1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pembicaraan sehari-hari penyakit vena kronis maupun insufisiensi vena kronis pada tungkai sering disebut oleh orang awam dengan istilah varises.
Kelainan pada pembuluh darah vena menempati tempat yang pertama untuk dibicarakan, karena kasusnya adalah yang paling sering dan terbanyak ditemukan
dalam Klinik Rawat Jalan Bedah Vaskular. Walaupun kelainan vena kronis pada ekstremitas inferior tidak mengancam jiwa, tetapi menimbulkan morbiditas yang
nyata yang memerlukan pengelolaan yang benar Yuwono, 2010. Penyakit vena kronis pada tungkai adalah keadaan yang menyatakan
adanya gangguan aliran darah vena venous return pada tungkai, dimana gangguan fungsi pada vena tersebut akan bertambah berat dengan berjalannya
waktu Cheatle, 1998. Pasien perempuan yang datang berobat ke klinik Bedah Vaskular RSUP
Dr. Hasan Sadikin lebih banyak jumlahnya dari pasien laki-laki, yakni sebesar 2 : 1. Jumlah kasus penyakit vena kronis dihitung dalam setahun pada kaum
perempuan dan kaum laki-laki menurut studi Framingham kota di Amerika Serikat, 1988 adalah 2,6 perempuan dan 1,9 laki-laki Bergan, 2006;
Padber, 2005. Faktor risiko terjadinya varises menurut Yuwono 2006 adalah kehamilan
lebih dari dua kali. Kecenderungan terjadinya stagnasi darah di ekstremitas bawah selama kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena-vena pelvis dan vena kava
inferior akibat tekanan uterus yang membesar Cunningham dkk, 2006. Menurut penelitian yang dilakukan Boivin dkk 2000 pada 66 wanita
hamil, diameter vena safena magna meningkat antara trimester pertama dan ketiga dan menurun pada periode postpartum. Kesimpulan dari hasil penelitian mereka
adalah diameter dari vena superfisialis meningkat selama kehamilan dan menurun setelah periode postpartum untuk kembali ke keadaan semula. Juga menurut
Sarwono 2006 pelebaran-pelebaran pembuluh vena tersebut merupakan reaksi
Universitas Sumatera Utara
2
reaksi sitem vena terutama dindingnya terhadap perubahan hormonal dalam kehamilan. Kiranya otot-otot polos dinding pembuluh darah melemah akibat
pengaruh hormon-hormon steroid. Biasanya ibu hamil merasa tidak percaya diri karena mengalami varises
diikuti dengan rasa gatal dan denyut di sekitar pembuluh darah yang diserang. Oleh sebab itu, kita sebagai dokter perlu memperhatikan setiap keluhan yang
dialami pasien bukan hanya penyakit utamanya saja, namun penyakit lain yang menyertainya juga.
Mengingat penelitian yang masih sedikit membahas tentang varises pada ibu hamil, maka penting untuk diteliti tentang hubungan timbulnya varises pada
tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil.
1.2 Rumusan Masalah