Hubungan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Prematur di RSUP H. Adam Malik, Medan

(1)

LAMPIRAN Formulir A

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Kepada Yth:

Calon Responden

Assalamualaikum, Wr. Wb. Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Lathiefatul Habibah

NIM : 100100084

Alamat : Jl. Prof. Picauly No. 18, Medan

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan yang sedang menjalankan penelitian dengan judul “Hubungan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Prematur di RSUP H. Adam Malik Medan”.

Untuk keperluan tersebut saya meminta kesediaan Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Ibu sebagai responden, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Ibu tidak bersedia ikut dalam penelitian ini, maka tidak ada ancaman bagi Ibu, serta memungkinkan untuk mengundurkan diri dari penelitian ini. Apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat ditanyakan secara langsung kepada peneliti.

Atas perhatian Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2013 Peneliti, (Lathiefatul Habibah)


(2)

Formulir B

LEMBAR PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara yang bernama Lathiefatul Habibah, NIM 100100084, dengan judul “Hubungan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Prematur di RSUP H. Adam Malik Medan”.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya dan keluarga saya. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Medan, _____________ 2013 Responden,


(3)

Formulir C

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik, Medan

Identitas Responden

Nama Responden :

Umur :

Agama : a. Islam

b. Kristen c. Hindu d. Budha

Suku : a. Jawa

b. Batak c. Minang d. Lain-lain

Riwayat penyakit : a. Preeklampsi/ eklampsi b. Kencing manis

c. Lain-lain (sebutkan, ...) Riwayat minum obat : a. Narkotika

b. Sulfonilurea

c. Lain-lain (sebutkan, ...)

Pekerjaan : a. PNS

b. Wiraswasta

c. Lain-lain (sebutkan, ...) Riwayat melahirkan : _____________ kali

No. Rekam Medis Bayi :

Usia Kelahiran Bayi : _____________ minggu Tanggal Masuk RS (Bayi) :

Tanggal Lahir Bayi :


(4)

Pertanyaan

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda sesuai 1. Apakah Anda merokok?

a. Tidak b. Ya

c. Sudah berhenti

2. Berapa jumlah orang yang tinggal serumah dengan Anda merokok di dalam rumah? (Sebutkan, Suami/ orang tua/ ...)

a. Tidak ada b. 1 orang c. 2 orang

d. Lebih dari 2 orang

3. Berapa batang rokok per hari yang digunakan di dalam rumah Anda? a. Tidak ada

b. 1-5 batang rokok c. 5-9 batang rokok d. 10-19 batang rokok

e. 20 batang rokok atau lebih

4. Seberapa sering Anda terpapar asap rokok di tempat kerja? a. Tidak pernah

b. Kurang dari 1 jam/ hari c. 1-4 jam/ hari

d. Lebih dari 4 jam/hari

5. Ketika Anda terpapar asap rokok, berapa orang biasanya yang merokok di area kerja yang sama dengan Anda?

a. 1-2 orang b. 3-4 orang

c. 5 orang atau lebih

6. Seberapa sering Anda terpapar asap rokok di lingkungan umum selain di rumah? a. Jarang

b. 1 kali dalam seminggu


(5)

d. Setiap hari

7. Ketika Anda terpapar asap rokok, berapa orang yang merokok di lingkungan sekitar Anda?

a. 1-2 orang b. 3-4 orang


(6)

Interpretasi hasil kuesioner paparan asap rokok High Exposure/ paparan tinggi apabila terdapat salah satu kriteria berikut:

 Merokok

 Tinggal dengan seorang perokok

 Terpapar lebih dari 4 jam di tempat kerja  Terpapar setiap hari di lingkungan umum

Moderate exposure/ paparan sedang apabila terdapat salah satu kriteria berikut:  Terpapar 1-4 jam per hari di tempat kerja

 Beberapa kali terpapar di lingkungan umum No Exposure/ tidak terpapar:


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lathiefatul Habibah

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Agustus 1992

Alamat : Jl. Prof. Picauly No.18, Medan 20154

Agama : Islam

Telepon : 08176555355

Riwayat Pendidikan :

 Sekolah Dasar Negeri Kramat 06 Pagi (1997-2003)

 Sekolah Menengah Pertama Negeri 76 Jakarta (2003-2006)  Sekolah Menengah Atas Negeri 77 Jakarta (2006-2009)

 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan (2010-Sekarang) Riwayat Pelatihan :

 Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Lokal BEM PEMA FK USU- ISMKI 2011

 Workshop Hewan Coba, Scientific Class, Seminar Update Kedokteran, Seminar Ethnical Clearance & Talkshow Pre-Coass SCORE PEMA FK USU 2011

 Seminar dan Workshop Basic Life Support & Traumatology 2012  Seminar & Symposium Medan Emergency Meeting 2012

 Seminar Wilayah I PTBMMKI 2013

 Latihan Gabungan dan Bakti Sosial Wilayah I PTBMMKI 2013

 Seminar dan Workshop Musyawarah Nasional XI Jambore Nasional XVII PTBMMKI 2013


(8)

 Seminar & Workshop Medan Emergency Meeting 2013,A Comprehensive Care on Loss of Conciousness

Riwayat Organisasi :

 Sekretaris Divisi Pendidikan dan Pelatihan TBM FK USU PEMA FK USU Periode 2012


(9)

I{EALTH

RBSEARCH

ETIIICAL

COMNIITTEE

Of North

Sumatera

c/o

^

MEDICAL

SCHOOL, fINTVERSITAS SUMATERA

UTARA

JL Dr. Mansyur No. 5 Medan,20155

-

INDONESIA

Tel: +6L61-8211M5; 8210555 Fax: +62-61-8216264, E-mail: komet_Ikusu@yahoo.com

PERSETUJUAI\i KOIVIISI ETIK TENTANG

PELAKSANTAATT PENELITIAN BIDATTG KESEIIATAN

Nomor: 184 /KOMET/f'K USU/2013

Yang bertanda tangan di bawatr ini, Ketua Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utarq setelah dilaksanakan pembahasan dan penilaian usulan penelitian yang berjudul :

*Ilubungan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil dengan kejadian Bayi Prematur

di RSUP H. Adam Malih Medan"

Yang menggunakan

manusia dan'--+enrm sebagai subjek penelitian dengan ketua Pelaksana/Peneliti Utama : Lathiefatul llabibah

Dari Institusi : Fakultas Kedokteran USU

Dapat disetujui pelaksanaannya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kode etik penelitian biomedik.

Medan, 19 Juli 2013

Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan

1:l.Fakulhs Kedqkteran Universitas Sumatera Utara


(10)

BIDAI\IG PENELITIAI\I & PENGEMBANGAN

Jln. Prof. H. M. Yamin SH No. 47 Medan

-

Teip (061) 4158766 (Pst.775) Nomor

Sifat Lampiran Perihal

,h

/LitBangfi/l7zafi

:-: Permohonan Izin Validatas An. Lath iefatul Habibah Kepada Yth:

Kepala SMF Obgyn

RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Medan

b

J.rli 20t3

Di-Tempat

Dengan hormat,

Sesuai dengan persetujuan Direktur RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dengan ini kami hadapkan mahasiswa:

Nama

: T|THIEFATAL

HABIBAII

NIM

:100100084

Instiiusi

:

S-1 F*kultxs Kedokieran USU

Untuk mengadakan

Uji

Validitas di tempat saudara dari tanggal 30 Juli 2013 sampai dengan tanggal30 Agustus 2013 denganjudui :

Hubungan Paparan Asap Rokok Pada lbu Hamil Dengan Kejadian Bayi Premntur

Di

RSUP H. Adam Malik Medan.

Untuk terlaksananya Uji Validitas tersebut, kiranya Saudara dapat membantunya, jika yang bersangkutan telah menyelesaikan tugasnya agar dikembalikan kepada kami.

Demikian disanrpaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Tembusan:

1. Wadir Bidang SDM

Dan Pendidikan

2.

Arsip

Kabid Penelitian & Pengembangan


(11)

PEMERINTAH

KOTAMBDAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DR.

PIRI{GADI

(AKREDITASI DEP. KES. RI NO : HK.00.06.3.5.738 TGL.9 FEBRUARI 20A7 ) Jalan Prof. H.M. Yamin, SHNo.47 MEDAN

Tel : (061) 4$6A22 - 4t5870r - Fax. (061) 4sZI223

Nomor Sifat Lampiran Perihal

e\9Y

t42o.2txt2ot3 Medan,9o Oktober 2013

-Selesai Melaksanakan

llji

Validitas Dan Reliabilitas

An

Lathictatul Habibah

Kepada Yth:

Dekan Fakultas Kedokterun Universitos S umatera Utara

Di-Tempat

Dengan hormat,

Membalas surat saudara no

: 478NN5.2.1.1/SPB/2013 tanggal

: 24 Juli 2013 perihal : Izin Penelitiarg dengan ini kami sampaikan bahwa:

Nama

: I-aITHIEFATUL HABIBAH

NIM

:100100084

'

lurusan

: S-I Fakultas Kedokterun

USU

Telah selesai melaksanakan Uji Validitas Dan Reliabilitas di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Kota Medan denganjudul :

Hubungan Paparan Asap Rokole Pada lbu Hamil Dengan Kejadian Bayi Pre*wtur

Di

RSUP H-Adam Malik"

Untuk kelangsungan kegiatan Uji Validitas Dan Reliabilitas, kiranya saudara dapat memberikan kepada

kari2

(dua) eksp.KTI.

Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

6f

4tl--r

lrunl

t

I rmtl

NrP.1401120748


(12)

.ft,

KEMEIITERIAN KESEHATAN

RI

€.r3 *,

.ffi\

DTRTKToR#r

JEIDBRAT,

Brila rrpAyA

rrosprrarAr *t#'i,*

'' Jl.Bunga l-au No. 17 Medan 20136

Telp. (061) 8360381 8360405

Nomor

Lampiran Perihal

: L8.02.03.II.4. Uroot : Ijin Penetitian

Medan,

29luli20l3

Kepada Yth

:

lca;rv

RSUP.H.Adam Malik

di

Medan

Menghunjuk surat Pembantu Dekan

I

Fakultas

Kedokteran

Universitas Sumatera Utara No.458A-IN5.2.1.I/SPBDA13 tertanggal 17 Juli 2013 Perihal : trzin Penelitian makabersama iui kami hadapkan peneliti unfuk dibantu sesuai proposal dan pelaksanaannya. Adapun mahasiswa

/

peneliti tersebut adalah :

Nama

:

Lathiefatul Habibatt

NIM

:

100100084

Institusi :

Fakultas Kedokteran

-

USU

Judul

:

"

Hubungan Paparan Asap Rokok Pada

Ibu

Hamil Dengan Kejadian

Bayi Prematur Di RSUP tr{. Adam Malik Medan"

Perlu kami informasikan Surat

ljin

Penelitian ini berlangsung paling lambat selama

t

(satu) bulan terhitung sejak tanggal surat ini dikeluarkan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Plh. Kepala Instalasi Litbang

NrP 19621

(L-/

:rtjl*1rj_?*-t,cfroffi*


(13)

" Jl.Bunga Lau No- 17 Medan 20136

KIEMELITERIAN TiESEI{ATA}.I RI

ii!.4.s,

sEKEKlrOnAr

JEngDtrRAt BISA

UBAYA

E{ESEE{ATAfl

_"$n'E.1f''r.Ti-€fj

RUmffiAS{

SAK[?

UfimEI&fi

PUSAT

qffiE:**"€""

rftiffis*

EX,{N}AM

MALTK

IOIO

Telp. (061) 8360381 8360405

Nomor

Lampiran Perihal

Kepada Yth :

: LB.02.03.II.4.

k

rq

Lathiefatul Habibali 100100084

Fakultas Kedoktera-n

-

UgU

Medan, Zgltl/ri}Al3

: Ijin Penelitian

*,"./fus,..:.W.$.

Irlama

NIM

Irrstitusi Judul

Itr

'

R.SUP.H.Adam Malik

di

A4-e-d

u

l''vie,nghrurjuk surat Fembanflr Dekan

I

F'akulras

Idedokteran

Universitas Sutnatera Utara No.458/iJN5.2.1.I/SPB i2013 tertanggal 17 Juli 2013 Perihal : Izin Fenelitian maka bersama ini kami iiaclapiian penetriti untuk dibanru sesuai proposal Can pelal<sarmannya" Adapur mahasiswa

/

peneliti t$rseL,et adaiah :

Perlu karni informasikan Surat

Ijin Penelitian

ini berlangsung paling lambat selama

I

(satu) buatran terhitung sejak tanggal surat ini dikeluarkan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimal<asih.

Plh. Kepala furstalasi Litbang

I emuusan :

t.

Kq,$idang

Diklit I{SUP F{.rldain

Malik Medan

()--/

uslia

12 198403 2002


(14)

ffi*#

Jl-Bunga l-au No. 17 Medan 20136

Telp. (ffi1) 8360381 8360405

Nomor

Lampiran Perihal

: LB.02.03.II.4.

bo

a

: Ijin Penelitian

Medan,

l$uli2013

Kepada

W

Yth

Pdr'vr,n

:

lUdt|'

RSUP.H.Adam Malik

di

Medan

Menghunjuk surat Pembantu Dekan

I

Fakultas

Kedokteran

Universitas Sumatera Utara No.4584JN5.2.1.1/SPB12013 tertanggal l7 Juli 2013 Perihal : Izin Penelitian maka bersama ini kami hadapkan peneliti untuk dibantu sesuai proposal dan pelaksanaannya. Adapun mahasiswa

/ peneliti

tersebut adalah :

Nama

:

Lathiefatul llabibah

NIM

:

100100084

Institusi :

Fakultas Kedokteran

-

USU

Judul

:

"

Hubungan Paparan Asap Rokok Pada

lbu

Hamil Dengan Kejadian

Bayi Prematur Di RSUP I{. Adam Malik Medan'

Perlu kami informasikan Surat Ijin Penelitian

ini berlangsung

paling lalor,}lat selama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat ini dikeluarkan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Plh. KepalaInstalasi Litbang

a)---'


(15)

DEPARTEMEFI KESEHATAN RI KTORAT JENDERAL BINA T'PAYA KESEHATAIT{

,MAH SAKIT UMUM PUSAT

flADA*T

ilULIK

au

No. l7

h{ede2$136 TeIp. (061) 8360381

8360405

Nomor

Lampiran Perihal

Kepada

Yth

:

Nama

NIM

Institusi Judul

Tembusan:

1. Ka.Bitlang

Dikl.it RSLrp H.Adam Matik Medan

2.

Pertinggal

NIP 19621212 1984A3 2002 : LB.0o.o3.rr.4. 63

qO

: Izin Peneiitian ke-2

Medan, tlSeptember 20 I 3

itbang t1-o - L,,vr+a-l-a-E R-

"au

B

RSUP.H.Adam Malik

Di-Medan

Sehubungan dengan surat kami No. L8.02.03.II.4.6609, tanggal 23

juli

2013 perihal: Ijin penelitian,

maka bersama dengan

ini

kami

sampaikan bahwa

ijin

Peneliiian

dari

peneliti

/

Mahasiswa diperpanjang selama

i

( satu ) bulan teriritung tanggai surat ini. Aciapun nama peneliti

i Mahasiswa

yang akan melaksanakan penelitian tersebut aaAaU-:

Lafldefatul Habibah 100100084

Fakultas Kedokteran USU

_" Hubrmgan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Prematur Di RSUP H. Adam Malik Medan ,,

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Plh.Kepala Instalasi

L

4,

e.-\ --,

I


(16)

Data Induk Validasi Kuesioner di RSUD. Dr. Pirngadi

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Total

V001 1 1 1 2 1 1 1 8

V002 1 1 1 1 1 1 2 8

V003 3 2 1 1 1 1 1 10

V004 2 2 2 1 1 1 1 10

V005 2 3 4 1 1 1 1 13

V006 2 3 4 1 1 1 1 13

V007 2 2 3 3 3 4 1 18

V008 2 2 4 2 1 1 1 13

V009 3 2 5 2 3 1 3 19

V010 3 2 4 3 1 1 1 15

V011 1 3 2 2 1 4 1 14

V012 2 4 2 2 2 1 1 14

V013 2 2 2 2 1 1 1 11

V014 2 2 4 2 2 1 2 15

V015 1 2 2 2 1 3 1 12

V016 2 2 2 2 2 1 1 12

V017 2 2 5 2 3 1 1 16

V018 1 1 1 2 1 1 1 8

V019 3 3 4 3 2 4 4 23


(17)

HASIL VALIDASI KUESIONER Validity

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P.Total P1

Pearson Correlation 1 ,292 ,533* ,226 ,286 -,127 ,357 ,569** Sig. (2-tailed) ,211 ,016 ,337 ,221 ,595 ,122 ,009

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P2

Pearson Correlation ,292 1 ,342 ,033 ,139 ,268 ,083 ,503*

Sig. (2-tailed) ,211 ,139 ,890 ,558 ,253 ,729 ,024

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P3

Pearson Correlation ,533* ,342 1 ,278 ,508* ,007 ,352 ,748**

Sig. (2-tailed) ,016 ,139 ,236 ,022 ,977 ,128 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P4

Pearson Correlation ,226 ,033 ,278 1 ,432 ,509* ,273 ,612**

Sig. (2-tailed) ,337 ,890 ,236 ,057 ,022 ,244 ,004

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P5

Pearson Correlation ,286 ,139 ,508* ,432 1 ,211 ,383 ,678**

Sig. (2-tailed) ,221 ,558 ,022 ,057 ,371 ,096 ,001

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P6

Pearson Correlation -,127 ,268 ,007 ,509* ,211 1 ,291 ,520*

Sig. (2-tailed) ,595 ,253 ,977 ,022 ,371 ,213 ,019

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P7

Pearson Correlation ,357 ,083 ,352 ,273 ,383 ,291 1 ,631**

Sig. (2-tailed) ,122 ,729 ,128 ,244 ,096 ,213 ,003

N 20 20 20 20 20 20 20 20

P.Total

Pearson Correlation ,569** ,503* ,748** ,612** ,678** ,520* ,631** 1

Sig. (2-tailed) ,009 ,024 ,000 ,004 ,001 ,019 ,003

N 20 20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(18)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 20 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items


(19)

DATA INDUK PENELITIAN DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

No.Res Usia Agama Suku Pekerjaan R.M U.B P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P.Total Paparan Kel.Paparan Kel.Usia Kel.R.M Kel.U.B R001 36 Islam Jawa IRT 4 38 2 2 1 2 1 1 1 10 Rendah Tidak terpapar Usia Tua Multiparitas Normal R002 19 Islam Batak IRT 1 32 2 1 1 1 2 1 2 10 Rendah Tidak terpapar Usia Muda Pertama kali Prematur R003 19 Islam Jawa IRT 1 28 2 3 4 2 1 1 1 14 Tinggi Terpapar Usia Muda Pertama kali Prematur R004 27 Islam Lain-lain IRT 2 36 2 2 4 2 1 1 1 13 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Prematur R005 25 Islam Jawa dr.gigi 1 35 2 1 1 1 1 1 1 8 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R006 25 Islam Jawa dr.gigi 1 35 2 2 1 2 1 3 1 12 Sedang Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R007 21 Islam Lain-lain IRT 1 36 2 4 5 3 1 3 2 20 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R008 28 Islam Batak IRT 2 40 2 4 4 2 1 1 1 15 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R009 23 Islam Batak IRT 2 40 2 4 2 3 2 2 2 17 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R010 20 Islam Jawa IRT 1 36 2 2 2 2 2 1 2 13 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R011 23 Kristen Batak Petani 2 37 2 1 1 1 1 1 1 8 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R012 40 Islam Jawa IRT 3 32 2 1 1 1 1 1 1 8 Rendah Tidak terpapar Usia Tua Multiparitas Prematur R013 22 Islam Batak IRT 1 16 2 3 4 3 1 4 3 20 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R014 23 Islam Jawa IRT 1 32 2 2 4 2 1 3 1 15 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R015 34 Islam Batak IRT 1 39 2 2 4 2 1 1 1 13 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R016 19 Islam Jawa IRT 1 36 2 2 5 1 1 1 1 13 Tinggi Terpapar Usia Muda Pertama kali Prematur R017 30 Islam Jawa IRT 2 37 2 3 2 2 1 1 1 12 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R018 26 Islam Lain-lain IRT 3 28 2 2 2 1 1 3 2 13 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Prematur R019 22 Islam Jawa IRT 1 37 2 3 5 1 1 4 1 17 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R020 34 Islam Lain-lain IRT 2 32 2 2 3 3 1 2 1 14 Tinggi terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Prematur R021 26 Islam Jawa IRT 2 37 2 4 1 1 1 1 1 11 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R022 21 Islam Jawa IRT 1 36 2 3 4 1 1 4 2 17 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R023 27 Islam Batak IRT 1 28 2 2 4 2 1 4 2 17 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R024 26 Islam Jawa IRT 1 32 2 2 1 3 2 4 3 17 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R025 18 Islam Jawa IRT 1 34 2 2 1 1 1 3 1 11 Sedang Terpapar Usia Muda Pertama kali Prematur


