BAB III GAMBARAN DATA PKLM
A. Ketentuan Umum dan Dasar Perpajakan
Dasar hokum ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2007 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak,
pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Fungsi pajak
Di dalam peraturan ada dua fungsi pajak yaitu :
32
Universitas Sumatera Utara
33
a. Fungsi budgeting
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur regulerend
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakansanaan pemeritah dalam bidang ekonomi.
3. Sistem Pemungutan Pajak
Didalam peraturan perpajakan, system pemungutan pajak terdiri dari: a.
Official Assessment system Adalah suatu sistem pemungutan yang member wewenang kepada pemerintah
fiskus untuk menentukan besar pajak yang terutang oleh wajib pajak. b.
Self Assessment Syistem Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada Wajib Pajak
untuk menentukan sendiri besar pajak yang terutang. Di Indonesia saat ini menggunakan sistem Self Assessment. Wajib Pajak berhak menghitung,
menghitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.
Universitas Sumatera Utara
34
c. With Holding Syistem
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan Waji Pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
B. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 belum diatur dengan jelas persyaratan subjektif mengenai : saat dimulainya kewajiban perpajakan Wajib
Pajak, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan Penghasilan Kena Pajak PKP, serta pengaturan criteria penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
dan objektif mengenai : saat dimulainyakewajiban perpajakan Wajib Pajak, pemberian Nomor Pokok WAjib Pajak NPWP dan Penghasilan Kena Pajak PKP,
serta pengaturan kriteria penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan pencabutan Penghasilan Kena Pajak PKP.
Sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 menyebutkan bahwa “ Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif
dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jendral Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya di berikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan masalah Nomor Pokok Wajib Pajak ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor : KEP-161PJ2001 tentang jangka Waktu Pendaftaran
dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan danatau Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan.
Prosedur Kerja a.
Wajib Pajak mengajukan berkas pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dengan menggunakan Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak
beserta persyaratannya. b.
Petugas TPT menerima Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas pendaftaran
belum lengkap, berkas pendaftaran dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi. Dalam hal berkas pendaftaran belum lengkap, Petugas TPT akan
mencetak Bukti Penerimaan Surat BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD. BPS akan diserahkan kepada wajib pajak sedangkan LPAD akan
digabungkan dengan berkas pendaftaran kemudian diteruskan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.
c. Pelaksanan Seksi Pelayanan merekam berkas pendaftaran Wajib Pajak
Universitas Sumatera Utara
d. Pelaksanaan Seksi Pelayanan mencetak Surat Keterangan Tardaftar SKT dan
Kartu NPWP kemudian menyerahkan ke Kepala Seksi Pelayanan.Surat Keterangan Terdaftar SKT dan Kartu NPWP diterbitkan dalam rangkap dua :
Lembar ke-1 : untuk Wajib Pajak Lembar ke-2 : untuk Arsip Kamtor Pelayanan Pajak
e. Kepala Seksi Pelayanan Menandatangani Surat Keterangan Terdaftar.
f. Proses dilanjutkan dengan SO? Tata Cara Penuntasan Dokumen dan SOP Tata
Cara Penyampaian Dokumen. g.
Proses Selesai Jangka Waktu Penyelesaian :
Paling lama 1 satu hari kerja setelah permohonan pendaftaran beserta persyaratan diterima secara lengkap Keputusan Dirjen Pajak KEP-161PJ2001 tanggal 21
Februari 2001 tentang Jangka waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan
dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 1.
Pengertian Nomor Pokok wajib Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah dalam administrasi perpajakan yang
digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
37
Dengan mendapatkan NPWP berarti tidak satupun Wajib Pajak, Wajib Potong, atau Wajib Pungut yang mempunyai tanda pengenal yang sama dengan wajib Pajak,
Wajib Potong, atau Waji Pungut telah terdaftar di Direktorat Jendral Pajak. Setiap Wajib Pajak hanya memiliki 1 satu Nomor Pokok Wajib Pajak mempunyai
12 dua belas angka dengan susunan sebagai berikut : a.
8 delapan angka merupakan Nomor Pokok b.
1 satu angka merupakan angka pencetakan c.
3 angka merupakan Nomor Pokok Kantor Pelayanan Pajak. Contoh dari suatu Nomor POkok Wajib Pajak adalah 21.027.013.8-122.000
21.027.013 = Nomor Pokok
8 = Nomor Pengecekan
122 = Nomor Pokok Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
2. Pendaftaran Wajib Pajak
Pendaftaran Waji Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak diatur dalam pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga Undang-Undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Prpajakan. Setiap Wajib Pajak yang memperoleh penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP wajib harus
mendaftarkan diri pada Direktorat Jendral Pajak dimana Wajib Pajak bertempat tinggal bertempat kedudukan dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
38
Sebelum memenuhi kewajibannya dalam perpajakan, Wajib Pajak harus sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Seseorang yang tidak mendaftarkan diri untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak, dapat dikenakan sanksi perpajakan. 3.
