Obyek dan Subyek Penelitian Metode Pengumpulan Data Model Analisis dan Teknik Analisis Data

28

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek dan Subyek Penelitian

Pengambilan data dilakukan di kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan dalam dalam penulisan tesis ini adalah data keuangan Pemerintah Kota Bandar Lampung tahun 2002 sampai 2007. Data keuangan tersebut adalah investasi permanen, aset tetap, dan PAD. Data mengenai Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung diambil dari Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari arsip atau catatan yang sudah ada. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder.

3.3 Definisi dan Pengukuran Variabel

Ada empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu investasi permanen, aset tetap, PDRB, dan PAD. Keempat variabel tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok variabel sebagai berikut :

3.3.1 Variabel Independen

Variabel dependen adalah variabel yang tidak terpengaruh dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini ada dua variabel independen, yaitu: 29 1. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi permanen terdiri dari : penyertaan modal pemerintah daerah, pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga, penyertaan modal dalam proyek pembangunan, investasi permanen lainnya. Investasi permanen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai investasi permanen yang berasal dari realisasi neraca daerah kota Bandar Lampung yang dihitung secara tahunan. 2. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi satu tahun anggaran yang digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap terdiri dari : tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan. Aset tetap yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai aset tetap yang berasal dari realisasi neraca daerah kota Bandar Lampung yang dihitung secara tahunan.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang terpengaruh dengan variabel yang lain. Pendapatan Asli Daerah merupakan variabel dependen di dalam penelitian ini. PAD adalah pendapatan asli daerah yang berasal dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Pendapatan asli daerah yang digunakan dalam penelitian ini 30 adalah pendapatan asli daerah yang berasal dari realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD kota Bandar Lampung yang dihitung secara tahunan.

3.3.3 Variabel Intervening

Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediating, fungsinya memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. PDRB merupakan variabel intervening dalam penelitian ini. Investasi permanen dan aset tetap dapat berpengaruh langsung terhadap PAD, tetapi dapat juga pengaruhnya tidak langsung yaitu lewat PDRB terlebih dahulu baru ke PAD. Logikanya semakin tinggi investasi permanen dan aset tetap akan meningkatkan PDRB, dengan tingginya PDRB akan berpengaruh terhadap PAD. Produk Domestik Regional Bruto adalah keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk kota dalam jangka waktu satu tahun. PDRB yang digunakan dalam penelitian adalah perkembangan PDRB secara tahunan atas dasar harga berlaku yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.

3.4 Model Analisis dan Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat lima hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis jalur. Analisis jalur, salah satu teknik analisis kuantitatif, merupakan pengembangan dari regresi linier berganda Sarwono.2007. Teknik ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan regresi linier karena model analisi jalur dapat menemukan pengaruh tidak langsung dalam hubungan antar variabel melalui variabel perantara. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95 dan tingkat kesalahan analisis α 5. Analisis ini menggunakan program LISREL versi 8.30. 31 Pada dasarnya analisis jalur digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita analisis mendukung teori yang secara apriori dihipotesiskan, yang mencakup kaitan struktural antar variabel. Analisis jalur untuk pertama kali oleh biolog yang bernama Sewall Wrigth 1921 yang bersifat exploratory dan selanjutnya dikembangkan ke dalam ilmu-ilmu sosial oleh sosiolog O.D Duncan 1960. Sedangkan analisis jalur yang bersifat confirmatory memerlukan analisis LISREL Linear Structural Relation. Model diagram jalur berdasarkan paradigma hubungan variabel adalah sebagai berikut X 1 = Investasi Permanen X 2 = Aset Tetap Y 1 = PDRB Y 2 = PAD Gambar 2. Model Analisis Jalur PY 2 Y 1 PY 2 X 2 PY 2 X 1 PY 1 X 1 PY 1 X 2 X 1 X 2 Y 1 Y 2 ε 1 ε 2 32 PDRB dan PAD diasumsikan hanya dipengaruhi oleh investasi permanen dan aset tetap, faktor-faktor lain ceteris paribus. Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, dimana X 1 dan X 2 adalah variabel eksogen sedangkan Y 1 dan Y 2 adalah variabel endogen. Persamaan strukturalnya dapat dilihat sebagai berikut: 1. Y 1 = PY 1 X 1 + PY 1 X 2 + ε 1 2. Y 2 = PY 2 X 1 + PY 2 Y 1 + PY 2 X 2 + ε 2 Koefisien Jalur Besarnya pengaruh dari suatu variabel penyebab ke variabel akibat disebut dengan koefisien jalur dan diberi simbol dengan px i x j . Pada model di atas, anak panah yang digunakan menunjukkan satu arah dari variabel penyebab ke variabel akibat. Hal ini mengisyaratkan bahwa hubungan antara X 1 dengan Y 1 , X 2 dengan Y 1 , dan Y 2 dengan Y 1 merupakan hubungan sebab akibat. Besarnya pengaruh dari X 1 terhadap Y 1 dinyatakan oleh besarnya nilai numerik koefisien jalur yaitu pY 1 X 1 , pengaruh dari X 2 terhadap Y 1 dinyatakan dengan pY 1 X 2 , pengaruh variabel-variabel lain diluar variabel X 1 dan X 2 terhadap Y 1 adalah pY 1  . Besarnya pengaruh dari X 1 terhadap Y 2 dinyatakan dengan pY 2 X 1 , pengaruh dari X 2 terhadap Y 2 dinyatakan dengan pY 2 X 2 , pengaruh dari Y 1 terhadap Y 2 dinyatakan dengan pY 2 Y 1 , pengaruh variabel-variabel lain diluar variabel X 1 , X 2 , dan Y 1 terhadap Y 2 adalah pY 2  . 33 Koefisien jalur adalah koefisien yang tidak punyai satuan, oleh karena itu secara relatif sekaligus mengambil kesimpulan bahwa makin besar koefisien jalur maka secara relatif makin besar pengaruh yang diberikan variabel itu. Pengujian dalam Analisis Jalur A. Uji Signifikansi Koefesien Jalur Data yang digunakan untuk menguji hipotesis konseptual yang dikemukakan dalam suatu penelitian merupakan data yang berasal dari sebuah sampel tertentu. Sebelum mengambil kesimpulan mengenai hubungan kausal yang telah digambarkan dalam diagram jalur, terlebih dahulu harus diuji keberartian untuk setiap koefisien jalur yang telah dihitung. Uji signifikansi untuk koefisien jalur sama dengan uji signifikansi koefisien regresi klasik dengan menggunakan t-test. Hipotesis: H : p yx =0, koefisien jalur x terhadap y tidak berarti secara nyata H 1 :p yx ≠0, koefisien jalur x terhadap y berarti secara nyata 5   standar penetapan taraf signifikan Statistik uji : 2 1 2    n p p t yx yx 34 Kriteria Uji: Ho terima Ho tolak Ho tolak Tolak Ho bila, nilai t-stat lebih besar dari t 12  atau lebih kecil dari -t 12  berada pada daerah arsiran. Sebaliknya Ho tidak ditolak bila nilai t-stat ada diantara -t 12  dan t 12  berada pada daerah tanpa arsiran. Pengujian ini dilakukan untuk semua koefisien jalur yang ada pada diagram.

