51
B. Tata Cara Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Secara Jabatan
Prosedur Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan berdasarkan KEP-161 tentang Tata Cara Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai
berikut : 1.
Petugas Pendaftaran Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan pajak mempunyai tugas : a.
Menerima data Wajib Pajak danatau Pengusaha Kena Pajak yang telah memenuhi syarat untuk dikukuhkan secara jabatan oleh petugas yang
melaksanakan kegiatan ekstensifikasi, maupun dari Kantor Penyuluhan Pajak. b.
Meneliti Administrasi Kantor Pelayanan Pajak untuk mengetahui apakah Wajib Pajak sudah terdaftar apa belum.
Catatan : 1 Dalam hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka kepadanya tidak
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. 2 Untuk Wajib Pajak berstatus cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau
wanita kawin tidak terpisah harta diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan aturan sebagai berikut :
- Kode Wajib Pajak sama dengan Kode Wajib Pajak Pusat, Kode Wajib Pajak Domisili atau Kode Wajib Pajak Suami.
Universitas Sumatera Utara
52
- Kode Administrasi Perpajakan sesuai yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak mendaftar.
3 Dalam hal Wajib Pajak pernah terdaftar, maka kepadanya diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak yang sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak semula.
c. Mengisi formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak
KP.PDIP.4.1-00 dari data yang diterima. d.
Menandatangani Formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak KP.PDIP.4.1-00 pada kolom diisi oleh dinas dalam hal pemberian
Nomor Pokok Wajib Pajak danatau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Secara Jabatan.
e. Merekam data Wajib Pajak dari formulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak KP.PDIP.4.1-00 sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan, mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD untuk
digabungkan dengan formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak KP.PDIP.4.1-00.
f. Dalam hal pengukuhan Penguaha Kena Pajak petugas mengisi dan merekam
Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat KP.PDIP.4.7-00 dari data yang diterima.
g. Mencetak Surat Keterangan Terdaftar KP.PDIP.4.2-00, Kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak KP.PDIP.4.2-00, Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak KP.PDIP.4.4-00 danatau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Universitas Sumatera Utara
KP.PDIP.4.3-00 dan kemudian diteruskan kepada kepala Seksi Tata Usaha Perpajakan untuk ditandatangani.
h. Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar KP.PDIP.4.2-00, Kartu Nomor
Pokok Wajib Pajak KP.PDIP.4.3-00 kepada Wajib Pajak melalui pos tercatat paling lama pada hari kerja berikutnya.
i. Mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang telah diberikan di formulir
Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak KP.PDIP.4.1-00, selanjutnya membuat berkas sementara Wajib Pajak dan Surat Lainnya untuk
diteruskan ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip TAPSIP 2.
Petugas Pendaftaran Wajib Pajak pada Kantor Penyuluhan Pajak mempunyai tugas :
a. Menerima data Wajib Pajak danatau Pengusaha Kena Pajak yang telah
memenuhi syarat untuk dikukuhkan secara jabatan dari petugas yang melaksanakan kegiatan atau ekstensifilasi.
b. Mengirimkan data Wajib Pajak pada butir diatas ke Kantor Pelayanan Pajak
paling lama pada hari kerja berikutnya. Bentuk dan jenis formulir yang digunakan :
1. KP.PDIP.4.1-00
Surat Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib
Pajak 2.
KP.PDIP.4.2-00 Surat Keterangan Terdaftar
3. KP.PDIP.4.3-00
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
4. KP.PDIP.4.4-00
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak
Universitas Sumatera Utara
5. KP.PDIP.4.7-00
Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan dapat dilakukan apabila
ada orang atau badan yang menurut ketentuan perpajakan sudah harus mendaftarkan dirinya untuk menjadi Wajib Pajak dan memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak,
tetapi orang pribadi atau badan tersebut tidak mendaftarkan dirinya, maka kepadanya akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan.
Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabtan biasanya dilakukan oleh petugas pajak yaitu dengan jalan penyisiran yang dilakukan diwilayah kerja kantor
pelayanan pajak tersebut. Penyisiran merupakan salah satu cara meningkatkan jumlah Wajib Pajak.
Penyisiran dilakukan guna mengetahui apakah masyarakat sudah mendaftarkan dirinya menjadi Wajib Pajak dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak serta
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
C. Perkembangan Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Kota
Perkembangan Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN KOTA
Per 1 Januari 2008 sd 15 Mei 2010
Wajib Pajak Terdaftar Per 1 Jan
2008 Per 1 Jan
2009 Per 1 Jan
2010 01-01-2010
sd 15-05-2010
WP Orang Pribadi 49.241
63.954 83.732
89.599
WP Badan 4.484
5.027 5.608
5.947
Total 53.725 68.981
89.340 95.546
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah wajib pajak yang terdaftar baik
itu Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota setiap tahunnya mengalami peningkatan 62,06.
Cara perhitungan sebagai berikut : 95.546 – 89.340 = 6.206
100 = 6.206
1 – x
Universitas Sumatera Utara
56
Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yaitu : 1.
Karena takut kena Sunset policy atau denda Administrasi 2.
Untuk Menjaga Ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan Administrasi Perpajakan
3. Untuk Tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya. Selain itu, dengan adanya KEP-338PJ.2000 tentang pemberian Nomor
Pokok Wajib Pajak Bagi Karyawan yang penghasilannya diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak.
D. Hambatan Dalam Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak