Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Struktur Pengendalian Intern Persediaan

40 tersebut dengan cara melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya gangguan dari lingkungan dan selanjutnya menciptakan proses dan cara menanggulangi gangguan tersebut. d. Sistem umpan balik Yaitu sistem yang digunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Menurut definisi tersebut, sistem informasi merupakan suatu kerangka yang mengkoordinasikan pengumpulan sumber-sumber, proses dan pengolahan data melalui berbagai tingkatan dengan tujuan menyediakan informasi melalui jaringan komunikasi kepada pemakai untuk satu atau lebih tujuan. Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi digunakan untuk mendapatkan informasi yang dapat menunjang dalam hal pengambilan keputusan. Operasi sehari-hari perusahaan dan juga informasi mengenai hasil kerja manajemen perusahaan.

C. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi menurut Bordnar 2005:20 menyatakan bahwa : “1. To improve the quality of information 2. To improve internal control 3. To minimize cost, where apporiate.” 41 Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem informasi akuntansi disusun mempunyai tujuan untuk memperlancar proses kegiatan yang ada dalam perusahaan dengan cara: 1. Meningkatkan kualitas informasi, maksudnya adalah informasi yang dihasilkan harus berguna, terpercaya dan tepat waktu. 2. Meningkatkan pengendalian internal. 3. Mengurangi biaya secara tepat, maksudnya adalah untuk manfaat yang dihasilkan dari penyusunan sistem informasi akuntansi harus lebih besar dari pada biaya akuntansi yang dikeluarkan. Dengan memperhatikan tujuan-tujuan diatas maka dapat membantu dalam merencanakan sistem tersebut agar dapat membentuk sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan harus berguna, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan, serta meningkatkan pelayanan dalam memberikaninformasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam rangka mencapai tujuan suatu perusahaan.

D. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Unsur-Unsur sistem informasi akuntansi menurut Midzan dan Susanto. 2005:5 Manual Praktika dan Penyusunan Metode dan Prosedur menyatakan : 42

1. Manusia 2. Alat

3. Metode sistem dan Prosedur. Berdasarkan uraian diatas dapat diperinci sebagai berikut :

1. Manusia Manusia merupakan salah satu unsur sistem informasi akuntansi yang berperan didalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi, menentukan apakah suatu sistem itu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta berperan tidaknya sistem tersebut dalam proses pengambilan keputusan. 2. Alat Alat merupakan dari sistem informasi akuntansi, mulai digunakan pada saat terjadinya transaksi pencatatan transaksi sampai dengan dihasilkannya laporan.Alat yang dimaksud dapat berbentuk alat-alat sederhana seperti formulir, catatan, laporan sampai dengan alat teknologi seperti komputer. a. Formulir Merupakan alat dalam sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mencatat bukti-bukti transaksi dalam buku jurnal maupun buku besar. Dalam merancang suatu formulir prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan : a. Menggunakan tembusan Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus dan untuk mengurangi pekerjaan klerikal, yang dapat dengan sekali pengerjaan, beberapa tujuan dapat dicapai. 43 b. Pencantuman nomor urut tercetak Nomor urut tercetak digunakan untuk mengawasi pemakaian formulir dan untuk mengidentifikasikan transaksi bisnis. Nomor urut tercetak ini akan dicantumkan didalam catatan akuntansi, sehingga memudahkan pencarian kembali dokumen yang dicatat dalam pencatatan tersebut. c. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan menghindarkan perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatan kedalam jurnal dan pembantu. d. Cantumkan nama dan alamat perusahaan. Formulir untuk antar bagian didalam perusahaan tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namun untuk formulir yang dikirim keluar perusahaan nama, alamat, dan logo perusahaan perlu dicantumkan untuk memudahkan pengidentifikasian asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima. e. Nama formulir Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut dan untuk memudahkan pengidentifikasian formulir tersebut. 1. Catatan Didalam sistem informasi akuntansi tedapat beberpa buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi. Buku- buku dan catatan tersebut adalah : 44 a. Jurnal, merupakan buku catatan pertama books of original entry b. Buku besar, merupakan buku catatan akhir books of final entry 2. Laporan Hasil akhir atau ouput dari sistem informasi akuntansi adalah informasi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Suatu laporan yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : a. Relevan Laporan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pemakai, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. b. Kepadatan Laporan harus memuat informasi yang perlu dan penting saja. c. Diskriminasi yang memadai Laporan yang dibuat harus memuat suatu lingkup yang sesuai dengan kebutuhan. d. Tepat Waktu Apabila laporan itu terlambat, maka laporan tersebut sudah tidak bernilai untuk itu suatu laporan harus disajikan tepat waktu. 45 e. Kehandalan Laporan harus dibuat dengan tingkat kecermatan dan ketepatan yang tinggi sehingga laporan tersebut dapat dipercaya. 3. Komputer Komputer telah menjadi alat yang tidak dapat dihindarkan dalam sistem informasi akuntansi sebagian besar perusahaan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan, khususnya perusahaan menengah dan besar, yang telah memasang perangkat komputer didalam perusahaannya yang tidak hanya untuk mengolah data menjadi informasi, seperti penggunaan komputer dalam sistem komunikasi, jaringan digital dan lain-lain. 3. Metode Sistem dan Prosedur Metode ini adalah sistem dan prosedur, merupakan gambaran yang mencangkup seluruh jalannya kegiatan, mulai dari saat dimulainya aktivitas sampai dengan adanya sistem dan prosedur diharapkan suatu kegiatan operasi dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien dan ekonomis.Hasil akhir sistem informasi akuntansi adalah informasi akuntansi keuangan dan informasi manajemen. Informasi tersebut antara lain dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan harga pokok penjualan, laporan biaya pemasaran, daftar umur piutang, daftar hutang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan dan sebagainya. 46

