Metode Penelitian Manajemen pemeliharaan kambing Boerka
Anak kambing umur 0-3 bulan dipelihara bersamaan dengan induk secara intensif dikandang kelompok tipe panggung. Penimbangan bobot badan
dilakukan setiap 1 bulan sesuai tanggal kelahiran masing-masing. Anak diberi marker atau penanda di bagian telinga pada umur ± 2 bulan untuk kebutuhan
pendataan. Kambing umur lepas sapih dan 6 bulan dipelihara secara kelompok
dikandang tipe panggung secara semi intensif. Penimbangan bobot badan dilakukan setiap 3 bulan. Ternak digembalakan pukul 10.00-16.00 WIB dan
diberikan pakan tambahan berupa konsentrat dan leguminosa pohon Indigofera sp. sebelum penggembalaan.
Parameter penelitian
1. Sifat kuantitatif
a. Bobotlahir
Adalah bobot cempe yang baru lahir ditimbang tidak melebihi 24 jam. b.
Bobot sapih Adalah bobot pada saat anak tidak diberi susu umur 90hari.
c. Bobot 6 bulan 180 hari
Rumus faktor koreksi menurut Hardjosubroto 1994 sebagai berikut : Tabel 5. Faktor koreksi jenis kelamin
Jenis kelamin Faktor koreksi
Jantan 1.00
Betina 1.07
Tabel 6 . Faktor koreksi tipe kelahiran Tipe kelahiran
Tipe pemeliharaan Faktor koreksi
Kembar Kembar
1.15 Kembar
Tunggal 1.10
Tunggal Tunggal
1.00 Tabel 7. Faktor koreksi umur induk
Umur induk saat melahirkan tahun Faktor koreksi
1 1.21
2 1.10
3 1.05
4 1.03
5 1.00
6 1.02
7 1.05
Rumus bobot badan terkoreksi menurut Warwick et al., 1995 adalah : BL
T
= BL x FKJK
BL
x FKTK
BL
B90
T
= BS90 harix FKJK
90
x FKTK
90
B180
T
= Bobot 180harix FKJK
180
x FKTK
180
Keterangan : BL
T
= Bobotlahir terkoreksi kg B
90T
= Bobot sapih terkoreksi kg FKJK
= Faktor koreksi jenis kelamin FKTK
= Faktor koreksi tipe kelahiran
2. Efek heterosis
Menurut Kurnianto 2010 perhitungan individual heterosis IH sebagai
berikut : EIH dalam unit =
AB–
1 2
AA + BB
1 2
AA+BB
EIH dalam =
AB–
1 2
AA + BB
1 2
AA+BB
x 100
Keterangan : EIH = effect individual heterosis
AA = rata-rata performa bangsa A BB = rata-rata performa bangsa B
AB = rata-rata performa persilangan
3. Estimasi nilai heritabilitas h
2
Pendugaan heritabilitas menggunakan metode rancangan tersarang nested design un-balanced dengan metode matematika sebagai berikut:
Y
ijk
= μ + α
i
+
βij
+ ε
ij
Keterangan : Yij
= Nilai pengamatan pengukuran anak ke-k dari induk ke-j yang dikawini pejantan ke-i μ = Rata-rata sifat yang diukur sesungguhnya
αi = Nilai pengamatan pejantan ke i βij
= Pengaruh induk ke-j yang dikawini pejantan ke-i εij
= Residu pengaruh lingkungan dan simpangan genetik yang tidak terkontrol
Nilai pendugaan heritabilitas dari menurut Kurnianto 2010 sebagai berikut :
h
2
S =
4σ
2
s σ
2
s+ σ
2
d+σ
2
w
h
2
D =
4σ
2
d σ
2
s+ σ
2
d+σ
2
w
Keterangan
h
2
S = Heritabilitas pejantan
h
2
D = Heritabilitas induk
σ
2
S = Ragam pejantan
σ
2
D = Ragam induk
σ
2
W = Ragam anak
4. Estimasi korelasi genetik rG