Kewajiban Mendaftarkan Diri Yang wajib mendaftarkan diri adalah :
a. Wajib Pajak Badan
Setiap Wajib Pajak Badan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan PajakKantor Penyuluhan Pajak di tempat badan tersebut berkedudukan.
b. Wajib Pajak Perseorangan Orang Pribadi
1. Bagi setiao Wajib Pajak yang memperoleh Penghasilan Tidak Kena Pajak
PTKP yang ditetapkan sebagai berikut : -
Rp 13.200.000 untuk diri Wajib Pajak -
Rp 1.200.000 tambahan untuk Wajib Pajak Kawin Keluarga -
Rp 1.200.000 untuk tanggungan setiap orang sedarah semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan
sepenuhnya, paling banyak 3 tiga orang untuk setiap keluarga. -
Rp 13.200.0000 tambahan untukseorang istri yang mempunyai penghasilan dari usaha atau dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya
dengan usaha suami atau anggota keluarga lain.
Universitas Sumatera Utara
39
Catatan : Penghasilan Tidak Kena Pajak dapat berubah sesuai dengan SK Menteri Keuangan karena perkembangan ekonomi.
2. Untuk wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah karena hidup
terpisah berdasarkan hakim dan dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian.
c. Bentuk Usaha Tetap
Yaitu bentuk usaha yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha secara teratur di Indonesia, sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 ayat 5
Undang-Undang PPh Nomor 17 Tahun 2000. d.
Wajib Pajak sebagai PemungutPemotong Pajak Wajib Pajak Non Subyek seperti bendaharawan dan badan-badan tertentu yang ditetapkan Menteri
Keuangan. e.
Pengusaha Kena Pajak Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak danatau Penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya,
tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dendan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali pengusaha kecil yang memilih untuk
dikukuhkannya menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Universitas Sumatera Utara
40
4. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak
Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak adalah : a.
Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak. b.
Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
c. Untuk keperluan yang berhubbungan dengan dokumen perpajakan, karena yang
berhubungan dengan dokumen perpajakan diharuskan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
d. Untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan misalnya dalam Surat
Setoran Pajak SSP yang ditetapkan sendiri maupun pemotonganpemungutan oleh pihak ketiga harus mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
e. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan
mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak dalam dokumen-dokumen yang diajukan, seperti dokumen-dokumen impor PIB, dokumen ekspor PEB.
f. Untuk keperluan pelaporan Surat Pemberitahuan SPT masa atau tahunan.
5. Pencantuman Nomr Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak harus dituluskan dalam setiap dokumen perpajakan, antara lain pada :
a. Formulir perpajakan yang dipergunakan Wajib Pajak.
b. Surat menyurat dalam hubungan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
41
c. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajubkan mengisi Nomor
Pokok Wajib Pajak. 6.
Tempat Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Dalam peraturan perundang-undangan perpajakan tentang pendaftaran ditentukan
sebagai berikut : a.
Tempat pendaftaran diri Wajib Pajak untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak adalah di Kantor Direktorat Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Pribadi, tempat kedudukan badan atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak yang bersangkutan.
b. Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada pada dua
atau lebih wilayah kerja Kantor Direktorat Jendral Pajak, Direktorat Jendral Pajak menetapkan tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak.
7. Jangka Waktu Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
a. Untuk Wajib Pajak Usahawan, jangka waktu pendaftaran Nomor Pokok Wajib
Pajak adalah paling lambat 1 satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. b.
Untuk Wajib Pajak Non Usahawan, jangka waktu pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak paling lambat pada akhir bulan berikutnya apabila sampai dengan
suatu bulan berikutnya apabila sampai dengan suatu bulan tahun buku memperoleh pengfhasilan yang melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak.
Jangka waktu penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
42
8. Sanksi Tidak Mendaftarkan Diri Untuk Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan didalam pasal 39
ayat 1 disebut setiap orang yang dengan sengaja : a.
Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PengusahaKena Pajak;
b. Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak
atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; c.
Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; d.
Menyampaikan Surat Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan
Negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak
terutang yang tidak atau kurang dibayar. 9.
Wajib Pajak Yang Tidak Wajib Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak a.
Wajib Pajak yang tidak mempunyai penghasilan lain penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan dalam hubungan kerja, dan pekerjaan atau
jabatan tersebut hanya dari satu pemberi kerja. b.
Seseorang yang tidak mempunyai penghasilan netto tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
c. Istri yang memperoleh penghasilan tetapi penghasilan dan hartanya digabung
dengan suami. Dengan kata lain wanita kawin dengan tidak pisah garta tidak
Universitas Sumatera Utara
43
wajib mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak. Dalam hal seperti ini apabila suaminya mempunyai penghasilan maka wajib mempunyai Nomor Pokok
Wajib Pajak adalah suaminya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DATA DAN EVALUASI