b. Granulasi Kering
Proses ini disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula granul.
Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat kohesif agar massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya
untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau suhu tinggi 6.
Setelah penimbangan dan pencampuran bahan sama seperti pada metode granulasi basah, serbuk di ”slugged” atau dikompresi menjadi tablet yang lebar
dan datar ataupelet dengan diameter sekitar 1 inci. Kempaan harus cukup keras agar ketika dipecahkan tidak menimbulkan serbuk berceceran. Tablet kempaan ini
dihancurkan dengan tangan atau alat dan diayak, kemudian ditambahkan pelincir lalu di kempa menjadi tablet 6. Contoh tablet dengan teknik granulasi kering
antara lain tablet desogestrel, alendronat sodium, alupurinol, amitryprilin.
c. Kompresi Langsung
Adalah pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini
merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa, tetapi
sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif
Universitas Sumatera Utara
tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air cairan tubuh. Secara umum sifat zat aktif yang cocok
untuk metode kempa langsung adalah alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam
massa tablet. Contoh tablet dengan teknik kempa langsung yaitu tablet asetaminofen.
7.6 Permasalahan Dalam Pencetakan Tablet