Proses 4  Proses 2 ke Proses 3 Penjelasan : Laporan hasil pemotongan pajak penghasilan pasal 21 ini merupakan dokumen yang d igunakan untuk menghitung gaji bersih karyawan. 105 Tabel 4.10 Kamus Data Untuk 1721 Nama Arus Data : Formulir SPT Masa PPh Pasal 21 Alias : 1721 , ACC1 1721, F1721 Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Akunting Arus Data :  Proses 4 ke Direktur Umum  Direktur Umum ke Proses 4  Departemen Akuntansi ke Proses 5  Proses 4 ke Departemen Akunting  Departemen Akunting ke Proses 4  Proses 4 ke Kantor Pelayanan Pajak  Proses 4 ke Departemen Keuangan Penjelasan : Surat setoran pajak ini adalah formulir yang h arus dilaporkan perusahaan ke kantor pelayanan pajak Tabel 4.11 Kamus Data Untuk 1721-A1 Nama Arus Data : Formulir Pemotongan PPh Pasal 21 Karyawan Alias : 1721-A1, ACC1 1721-A1, F1721-A1 Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Akunting Arus Data :  Proses 4 ke Direktur Umum  Direktur Umum ke Proses 4  Departemen Akuntansi ke Proses 5  Proses 4 ke Departemen Akunting  Departemen Akunting ke Proses 4  Proses 4 ke Kantor Pelayanan Pajak  Proses 4 ke Departemen Keuangan  Proses 4 ke Karyawan  Karyawan ke Proses 4 Penjelasan : Formulir pemotongon PPh Pasal 21 karyawan 1721 - A1 formulir dari departemen akuntansi untuk di otorisasi oleh karyawan dan harus diserahkan ke kantor pelayanan pajak 106 Tabel 4.12 Kamus Data Untuk SSP Nama Arus Data : Surat Setoran Pajak Alias : SSP , ACC1 SSP, FSSP Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Akunting Arus Data :  Proses 4 ke Direktur Umum  Direktur Umum ke Proses 4  Departemen Akuntansi ke Proses 5  Proses 4 ke Departemen Akunting  Departemen Akunting ke Proses 4  Proses 4 ke Kantor Pelayanan Pajak  Proses 4 ke Departemen Keuangan Penjelasan : Surat setoran pajak ini adalah formulir yang harus dilaporkan oleh perusahaan ke kantor pelayanan pajak Tabel 4.13 Kamus Data Untuk FS Nama Arus Data : Formulir Setoran Alias : FS Bentuk Data : Dokumen dari Bank Arus Data :  Proses 5 ke Bank Penjelasan : Formulir setoran adalah formulir dari bank yang diisi oleh departemen Departemen keuangan kemudian diserahkan kepada Bank beserta uang pajak yang akan disetorkan. Tabel 4.14 Kamus Data Untuk BPP Nama Arus Data : Bukti Pembayaran Pajak Alias : BPP Bentuk Data : Dokumen dari Bank Arus Data :  Proses 6 ke Kantor Pelayanan Pajak  Proses 6 ke Departemen Akunting  Departemen Akunting ke Proses 7 Penjelasan : Bukti Pembayaran Pajak di buat oleh bank apabila atau sesudah membayar pajak ke bank. Tabel 4.15 Kamus Data Untuk LR Nama Arus Data : Laporan Laba Rugi Alias : LR Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Proses 7 ke Direktur Utama Penjelasan : Laporan labarugi dibuat oleh departemen keuangan untuk dilaporkan kepada direktur utama 107 Tabel 4.16 Kamus Data Untuk Neraca Nama Arus Data : Neraca Alias : Neraca Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Proses 7 ke Direktur Utama Penjelasan : Neraca dibuat oleh departemen keuangan untuk dilaporkan kepada direktur utama Tabel 4.17 Kamus Data Untuk JU Nama Arus Data : Jurnal Umum Alias : JU Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Proses 7 Penjelasan : Merupakan file inputan yang dibuat oleh departemen keuangan dimana file inputan tersebut merupakan jenis laporan keuangan untuk mengklasifikasikan data keuangan dan data lainnya. Tabel 4.18 Kamus Data Untuk BB Nama Arus Data : Buku Besar Alias : BB Bentuk Data : Dokumen dari Departemen Keuangan Arus Data :  Proses 7 Penjelasan : Merupakan file inputan yang dibuat oleh Departemen Keuangan dimana file inputan tersebut merupakan jenis laporan keuang an yang terdiri dari akun-akun yang saling berhubungan untuk meringkas data keuangan