(20)

R026 27 Islam Batak IRT 2 37 2 1 1 1 1 1 1 8 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R027 33 Islam Jawa IRT 3 39 2 2 1 2 1 1 2 11 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R028 24 Islam Batak IRT 1 38 2 1 1 2 1 1 1 9 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R029 23 Islam Jawa IRT 1 38 2 2 1 2 1 1 1 10 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R030 20 Kristen Batak IRT 2 16 1 4 4 3 2 3 2 19 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Prematur R031 31 Kristen Batak IRT 3 36 2 2 3 3 3 4 1 18 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Prematur R032 26 Kristen Batak IRT 2 34 2 2 4 3 1 3 2 17 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Prematur R033 24 Islam Minang Wiraswasta 1 20 2 3 4 3 2 3 1 18 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R034 21 Islam Jawa IRT 1 28 2 3 5 3 1 3 1 18 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R035 26 Islam Lain-lain PNS 1 39 2 2 3 1 1 1 1 11 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R036 25 Islam Jawa PNS 1 38 2 1 1 2 1 1 1 9 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R037 28 Islam Minang PNS 2 39 2 1 1 1 1 1 1 8 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Multiparitas Normal R038 23 Islam Jawa IRT 1 37 2 1 1 1 1 1 1 8 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R039 30 Islam Jawa Wiraswasta 1 40 2 2 1 2 2 3 1 13 Sedang Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R040 34 Islam Jawa IRT 1 34 2 1 3 3 1 1 1 12 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur R041 25 Islam Jawa Pedagang 1 38 2 1 1 2 1 1 1 9 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R042 24 Islam Jawa Pedagang 1 37 2 1 1 2 1 1 1 9 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R043 22 Islam Jawa IRT 1 37 2 2 1 1 1 1 1 9 Rendah Tidak terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Normal R044 21 Islam Lain-lain IRT 1 36 2 3 4 2 1 1 1 14 Tinggi Terpapar Usia Reproduksi Pertama kali Prematur


(21)

OUTPUT SPSS

Frequencies Frequency Table

Umur Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

18 1 2,3 2,3 2,3

19 3 6,8 6,8 9,1

20 2 4,5 4,5 13,6

21 4 9,1 9,1 22,7

22 3 6,8 6,8 29,5

23 5 11,4 11,4 40,9

24 3 6,8 6,8 47,7

25 4 9,1 9,1 56,8

26 5 11,4 11,4 68,2

27 3 6,8 6,8 75,0

28 2 4,5 4,5 79,5

30 2 4,5 4,5 84,1

31 1 2,3 2,3 86,4

33 1 2,3 2,3 88,6

34 3 6,8 6,8 95,5

36 1 2,3 2,3 97,7

40 1 2,3 2,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

Islam 40 90,9 90,9 90,9

Kristen 4 9,1 9,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jawa 24 54,5 54,5 54,5

Batak 12 27,3 27,3 81,8

Minang 2 4,5 4,5 86,4

Lain-lain 6 13,6 13,6 100,0


(22)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

PNS 3 6,8 6,8 6,8

Wiraswasta 2 4,5 4,5 11,4

IRT 34 77,3 77,3 88,6

dr.gigi 2 4,5 4,5 93,2

Pedagang 2 4,5 4,5 97,7

Petani 1 2,3 2,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Riwayat Melahirkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 28 63,6 63,6 63,6

2 11 25,0 25,0 88,6

3 4 9,1 9,1 97,7

4 1 2,3 2,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Usia Bayi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

16 2 4,5 4,5 4,5

20 1 2,3 2,3 6,8

28 4 9,1 9,1 15,9

32 5 11,4 11,4 27,3

34 3 6,8 6,8 34,1

35 2 4,5 4,5 38,6

36 7 15,9 15,9 54,5

37 8 18,2 18,2 72,7

38 5 11,4 11,4 84,1

39 4 9,1 9,1 93,2

40 3 6,8 6,8 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

Merokok 1 2,3 2,3 2,3

Tidak Merokok 43 97,7 97,7 100,0


(23)

Pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak ada 12 27,3 27,3 27,3

1 Orang 19 43,2 43,2 70,5

2 Orang 8 18,2 18,2 88,6

>2 Orang 5 11,4 11,4 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak ada 20 45,5 45,5 45,5

1-5 batang rokok 4 9,1 9,1 54,5

5-9 batang rokok 4 9,1 9,1 63,6

10-19 batang rokok 12 27,3 27,3 90,9

20 batang rokok atau lebih 4 9,1 9,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak pernah 15 34,1 34,1 34,1

Kurang dari 1 jam/hari 18 40,9 40,9 75,0

1-4 jam/hari 11 25,0 25,0 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1-2 Orang 36 81,8 81,8 81,8

3-4 Orang 7 15,9 15,9 97,7

5 Orang atau lebih 1 2,3 2,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 26 59,1 59,1 59,1

1 kali dalam seminggu 2 4,5 4,5 63,6

Beberapa kali dalam seminggu 10 22,7 22,7 86,4

Setiap hari 6 13,6 13,6 100,0


(24)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1-2 Orang 32 72,7 72,7 72,7

3-4 Orang 10 22,7 22,7 95,5

5 Orang atau lebih 2 4,5 4,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Paparan Asap Rokok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Rendah 16 36,4 36,4 36,4

Sedang 3 6,8 6,8 43,2

Tinggi 25 56,8 56,8 100,0

Total 44 100,0 100,0

Paparan yang telah dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

Terpapar 28 63,6 63,6 63,6

Tidak terpapar 16 36,4 36,4 100,0

Total 44 100,0 100,0

Umur ibu yang telah dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Usia Muda (<20) 4 9,1 9,1 9,1

Usia Reproduksi (20-35) 38 86,4 86,4 95,5

Usia Tua (>35) 2 4,5 4,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Riwayat melahirkan yang telah dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

Pertama kali 28 63,6 63,6 63,6 Multiparitas 16 36,4 36,4 100,0

Total 44 100,0 100,0

Umur Bayi yang telah dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

Prematur 24 54,5 54,5 54,5

Normal 20 45,5 45,5 100,0


(25)

DATA YANG DIANALISIS LEBIH LANJUT[n= 43]

Crosstabs

Pertanyaan 1 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 1 Merokok 1 0 1

Tidak Merokok 22 20 42

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,890a 1 ,345

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio 1,272 1 ,259

Fisher's Exact Test 1,000 ,535

Linear-by-Linear Association ,870 1 ,351 N of Valid Cases 43

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,47. b. Computed only for a 2x2 table

Pertanyaan 2 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 2

Tidak ada 4 8 12

1 Orang 11 7 18

2 Orang 6 2 8

>2 Orang 2 3 5

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 4,234a 3 ,237

Likelihood Ratio 4,340 3 ,227

Linear-by-Linear Association ,781 1 ,377 N of Valid Cases 43

a. 4 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,33.


(26)

Pertanyaan 3 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 3

Tidak ada 6 14 20

1-5 batang rokok 2 2 4

5-9 batang rokok 2 1 3

10-19 batang rokok 10 2 12

20 batang rokok atau lebih 3 1 4

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 9,705a 4 ,046

Likelihood Ratio 10,290 4 ,036

Linear-by-Linear Association 8,765 1 ,003 N of Valid Cases 43

a. 6 cells (60,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,40.

Pertanyaan 4 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 4

Tidak pernah 7 8 15

Kurang dari 1 jam/hari 7 11 18

1-4 jam/hari 9 1 10

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 7,181a 2 ,028

Likelihood Ratio 8,115 2 ,017

Linear-by-Linear Association 3,513 1 ,061 N of Valid Cases 43

a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,65.


(27)

Pertanyaan 5 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 5

1-2 Orang 17 18 35

3-4 Orang 5 2 7

5 Orang atau lebih 1 0 1

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 2,115a 2 ,347

Likelihood Ratio 2,534 2 ,282

Linear-by-Linear Association 2,058 1 ,151 N of Valid Cases 43

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,47.

Pertanyaan 6 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 6

Jarang 9 17 26

1 kali dalam seminggu 0 1 1

Beberapa kali dalam seminggu 9 1 10

Setiap hari 5 1 6

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 12,379a 3 ,006

Likelihood Ratio 13,951 3 ,003

Linear-by-Linear Association 9,703 1 ,002 N of Valid Cases 43

a. 5 cells (62,5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,47.


(28)

Pertanyaan 7 * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Pertanyaan 7

1-2 Orang 13 18 31

3-4 Orang 8 2 10

5 Orang atau lebih 2 0 2

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 6,227a 2 ,044

Likelihood Ratio 7,228 2 ,027

Linear-by-Linear Association 5,945 1 ,015 N of Valid Cases 43

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,93.

Umur ibu yang telah dikelompokkan * Umur Bayi yang telah dikelompokkan

Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Umur ibu yang telah dikelompokkan

Usia Muda (<20) 4 0 4

Usia Reproduksi (20-35) 18 19 37

Usia Tua (>35) 1 1 2

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 3,836a 2 ,147

Likelihood Ratio 5,363 2 ,068

Linear-by-Linear Association 2,476 1 ,116 N of Valid Cases 43

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,93.


