Pengujian Porositas Beton Pengujian Densitas Beton

4.1.2 Pengujian Porositas Beton

Persen porositas beton dapat diperoleh dengan menggunakan rumus 3.2. Tabel 4.5 Data Porositas Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 20 menit Sampel Temperatur o C Porositas 1 100 7,2 2 200 7,9 3 300 7,6 4 400 8,2 5 500 8,6 6 600 14,2 7 700 16,8 8 800 18,3 Tabel 4.6 Data Porositas Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 40 menit Sampel Temperatur o C Porositas 1 100 8,2 2 200 8,6 3 300 9,1 4 400 9,8 5 500 10,7 6 600 15,3 7 700 17,6 8 800 18,6 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Data Porositas Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 60 menit Sampel Temperatur o C Porositas 1 100 8,4 2 200 9,6 3 300 10,5 4 400 10,8 5 500 13,2 6 600 17,3 7 700 18,8 8 800 20,3 Grafik Temperatur -vs- Porositas 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 8 P o ro s it a s penahanan 20 menit penahanan 40 menit penahanan 60 menit Temperatur x10 2 o C Gambar 4.2 Hubungan antara Porositas dengan Temperatur Universitas Sumatera Utara Pada hasil pengujian diatas terlihat bahwa semakin tinggi temperatur pembakaran, maka porositas beton makin besar, hal ini dapat berakibat beton menjadi keropos. Bila dibandingkan antara kuat tekan denagn porositas akan berbanding terbalik. Semakin kecil porositas beton semakin besar nilai kuat tekan beton, hal ini disebabkan karena H 2 O yang terkandung didalam beton sebagian besar akan menguap. Hal ini dapat dibuktikan pada gambar 4.2 dimana peningkatan temperatur pembakaran menyebabkan angka porositas beton meningkat akan tetapi nilai kuat tekan beton berkurang. Kondisi tersebut disebabkan beton yang dibakar akan terjadi penguapan air bebas dalam pori–pori kapiler yang berukuran besar, kemudian disusul air dalam pori – pori gel yang lebih kecil ukurannya tapi terikat gesekan lebih kuat. Molekul air yang akan keluar migrasi terhalang, maka terjadi gesekan dengan pori – pori beton akibatnya timbul retak – retak mikro, sehingga porositas beton meningkat. Dengan meningkatnya porositas, maka kuat tekan beton menjadi turun dan kerusakan struktur beton.

4.1.3 Pengujian Densitas Beton

Nilai densitas beton dapat diperoleh dengan menggunakan rumus 3.3. Tabel 4.8 Data Densitas Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 20 menit Sampel Temperatur o C Densitas Cgs grcm 3 Densitas SI kgm 3 1 100 2,87 2.870 2 200 2,84 2.840 3 300 2,97 2.970 4 400 2,93 2.930 5 500 2,87 2.870 6 600 2,83 2.830 7 700 2,74 2.740 8 800 2,71 2.710 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Data Densitas Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 40 menit Sampel Temperatur o C Densitas Cgs grcm 3 Densitas SI kgm 3 1 100 2,85 2.850 2 200 2,95 2.950 3 300 2,81 2.810 4 400 2,83 2.830 5 500 2,85 2.850 6 600 2,79 2.790 7 700 2,74 2.740 8 800 2,69 2.690 Tabel 4.10 Data Densitas Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 60 menit Sampel Temperatur o C Densitas Cgs grcm 3 Densitas SI kgm 3 1 100 2,94 2.940 2 200 2,86 2.860 3 300 2,92 2.920 4 400 2,85 2.850 5 500 2,77 2.770 6 600 2,79 2.790 7 700 2,74 2.740 8 800 2,67 2.670 Universitas Sumatera Utara Grafik Temperatur -vs- Densitas 2.5 2.55 2.6 2.65 2.7 2.75 2.8 2.85 2.9 2.95 3 1 2 3 4 5 6 7 8 D e n s it a s g r c m 3 penahanan 20 menit penahanan 40 menit penahanan 60 menit Temperatur x10 2 o C Gambar 4.3 Hubungan antara Temperatur dengan Densitas Gambar 4.3 menunjukkan hubungan antara temperatur dengan nilai densitas yang berbeda untuk tiap waktu penahanan. Grafik yang dihasilkan tidak turun secara linear pada suhu tertentu, hal ini disebabkan massa kering beton setelah pembakaran berbeda-beda, baik pada waktu penahanan 20 menit, 40 menit maupun 60 menit. Massa beton yang menurun menghasilkan nilai densitas yang juga menurun. Hal tersebut dikarenakan beton yang mulai keropos dan mempengaruhi massa dari beton. Disaat suhu pembakaran 600 o C terlihat nilai densitas beton mulai menurun. Ternyata semakin lama beton dibakar, densitas yang dihasilkan semakin menurun massa beton akan menurun. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu penahanan yang diberikan, H 2 O yang terkandung di dalam beton mulai menguap, sehingga beton mulai mengering dan menyebabkan keretakan pada beton. Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Pengamatan Warna dan Kondisi Visual Beton