4.2.3 Bagan Alir Flowchart Sistem yang Diusulkan

Bagan alir yang diusulkan terdiri dari delapan bagian yaitu departemen umum, departemen keuangan, departemen akunting, direktur utama, direktur umum, karyawan, bank dan kantor pelayanan pajak. Bagan alir yang diusulkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 108 Gambar 4.10 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan 109 Gambar 4.11 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 1 110 Gambar 4.12 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 2 111 Gambar 4.13 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 3 112 Gambar 4.14 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 4 113 Gambar 4.15 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 5 114 Gambar 4.16 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 6 115 Gambar 4.17 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Usulan Lanjutan 7 116 Deskripsi dari gambar 4.10, gambar 4.11, gambar 4.12, gambar 4.13, gambar 4.14, gambar 4.15, gambar 4.15 dan gambar 4.17adalah: A. Departemen umum membuat data karyawan atas dasar ACC1 SKPK surat keputusan pengangkatan karaywan, kemudian membuat daftar hadir karyawan. Departemen keuangan melakukan perhitungan g aji sebelum PPh, artinya gaji yang belum dipotong dengan pajak penghasilan. B. Departemen keuangan menghitung potongan pajak penghasilan. C. Departemen keuangan membuat daftar gaji setelah menghitung gaji karyawan. Daftar gaji kemudian di cek kebenarannya oleh direktur umum, setelah itu daftar gaji diserahkan pada direktur utama untuk di ACC. Setelah daftar gaji di ACC kemudian dibuatkan slip gaji di ACC oleh kepala departemen keuangan dan diberikan kepada karyawan beserta uang gaji. D. Departemen akunting membuat surat pemberitahuan tahunan 1721, 1721 -A1 dan SSP. 1721, 1721-A1 dan SSP kemudian di cek kebenarannya oleh direktur umum, setelah itu 1721, 1721 -A1 dan SSP diserahkan pada direktur utama untuk di ACC Setelah di ACC oleh direktur utama ACC1 1721 diserahkan pada karyawan, oleh karyawan di ACC lagi, selanjutnya ACC2 1721-1 diserahkan ke kantor pelayanan pajak. ACC 1721 -1, ACC1 SSP diserahkan ke kantor pelayanan pajak oleh departemen akunting. ACC1 1721, ACC1 1721-A1 dan ACC1 SSP juga diberikan pada departemen keuangan. E. Departemen keuangan mencocokan jumlah uang pajak yang harus disetor ke kantor pajak dengan ACC1 1721, ACC 1721 -A1, dan ACC1 SSP. Departemen keuangan mengisi formulir setoran dari bank yang kemudian diisi dan diserahkan kepada bank beserta formul ir setorannya. Bank kemudian menyetorkan uang pajak tersebut ke kantor pelayanan pajak. F. Bank setelah menerima uang dan formulir setoran kemudian membuatkan bukti pembayaran pajak yang diserahkan kepada departemen akunting dan kantor pelayanan pajak. G. Departemen akunting membuatkan laporan keuangan yang diserahkan kepada direktur utama. 117 4.2.4 Perancangan Basis Data 4.2.4.1 Kode Pada Kunci Utama Adapun perancangan untuk pengkodean yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: A. Kode Account B. Kode Nomor Induk Karyaw an NIK C. Kode Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP D. Kode Slip Gaji 118