(29)

Riwayat melahirkan yang telah dikelompokkan * Umur Bayi yang telah dikelompokkan

Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Riwayat melahirkan yang telah dikelompokkan

Pertama kali 17 11 28

Multiparitas 6 9 15

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1,685a 1 ,194

Continuity Correctionb ,955 1 ,328

Likelihood Ratio 1,690 1 ,194

Fisher's Exact Test ,219 ,164

Linear-by-Linear Association 1,645 1 ,200 N of Valid Cases 43

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,98. b. Computed only for a 2x2 table

Paparan Asap Rokok * Umur Bayi yang telah dikelompokkan Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Paparan Asap Rokok

Rendah 3 13 16

Sedang 2 1 3

Tinggi 18 6 24

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 12,435a 2 ,002

Likelihood Ratio 13,148 2 ,001

Linear-by-Linear Association 11,717 1 ,001 N of Valid Cases 43

a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,40.


(30)

Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R -,528 ,127 -3,983 ,000c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,523 ,129 -3,928 ,000c

N of Valid Cases 43

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.

Paparan yang telah dikelompokkan * Umur Bayi yang telah dikelompokkan

Crosstab

Count

Umur Bayi yang telah dikelompokkan Total Prematur Normal

Paparan yang telah dikelompokkan

Terpapar 20 7 27

Tidak terpapar 3 13 16

Total 23 20 43

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 12,360a 1 ,000

Continuity Correctionb 10,236 1 ,001

Likelihood Ratio 13,056 1 ,000

Fisher's Exact Test ,001 ,001

Linear-by-Linear Association 12,073 1 ,001 N of Valid Cases 43

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,44. b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R ,536 ,127 4,067 ,000c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,536 ,127 4,067 ,000c

N of Valid Cases 43

a. Not assuming the null hypothesis.


(31)

Tests of Homogeneity of the Odds Ratio

Chi-Squared df Asymp. Sig. (2-sided)

Breslow-Day ,000 0 .

Tarone's ,000 0 .

Tests of Conditional Independence

Chi-Squared df Asymp. Sig. (2-sided)

Cochran's 12,360 1 ,000

Mantel-Haenszel 9,998 1 ,002

Under the conditional independence assumption, Cochran's statistic is asymptotically distributed as a 1 df chi-squared distribution, only if the number of strata is fixed, while the Mantel-Haenszel statistic is always asymptotically distributed as a 1 df chi-squared distribution. Note that the continuity correction is removed from the Mantel-Haenszel statistic when the sum of the differences between the observed and the expected is 0.

Mantel-Haenszel Common Odds Ratio Estimate

Estimate 12,381

ln(Estimate) 2,516

Std. Error of ln(Estimate) ,777

Asymp. Sig. (2-sided) ,001

Asymp. 95% Confidence Interval

Common Odds Ratio Lower Bound 2,702 Upper Bound 56,728 ln(Common Odds Ratio) Lower Bound ,994 Upper Bound 4,038 The Mantel-Haenszel common odds ratio estimate is asymptotically normally distributed under the common odds ratio of 1,000 assumption. So is the natural log of the estimate.


(32)

PEITELITIAN/ KARYA TI]LIS

ILMIAII

Nama

: I^athiefatul Habibah

Dosen Pembimbing : dr. Winra Pratita M.Ked(Ped), Sp.A

No. Tanggal Mrteri Iliskusi Metcri Diskngi Berikutnya Paraf

I

S

lfiat

.,n.

(hPt4pt4h/t".a\ 1'1Jul

?o,totrd p$'d6cr1

un€waLor

Bal

I

Fopo,a{

ppnPtdzl

^l"{^

l+fiyul

,nn

b^ewbAlett

lbC 1

lellaVilta4-

Wqloftr- W./e

en*t^Aara

n^14

g

tll

{l

?^t) f,U€Uf6a(/.g-

t^d.)e

peno trJ.q .

ttv,ttubzb,+

.

l&fbarilxa+

,to. Uar,

I

t

^h

Y

v

[r

(-,t

fupwbaLrat

Ktglo^f'

'Eoo

tI. tolw, {?-a;61

wwbqrrras

ff"A

tul]^t4

(

^/u/u,,

fwubzl^q'

I

ferhl,q,,

%aq

tu

p

Wlwt

tluwaaLLo

bdh lJ

Peftatvrt

Wt/^tAha{

fuvh

fug[.t/rrlt

fl/\b

)

%/r

fi,try

wew\ahof rgatrt

membAnof- agutf

utrg

(,U.

?

''/r/r,t

trr0wfuIaag

$baFA

t

V,^ewbfuqf RfuF?1

nwba

errtat^

/I#

9.

3/n

/*ry

0.€tl"4b/dulr

6tWtr

WffiJ^^

t


(33)

LEMBAR KEGIATAN BIMBINGAI\I HASIL PENELITIAN

Nama

: Lathiefatul Habibatr

Dosen Pembimbing ; dr. Winra Pratita M. Ked(Ped), Sp. A

No Tanngal Materi Diskusi Materi Diskusi Berikutnya Paraf

%lrtlw't

Aqra

FNuf*

anatrhr

A*tL

l

'e

lu

lno

AnatirB drtcq R.eurn rbub 4

Ar-3alttfug

&evBi b"b

I

nevrtr rNu

I

r.I{,ft

'lu

l'o,e Revtn

?r^t,

\

Vab

5

4

\

t

l'^,.,,r)

buv

5

Rotrfti

ku

,

AA

1lt,

lron, KryrSr tSstb e

bab

6

/ffr

nlr,

lzort Re,vrfl {kLL e Preserrbod Siolarg

fu.,


(34)

42

DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, T. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan prematur di Indonesia tahun 2010 (Analisis data Riskesdas). Universitas Indonesia. Available from:www.lontar.ui.ac.id [Accessed 24 May 2013]

Amasha, H.A., dan Jaradeh, M.S. 2012. Effect of Active and Passive smoking during pregnancy on its outcomes.Heatlh Science Journal6(2): 335-352. Ambrose, J.A., dan Barua, R.S. 2004. The Pathophysiology of Cigarette Smoking

and Cardiovaskular Disease : And Update.Journal of the American College of Cardiology43(10): 1731-1737.

Ashford, K.B., Hann, E., Hall, L., Rayens, M.K., Noland, M., dan Ferguson, J.E. 2010. The Effect of Prenatal Secondhand Smoke Exposure on Preterm Birth and Neonatal and Birth Outcomes. J. Obstet Gynecol Neonatal Nurs 39(5): 525-535.

Badan Pusat Statistik, 2013. Millenium Development Goals. Available from: mdgs-dev.bps.go.id/ [Accessed 5 April 2013]

Beck, S., Wojdyla, D., Say, L., Betran, A.P., Merialdi, M., Requejo, J.H., et al. 2012.Bull World Health Organ88: 31-38.

Bloch, M., Althabe, F., Onyamboko, M., Kaseba-sata, C., Castilla, E.E., Freire, S., et al. 2008. Tobacco Use and Secondhand Smoke Exposure During Pregnancy: An Investigative Survey of Women in 9 Developing Nations.

American Journal of Public Health98(4): 1-7.

Brooks, J., Holditch-Davis, D., Weaver, M.A., Miles, M.S., dan Engelke, S.C. 2011. Effect of Secondhand Smoke Exposure on the Health and Development of African American Prematur Infants. International Journal of Family Medicine.

Burguet, A., Kaminski, M., Abraham-Lerat, L., Schaal, J., Cambonie, G., Fresson, J., et al. 2004. The complex relationship betweet smoking in pregnancy and very preterm delivery. Result of the Epipage study.BJOG: an International Journal of Obstetrics and Gynaecology111: 258-265.

Carlo, W.A. 2011. Prematurity and Intrauterine Growth Restriction.In: Kliegman, R.M., Stanton, B.F., St. Geme, J.W., Schor, N.F., dan Behrman, R.E.Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. USA. Elsevier: 555-564.


(35)

43

Cox, B., Martens, E., Nemery, B., Vangrosveld, J., dan Nawrot, T.S. 2013. Impact of a stepwise introduction of smoke-free legislation on the rate of preterm birth: analysis of routinely collected birth data.BMJ346: f441.

Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Rouse, D.J., dan Spong, C.Y. 2010.Williams Obstetrics. 23rded. USA: Mc Graw Hill.

Goldenberg, R.L., Culhane, J.F., Lams, J.D., dan Romero, R. 2008. Preterm Birth 1: Epidemiology and causes of preterm birth.Lancet371: 75-83.

Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan: Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Books Publishing.

Hofhuis, W., Jongste, J C., dan Merkus, P J F M. 2003. Adverse health effects of prenatal and postnatal tobacco smoke exposure on children.Arch Dis Child

88: 1086-1090.

Kamholz, S.L. 2004. Pulmonary and cardiovaskular consequences of smoking.

Med Clin N Am88: 1415-1430.

Koucky M., Germanova A., Hazek Z., parizek A., Kalousova M., dan Kopecky P. 2009. Pathophysiology of Preterm Labour. Prague Medical Report 110(1): 13-24.

Mazzone, P., Tierney, W., Hossain, M., Puvenna, V., Janigro, D., dan Cucullo, L. 2010. Pathophysiological Impact of Cigarette Smoke Exposure on the Cerebrovascular System with a Focus on the Blood-brain Barrier: Expanding the Awareness of Smoking Toxicity in an Underappreciated Area. Int. J. Environ. Res. Public Health7: 4111-4126.

Mochtar, A.B. 2008. Persalinan Preterm. Dalam: Prawirohardjo, S. edisi ke-4.

Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Mojibyan, M., Karimi, M., Bidaki, R., Rafiee, P., dan Zare, A. 2013. Exposure to Second-hand Smoke During Pregnancy and Preterm Delivery. Int J High Risk Behav Addict1(4): 149-53.

Nondahl, D.M., Cruickshanks, K.J., dan Schubert, C.R. 2005. A questionnaire for assesing environmental tobacco smoke exposure. Environmental Research

97: 76-82.

Patel, D.R., Feucht, C., Reid, L., dan Patel, N.D. 2010. Pharmacologic agents for smoking cessation: A clinical rewiew. Clinical Pharmacology: Advances and Applications2: 17-29.


(36)

44

Paulus, A. D. 2009. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007. USU. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25255/7/Cover.pdf

[Accessed 24 May 2013]

Powel, J.T. 1998. Vascular damage from smoking: disease mechanism at the arterial wall. Vas Med 3: 21-28.

Sadat, Z., Abedzadeh Kalarhoudi, M., Saberi, F., Karimian, Z., dan Hazibagheri, A. 2012. The Relationship Between Maternal Passive Smoking During Pregnancy and Preterm Delivery.Nurs Midwifery Stud1(1):22-5.

Scollo, M.M., dan Winstanley, M.H. 2012. Tobacco in Australia: Facts and Issues,4th edn. Melbourne Cancer Council Victoria. Available from: www.TobaccoinAustralia.org-au [Accessed 2 Mei 2013]

Soares, S. 2009. Cigarette Smoking and Fertility. Reproductive Biology Insights

(2): 39-46.

Suradi, R., Siahaan, C.M., Boedjang, R.F., Sudiyanto, Iswari, S., dan Soedibjo, S. 2011. Studi kasus-kontrol. Dalam: Sastroasmoro, S., dan Ismael, S. Edisi ke-4 .Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Tamashiro, E., Coben, N.A., Palmer, J.N., dan Lima, W.T.A. 2009. Effect of

cigarette smoking on the respiratory epithelium and its role in the pathogenesis of chronic rhinosinusitis.Braz J Otorhinolaryngol75(6): 903-907.

U.S. Department of Health and Human Services. 2010. How Tobacco Smoke Causes Disease: The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease: A Report of the Surgeon General. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on Smoking and Health. Available from: www.surgeongeneral.gov/library [Accessed 21 May 2013]

Ward, C., Lewis, S., dan Coleman, T. 2007. Prevalence of maternal smoking and environmental tobacco smoke exposure during pregnancy and impact on birth weight: retrospective study using Millenium Cohort. BMC Public Health7:81.

World Health Organisation (WHO), 2012. Preterm Birth. Available from: www.who.int/mediacentre/factsheets/fs363/en/ [Accessed 11 April 2013]


(37)

18

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

V. Independen V. Dependen Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Independen

Pada penelitian ini yang ditetapkan sebagai variabel independen adalah paparan asap rokok pada ibu hamil yang bayinya di rawat di RSUP H. Adam Malik Medan.

3.2.2. Variabel Dependen

Pada penelitian ini yang ditetapkan sebagai variabel dependen adalah kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan.

3.3. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional karya tulis yang berjudul paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan adalah sebagai berikut:

3.3.1. Paparan

Definisi : Keadaan ketika seorang ibu menghirup asap rokok

Paparan asap rokok


(38)

19

baik secara langsung (perokok aktif) ataupun secara tidak langsung (perokok pasif) selama masa kehamilan.

Cara ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner Kategori : 1. Terpapar

2. Tidak terpapar Skala pengukuran : Nominal

3.3.2. Bayi Prematur

Definisi : Seluruh neonatus yang usia gestasi kelahirannya kurang dari 37 minggu/ dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan

Cara ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner Kategori : 1. Prematur

2. Normal Skala pengukuran : Nominal 3.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan.


(39)

20

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus-kontrol (case-control study) yang dilaksanakan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik, Medan. Desain penelitian ini dapat dipergunakan untuk menilai berapa besarkah suatu faktor risiko dalam kejadian penyakit (cause-effect relationship) (Suradiet al., 2011).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik, Medan. Alasan pemilihan lokasi ini karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan tipe A untuk wilayah regional Sumatera Utara dan rumah sakit ini juga merupakan rumah sakit pendidikan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian mengenai hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H.Adam Malik Medan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2013.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum maupun yang bayinya dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan selama periode Agustus 2013 sampai September 2013.


(40)

21

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah ibu-ibu yang melahirkan bayi prematur dan normal maupun yang bayinya dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan, periode Agustus sampai September 2013. Besar sampel diperoleh dengan metode total sampling,

dimana seluruh responden yang memenuhi kriteria inklusi masuk sebagai sampel dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Adapun kriteria inklusi dan eksklusinya sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi

 Ibu yang melahirkan bayi laki-laki/ perempuan prematur maupun normal dan yang bayinya dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Agustus sampai September 2013.

 Bersedia menjadi responden dan menyetujui suratinformed consent

b. Kriteria eksklusi

 Ibu yang memiliki penyakit sistemik/ metabolik seperti preeklampsi/ eklampsi, diabetes mellitus

 Ibu yang menggunakan obat-obatan pada masa kehamilan seperti golongan narkotika, sulfonilurea

 Tidak bersedia menjadi responden dan tidak menyetujui informed consent

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Sumber Data

Pada pelaksanaan penelitian, data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pemberian kuesioner dengan beberapa pertanyaan yang diberikan kepada responden di RSUP H. Adam Malik Medan. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut diadaptasi dari penelitian sebelumnya yaitu oleh Nondahl et al. (2005) dan Ashfordet al.(2010).

4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Sebelum digunakan dalam penelitian, kuesioner telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas di RSUD. Dr. Pirngadi Pemerintahan Kota Medan yang beralamat di


(41)

22

Jalan Prof H.M. Yamin, SH No. 47 Medan. RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit pendidikan kelas B sesuai akreditasi Dep. Kes. RI No: HK.00.06.3.5.738 tanggal 9 Februari 2007. Uji kuesioner ini berguna untuk mengukur apakah pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian itu dapat digunakan atau tidak. Suatu kuesioner dapat dinyatakan valid dan reliabel apabila kuesioner tersebut dapat menjadi alat ukur untuk menilai suatu yang akan dinilai dalam penelitian dan dapat memberikan hasil yang sama apabila dilakukan pengambilan data kuesioner secara berulang.

Tabel. 4.1. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Variabel Nomor

Pertanyaan PearsonTotal Correlation

Status Alpha Status

Paparan Asap

Rokok 1 0.569 Valid 0.696 Reliabel 2 0.503 Valid Reliabel 3 0.748 Valid Reliabel 4 0.612 Valid Reliabel 5 0.678 Valid Reliabel 6 0.520 Valid Reliabel 7 0.631 Valid Reliabel Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada Agustus 2013. Kuesioner yang diuji ini terdiri atas 7 pertanyaan yang kemudian dibagikan kepada 20 responden di RSUD. Dr. Pirngadi Pemerintahan Kota Medan. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kuesioner penelitian ini valid & reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada responden yang telah bersedia dan menandatanganiinformed consent. Adapun pertanyaan mengenai usia gestasi bayi


(42)

23

yang dilahirkan dapat diambil dari data rekam medis yang merupakan data sekunder.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan pertama adalah

editing, merupakan tahap awal untuk memeriksa kembali kebenaran dan kelengkapan data yang diperlukan. Tahap kedua adalah coding. Coding

merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini penting apabila pengolahan data dan analisis data menggunakan komputer. Selanjutnya memasukkan data (data entry), yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan di dalam database komputer (Hidayat, 2010).

Data yang sudah dimasukkan kemudian diolah menggunakan uji statistik chi-square dengan bantuan sistem perangkat lunak program komputer SPSS (Stastical Product and Service Solution for Windows). Jika didapat p<0,05 dengan

Confidence Interval95%, maka ada hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan.


(43)

24

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990, RSUP H. Adam Malik ditetapkan sebagai rumah sakit tipe A dan merupakan rumah sakit rujukan untuk provinsi Sumatera Utara. Adapun lokasi pengambilan data kuesioner dilakukan di bagian rawat inap Perinatologi, rawat inap Obstetrik dan Ginekologi, serta ruang Rekam Medis.

5.1.2. Karakteristik Sampel Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dengan meneliti hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 44 orang. Sebanyak 24 responden merupakan orang tua dari bayi yang dilahirkan prematur, sedangkan 20 responden melahirkan bayi usia normal. Namun, dari 24 responden yang bayinya prematur terdapat 1 orang yang memenuhi kriteria eksklusi yaitu menderita penyakit Diabetes Mellitus sehingga untuk analisis lebih lanjut tidak akan diikutsertakan dalam penelitian ini.

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel

Ada beberapa karakteristik sampel yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu usia ibu, agama, suku, pekerjaan, riwayat melahirkan, dan usia gestasi bayi dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Berdasarkan data yang telah didapatkan dalam penelitian, usia ibu yang melahirkan atau memiliki anak yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan mayoritas berusia sekitar 20-35 tahun yaitu 38 orang (86,4%), diikuti usia muda


(44)

25

(<20 tahun) sebanyak 4 orang (9,1%), dan berusia di atas 35 tahun sebanyak 2 orang (4,5%).

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi sampel penelitian berdasarkan usia ibu, agama, suku, pekerjaan, riwayat melahirkan, dan usia gestasi bayi

n % % Kumulatif

Usia Ibu

Usia muda (<20)

Usia reproduksi (20-35) Usia tua (>35)

Agama Islam Kristen Hindu Budha Suku Jawa Batak Minang Lain-lain Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta

Ibu Rumah Tangga Dokter gigi Pedagang Petani Riwayat melahirkan Pertama kali Multiparitas Usia Gestasi Bayi

Prematur (<37 minggu) Normal (>37 minggu)

4 38 2 40 4 0 0 24 12 2 6 3 2 34 2 2 1 28 16 24 20 9,1 86,4 4,5 90,9 9,1 0 0 54,5 27,3 4,5 13,6 6,8 4,5 77,3 4,5 4,5 2,3 63,6 36,4 54,5 45,5 9,1 95,5 100 90,9 100 100 100 54,5 81,8 86,4 100 6,8 11,4 88,6 93,2 97,7 100 63,6 100 54,5 100 Data demografis lain yang ikut diambil dalam penelitian ini adalah agama dan juga suku. Berdasarkan Tabel 5.1. dari total responden yang menjadi sampel penelitian 40 orang beragama Islam (90,9%) dan 4 orang beragama Kristen (9,1%), agama Hindu dan Budha tidak ditemukan pada sampel. Tabel tersebut juga menunjukkan variasi suku yang ada, mulai dari suku Jawa sebanyak 24 orang (54,5%), suku Batak 12 orang (27,3%), diikuti suku Minang 2 orang (4,5%), dan lain-lain sebanyak 6 orang (13,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang


(45)

26

dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tidak hanya berasal dari pulau Sumatera, tetapi juga mayoritas berasal dari pulau Jawa.

