BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fotografi Ortodonti
Penggunaan fotografi dibidang ortodonti telah ada sejak sekolah kedokteran gigi dibuka tahun 1839.
4
Dalam bidang ortodonti, foto digunakan untuk diagnosis, rencana perawatan, dan dokumentasi.
2-4,13
2.1.1 Macam-Macam Foto di Bidang Ortodonti
Dalam bidang ortodonti dikenal dua macam foto, yaitu foto intra oral dan foto ekstra oral.
1-5
Foto intra oral merupakan foto yang mencakup rongga mulut pasien, sedangkan foto ekstra oral merupakan foto yang mencakup kepala dan rahang
pasien.
4,5
Foto intra oral terdiri atas lima macam, yaitu foto pandangan anterior dengan gigi dalam keadaan oklusi, foto pandangan bukal gigi geligi sebelah kanan, foto
pandangan bukal gigi geligi sebelah kiri, foto oklusal rahang atas, dan foto oklusal rahang bawah.
3-5
Contoh foto intra oral dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Foto ekstra oral terdiri atas tiga macam, yaitu foto frontal wajah dengan bibir dalam keadaan istirahat, foto lateral wajah dengan bibir dalam keadaan istirahat, dan
foto oblik dengan posisi pasien miring 45 .
3-5,7,8
Contoh foto ekstra oral dapat dilihat pada Gambar 2.
5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Foto intra oral. a foto oklusal rahang atas. b foto oklusal rahang bawah. c foto pandangan bukal gigi geligi sebelah kanan. d foto
pandangan anterior dengan gigi dalam keadaan oklusi. e foto pandangan bukal gigi geligi sebelah kiri.
5
Gambar 2. Foto ekstra oral. a foto lateral, b foto frontal, c foto oblik.
7
2.1.2 Kegunaan Foto Ekstra Oral di Bidang Ortodonti
Dalam bidang ortodonti, foto frontal digunakan untuk: a.
Penentuan morfologi tipe wajah. Pada foto frontal, pengukuran tipe wajah dapat dilakukan dengan rumus facial index, upper facial index, lower facial index,dan
chin index.
15
a b
c d
e
a b
c
Universitas Sumatera Utara
b. Pemeriksaan proporsional wajah. Wajah yang proporsional dinilai dari
keharmonisan tinggi wajah bagian bawah lower facial dengan jarak glabela ke subnasal. Jika sepertiga wajah bawah lebih pendek, maka kemungkinan pasien
mengalami deep bite. Jika sepertiga wajah bawah lebih tinggi, maka kemungkinan pasien mengalami open bite.
3,5,8
c. Pemeriksaan kesimetrisan wajah. Pemeriksaan kesimetrisan wajah
dilakukan dengan membagi wajah menjadi dua bagian secara vertikal sama besar.
2,5,7,8
Maloklusi gigi dapat menyebabkan wajah menjadi asimetri. Asimetri wajah yang nyata dapat disebabkan oleh trauma ataupun penyakit, misalnya
hemifasial hipertrofi atrofi, cacat kongenital, kondilus hiperplasia unilateral, ankilosis unilateral, dan lain-lain.
8
d. Pemeriksaan keadaaan bibir pasien. Bibir diklasifikasikan menjadi empat,
yaitu bibir kompeten, inkompeten, kompeten potensial, dan everted. Bibir kompeten merupakan bibir yang menutup sempurna saat otot-otot dalam keadaan istirahat. Bibir
inkompeten merupakan bibir yang yang tidak menutup sempurna saat otot-otot dalam keadaan istirahat namun bisa menutup sempurna bila otot diberi kontraksi. Bibir
inkompeten terjadi karena bentuk bibir yang pendek. Bibir kompeten potensial merupakan bibir yang tidak bisa menutup sempurna karena terhalang oleh gigi
insisivus maksila yang protusi. Bibir everted merupakan bibir yang mengalami hipertrofi dan bisa menutup sempurna.
7,8
e. Media untuk memonitor perkembangan perawatan. Selama perawatan, foto
dapat membantu mengingat keadaan pasien sebelum dilakukan perawatan. Untuk
Universitas Sumatera Utara
melihat kemajuan perawatan, foto lebih mudah dilihat dibandingkan dengan studi model.
5,8
Dalam bidang ortodonti, foto lateral digunakan untuk: a.
Penentuan morfologi tipe wajah. Pada foto lateral pengukuran tipe wajah dapat dilakukan dengan rumus chin-face height index.
15
b. Penentuan profil wajah. Profil wajah terdiri atas tiga macam, yaitu profil
lurus ortognatik, cekung konkaf, dan cembung konveks.
3,7,8
c. Media untuk memonitor perkembangan perawatan. Selain foto frontal, foto
lateral juga dapat digunakan untuk melihat kemajuan perawatan.
3
Dalam bidang ortodonti, foto oblik digunakan untuk melihat garis senyum pasien. Hal ini berguna untuk melihat garis senyum pasien sebelum dan sesudah
perawatan.
3
2.1.3 Foto Ekstra Oral Sebagai Analisis Tipe Wajah