E. Struktur Pengendalian Intern Persediaan

Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga kekayaan persediaan dan kewajiban perusahaan, menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi utang, kas, persediaan. Untuk merancang unsur- unsur pengendalian akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian, terdapat tiga unsur pokok yaitu : a. Organisasi 1. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang. 2. Fungsi pembelian harus terpisah dengan fungsi akuntansi. 3. Fungsi penerimaan barang harus terpisah dengan fungsi penyimpanan barang. 4. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi pembelian, penerimaan barang, pencatat utang, dan fungsi akuntansi yang lain. 5. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian, penerimaan barang, pencatat utang, fungsi akuntansi yang lain. b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan 1. Surat permintaan pembelian otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai. 2. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi. 47 3. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang. 4. Bukti kas keluar oleh kepala fungsi pencatatan utang atau pejabat yang lebih tinggi. 5. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian. 6. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang. 7. Pencatatan terjadinya utang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok. 8. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan memo debit yang didukung dengan laporan pengiriman barang. 9. Pengurangan utang di dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan di dalam register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang. 10. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal. c. Praktik yang sehat 1. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang. 2. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian. 3. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang. 48 4. Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian. 5. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman barang. 6. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok. 7. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian. 8. Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian. 9. Terdapat pengecekan, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar. 10. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi dengan rekening control utang di dalam buku besar. 11. Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah kehilangan kesempatan untuk memperoleh potongan tunai. 12. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirimkan kepada pemasok. 49 4. Pengendalian akuntansi Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk mengendalikan harta perusahaan. Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu : 1. Pengendalian secara umum Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan menjadi : a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas segregation of duties dan pemisahan tanggungjawab segregation of responsibility yang tegas. b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi, penjelasan, bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: a. Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi daftar rekening dan dokumentasi prosedur manual. b. Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur, sistem, program operasi, dan dokumentasi data. c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja. 50 d. Pengendalian keamanan fisik. Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam perusahaan. Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat- alat penempatan fisik yang membantu melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik, pengaturan lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan. e. Pengendalian keamanan data Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan. 2. Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem komputer.Fungsi dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuai prosedural. Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut : a. Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian masukan umumnya 51 menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat, penandaan, pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer. b. Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan lain-lain. c. Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa masukan dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi, penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan ketidaksesuaian dan lipstream resubmission. 5. Pengendalian Administrasi Pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu mewujudkan tujuan dan mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.

F. SIA Persediaan