Dari Tabel 5.1. dapat kita paparkan bahwa ibu-ibu yang melahirkan atau anaknya dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu 34 orang (77,3%). Selain itu, ada juga yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 3 orang (6,8%) dan wiraswasta 2 orang (4,5%), dokter gigi 2 orang (4,5%), pedagang 2 orang (4,5%), dan petani 1 orang (2,3%).

Berdasarkan riwayat melahirkan, didapatkan 28 orang (63,6%) baru pertama kali melahirkan, sedangkan 16 orang (36,4%) sudah melahirkan lebih dari satu kali (multiparitas). Dari tabel di atas dapat kita lihat sebanyak 24 sampel (54,5%) bayinya lahir prematur, sedangkan 20 sampel (45,5%) bayi memiliki usia gestasi normal atau di atas 37 minggu.

5.1.4. Distribusi hasil setiap pertanyaan mengenai paparan asap rokok sewaktu hamil

Hasil penelitian ini didapatkan dari 7 pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian. Pertanyaan tersebut difokuskan pada riwayat merokok, frekuensi paparan asap rokok saat di rumah maupun di luar rumah, serta durasi terpapar asap rokok dan juga jumlah orang yang merokok ketika terpapar asap tersebut. a. Pertanyaan 1

Pertanyaan pertama mengenai riwayat merokok pada ibu saat hamil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi riwayat merokok saat hamil

n % % Kumulatif

Merokok Tidak Merokok Sudah Berhenti

1 43

0

2,3 97,7

0

2,3 100 100


(46)

27

Berdasarkan data pada Tabel 5.2. dari total 44 responden didapatkan sebanyak 43 orang (97,7%) tidak merokok dengan kata lain dapat diklasifikasikan sebagai perokok pasif dan hanya 1 orang saja (2,3%) yang masuk dalam perokok aktif.

b. Pertanyaan 2

Pertanyaan kedua berisikan jumlah orang yang tinggal satu rumah dengan ibu dan yang merokok di dalam rumah. Distribusi jawaban dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi jumlah orang yang tinggal serumah dengan ibu dan merokok di dalam rumah

n % % Kumulatif

Tidak ada 1 Orang 2 Orang >2 Orang

12 19 8 5

27,3 43,2 18,2 11,4

27,3 70,5 88,6 100

Total 44 100

Berdasarkan Tabel di atas, sebagian besar sampel penelitian tinggal dengan minimal seorang perokok. Untuk distribusinya dapat diurutkan mulai dari yang tinggal dengan 1 orang perokok sebanyak 19 orang (43,2%), tidak tinggal dengan perokok sebanyak 12 orang (27,3%), 2 orang perokok sebanyak 8 orang (18,2%), dan sisanya yaitu 5 orang (11,4%) tinggal lebih dari 2 orang perokok dalam satu rumah. Berdasarkan wawancara secara langsung juga didapatkan bahwa orang yang merokok di dalam rumah biasanya adalah suami, ayah, dan saudara kandung responden.

c. Pertanyaan 3

Pertanyaan ketiga tentang jumlah batang rokok per hari yang digunakan di dalam rumah. Pertanyaan ini untuk mengetahui intensitas paparan asap rokok pada ibu dalam kesehariannya. Penyebaran jumlah frekuensinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


(47)

28

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi jumlah batang rokok yang digunakan di dalam rumah

n % % Kumulatif

Tidak ada

1-5 batang rokok 5-9 batang rokok 10-19 batang rokok

20 batang rokok atau lebih

20 4 4 12 4 45,5 9,1 9,1 27,3 9,1 45,5 54,5 63,6 90,9 100

Total 44 100

Dari data pada Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa sebanyak 20 orang (45,5%) tidak terpapar asap rokok di dalam rumahnya sedangkan 24 orang sisanya terpapar asap di dalam rumah dengan jumlah batang rokok yang digunakan terbanyak 10-19 batang yaitu 12 orang (27,3%), diikuti oleh jumlah 1-5 batang rokok, 5-9 batang rokok, dan 20 batang rokok atau lebih dengan frekuensi yang yang sama yaitu 4 orang (9,1%).

d. Pertanyaan 4

Pertanyaan keempat untuk melihat ada tidaknya paparan asap rokok selain dirumah, yaitu di tempat kerja dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Distribusi lamanya paparan asap rokok di tempat kerja

n % % Kumulatif

Tidak pernah

Kurang dari 1 jam/hari 1-4 jam/hari 15 18 11 34,1 40,9 25 34,1 75 100

Total 44 100

Berdasarkan Tabel 5.5. tentang lamanya paparan di tempat kerja, dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak ada pada paparan kurang dari 1 jam/hari sebanyak 18 orang (40,9%), diikuti dengan tidak pernah terpapar sebanyak 15 orang (34,1%), dan terpapar selama 1-4 jam/hari sebanyak 11 orang (25%).


(48)

29

e. Pertanyaan 5

Pertanyaan kelima ini tentang jumlah orang yang merokok ketika terpapar di tempat kerja. Penyebaran frekuensi jumlah terbanyak dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel 5.6. Distribusi frekuensi jumlah orang yang merokok di tempat kerja

n % % Kumulatif

1-2 Orang 3-4 Orang

5 Orang atau lebih

36 7 1 81,8 15,9 2,3 81,8 97,7 100

Total 44 100

Data yang ditampilkan pada Tabel 5.6. menunjukkan lebih dari setengah responden yaitu 36 orang (81,8%) menjawab pilihan 1-2 orang yang merokok di tempat kerja (selain di rumah), sekitar 7 orang (15,9%) menjawab 3-4 orang, dan 1 orang (2,3%) menjawab 5 orang atau lebih ketika terpapar asap rokok.

f. Pertanyaan 6

Pertanyaan keenam mengenai seberapa sering terpapar asap rokok di lingkungan umum selain di rumah.

Tabel 5.7. Distribusi intensitas paparan asap rokok di lingkungan umum

n % % Kumulatif

Jarang

1 kali dalam seminggu

Beberapa kali dalam seminggu Setiap hari 26 2 10 6 59,1 4,5 22,7 13,6 59,1 63,6 86,4 100

Total 44 100

Berdasarkan Tabel 5.7. terlihat bahwa sebanyak 26 orang (59,1%) jarang terpapar asap rokok di lingkungan umum. Selain itu, 10 orang (22,7%) menyatakan bahwa mereka beberapa kali dalam seminggu terpapar asap di lingkungan umum diikuti dengan terpapar setiap hari sebanyak 6 orang (13,6%), dan jawaban 1 kali dalam seminggu ada 2 orang (4,5%).


(49)

30

g. Pertanyaan 7

Pertanyaan ketujuh ini mengenai jumlah orang yang merokok ketika terpapar di lingkungan umum.

Tabel 5.8. Distribusi frekuensi jumlah orang yang merokok di lingkungan umum

n % % Kumulatif

1-2 Orang 3-4 Orang

5 Orang atau lebih

32 10 2

72,7 22,7 4,5

72,7 95,5 100

Total 44 100

Berdasarkan Tabel 5.8. sebanyak 32 orang (72,7%) menjawab pilihan 1-2 orang sebagai jumlah terbanyak ketika terpapar di lingkungan umum. Hal ini diikuti sebanyak 10 orang (22,7%) menjawab 3-4 orang, dan hanya 2 orang (4,5%) yang menjawab terdapat 5 orang atau lebih ketika terpapar asap rokok di lingkungan umum.

h. Klasifikasi paparan asap rokok

Berdasarkan kuesioner ini, diklasifikasikan paparan asap rokok dalam 3 tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Paparan tinggi apabila jawaban dari kuesioner tersebut adalah merokok (pertanyaan 1), tinggal dengan seorang perokok dan terpapar (pertanyaan 2 dan 3), terpapar lebih dari 4 jam di tempat kerja (pertanyaan 4), dan terpapar setiap hari di lingkungan umum (pertanyaan 6). Untuk paparan sedang dapat diinterpretasikan sebagai paparan 1-4 jam/ hari di tempat kerja (pertanyaan 4) ataupun beberapa kali terpapar di lingkungan umum (pertanyaan 6). Paparan ringan apabila jawaban dari kuesioner tidak memenuhi kriteria yang telah disebutkan. Paparan ringan ini juga dapat dikelompokkan sebagai tidak terpapar.


(50)

31

Tabel 5.9. Distribusi frekuensi paparan asap rokok yang dikelompokkan

n % % Kumulatif

Rendah Sedang Tinggi

16 3 25

35,4 6,8 56,8

35,4 43,2 100

Total 44 100

Berdasarkan Tabel 5.9. dapat diinterpretasikan bahwa lebih dari setengah sampel masuk ke dalam kelompok paparan tinggi yaitu 25 orang (56,8%). Paparan sedang hanya sekitar 3 orang (6,8%), sedangkan paparan rendah atau tidak terpapar sebanyak 16 orang (35,4%). Apabila dikelompokkan menjadi terpapar dan tidak terpapar, maka jumlah sampel yang terpapar asap rokok adalah 28 orang sedangkan tidak terpapar sebanyak 16 orang.

5.1.5. Analisis data

Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner berasal dari 44 responden. Seluruh data tersebut telah melewati beberapa proses seperti editing, coding, data entry, dan juga uji statistik. Namun untuk analisis selanjutnya, hanya 43 data yang akan dianalisis untuk melihat berbagai hubungan dengan variabel lain. Hal ini dikarenakan adanya kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan dalam Bab 4, salah satunya kriteria ekslusinya adalah menderita Diabetes Mellitus. Dengan demikian, dari 44 responden hanya 43 yang masuk dalam kriteria inklusi dengan penjabaran sebagai berikut yaitu, 23 responden memiliki bayi yang lahir prematur dan 20 responden memiliki bayi yang lahir normal.

Data yang terkumpul tersebut dianalisis dengan menggunakan uji statistik

chi-square dengan bantuan perangkat lunak SPSS (Stastical Product and Service Solution for Windows). Jika hasil p<0,05 dengan Confident Interval 95% maka dinyatakan ada hubungan.

Berdasarkan uji statistik tersebut dan juga dengan menggunakan bantuan tabel cross-tab dalam SPSS, dapat diketahui beberapa hubungan yang cukup signifikan berhubungan dengan usia bayi yang dikelompokkan, yaitu bayi prematur dan normal.


