VQDTool dari 200,000 vektor LSF yang menggunakan General Lloyd Algoritma GLA. Codebook yang digunakan bersifat adaptif, dimana sinyal
suara yang menjadi masukan akan direkonstruksi untuk dijadikan sinyal keluaran dengan laju bit rendah.
Masukan codebook
terbaik untuk masing-masing subvector
dipilih berdasarkan pada ukuran jarak Euclides minimum. Untuk sampai di codeword
yang optimal, Suatu pencarian secara berurutan dilakukan pada tiap-tiap codebook
tersebut. Ketiga
codeword tersebut
bersifat tetap
dan memasangkannya pada LSFs yang dipastikan telah terkuantisasi dan stabilitas
LP filter akan tetap terjaga.
1. CODEBOOK
Codebook yang digunakan pada simulasi pengkodean CELP ini dihasilkan dengan menggunakan VQD tool yang dapat digunakan untuk mengeksitasi
sinyal masukan yang berbeda sesuai dengan yang diinginkan.
Codebook dalam simulasi ini dibagi menjadi tiga bentuk sinyal yang masing- masing berpasangan dengan subvektor LSF Line Spectral Frequency pada
penyisipan sinyal pada vektor kuantisasi LSF dengan menggunakan General Lloyd Algorithma.
LSF dipecah menjadi 3 bagian yang akan dikodekan dengan penggabungan sinyal hasil koversi dari LPC dan sinyal pembebanan LPC terhadap LSF.
LSF terdiri dari 10 vektor yang dibagi menjadi 3 yaitu, LSF 1to3, LSF 4to6, dan LSF 7to10 yang masing-masing memiliki panjang 10 bit dengan kapasitas
masing-masing codebook LSF adalah 1024. Masing-masing codebook dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Codebook untuk LSF 1 to 3.
Gambar 35 . Sinyal Eksitasi LSF 1 sampai 3 dengan kapasitas
sinyal 10 bit.
Gambar 35 adalah bentuk gelombang sinyal suara yang dibentuk dari sinyal acak gaussian pada VQD tool dimana energi dan waktunya telah di
tentukkan, sinyal tersebut digunakan sebagai masukkan pada LSF untuk mengeksitasi sinyal masukkan pada CELP dengan mencari bentuk dan
energi sinyal yang sesuai. Sinyal eksitasi memiliki energi sinyal suara atau magnitudo yang berbanding lurus terhadap waktu. Dimana semakin lama
nilai magnitudo akan semakin besar. sinyal eksitasi tersebut berjumlah 10 bit dengan urutan sinyal eksitasi 1, 2, dan 3. Ketiga sinyal dari codebook
tersebut masuk pada encoder bersama-sama dengan sinyal keluaran LSF yang pertama yang seluruhnya ada tiga encoder.
Gambar 36 . Sinyal Eksitasi LSF 4 sampai 6 dengan kapasitas
sinyal 10 bit. Gambar 36 adalah sinyal eksitasi LSF dari codebook yang merupakan
sambungan dari sinyal eksitasi LSF 1 sampai 3. Sinyal tersebut akan masuk pada encoder yang kedua bersama-sama dengan sinyal hasil
keluaran LSF yang kedua pula. Sinyal eksitasi dari codebook ini terdiri dari 3 buah sinyal yaitu 4, 5, dan 6 yang berkapasitas 10 bit. Sinyal
terssebut masuk ke encoder untuk di kodekan sebelu dikirimkan ke decoder dengan bentuk bit stream.
2. Codebook untuk LSF 7 to 10
Gambar 37 . Sinyal Eksitasi LSF 7 sampai 10 dengan kapasitas
sinyal 10 bit.
Begitu pula dengan sinyal codebook eksitasi LSF 7 sampai 10 yang merupakan sambungan sinyal eksitasi LSF 4 sampai 6. Sinyal eksitasi ini
mewakili 4 buah sinyal eksitasi dengan urutan 7, 8, 9, dan 10 dengan kapasitas 10 bit. Sinyal eksitasi 7 sampai 10 ini akan menjadi masukkan
encoder ketiga bersama-sama dengan LSF yang ketiga. Sinyal eksitasi dengan durasi 4 detik ini akan menjadi sinyal acuan untuk merekonstruksi
sinyal masukkan CELP yang masuk sebagai acuan tingkat energi dan kecepatan laju bit nya.
Dapat dilihat pada ketiga gambar tersebut bahwa sinyal
yang direpresentasikan merupakan sinyal yang memiliki magnitudo Kekuatan
sinyal wicara 0-3 yang dilihat secara keseluruhan. Sinyal pada codebook ini dibangkitkan dengan acuan sinyal asli keluaran dari LPC yang mana akan
mempengaruhi magnitudo sinyal masukan yang menyebabkan magnitudo sinyal keluaran akan lebih kecil dibandingkan dengan sinyal asli. Hal inilah
yang mengakibatkan kelajuan sinyal suara atau Bit Rate pada pengiriman sinyal wicara dapat dibuat lebih rendah. Dengan bantuan sinyal pada masing-
masing codebook ini sinyal keluaran akan tetap dijaga kualitas suaranya. Setelah melakukan perekaman sinyal asli untuk sampel dan menentukan
sinyal codebook
yang digunakan, berikutnya adalah membuat dan menganalisa simulasi teknik pengkodean CELP.
Simulasi terdiri atas dua vocoder yakni encoder dan decoder. Sinyal suara yang telah direkam akan menjadi inputan pada encoder untuk dikodekan pada
bit-bit tertentu.
2. ENCODER