2.5.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini
tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan
oleh UKM Gunung Jati adalah air. Air digunakan pada proses penyiraman yang bertujuan untuk menambah kekerasan paving block.
2.5.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku membentuk produk akhir. Bahan tambahan
ditambahkan pada proses produksi dalam rangka meningkatkan mutu produk dan bahan ini merupakan bagian dari produk akhir. Pada proses produksi paving block
di UKM Gunung Jati terdapat bahan tambahan yang digunakan yaitu tepung merah untuk memberikan kesan warna yang lebih menarik pada produk dan air
untuk melembabkan pasir agar lebih memudahkan proses pencetakan.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Proses produksi pada UKM Gunung Jati dibagi menjadi enam tahap produksi, yaitu:
1. Penakaran bahan baku Penakaran bahan baku dilakukan dengan menimbang sejumlah bahan baku
yang digunakan.
2. Pencampuran bahan baku Pencampuran bahan baku dilakukan dengan mencampur semen, pasir, dan air
menjadi satu adonan. 3. Pencetakan bahan baku
Pencetakan bahan baku dilakukan dengan menambahkan semen merah dan adonan semen ke cetakan, kemudian di press dengan menggunakan mesin
press manual. 4. Pengeringan tahap pertama
Setelah pencetakan selesai, hasil cetakan paving block dibawa ke tempat pengeringan yang gunanya agar semen merah dan adonan semen merekat dan
kering. 5. Perendaman
Setelah pengeringan tahap pertama, dilakukan perendaman gunanya agar paving block mengeras setelah dijemur.
6. Pengeringan tahap kedua Pengeringan setelah kegiatan perendaman dimaksudkan agar paving block
benar-benar kering dan kuat.
2.6. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur
organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan
mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab.
Struktur organisasi UKM Gunung Jati adalah lini, karena pimpinan umumnya adalah pemilik dari perusahaan itu sendiri. Semua keputusan baik yang
bersifat strategis maupun operasional akan diambil sendiri oleh pemilik. Strategi utama yang diterapkan pada tipe organisasi usaha semacam ini adalah bagaimana
perusahaan dapat terus dijalankan dan tetap ada permintaan di pasar. Struktur organisasi UKM Gunung Jati dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pemilik
Pekerja stasiun Pencetakan
Paving Block Pekerja
Pemasaran Paving Block
Pekerja Administrasi dan
Keuangan
Sumber : UKM Gunung Jati
Gambar 2.2. Struktur Organisasi UKM Gunung Jati
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Kelelahan
3.1.1. Pengertian Kelelahan
3
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih kanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan
diatur secara sentral oleh otak. Kelelahan otot memiliki dua kategori terjadinya kelelahan yaitu teori
kimia dan teori syaraf pusat. Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan
meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder.
Sedangkan pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan
dihantarkannya ransangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot.
3.1.2. Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan
4
Kelelahan yang disebabkan kerja statis berbeda dengan kerja dinamis. Kerja statis menengeluarkan tenaga 50 dari kekuatan maksimum otot hanya
3
Tarwaka , Ergonomi, Untuk Keselamatam, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Denpasar, 2004, h. 107.
4
Ibid., h. 108-109.
dapat bekerja selama 1 menit sedangkan pada pengeluaran tenaga 20 kerja fisik dapat berlangsung lama. Tenaga otot statis sebesar 15-20 akan
menyebabkan kelelahan dan nyeri jika pembebanan berlangsung sepanjang hari. Kerja otot statis merupakan kerja berat karena mengkonsumsi energi yang lebih
tinggi dan denyut nadi meningkat. Kontraksi otot baik statis maupun dinamis dapat menyebabkan kelelahan
otot setempat. Kelelahan tersebut terjadi pada waktu ketahanan endurance time otot terlampaui. Waktu ketahanan otot tergantung pada jumlah tenaga yang
dikembangkan oleh otot sebagai suatu presentase tenaga maksimum yang dicapai oleh otot. Kemudian pada saat kebutuhan metabolisme dinamis dan aktivitas
kapasitas energi yang dihasilkan oleh tenaga kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi.
Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikapkerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat
dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal keseluruh
anggota tubuh.
3.1.3. Standard Nordic Questionnaire SNQ
Standard Nordic Questionnaire SNQ merupakan alat yang dapat mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan
mulai dari Tidak Sakit TS, agak sakit AS, Sakit S dan Sangat Sakit SS. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh seperti pada Gambar 3.1. maka
Gambar 3.1. Standard Nordic Questionnaire SNQ
KETERANGAN NO
JENIS KELUHAN
1 Sakit kaku di bagian leher bagian bawah
2 Sakit di bahu kiri
3 Sakit di bahu kanan
4 Sakit lengan atas kiri
5 Sakit di punggung
6 Sakit lengan atas kanan
7 Sakit pada pinggang
8 Sakit pada bokong
9 Sakit pada pantat
10 Sakit pada siku kiri
11 Sakit pada siku kanan
12 Sakit pada lengan bawah kiri
13 Sakit pada lengan bawah kanan
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan
16 Sakit pada tangan kiri
17 Sakit pada tangan kanan
18 Sakit pada paha kiri
19 Sakit pada paha kanan
20 Sakit pada lutut kiri
21 Sakit pada lutut kanan
22 Sakit pada betis kiri
23 Sakit pada betis kanan
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan
26 Sakit pada kaki kiri
27 Sakit pada kaki kanan