1. Ketepatan Kelompok Sasaran dalam Pelaksanaan Pelayanan Terpadu
Terhadap Perempuan dan Anak Korban Tindak kekerasan.
Hal ini menyangkut apakah suatu kebijakan atau program dapat mencapai wilayah atau kelompok sasaran target groups program yang bersangkutan. Didalam
sebuah program atau kebijakan, selalu terdapat sasaran target Group dari program tersebut. Sasaran kebijakan ditentukan oleh pembuat kebijakan agar
kebijakan tersebut berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sementara, tolak ukur untuk melihat berhasil tidaknya pelaksanaan suatu kebijakan atau
program mencapai tujuan yang diinginkan, dapat dilihat dalam evaluasi penerapan kebijakan tersebut.
Sebagaimana hal ini diutarakan oleh Ibu Mahmudah staff penanganan kasus Lembaga advokasi Perempuan DAMAR, dalam wawancara 15 januari 2010
bahwa yang menjadi kelompok sasaran target group dari pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan Terpadu Korban Tindak Kekerasan UPTPKTK
adalah semua perempuan dan anak yang mengalami tindak kekerasan. Berikut petikan wawancara dengannya :
”sasaran dari pelayanan terpadu terhadap perempuan dan anak korban tindak kekerasan adalah semua perempuan dan anak yang menjadi korban
tindak kekerasan” Pemahaman masyarakat tentang pelayanan terpadu terhadap perempuan dan anak
korban tindak kekerasan ini juga menyatakan bahwa yang menjadi sasaran dari pelayanan ini adalah perempuan dan anak korban tindak kekerasan, seperti yang
diutarakan oleh Ibu Siti orang tua korban tindak kekerasan, dalam wawancara 18 januari 2010. Dia mengatakan sebagai berikut :
”Sasaran dari Perda ini adalah perempuan dan anak korban tindak kekerasan, maka dari itu anak saya,
saya bawa ke tempat ini.” Hal senada juga diungkapkan oleh Bunga korban tindak kekerasan dalam
wawancara 7 Oktober 2010 : ”Sasaran dari UPT ini ya, seperti saya mas, perempuan yang diperkosa
atau yang dilecehkan, atau misalnya istri yang mendapat kekerasan dari suaminya.”
Sementara, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada saat turun lapang,
yaitu kurun waktu dari tanggal 14 Februari 2010 hingga 2 Maret 2010, diketahui bahwa yang menjadi sasaran dari pelayanan terpadu ini adalah masyarakat
khususnya perempuan dan anak yang menjadi korban tindak kekerasan, baik itu kekerasan fisik, psikis, seksual, kekerasan ekonomi maupun pembatasan ruang
gerak. Hal ini terlihat jelas dari korban yang memberikan pengaduannya ke Unit Pelayanan Terpadu Korban Tindak Kekerasan UPTPKTK, lebih banyak
dilakukan oleh perempuan.
Hal ini semakin diperkuat lagi dari sumber dokumen yang penulis peroleh. Berdasarkan sumber dokumen dari RSUAM yang dikeluarkan pada tanggal 2
Januari 2010 mengenai Jumlah Kasus yang Terdaftar Pertahun di Unit Pelayanan Terpadu-Perempuan Korban Tindak Kekerasan, diketahui bahwa dari tahun 2002
hingga tahun 2009 terjadi peningkatan korban setiap tahun yang harus ditangani oleh Unit Pelayanan Terpadu Korban Tindak Kekerasan UPTPKTK. Lebih
ironis lagi, tindak kekerasan berupa pemerkosaan dibawah umur 0-18 tahun lebih banyak dibanding pemerkosaan terhadap perempuan dewasa. Untuk lebih
jelasnya, data jumlah kasus kekerasan yang terjadi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel.8.Data Jumlah kasus kekerasan yang di tangani oleh UPTPKTK
Tahun Perkosaan
Pelecehan KDRT
Jumlah 0 - 18 th 18 th
5 th 6 - 18 th
0 - 18 th 18 th
2002 34
30 6
2 14
86 2003
12 43
7 13
2 9
86 2004
25 29
6 1
13 74
2005 24
26 3
4 2
24 83
2006 52
24 12
6 14
108 2007
42 21
2 2
1 26
94 2008
46 26
8 9
2 11
102 2009
103 43
5 17
7 130
305
Sumber: Laporan UPTPKTK rumah Sakit abdul Moeloek data di olah tahun 2010
2. Kesesuaian antara perda dan pelaksanaan pelayanan terpadu terhadap