(51)

32

Banyaknya rokok yang digunakan di dalam rumah ternyata mempunyai hubungan yang cukup signifikan dengan usia bayi yang dikelompokkan, yaitu dengan nilai p= 0,046 (p<0,005).

Tabel 5.10. Analisis distribusi jumlah batang rokok per hari yang digunakan di dalam rumah dengan usia bayi yang dikelompokkan

Usia Bayi yang telah dikelompokkan Prematur Normal p Pertanyaan 3

Tidak ada

1-5 batang rokok 5-9 batang rokok 10-19 batang rokok

20 batang rokok atau lebih

6 2 2 10 3 14 2 1 2 1 0,046

Total 23 20

Tabel 5.10. menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah batang rokok yang digunakan di dalam rumah merupakan faktor risiko terjadinya bayi prematur. Berbeda dengan bayi yang dilahirkan normal atau tepat pada waktunya, hubungan linear ini menampilkan bahwa bayi normal lebih tidak terpapar asap rokok di dalam rumah dibandingkan dengan bayi prematur.

Selain jumlah batang rokok yang digunakan di dalam rumah, lamanya paparan asap rokok di tempat kerja juga memberikan nilai yang bermakna untuk menyatakan suatu hubungan dengan usia bayi yaitu dengan nilai p=0,028 (p<0,005).

Tabel 5.11. Analisis distibusi paparan asap rokok di tempat kerja dengan usia bayi yang dikelompokkan

Usia Bayi yang telah dikelompokkan Prematur Normal p Pertanyaan 4

Tidak pernah

Kurang dari 1 jam/hari 1-4 jam/hari 7 7 9 8 11 1 0,028


(52)

33

Dari Tabel 5.11. dapat diinterpretasikan bahwa bayi yang lahir prematur memiliki riwayat ibu terpapar asap rokok di tempat kerja selama 1-4 jam/ hari sembilan kali lebih banyak dibandingkan dengan bayi berusia normal. Jumlah tersebutlah yang menyebabkan hasil analisiscross-tab chi squareini signifikan.

Hubungan antara frekuensi paparan asap rokok di lingkungan luar rumah juga berpengaruh terhadap kejadian bayi prematur dari sampel yang diambil di RSUP H. Adam Malik Medan. Hal ini tentu dapat dilihat langsung pada Tabel 5.12. berikut.

Tabel 5.12. Analisis distribusi paparan asap rokok di lingkungan luar rumah dengan usia bayi yang telah dikelompokkan

Usia Bayi yang telah dikelompokkan Prematur Normal p Pertanyaan 6

Jarang

1 kali dalam seminggu Beberapa kali seminggu Setiap hari

9 0 9 5

17 1 1 1

0,006

Total 23 20

Berdasarkan Tabel 5.12. dapat kita simpulkan bahwa bayi yang dilahirkan prematur lebih sering terpapar asap rokok di lingkungan luar rumah, yaitu 9 responden terpapar beberapa kali dalam seminggu dan 5 responden lainnya hampir setiap hari terpapar di lingkungan di luar rumah. Hal ini bertolak belakang dengan responden yang bayinya lahir secara normal, yaitu sebanyak 17 responden lebih jarang terpapar dengan asap rokok di lingkungan di luar rumah. Tentunya dengan nilai p= 0,006 (p<0,05) dapat kita simpulkan bahwa hal ini memberikan makna yang cukup penting terhadap kejadian bayi prematur.

Berdasarkan Tabel 5.13, dilihat bahwa sekitar 10 responden yang bayinya prematur terkena paparan asap rokok di lingkungan umum yang berasal lebih dari 3 orang perokok disekitarnya, sedangkan 2 responden terpapar dengan asap rokok yang berasal lebih dari 3 perokok.


(53)

34

Tabel 5.13. Analisis distribusi jumlah orang yang merokok ketika terpapar di lingkungan umum dengan usia bayi yang telah dikelompokkan

Usia Bayi yang telah dikelompokkan Prematur Normal p Pertanyaan 7

1-2 orang 3-4 orang

5 orang atau lebih

13 8 2

18 2 0

0,044

Total 23 20

Tabel tersebut jelas menggambarkan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah orang yang merokok di lingkungan umum terhadap usia bayi dengan nilai p= 0,044 (p<0,05).

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dibuat tabel seperti di bawah ini.

Tabel 5.14. Analisis paparan asap rokok yang telah dikelompokkan dengan usia bayi yang telah dikelompokkan

Usia Bayi yang telah dikelompokkan Prematur Normal p OR Paparan yang dikelompokkan

Terpapar

Tidak terpapar 203 137 0,000 12,36

Total 23 20

Dari Tabel 5.14 terdapat 20 responden dengan bayi prematur yang masuk dalam klasifikasi terpapar, sedangkan dari responden dengan bayi normal sebanyak 7 orang. Jumlah responden dengan bayi prematur dan normal masing-masing 3 orang dan 13 orang. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi-squaredidapatkan nilai p=0.000 (p<0,05) dan nilai Odds Ratio=12,36. Hasil tersebut menginterpretasikan adanya hubungan yang sangat kuat antara paparan asap rokok dengan kejadian bayi prematur. Nilai odds ratiojuga menggambarkan suatu faktor risiko dapat meningkatkan 12,36 kali terhadap terjadinya suatu kejadian, dalam hal ini prematuritas.


(54)

35

5.2. Pembahasan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa paparan asap rokok memberikan dampak klinis yang signifikan terhadap masyarakat umum. Paparan asap rokok berkaitan dengan komplikasi obstetrik yang cukup tinggi, salah satunya kelahiran prematur. Menurut Hofhuis et al. (2003), merokok selama masa kehamilan bertanggung jawab sebanyak 15% terhadap semua kelahiran prematur dan meningkatkan 150% terhadap seluruh kematian perinatal. Meskipun bukan perokok, apabila wanita hamil terpapar asap rokok dari lingkungan sekitarnya juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur.

Penelitian yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan pada rentang waktu Agustus-September 2013 menghasilkan berbagai data yang telah diuraikan dalam hasil penelitian. Data tersebut diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi dari penelitian Nondahlet al.(2005) dan Ashford

et al. (2010), serta diuji validitas dan reliabilitasnya di RSUD. Dr Pirngadi Pemerintahan Kota Medan. Dari total 44 sampel yang dikumpulkan, dapat dihitung rata-rata usia gestasi bayi yang lahir prematur adalah 31,1 minggu dan usia gestasi 20 bayi yang lahir normal adalah 38,1 minggu. Dari sampel tersebut, sebanyak 43 sampel kemudian dianalisis untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur.

Dari data yang telah didapatkan, terdapat beberapa karakteristik sampel penelitian seperti usia ibu, agama, suku, pekerjaan, riwayat melahirkan, dan juga usia gestasi bayi. Usia ibu yang melahirkan mayoritas berada pada usia reproduktif, yaitu 20-35 tahun. Selain itu, mayoritas sampel beragama Islam dan suku yang terbanyak adalah suku Jawa. Kita ketahui bahwa pulau Sumatera didominasi oleh suku Batak dan variasi agama juga dapat dibilang cukup banyak (tidak hanya Islam dan Kristen). Hasil penelitian ini memaparkan distribusi yang kurang sesuai dengan data demografis keseluruhan pasien yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan, tentu saja hal ini dapat terjadi dikarenakan keterbatasan waktu dan ruang lingkup pengambilan sampel. Sehingga data demografis yang ada dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk mendeskripsikan populasi pasien yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan. Selain itu, mayoritas


(55)

36

sampel merupakan ibu rumah tangga. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar sampel ibu yang melahirkan maupun anaknya dirawat di RSUP H. Adam Malik tidak memiliki penghasilan sendiri atau bahkan dapat dibilang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari bergantung pada pendapatan Suami.

Hasil data penelitian, baik data karakteristik maupun data berupa pertanyaan dalam kuesioner, dilakukan uji chi-square untuk melihat apakah beberapa data tersebut memiliki arti yang bermakna dalam memengaruhi kejadian bayi prematur. Data yang dianalisis berupa data karakteristik seperti yang telah dijelaskan pada Tabel 5.1. yang dihubungkan dengan usia bayi yang telah dikelompokkan. Namun, hasil yang didapatkan menyatakan bahwa usia ibu, riwayat melahirkan, agama, suku, dan pekerjaan tidak memiliki makna yang signifikan terhadap terjadinya kelahiran prematur. Hal ini kemungkinan terjadin karena sampel yang telah dikumpulkan masih terlalu sedikit dan belum dapat menggambar populasi secara luas. Selain data karakteristik sampel, setiap pertanyaan dalam kuesioner juga diuji satu per satu dengan menggunakan uji chi-square. Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut mengenai kebiasaan ibu merokok atau tidak, jumlah orang yang merokok di dalam rumah, jumlah batang rokok yang digunakan di dalam rumah, lamanya paparan asap rokok di tempat kerja, jumlah orang yang merokok ketika terpapar di tempat kerja, intensitas paparan asap di lingkungan umum, dan jumlah orang yang merokok ketika terpapar di lingkungan umum. Dari beberapa pertanyaan itu, tidak semua memiliki arti yang cukup penting (p<0,05) terhadap kejadian bayi prematur.

Berdasarkan data yang telah diolah, didapatkan bahwa jumlah batang rokok per hari yang digunakan di dalam rumah memiliki hubungan bermakna dengan nilai p=0.046 (p<0,05). Hasil frekuensi tertinggi pada responden dengan bayi prematur adalah 10 orang terpapar sekitar 10-19 batang rokok, 6 orang tidak terpapar, 3 orang terpapar lebih dari 20 batang rokok per hari, dan masing-masing 2 orang terpapar 1-5 batang rokok dan juga 5-9 batang rokok. Sebanyak 14 responden dengan bayi yang normal tidak terpapar asap rokok, 2 responden terpapar 1-5 batang rokok dan 10-19 batang rokok, serta masing-masing 1 orang terpapar 5-9 batang rokok dan lebih dari 20 batang rokok. Untuk lebih jelasnya


(56)

37

dapat dilihat kembali pada Tabel 5.10. Hasil penelitian ini menunjukkan dose-dependent antara jumlah batang rokok yang dibakar dengan kejadian bayi prematur.

