Gambaran Klinis Varises Tungkai 1. Pengertian Varises Tungkai

10

2.1.7 Gambaran Klinis

Berdasarkan atas ukuran besar diameter pembuluh vena yang menderita varises terdapatpembagian atau klasifikasi seperti dibawah ini, yaitu: 1 Varises vena safena magna dan atau vena safena parva varises stem, 2 Varises percabangan dari vena safena varises retikularis, 3 Varises venula hyphen-webs atau spider-vein atau telangiektasia yang berukuran paling halus, yaitu berdiameter 1-2 mm, berbentuk seperti jaring laba-laba, yang memucat dengan tekanan ringan Yuwono, 2010. Secara klinis varises tungkai dikelompokkan atas varises trunkal, varises retikular, dan varises kapilar. Varises trunkal merupakan varises v.safena magna dan v.safena parava. Varises retikular menyerang cabang v.safena magna atau parva yang umumnya kecil dan berkelok-kelok hebat. Varises retikuler menyerang cabang v.safena magna atau parva yang umunya kecil dan berkelok- kelok hebat. Varises kapilar merupakan varises kapiler vena subkutan yang tampak sebagai kelompok serabut halus dari pembuluh darah J-+ong, 2005. Sesuai dengan berat ringannya, varises dibagi atas empat stadium Jong,2005 Tabel 2.1. Stadium Varises pada Ibu Hamil Stadium Gambaran Klinis I Keluhan samar tidak jelas II Pelebaran vena III Varises tampak jelas IV Kelainan kulit danatau tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun Penderita insufisisiensi vena kronis varises tungkai biasanya mengeluh merasa nyeri, lelah fatigue, rasa pegal, kaki terasa berat dan bengkak, kejang otot betis terutama pada malam hari, kulit terasa gatal di daerah pergelangan kaki, perasaan tungkai mudah lelah yang semakin terasa bila berdiri agak lama dan berjalan-jalan Cheatle dan Scott,1998; Bergan et al,2006. Universitas Sumatera Utara 11 2.1.8. Pengobatan dan Pencegahan Pengobatan insufisiensi vena kronis pada tungkai pada prinsipnya adalah usaha memperlancar aliran darah vena tungkai, yaitu dengan cara melakukan elevasi tungkai sesering mungkin, terutama setelah kegiatan berjalan-jalan, dimana elevasi dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring dengan membuat posisi kaki setinggi dengan jantung. Dengan posisi tersebut aliran darah vena akan menjadi lancar dan dilatasi vena tungkai yang berkelok-kelok menjadi tampak mengempis dan melengkuk, pada posisi tersebut secara subjektif penderita akan merasa keluhannya berkurang dengan cepat Yuwono, 2010. Tabel 2.2. Indikasi Penggunaan Terapi Kompresi dengan Stoking Tingkat kompresi mmHg Indikasi 15-20 mmHg Varises ringan selama kehamilan, pasca bedah 21-30 mmHg Varises telah menimbulkan gejala, pascaskleroterapi 31-45 mmHg Post-thrombotic syndrome, ulkus telah sembuh 45 mmHg Phlebolymphedema Teknik pembalutan atau pemakain ukuran stoking harus tepat, tidak longgar atau terlalu ketat, dan tidak perlu dipakai bila berbaring di tempat tidur. Indikasi yang terpenting dari dari terapi kompresi adalah untuk mencegah terjadinya pembengkakan atau edema pada tungkai kaki yang menderita varises. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa tekanan stoking sebesar40-40 mmHg Tabel 2.1.8.1 mencegah terjadinya pembengkakan pada penderita varises pada tungkai dibandingkan dengan tungkai yang menderita varises tetapi tidak menggunakan stoking Yuwono, 2010. Sebuah laporan ilmiah dari Mayberry 1991, menyatakan bahwa penelitian selama 15 tahun pada 113 penderita insufisiensi vena kronis tungkai yang diterapi dengan stoking, terjadi perbaikan pada 90 kasus 102 kasus dengan rata-rata waktu yang diperlukan untuk sembuh adalah 5,3 bulan Cheatle, 1998; Partsch, 1994. Untuk menghindarkan diri dari berulangnya keluhan insufisiensi vena harus dilakukan pencegahan dengan menggunakan stoking atau pembalut elastis Universitas Sumatera Utara 12 dengan atau tanpa obat-obatan flebotropik,menu makanan sehari-hari yang lebih banyak mengandung sayuran dan buah-buahan segar mengurangi jenis makanan dari hewani karena selain tidak berserat juga akan meningkatkan peninggian konsentrasi lemak dalam darah dan meningkatkan hipertensi vena. Sayuran dan buah-buahan adalah makanan yang tinggi serat dan mengandung zat-zat aktif flavonoid yang terbukti bersifat flebotropik memperbaiki tonus dinding vena atau venotonik sangat dianjurkan dikonsumsi untuk mencegah terjadinya kelemahan tonus dinding vena Yuwono, 2010. Kebanyakan terapi varises dilakukan atas indikasi kosmetik. Indikasi medis,misalnya berupa keluhan kaki berat atau sakit jika berdiri lama. Perdarahan, perubahan kulit hipotropik, dan tromboflebitis merupakan indikasi medis lain. Perdarahan biasanya terjadi pada malam hari tanpa disadari oleh penderita, terutama pada orang tua yang sudah lama varises. Terapi terdiri atas pemasangan pembalut setelah kaki diangkat beberapa waktu untuk mengosongkan vena dan meniadakan edema Jong, 2005.

2.2. Jumlah Paritas