E. Perda No. 6 Tahun 2006 Tentang Pelayanan Terpadu Terhadap
Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan
1. Konsep Pelayanan
Sebagaimana disimpulkan diatas bahwa evaluasi merupakan kebijakan merupakan
persoalan fakta yang berupa pengukuran serta penilaian terhadap hasil dan dampak dari suatu kebijakan, sehingga menentukan langkah yang dapat diambil
dimasa yang akan datang. Dari hal tersebut kemudian riset yang dilakukan lebih diarahkan pada riset Proces or implementation evaluation evaluasi tipe ini
menekankan pada menilai sejauh mana sebuah program berjalan seperti yang dikehendaki ditetapkan.
Dalam Perda tersebut diatur mengenai sebuah konsep pelayanan terpadu satu atap. Berdasarkan perda no.6 tahun 2006 pelayanan terpadu merupakan konsep
pelayanan yang memudahkan korban tindak kekerasan, korban tidak perlu lagi repot-repot, korban hanya tinggal datang ke unit pelayanan terpadu yang ada di
rumah sakit daerah dan di unit pelayanan terpadu ini sudah ada orang-orang yang akan membantu korban seperti dokter perempuan, polisi perempuan, psikolog
perempuan dan relawan, mereka siap membantu korban dan korban pada saat itu bisa langsung di periksa dan di visum tanpa perlu surat pengantar dari kepolisian,
dan juga korban bisa langsung membuat laporan ke kepolisian, serta sudah ada yang siap mendampingi dan melindungi korban.
2. Perda Pelayanan Terpadu Terhadap Perempuan dan Anak Korban
Tindak Kekerasan
Adapun tujuan dari Perda no. 6 tahun 2006 ini adalah : a Menjamin pemulihan hak asasi, martabat, dan nilai pribadi.
b Memberikan perlindungan dan bantuan hukum terhadap perempuan dan anak korban tindak kekerasan.
c Mewujudkan keadilan relasi sosial. d Meningkatkan kepekaan dan penyadaran tentang kesetaraan dan keadilan
gender.
Adapun Mekanisme Lembaga pelaksanaan dan mekanisme berdasarkan Perda meliputi :
Gambar 1. Bagan Mekanisme Pelayanan Terpadu
Sumber : Unit pelayanan Tekhnis Perempuan Korban Tindak Kekerasan data diolah tahun 2009
Berdasarkan mekanisme pelayanan terpadu di atas, dapat dijelaskan bahwa pelayanan terpadu terhadap perempuan dan anak korban tindak kekerasan
KORBAN RUMAH SAKIT
UPT PKTK - TimMedis
- Tim psikologi
- Polisi - Pendamping
RUMAH AMAN
KONSELING LANJUTAN
dilaksanakan oleh lembaga pelayanan yang dibentuk oleh pemerintah daerah maupun lembaga non pemerintah. Pemberian pelayan terpadu oleh lembaga non
pemerintah dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang advokasi serta pelayanan perempuan dan anak korban tindak kekerasan. Dalam
melaksanakan tugasnya, lembaga pelayanan terpadu berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit pelaksana teknis pelayanan yang dibentuk oleh
pemerintah daerah UPT PKTK yang berkedudukan di rumah sakit umum daerah lampung. UPT PKTK itu sendiri terdiri dari pihak kepolisian,tenaga
kesehatanmedis, dan pekerja sosialrelawan, dan pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan medis, pelayanan konseling, menerima laporan, pelayanan bio
psikososial dan spiritual, seta memberikan surat keterangan sakit untuk kepentingan korban, sehingga korban tidak perlu berbelit-belit untuk melakukan
pengaduan atas tindak kekerasan yang diterimanya.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Berdasarkan tingkat kealamiahannya, penelitian ini didesain secara natural naturalistic, yaitu metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Metode ini
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, dengan paradigma interpretif dan konstruktif. Metode penelitian ini memandang realitas sosial sebagai suatu yang
holistikutuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan memiliki hubungan gejala yang bersifat interaktif reciprocal. Metode ini digunakan untuk meneliti objek
pada kondisi yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci dengan teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data yang
bersifat induktif dan hasil penelitian yang lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2006:5-10. Sanapiah Faisal dalam Bungin 2003:
28 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memahami realitas sosial sesungguhnya adalah bersifat maknawi bergantung pada makna dan interpretasi
yang diberikan oleh “manusia” yang memandangnya.
Penelitian ini termasuk dalam jenis riset Process or Implementation Evaluation, yaitu riset evaluasi program yang menilai sejauh mana sebuah program berjalan
seperti yang dikehendaki ditetapkan. Mengevalusi suatu proses dari aktivitas