4.2.4.2 Normalisasi Yang Diusulkan

A. Slip Gaji Gambar 4.18 Slip Gaji Tabel 4.19 Slip Gaji dalam Bentuk Unnormal Tabel 4.20 Slip Gaji dalam Bentuk Unnormal lanjutan 1 119 Tabel 4.21 Slip Gaji dalam Bentuk Unnormal lanjutan 2 Tabel 4.22 Silp Gaji dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Tabel 4.23 Silp Gaji dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Lanjutan 1 Tabel 4.24 Silp Gaji dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Lanjutan 2 Tabel 4.25 Silp Gaji dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Karyawan 120 Tabel 4.26 Silp Gaji dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Gaji Tabel 4.27 Silp Gaji dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Gaji Lanjutan 1 B. Formulir SPT Masa SSPSurat Setoran Pajak Gambar 4.19 Formulir SPT Masa SSPSurat Setoran Pajak 121 Tabel 4.28 SSP dalam Bentuk Unnormal Tabel 4.29 SSP dalam Bentuk Unnormal Lanjutan 1 Tabel 4.30 SSP dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF 122 Tabel 4.31 SSP dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Lanjutan 1 Tabel 4.32 SSP dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Perusahaan Tabel 4.33 SSP dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Pembayaran 123 Tabel 4.34 SSP dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Pembayaran Lanjutan 1 C. Formulir SPT Tahunan 1721-A1 Gambar 4.20 Formulir SPT Tahunan 1721 -A1 124 Tabel 4.35 1721-A1 dalam Bentuk Unnormal Tabel 4.36 1721-A1 dalam Bentuk Unnormal Lanjutan 1 Tabel 4.37 1721-A1 dalam Bentuk Unnormal Lanjutan 2 Tabel 4.38 1721-A1 dalam Bentuk Unnormal Lanjutan 3 Tabel 4.39 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Tabel 4.40 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Lanjutan 1 125 Tabel 4.41 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Lanjutan 2 Tabel 4.42 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Satu 1-NF Lanjutan 3 Tabel 4.43 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Pemotong Pajak Tabel 4.44 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel Karyawan Tabel 4.45 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel 1721-A1 126 Tabel 4.46 1721-A1 dalam Bentuk Normal ke Dua 2-NF Tabel 1721-A1 Lanjutan 1

4.2.4.3 Perancangan Struktur Menu Tabel

Perancangan struktur tabel adalah salah satu hal yang paling penting sebelum merancang program. Perancangan struktur tabel dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.21 Struktur Tabel Pengguna Gambar 4.22 Struktur Tabel Jabatan 127 Gambar 4.23 Struktur Tabel Bagian Gambar 4.24 Struktur Tabel Daftar Gaji Gambar 4.25 Struktur Tabel Daftar Tunjangan 128 Gambar 4.26 Struktur Tabel Daftar Potongan Gambar 4.27 Struktur Tabel Daftar PTKP Gambar 4.28 Struktur Tabel Daftar Tarif Pajak 129 Gambar 4.29 Struktur Tabel Data Karyawan Gambar 4.30 Struktur Tabel Daftar Hadir Karyawan 130 Gambar 4.31 Struktur Tabel Gaji Bersih Gambar 4.32 Struktur Tabel PPh 21 131 Gambar 4.33 Struktur Tabel Gaji Sebulan Gambar 4.34 Struktur Tabel Gaji Setahun Gambar 4.35 Struktur Tabel PPh Sebulan 132 Gambar 4.36 Struktur Tabel PPh Setahun Gambar 4.37 Struktur Tabel Laporan Keuangan 4.2.4.4 Diagram Relasi Entitas Entity Relationship Diagram Yang Diusulkan Entity Relationship Diagram yang diusulkan pada sistem informasi akuntansi pajak penghasilan pasal 21 adalah sebagai berikut: 133 Gambar 4.38 Entity Relationship Diagram yang Diusulkan 134

4.3 Perancangan Struktur Menu

Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BPW Pahala Kencana Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 28

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BHanda Ghara Reksa Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 10 180

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Harga Pokok Produksi Pada Pt Indo Extrusions Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 8 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Radio Karang Tumaritis Dengan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 2 4

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Pusat Sumber Daya Geologi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Database SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 28 227

Perancangan sistem informasi akuntansi penggajian pada PT.Bhanda Ghara reksa Bandung dengan menggunakan microsoft visual basic 6.0 dan SQL server 2000

0 6 45

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan PPH Pasal 21 Pada R.S Muhammadiyah Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 5 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 14 246

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada Kelurahan Cibeureum Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 14 322