BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data
4.1.1 Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan alat Mesin Compressor Compressor Mechine. Kuat tekan beton dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus 3.1.
Data hasil pengujian kekuatan tekan beton untuk tiap-tiap suhu dan waktu pembakaran adalah sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Beton Normal Tanpa Pembakaran
Sampel Beban Tekan
Kg Kuat Tekan
MPa 1
18.800 23,949
2 20.000
25,478 3
17.200 21,911
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Kuat Tekan Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 20 menit
Sampel Temperatur
o
C Beban Tekan
Kg Kuat Tekan
MPa 1
100 16.700
21,274 2
200 16.800
21,401 3
300 17.670
22,509 4
400 17.200
21,911 5
500 16.200
20,637 6
600 7.200
9,172 7
700 6.730
8,573 8
800 4.600
5,860
Tabel 4.3 Data Kuat Tekan Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 40 menit
Sampel Temperatur
o
C Beban Tekan
Kg Kuat Tekan
MPa 1
100 16.200
20,637 2
200 16.470
20,980 3
300 16.000
20,382 4
400 15.670
19,961 5
500 14.530
18,509 6
600 6.400
8,153 7
700 6.200
7,898 8
800 4.130
5,261
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Data Kuat Tekan Beton dengan Pembakaran dan waktu penahanan 60 menit
Sampel Temperatur
o
C Beban Tekan
Kg Kuat Tekan
MPa 1
100 16.070
20,471 2
200 14.100
17,962 3
300 14.130
18,000 4
400 14.000
17,834 5
500 12.200
15,541 6
600 6.130
7,809 7
700 5.730
7,299 8
800 3.930
5,006
Grafik Temperatur -vs- Kuat Tekan
5 10
15 20
25
1 2
3 4
5 6
7 8
K u
a t
T e
k a
n M
P a
penahanan 20 menit penahanan 40 menit
penahanan 60 menit
Temperatur x10
2 o
C
Gambar 4.1 Grafik Temperatur
o
C –vs- Kuat Tekan MPa
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa semakin tinngi temperatur maka kuat tekan beton semakin rendah. Dari suhu 100
o
C sampai 500
o
C kuat tekan yang dihasilkan masih memenuhi tipikal kuat tekan beton normal yaitu tidak boleh kurang
dari 17,5 MPa dengan tujuan pemakaian beton untuk perumahan. Disaat suhu 500
o
C dengan waktu penahanan 20 menit kuat tekan yang dihasilkan 20,637 MPa untuk
penahanan 40 menit kuat tekan beton nya adalah 18,509 MPa, sedangkan untuk penahanan 60 menit kuat tekan yang dihasilkan 15,541 MPa, data tersebut sudah tidak
memenuhi tipikal kuat tekan beton normal, hal ini terjadi karena air yang terserap pada agregat mulai menguap, penguapan menyebabkan penyusutan pasta semen.
Disaat temperatur 500
o
C sampai dengan 600
o
C terjadi penurunan kuat tekan yang cukup signifikan, disaat suhu 600
o
C untuk waktu penahanan 20 menit kuat tekan yang dihasilkan adalah 9,172 MPa, untuk waktu penahanan 40 menit kuat tekannya
adalah 8,153 MPa, dan untuk waktu penahanan 60 menit kuat tekannya adalah 7,809 MPa. Penurunan kuat tekan ini disebabkan karena pasta semen yang sudah terhidrasi
terurai kembali CaOH
2
→ CaO + H
2
O. CaO kapur yang bersifat higroskopis menyerap air, sedangkan H
2
O mulai menguap pada temperatur 100
o
C karena panas sehingga menyebabkan beton kering dan rapuh.
Ternyata bila dibandingkan nilai kuat tekan pada waktu penahanan 20 menit, 40 menit dan 60 menit, kuat tekan beton yang dihasilkan semakin menurun. Semakin
lama waktu penahanan maka kuat tekan yang dihasilkan semakin menurun. Semen dan air berfungsi sebagai perekat serta penguat beton. Selama proses
hidrasi, dua komponen senyawa terpenting dalam butiran semen yaitu C
2
S dan C
3
S akan bereaksi dengan H
2
0 dan menghasilkan CSH dan CaOH
2
. CSH berfungsi sebagai zat penentu kekerasan beton dan pengikat agregat.
Disaat suhu lebih dari 500
o
C akan terlihat penurunan kekuatan betonnya, penurunannya bisa mencapai 50 - 80 dari kekuatan awal beton. Kapur dari hasil
pembakaran ini bila ditambahkan air akan mengembang dan retak-retak.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Pengujian Porositas Beton