BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu mencari rerata tipe wajah anak laki-laki dan perempuan di klinik ortodonti FKG USU.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No.2 Universitas Sumatera Utara
Waktu : Mei - Juni 2010
3.3 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah pasien klinik ortodonti FKG USU yang telah dan atau sedang dirawat dengan pesawat lepas, yaitu lebih dari 300 orang dari
tahun 2005-2007.
3.4 Sampel Penelitian
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara systematic random sampling.
17
Jumlah sampel yang diambil sebesar 44 foto frontal sesuai dengan kebutuhan sampel berdasarkan rumus. Jumlah foto frontal anak laki-laki adalah 22 foto, dan anak
perempuan adalah 22 foto. Pengumpulan sampel dilakukan dengan meminjam foto di bagian klinik
ortodonti secara bertahap dengan kriteria foto sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kriteria inklusi
• Anak usia 6-12 tahun
• Belum mendapat perawatan ortodonti
• Bibir kompeten
• Ras batak asli atau batak campuran
• Posisi kepala pasien sejajar dengan garis Horizontal Frankfort
• Kualitas foto memenuhi standar fotografi ortodonti sehingga titik-titik
patokan mudah ditentukan. b.
Kriteria eksklusi •
Memiliki keasimetrisan wajah •
Mahasiswa klinik menolak meminjamkan sampel Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus :
n =
2 2
d pq
Z α
Keterangan rumus: n
= besar sampel Zα = standard deviasi normal = 95 = 1,96
p = prakiraan proporsi populasi = 0,5
q = 1-p = 0,5
d = penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang
diinginkan = 15 = 0,15
Universitas Sumatera Utara
Sehingga: n =
2 2
15 ,
5 ,
5 ,
96 ,
1
= 42,68 Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah minimal sebanyak 43 foto.
Penulis akan mengambil sampel sebanyak 44 foto agar banyaknya sampel antara anak laki-laki dan anak perempuan seimbang.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Bebas
1. Facial index merupakan indeks wajah yang diperoleh dari hasil bagi jarak
nasion - menton dengan jarak zygomaticum kanan-kiri. 2.
Upper facial index merupakan indeks wajah bagian atas yang diperoleh dari hasil bagi jarak nasion - stomion dengan jarak zygomaticum kanan-kiri
3. Lower facial index merupakan indeks wajah bagian bawah yang diperoleh
hasil bagi jarak subnasal - menton dengan jarak zygomaticum kanan-kiri. 4.
Chin index merupakan indeks dagu yang diperoleh dari hasil bagi jarak B’ point – menton dengan jarak zygomaticum kanan-kiri.
3.5.2 Variabel Terkendali
1. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki pasien FKG USU dan
tercatat pada dokumen pasien. Jenis kelamin dikategorikan atas laki-laki dan perempuan.
Universitas Sumatera Utara
2. Usia merupakan
satuan waktu umur seseorang yang dihitung dari pasien lahir sampai sekarang dan tercatat pada dokumen pasien.
3. Ras merupakan sekelompok masyarakat yang memiliki karakteristik sama
dan diturunkan secara genetik sehingga dapat membedakan satu pasien dengan pasien lainnya.
3.5.3 Variabel Tidak Terkendali
Merk kamera adalah tipe kamera yang digunakan saat dilakukan pengambilan foto frontal pasien.
3.5.4 Variabel Tergantung
Tipe wajah adalah bentuk wajah yang ditetapkan berdasarkan pengukuran dan terdiri atas leptoprosopic, mesoprosopic, dan euryprosopic. Leptoprosopic adalah tipe
wajah yang sempit dan panjang. Mesoprosopic adalah tipe wajah yang oval dan sedang. Euryprosopic adalah tipe wajah yang persegi dan pendek. Masing-masing
tipe wajah memiliki indeks yang berbeda antara laki-laki dengan perempuan.
3.6 Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1 Alat
• Scanner
• Kertas jenis Inkjet
• Kaliper merk Trickle Brand buatan China dengan ketepatan 0,05 mm
• Pensil, pulpen, penghapus, penggaris
3.6.2 Bahan
Foto frontal pasien anak-anak masa gigi geligi bercampur di klinik FKG USU.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian. a.
Kaliper merk Trickle Brand ketepatan 0,05 mm; b. Penggaris; c. Pulpen; d. Pensil
e. Penghapus
3.7 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran pada setiap foto dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dilakukan peminjaman foto secara bertahap kepada bagian klinik ortodonti
FKG USU yang telah memenuhi kriteria sampel. b.
Foto di scan dan dicetak kembali dengan menggunakan kertas Inkjet. c.
Titik-titik patokan pada foto frontal adalah titik nasion, subnasal, stomion, menton, B point dan zygomaticum kanan dan kiri.
d. Titik-titik patokan digaris dengan pensil untuk memperoleh jarak dari
nasion-menton, nasion-stomion, subnasal-menton, B’ point-menton, dan zygomaticum kanan-kiri.
a b
c d e
Universitas Sumatera Utara
e. Panjang garis diukur dengan menggunakan kaliper.
f. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan
sebelumnya dan hasilnya disesuaikan dengan nilai indeks laki-laki atau perempuan. g.
Untuk mendapatkan data yang valid, maka dilakukan pengulangan pengukuran sebanyak tiga kali pada seluruh sampel. Pengukuran kedua dilakukan tiga
hari setelah pengukuran pertama, dan pengukuran ketiga dilakukan tiga hari setelah pengukuran kedua. Hari pertama pengukuran dilakukan pengukuran sebanyak tiga
sampel dan dilanjutkan sampai selesai. Selanjutnya hari keempat dimulai pengukuran kedua dari sampel yang diukur pada hari pertama.
Gambar 15. Penentuan titik patokan dan garis. 1 garis Na-Me. 2 garis Na-Sto.
3 garis SN-Me. 4 garis B-Me. 5 garis Zy-Zy.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Cara Pengolahan Data 3.8.1 Pengolahan Data