LATAR BELAKANG Kesimpulan Dan Saran 42

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan perumahan menyebabkan kebutuhan akan bahan bangunan meningkat hal ini karena dalam pembangunan tersebut membutuhkan bahan-bahan bangunan berupa batu, kerikil, pasir, tanah lempung, kapur, semen dan lain-lain. Seperti tanah lempung untuk batu merah, kapur, atau semen untuk batako, beton, dan lain-lain. Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang banyak dipergunakan dalam struktur bangunan modern. Beton diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, agregat dan kadang – kadang bahan tambahan admixtur yang berupa bahan kimia, serat, bahan non kimia dengan perbandingan tertentu. Beton banyak dipergunakan karena keunggulan – keunggulannya, antara lain karena kuat tekan beton tinggi, mudah dalam perawatan, mudah dalam pembentukan serta mudah mendapatkan bahan penyusunan. Campuran bahan – bahan yang membentuk beton harus ditetapkan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis. Beton sangat banyak digunakan untuk konstruksi disamping kayu dan baja. Pembangunan suatu konstruksi diperlukan beton dengan kemampuan menahan beban yang cukup tinggi dan ketahanan terhadap waktu yang memadai. Kekuatan beton pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya : 1. Mutu agregat halus dan kasar yang meliputi modulus kehalusan, porositas, berat jenis, dan asalnya. 2. Jenis semen, rasio wc, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara Teori faktor air semen faktor wc menyatakan bahwa untuk sebuah kombinasi bahan yang sudah memenuhi konsistensi yang telah dikerjakan, kekuatan beton pada umur tertentu tergantung pada perbandingan berat air dan berat beton. Dengan perkataan lain, jika angka perbandingan air terhadap beton sudah tertentu, maka kekuatan beton pada umur tertentu pada dasarnya dapat diperoleh, dengan syarat bahwa campurannya plastis, dapat dikerjakan, dan agregatnya baik dan tahan lama, dan bebas material yang merugikan. Sifat yang paling penting dari beton adalah sifat mekaniknya yaitu sifat kekuatan tekan, kekuatan lentur, dan kekuatan tarik. Sifat beton berubah karena sifat dari bahan-bahan pembentuk beton yaitu pasir, semen, batu, air maupun perbandingan campurannya. Beton adalah material komposit yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian sama sekali tentang beton teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini seirng menghasilkan persoalan pada produk, anatara lain reputasi jelek dari beton sebagai materi bangunan. Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang banyak dipergunakan dalam pelaksanaan struktur bangunan modern. Beton diperoleh dengan mencampurkan semen portland, air dan agregat. Kadang kala beton masih ditambah lagi dengan bahan kimia pembantu admixture untuk mengubah sifat-sifatnya ketika masih berupa beton segar fresh concrete atau beton keras. Pada beton yang baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortar. Demikian pula halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi oleh mortar. Jadi kualitas pasta atau mortar menentukan kualitas beton. Semen adalah unsur kunci dalam beton, meskipun jumlahnya hanya 7-15 dari campuran. Beton dengan jumlah semen yang sedikit sampai 7 disebut beton kurus lean concrete, sedangkan beton dengan jumlah semen yang banyak sampai 15 disebut beton gemuk rich concrete Nugraha, P., 2007. Universitas Sumatera Utara Sebagai materi komposit, keberhasilan penggunaan beton tergantung pada perencanaan yang baik, pemilihan dan pengadaan masing-masing material yang baik, proses penanganan dan proses produksinya. Sifat beton adalah bahwa temperatur akibat kebakaran tidak menyebabkan perubahan mendadak. Beton pertama-tama mengembang, tetapi kehilangan kelengasan yang progresif pada pasta semen menyababkan komponen ini menyusut dan karenanya membantu mengimbangi pengembangan termal dari agregat. Panas energi yang dipakai untuk menghilangkan kelengasan ini mengurangi kecepatan naiknya temperatur permukaan. Kehilangan kekuatan beton akibat dehidrasi pasta semen karenanya dapat terbatas pada lapisan permukaan. Akibatnya, dapat dikatakan beton cukup tahan terhadap kebakaran Nugraha, P., 2007. Universitas Sumatera Utara

1.2. BATASAN MASALAH •