Dejin-Karlsson et al. dalam Mojibyan et al. (2013) menunjukkan bahwa wanita yang secara pasif terpapar asap rokok di rumah maupun di tempat kerja mempunyai risiko kecil usia gestasi. Hal tersebut sama dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan adanya hubungan jumlah batang rokok yang dibakar di dalam rumah (p=0,046) dan lamanya paparan asap rokok di tempat kerja (p=0,028) dengan kejadian bayi prematur.

Ada beberapa penelitian yang memaparkan tentang hubungan paparan asap rokok dengan kejadian bayi prematur. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mojibyan et al. (2013) membandingkan paparan asap rokok pada wanita yang hamil dan lahirnya bayi prematur. Penelitian tersebut dapat dikatakan signifikan dan menghasilkan nilai p=0.01. Sama halnya dengan penelitian yang telah dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan yang menyatakan bahwa ada hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur dengan nilai p<0.001 dan odds ratio= 12,36. Selain itu, penelitian Ashford et al.

(2010) juga menyatakan bahwa wanita yang terpapar atau disebut sebagai perokok pasif memiliki risiko melahirkan bayi prematur sebanyak 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terpapar (CI: 95%). Penelitian yang telah dilakukan oleh Amasha dan Jaraden (2012) juga memperlihatkan hubungan yang signifikan antara perokok aktif, perokok pasif, dan nonperokok terhadap kecilnya usia gestasi bayi (prematur) dengan nilai p=0,000 dan OR=29,31.

Akan tetapi, tidak semua penelitian menyatakan adanya hubungan yang signifikan tentang paparan asap rokok dan bayi prematur. Ward et al. (2007) menyatakan bahwa paparan asap rokok di lingkungan meningkatkan risiko bayi prematur namun hasilnya tidak terlalu bermakna (OR: 1,21, CI: 95%). Sadatet al.

(2012) juga menyatakan bahwa kelahiran prematur pada kelompok perokok pasif lebih banyak dibandingkan dengan kelompok nonperokok (p=0,2) namun hasilnya juga belum memuaskan. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan, namun hasilnya tidak konsisten antara penelitian yang satu dengan lainnya. Meskipun


(57)

38

demikian, dapat kita tegaskan bahwa paparan asap rokok tetap menjadi faktor risiko terjadinya bayi prematur walaupun ada beberapa studi menyatakan hasil yang tidak signifikan.


(58)

39

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan mengenai hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Dari total sampel yaitu 44 ibu diwawancarai secara langsung, hanya 1 orang (2,3%) yang merupakan perokok aktif, sedangkan mayoritas 43 ibu tidak merokok (97,7%).

2. Usia gestasi rata-rata bayi yang lahir prematur adalah 31,1 minggu dan bayi yang lahir normal adalah 38,1 minggu.

3. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik chi square, terdapat hubungan antara paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur. Selain itu, paparan asap rokok meningkatkan risiko kejadian bayi prematur sebanyak 12,36 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak terpapar.

4. Lamanya paparan asap rokok di tempat kerja, terpapar asap rokok di lingkungan umum, dan jumlah orang yang merokok ketika terpapar asap rokok di lingkungam umum juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian bayi prematur.

6.2. Saran

1. Bagi Petugas Kesehatan dan Pemerintah

Asap rokok merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan dengan kerjasama berbagai sektor. Dalam bidang kesehatan, tentunya diperlukan partisipasi petugas kesehatan seperti dokter ataupun bidan. Bentuk pelayanan yang diberikan dapat berupa edukasi pada saat pemeriksaan antenatal ibu hamil. Peran petugas kesehatan disini sebagai orang yang menjelaskan secara detail mengenai dampak buruk asap rokok terhadap kesehatan, terutama kelahiran prematur. Namun,


(59)

40

agar pasien yang diedukasi memilikicompliance yang tinggi tentunya petugas kesehatan tersebut harus memberikan contoh untuk tidak merokok ataupun menghindari paparan asapnya.

Selain petugas kesehatan, pemerintah juga memberikan andil yang sangat penting dalam mengurangi paparan asap rokok di lingkungan umum. Peran pemerintah yang dapat membantu mengurangi paparan asap rokok berupa menyediakan tempat khusus merokok di lingkungan umum, membuat undang-undang tentang larangan merokok, atau hal lain yang dapat dilaksanakan secara langsung seperti koordinasi dengan media elektronik untuk memaparkan dampak rokok bagi kesehatan. Namun, dalam kenyataannya tempat khusus merokok yang telah dibuat pemerintah setempat tidak efektif dikarenakan tidak adanya sanksi tegas terhadap pelanggaran merokok di tempat umum. Apabila pemerintah dapat menekan angka penggunaan rokok, maka diperkirakan bahwa kualitas sumber daya manusia di Indonesia akan semakin membaik pada masa datang.

2. Bagi Masyarakat Umum

Seperti yang kita ketahui bahwa rokok memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, hindari penggunaan rokok baik secara aktif maupun pasif. Bagi perokok aktif memang sulit untuk menghentikan kebiasaan merokoknya karena hal tersebut memerlukan waktu untuk membiasakan diri tanpa rokok. Namun, apabila hal tersebut dapat terlaksana, maka tingkat kesehatan setiap individu akan lebih baik. Selain itu, bagi Ibu yang sedang hamil diutamakan untuk menghindari paparan asap rokok agar bayi yang dilahirkannya sehat. 3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini menjelaskan adanya hubungan paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur. Namun, untuk peneliti


(60)

41

lain apabila mengambil tema yang mirip dengan penelitian ini disarankan untuk menambahkan data karakteristik berupa pendapatan orang tua untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak dengan kelahiran prematur. Selain itu, diperlukan jumlah sampel yang lebih besar agar hasil yang didapatkan lebih menggambarkan populasi yang lebih luas. Dalam penelitian ini, ditunjukkan bahwa paparan asap rokok yang didapatkan ibu ketika hamil dominan berasal dari dalam rumah. Oleh karena itu, hal ini mungkin dapat dijadikan suatu acuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok yang berasal dari suami dengan kejadian prematuritas.


(1)

2.3.7. Inkompetensi Serviks... 8

2.4. Faktor Risiko Bayi Prematur... 9

2.5. Epidemiologi Merokok... 10

2.6. Jenis Asap Rokok... 10

2.7. Klasifikasi Perokok... 11

2.8. Komposisi Zat/ Senyawa dalam Rokok... 12

2.8.1. Nikotin... 12

2.8.2. Karbon Monoksida... 12

2.8.3. Polisiklik Aromatik Hidrokarbon... 13

2.8.4. Nitrogen Oksida... 13

2.8.5. Logam dan Metaloid... 13

2.8.6. Senyawa Lain... 13

2.9. Dampak Rokok bagi Kesehatan... 14

2.9.1. Sistem Serebrovaskular... 14

2.9.2. Sistem Kardiovaskular... 15

2.9.3. Sistem Respirasi... 15

2.9.4. Sistem Reproduksi... 16

2.10. Paparan Asap Rokok dengan Kelahiran Bayi Prematur... 16

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 18

3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 18

3.2. Variabel Penelitian... 18

3.2.1. Variabel Independen... 18

3.2.2. Variabel Dependen... 18

3.3. Definisi Operasional Penelitian ... 18

3.3.1. Paparan Asap... 18

3.3.2. Bayi Prematur... 19


(2)

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 20

4.2.1. Lokasi Penelitian... 20

4.2.2. Waktu Penelitian... 20

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

4.3.1. Populasi Penelitian ... 20

4.3.2. Sampel Penelitian ... 21

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 21

4.4.1. Sumber Data ... 21

4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas... 21

\ 4.4.3. Metode Pengumpulan Data ... 22

4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 23

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 24

5.1. Hasil Penelitian... 24

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 24

5.1.2. Karakteristik Sampel Penelitian... 24

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel... 24

5.1.4. Distribusi Hasil Setiap Pertanyaan Mengenai Paparan Asap Rokok Sewaktu Hamil... 26

5.1.5. Analisis Data... 31

5.2. Pembahasan... 35

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 39

6.1. Kesimpulan ... 39

6.2. Saran... 39

DAFTAR PUSTAKA... 42


(3)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Beberapa senyawa kimia yang ditemukan pada

mainstream smokedansidestream smoke

14 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 22 5.1. Distribusi frekuensi sampel penelitian berdasarkan usia

ibu, agama, suku, pekerjaan, riwayat melahirkan, dan usia gestasi

25

5.2. Distribusi frekuensi riwayat merokok saat hamil 26 5.3. Distribusi frekuensi jumlah orang yang tinggal serumah

dengan ibu dan merokok di dalam rumah

27 5.4. Distribusi frekuensi jumlah batang rokok yang

digunakan di dalam rumah

28 5.5. Distribusi lamanya paparan asap rokok di tempat kerja 28 5.6. Distribusi frekuensi jumlah orang yang merokok di

tempat kerja

29 5.7. Distribusi intensitas paparan asap rokok di lingkungan

umum

29 5.8. Distribusi frekuensi jumlah yang merokok di lingkungan

umum

30 5.9. Distribusi frekuensi paparan asap rokok yang

dikelompokkan

31 5.10. Analisis distribusi jumlah batang rokok per hari yang

digunakan dalam rumah dengan usia bayi yang dikelompokkan

32

5.11. Analisis distribusi paparan asap rokok di tempat kerja dengan usia bayi yang dikelompokkan


(4)

5.13. Analisis distribusi jumlah orang yang merokok ketika terpapar di lingkungan umum dengan bayi yang telah dikelompokkan

34

5.14. Analisis paparan asap rokok yang telah dikelompokkan dengan usia bayi yang telah dikelompokkan


(5)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Jenis asap yang dihasilkan dari proses merokok 11


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Ikut dalam Penelitian Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Interpretasi Hasil Kuesioner Paparan Asap Rokok Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 6 SuratEthical Clearence

Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Validitas

Lampiran 8 Surat Selesai melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 9 Surat Izin Penelitian RSUP H. Adam Malik Medan Lampiran 10 Data Induk Validasi Kuesioner di RSUD Dr. Pirngadi Lmapiran 11 Hasil Validasi Kuesioner

Lampiran 12 Data Induk Penelitian di RSUP H.Adam Malik Medan Lampiran 13 OutputSPSS