B. Uji Kecocokan Model Goodness of Fit Test

Tujuan model persamaan structural seperti analisis jalur adalah untuk menguji apakah model yang diusulkan dalam diagram jalur model teoritis sesuai, cocok, pas fit atau tidak dengan data. Evaluasi terhadap kinerja model tersebut dilakukan secara menyeluruh overall test. Ukuran-ukuran kesesuaian dalam model persamaan struktural bisa dilakukan secara inferensial atau deskriptif. Statistik Chi-Square dapat digunakan untuk menguji kesesuaian model secara inferensial, sedangkan ukuran kesesuaian model secara deskriptif dinyatakan dalam dalam suatu indeks, misalnya yang sering digunakan adalah Goodness of Fit Indices GFI, dan Adjusted Goodness of Fit Indices AGFI. t 12α -t 12α 35 Suatu persamaan struktural dikatakan sesuai atau fit, memiliki pengertian : a. Cocok secara absolut dengan data b. Lebih baik relative terhadap model-model lain misalnya membandingkan model yang diusulkan dengan hipotesis awal c. Lebih sederhana relatif terhadap model-model alternatif. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aset

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan poin 60, aset adalah sumber daya ekonomi, yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi danatau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat dikukur dalam satuan uang, termasuk sumberdaya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan non lancar SAP:62, aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar meliputi SAP:63: 1. kas dan setara kas 2. investasi jangka pendek 3. piutang 4. persediaan Aset non lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum SAP:64. Aset non lancar meliputi:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto , Investasi, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Pendapatan Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

1 46 146

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Produk Domestik Regioal Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi

4 61 102

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

PENGARUH INVESTASI PERMANEN DAN ASET TETAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 7 12

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), JUMLAH PENDUDUK, INVESTASI SWASTA PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), JUMLAH PENDUDUK, INVESTASI SWASTA TERHADAP REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota Di Prop

0 2 19

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), JUMLAH PENDUDUK, INVESTASI SWASTA PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), JUMLAH PENDUDUK, INVESTASI SWASTA TERHADAP REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota Di Prop

0 4 18

PENGARUH SEKTOR PARIWISATA, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), TINGKAT INVESTASI DAN JUMLAH PENDUDUK Pengaruh Sektor Pariwisata, Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb), Tingkat Investasi Dan Jumlah Penduduk Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

0 3 15

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN, DAN BELANJA MODAL TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA.

0 0 17

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, INVESTASI PEMERINTAH DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN/KOTA DI JAWA.

0 0 18

PENGARUH INVESTASI, PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, DAN BELANJA MODAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO Anita Ika Novita

0 0 9